Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan karena hal
gigi dan mulut menjadi salah satu aspek pendukung paradigma sehat serta
kesehatan gigi dan mulut masih mencapai 90%. 1,2 penelitian denloye di Nigeria
pada anak berumur 13-15 tahun yang di tuangkan dalam jurnalnya membuktikan
bahwa besar debris indeks (DI) mencapai 1,57 dan besar calculus indeks (CI)
mencapai 1,48 dengan rata-rata oral hygiene indeks status (OHI-S) untuk laki-laki
mencapai 3,09 dan untuk perempuan mencapai 2,94 yang tergolong ringan sampai
sedang.
masyarakat terutama pada anak usia sekolah menengah ke atas mengingat bahwa
pada usia tersebut sebagian besar gigi permanennya sudah tumbuh sempurna
(WHO, 2011).
Anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa
pernah menderita karies gigi, karies merupakan penyebab utama patologi primer
atas penanggalan gigi pada anak-anak. Antara 29% hingga 59% orang dewasa
dengan usia lebih dari 50 tahun mengalami karies. Jumlah kasus ini menurun di
sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut diatas angka
tenaga medis gigi sebesar 8,1 % . prevalensi nasional menyikat gigi setiap hari
Dari tabel 1.1 di atas dapat di lihat jumlah penderita karies gigi pada anak
sekolah dasar oleh puskesmas tanjung unggat tahun 2015, ternyata di puskesmas
tanjung unggat yang mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut tertinggi
terjadi di SDN 003 Bukit Bestari, dengan jumlah 134 murid mengalami karies
Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama.
sehingga, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang di hadapi
gigi masih sebatas menambal lubang gigi. Tindakan tersebut sudah di anggap
mampu mengontrol karies. Padahal itu belum cukup mengatasi masalah secara
dini, sementara usia sekolah dasar meupakan saat yang ideal untuk melatih
Kemampuan menyikat gigi secara baik dan benar merupakan factor yang cukup
gigi juga di pengaruhi oleh factor penggunaan alat, metoda penyikatan gigi serta
teori L. Green, salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku adalah
bersifat lebih langgeng. Dengan demikian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya perilaku kesehatan gigi
dan mulut(Notoadmojo,2010)
Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu di lakukan penelitian tentang
kesehatan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar kelas 2 dan 3
Tanjungunggat.
perilaku pemeliharaan gigi pada siswa kelas 2 dan 3 di SDN 003 Bukit
Bestari Tanjungunggat.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Di ketahui gambaran pengetahuan tentang kesehatan gigi pada siswa
pada siswa kelas 2 dan 3 di SDN 003 bukit bestari Tanjung unggat.
pemeliharaan gigi pada siswa kelas 2 dan 3 di SDN 003 di harapkan dapat
akan datang.