PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab infeksi pada rongga mulut biasanya disebabkan oleh jamur. Jamur ini
disebut candida fungus. Biasa menyerang bagian rongga mulut, saluran pencernaan, juga
kulit pada banyak orang sehat. Namun, beberapa penyakit tertentu, stress, juga bisa
mengganggu keseimbangan kesehatan dan menyebabkan jamur tumbuh tak terkendali lalu
menyebabkan infeksi.
Jamur dapat bersifat menjadi patogen dan apabila terjadi infeksi dapat menyebar.
Proses penyebaran dapat berlanjut ditambah dengan factor predisposisi dan berhubungan
dengan sistem imun pasien. Selain itu pada pasien yang tidak menjaga kesehatan dan
kebersihan mulutnya terutama yang menggunakan gigi tiruan juga dapat menyebabkan
pertumbuhan dan penjalaran yang pesat dari jamur rongga mulut .
Penyakit Candidiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur
Candida kebanyakan Candida albicans. Candida albicans merupakan jamur mirip ragi dan
selalu ada dalam tubuh kita, dalam jumlah sedikit. Dalam keadaan normal jamur ini hidup
di rongga mulut, vagina dan usus tanpa menimbulkan gangguan atau penyakit. Walaupun
demikian jamur tersebut dapat menjadi patogen dalam kondisi tertentu atau pada orang
orang yang mempunyai penyakit penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh sehingga
menimbulkan suatu penyakit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi candidiasis ?
2. Bagaimana klasifikasi dan gambaran klinis candidiasis?
3. Apa saja etiologi candidiasis?
4. Apa saja manifestasi klinis candidiasis?
5. Bagaimana patofisiologi candidiasis ?
6. Apa saja komplikasi pada penyakit candidiasis?
7. Apasaja pemeriksaan yang dapat dilakukan pada candidiasis?
8. Bagaimana cara penularan dan cara pencegahan candidiasis serta diagnosanya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan definisi candidiasis
2. Menjelaskanklasifikasi dan gambaran klinis candidiasis
3. Menjelaskan etiologi candidiasis
4. Menjelaskanmanifestasi klinis candidiasis
5. Menjelaskanpatofisiologi candidiasis
6. Menjelaskan komplikasi pada penyakit candidiasis
7. Menjelaskan pemeriksaan yang dapat dilakukan pada candidiasis
8. Menjelaskan cara penularan dan cara pencegahan candidiasis serta diagnosa
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
infeksi jamur pada rongga mulut, macam macamnya, serta cara anamnesa diagnose,
pemeriksaan, penularan dan komplikasi terhadap infeksi jamur rongga mulut
( Candidiasis ).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Candidiasis
Infeksi jamur yang disebabkan Candida Albicans dinamakan candidiasis atau
dalambahasa inggris disebut dengan candidosis.Penyakit ini juga sering disebut
candidosis, moniliasis oidiomycosisthrush, dermatocandidiasis, bronchomycosis,
mycotic vulvovaginitis, muguet. Dahulu penyakit ini disebut dengan monialisis
karena organisme yang menyebabkan penyakit candidiasis adalah Monialisis albicans.
Oral candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang umum baik pada oral maupun
perioral yang biasanya dihasilkan dari perkembangan endogenik jamur candida secara
berlebihan. Selain dari Candida albicans, di dalam rongga mulut juga ditemukan
spesiescandida lainnya seperti C.tropicalis, C.krusei, C.parapsilosis, C.guilermondi.
Spesies-spesies dari candida ini sering ditemukan dalam rongga mulut tetapi tidak
menimbulkan penyakit. Sampai saat ini organisme yang paling sering menimbulkan
penyakit candidiasis yaitu jenis Candida albicans.
Candidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan
oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut,
vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru. Kadang-kadang dapat menyebabkan
septikemia, endokarditis, atau meningitis. Ada berbagai macam candidiasis yaitu
acute pseudomembranous candidiasis, acute erythrematous candidiasis, chronic
erythemathous candidiasis dan chronic hyperplastic candidiasis.
b. Candidosis kutis
Candidiasis intertriginosa
Kelainan ini sering terjadi pada orang-orang gemuk, menyerang lipatan-
lipatan kulit yang besar. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha,
intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glans penis dan
umbilikalis, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa.
Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul
kecil atau bula yang bila pecah meninggalkan daerah yang erosif dengan
pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.
Kandidiasis perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah. Penyakit ini
menimbulkan pruritus ani.
Kandidiasis kutis generalisata
Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga pada lipat payudara,
intergluteal dan umbilikus. Sering disertai glositis, stomatitis dan paronikia.
Lesi berupa ekzematoid, dengan vesikel-vesikel dan pustul-pustul. Penyakit ini
sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidiasis vagina
atau mungkin karena gangguan imunologik.
Kandidisiasis kutis granulomatosa
Kelainan ini merupakan bentuk yang jarang dijumpai. Manifestasi kulit
berupa pembentukan granuloma yang terjadi akibat penumpukan krusta serta
hipertrofi setempat. Kelainan ini banyak menyerang anak-anak, lesi berupa
papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat
erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbulkan tanduk sepanjang 2 cm,
lokasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan, tungkai, dan faring.
Paronikia dan onikomikosis
Infeksi jamur ini terjadi pada kuku dan jaringan sekitarnya ini
menyebabkan rasa nyeri dan peradangan sekitar kuku. Kadang-kadang kuku
rusak dan menebal. Hal ini sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaannya
berhubungan dengan air.
c. Candidosis Sistemik
N Endokarditis
Infeksi ini sering disebabkan oleh penumpukan dan pertumbuhan ragi dan
pseudohifa /vegetasi pada katub jantung buatan juga pada morfinis sebagai
akibat penyuntikan sendiri.
N Meningitis
Gejala sama dengan meningitis TB atau karena bakteri lain
N Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang pada ginjal dan saluran kemih bagian atas.
Sebagian besar kasus pielonefritis adalah komplikasi dari infeksi kandung
kemih (sistitis). Pielonefritis dapat bersifat akut atau kronik. Pielonefritis akut
biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga
dapat terjadi melalui infeksi hematogen. Pielonefritis kronik dapat terjadi
akibat infeksi berulang, dan biasanya dijumpai pada individu yang mengidap
batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter. Pada pielonefritis kronik, terjadi
pembentukan jaringan parut dan obstruksi tubulus yang luas.
N Septikemia/ blood poisoning
Septikemia adalah suatu keadaan dimana terdapatnya multiplikasi
mikroorganisme dalam darah. Septikemia merupakan suatu kondisi infeksi
serius yang mengancam jiwa, dan cepat memburuk. Sumber infeksinya berasal
dari paru-paru, saluran kencing, tulang radang otak dll. Gejalanya dimulai
dengan demam tinggi, menggigil, nafas cepat dan denyut jantung cepat.
Penderita kelihatan sangat sakit. Gejala berkembang menjadi syok, dengan
penurunan suhu (hypothermia), penurunan tekanan darah, perubahan mental
(bengong), dan gangguan bekuan darah sehingga timbul bercak perdarahan di
kulit (petechiae dan ecchymosis). Bisa ditemukan penurunan jumlah urin.
Kematian biasanya disebabkan septik syok atau ARDS (Adult Respiratory
Distress Syndrome).
d. Reaksiid (kandidid)
Reaksi ini terjadi karena adanya metabolit Candida. Klinisnya berupa
vesikel vesikel yang bergerombol ,terdapat pada sela jari tangan atau bagian
badan yang lain ,mirip dermatofitid. Di tempat tersebut tidak ada elemen jamur.
Bila lesi candidosis diobati , kandidid akan sembuh. Jika dilakukan uji kulit
dengan kandidin (antigen kandida) memberi hasil positif.
C. Etiologi
Oral candidiasis disebabkan oleh jamur bersel tunggal dari keluarga Cryptokokeae.
Terdapat tiga bentuk yaitu bentuk vegetatif yang merupakan blastospore (sel jamur)
berdiameter 1,5-5m dengan bentuk oval, bentuk hype, dan clamydospore yang terdiri
atas
sel-sel tubuh berdinding refraktil yang tebal dengan diameter keseluruhan 7-17m.
Bentuk
vegetatif merupakan bentuk yang sering dijumpai di mulut dan tidak bersifat patogen.
Tetapi jika terdapat bentuk hype (patogen) maka jamur berhubungan erat dengan lesi
yang terjadi. Oral candidiasis tidak dapat langsung muncul. Hal ini disebabkan karena
jamur Candida albicans merupakan jamur yang kurang patogen sehingga untuk
terjadinya infeksi diperlukanfaktor predisposing baik sistemik maupun lokal.
Faktor-faktor predisposing di atas adalah
1. Pregnancy (melahirkan)
2. Endocrinopathy / gangguan endokrin : Diabetes melitus,
Hipoparatiroidism,Hipoadrenalism, kehamilan.
3. Imunosupression : akibat HIV, keganasan penyakit, defisiensi nutrisi (zat besi, folat,
vitamin B12 atau zinc) 9, anemia,dll.
4. Antibiotik
5. Terapi Kortikosteroid
6. Lemah setelah operasi
7. Kesehatan mulut yang buruk
8. Penggunaan obat kumur anti bakteri
9. Peralatan prostodontik
10. Xerostomia (Sjogrens syndrome)
11. Iritan lokal yang kronis (gigi tiruan dan alat ortodonti)
12. Radiasi pada kepala dan leher
13. Usia (bayi, kehamilan, usia lanjut) 1,6,8
Faktor predisposing terjadinya infeksi Candida juga meliputi faktor endogen
maupun eksogen, antara lain :
1. Faktor endogen :
a. Perubahan fisiologik
Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina
Kegemukan, karena banyak keringat
Debilitas
Iatrogenik
Endokrinopati, gangguan gula darah kulit
Penyakit kronik : tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.
b. Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status imunologiknya
tidak sempurna.
c. Imunologik : penyakit genetik.
2. Faktor eksogen :
a. Iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat
b. Kebersihan kulit
c. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan
memudahkan masuknya jamur.
Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush, balanopostitis.
D. Manifestasi Klinis
Infeksi Candida albicans pada rongga mulut memperlihatkan empat bentuk yang pada
masing-masing bentuk memiliki ciri atau gejala klinis yang berbeda. Keempat bentuk
klinis dari oral candidiasis adalah acute pseudomembranous candidiasis, erythematous
candidiasis, chronic hyperplastic candidiasis, dan chronic mucocutaneous candidiasis.
Berikut ini akan dijelaskan pembahasan dari setiap bentuk.
b) Erythematous Candidiasis
Erythematous candidiasis terdiri atas dua yaitu denture sore mouth / denture stomatitis
danangular cheilitis. Denture sore mouth merupakan suatu peradangan difus dari
daerah pendukung gigi tiruan rahang atas, dengan atau tanpa disertai tanda pecah-
pecah dan peradangan dari komisura mulut (angular cheilitis). Penyakit ini lebih
sering mengenai wanita. Faktor yang menyebabkan adalah trauma dan kegagalan
melepas gigi tiruan, diabetes, anemia, dan terapi steroid. Gejala yang timbul adalah
munculnya lesi berupa bercak yang mengenai seluruh permukaan jaringan bawah gigi
tiruan atas, mukosa berwarna merah terang dan kenyal. Pada celah antar lesi terdapat
cairan berwarna keputihan disertai bercak-bercak thrush. Infeksi iniakan berlanjut ke
daerah intertrigenous pada komisura bibir menyebabkan angularcheilitis. Angular
cheilitis disebut juga cheilocandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh gabungan
candida dengan bakteri, kebiasaan menjilat bibir, usialanjut, kekurangan nutrisi, dan
penurunan dimensi vertikal bibir. Penyakit ini merupakan infeksi lanjutan dari denture
sore mouth yaitu dengan karakteristik terdapat fisur (retakan merah) di sudut-sudut
bibir serta adanya burning sensation di dalam mulut. Umumnya angular
cheilitis berhubungan dengan infeksi candidiasis intraoral namun terkadang kulit
perioral sekitar mulut juga terinfeksi yang sebagian besar dialami oleh anak-anak.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa
2. Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat perbaikan dengan
pemberian flukonazol.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau
kumur.
H. Cara Penularan
1. Penyebab penyakit
Spesies yang biasanya menyebabkan penyakit yaitu: Candida albicans,
Candidatropicalis, Candida dubliniensis dan kadang-kadang spesies lain dari
Candida. Candida (Torulopsis) glabrata dibedakan dari candida lain penyebab
candidiasis, yaitu infeksi dengan C. Torulopsis kurang membentuk pseudohyphae
pada jaringan.
2. Distribusi penyakit
Penyakit ini tersebar di seluruh dunia. Jamur Candida albicans kadang-kadang
merupakan flora normal pada tubuh manusia.
3. Cara penularan
Cara Penularan melalui kontak sekret atau ekskret dari mulut, kulit, vagina dan
tinja, dari penderita ataupun carrier, atau tertulari melalui jalan lahir pada saat
bayi dilahirkan, penularan endogen.
4. Masa inkubasi
Masa inkubasinya bervariasi, 2 5 hari untuk lesi mulut pada anak.
5. Masa penularan
Diasumsikan menular ketika ditemukan lesi.
6. Kekebalan dan kerentanan
Hampir selalu ditemukan spesies Candida didalam dahak, tenggorokan, tinja dan
urin tanpa ada gejala klinis sebagai bukti rendahnya patogenisitas candida dan
sebagai bukti adanya imunitas yang luas di kalangan masyarakat. Lesi mulut
banyak ditemukan, biasanya ringan dan muncul pada minggu-minggu pertama
sesudah kelahiran. Gejala klinis muncul pada saat daya tahan tubuh hospes
rendah.
I. Cara Pencegahan
Sebelum mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal ini disebakan
oralcandidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam mulut, rasa nyeri di
bagian mukosa mulut, lidah, dan tenggorokan, serta adanya burning sensation di
mulut.
Pencegahan oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu sebagai
berikut:
1) Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, berkumur
dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau Vardesol), berkumur dengan
3% larutan hidrogen peroksida setelah menyikat gigi.
2) Mengonsumsi makanan yang baik denganmengurangi atau menghindari gula
karena merupakan makanan bagi Candida, mengurangi dan menghindari alkohol
karena alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan Candida,
mengonsumsi banyak bawang putih karena merupakan anti jamur alami,
mengonsumsi susu atau yoghurt yang mengandung bakteri Acidophilus karena
membantu menjaga keseimbangan tubuh dan melawan mikroorganisme
pengganggu seperti Candida.
Pencegahan juga yang dapat dilakukan pada klien dengan candidiasis oral antara lain :
1. Oral hygiene yang baik
2. Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI mengandung banyak
immunoglobulin yang berguna bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu
juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol dot bayi
3. Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan ASI, pastikan kebersihan botol
dan dotnya, jangan lupa untuk mencucinya dengan air panas
4. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi setelah minum
susu
5. Pastikan bayi beristirahat yang cukup
6. Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi yang lengkap
J. Diagnosa
Untuk menegakkan diagnosa yang tepat maka diperlukan langkah-langkah sebagai
berikutyaitu:
(1). Melakukan anamnesis dan gejala klinis yang khas
(2) Melakukan pemeriksaanpenunjang yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan
langsung dengan larutan KOH 10-20% dan/atau dengan pengecatan gram, apabila
hasilnya positif diagnosa dapat ditegakkan, apabila hasilnya negatif dilakukan
pemerikasaan laboratorium lanjutan dengan teknik kultur untuk memastikan spesies
penyebab
(3). Melakukan histo PA apabila diagnosa dinyatakan meragukan.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Candidiasis adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh spesies Candida,
biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku,
bronki, atau paru.Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dapat menyerang semua
umur, baik laki-laki maupun perempuan.
Penyakit ini dapat menunjukkan gejala berupa bercak berwarna putih
menempel pada lidah dan pinggiran mulut, menimbulkan nyeri,keluarnya cairan
putih atau kuning dari vagina disertai rasa panas ditemukan pada wanita hamil,
penderita diabetes atau pemakai antibiotik. Pada sistemik tubuh dapat menimbulkan
meningitis , endokarditis ,pielonefritis dan septicemia. Infeksi jamur ini juga dapat
menyerang lipatan lipatan kulit dan menimbulkan lesi , juga dapat menyerang
daerah kuku .
Bahan /spesimen yang sering digunakan untuk pemeriksaan candidiasis bisa
berupa kerokan kulit, kuku , sputum , urine , usap / swab vagina dan sebgainya.
Spesimen spesimen diatas kemudian diperlakukan sesuai jenisnya dan digunakan
untuk pemeriksaan Candidiasis. Pemeriksaan Candidiasis dapat dilakukan secara
langsung yaitu pembuatan preparat dengan KOH 10 % atau dengan menggunakan
pengecatan. Pemeriksaan candidiasis juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan
dulu jamur pada media, misalnya media SDA (Sabouraud Dextrosa Agar) baru
dilakukan pemeriksaan secara mikroskopis .
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3433/3/08E00854.pdf.txt