DOKTER UMUM
PUSKESMAS RAWAT INAP MATANG SURI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Keadaan Organisasi
Puskesmas adalah singkatan dari pusat kesehatan masyarakat dimana di tempat
itulah dilakukan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan.
Puskesmas sendiri merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu
atau sebagian wilayah kecamatan.
Sebagai unit pelaksana teknis kesehatan kabupaten/kota, puskesmas berperan
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan
kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia (Depkes RI, 2004).
Di Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sumber dari bank data kementerian
kesehatan Republik Indonesia jumlah Puskesmas sebanyak 9671 unit terdiri dari 3321
unit Puskesmas perawatan dan 6350 unit Puskesmas non perawatan. Untuk di
kalimantan barat Puskesmas berjumlah 238 unit, terdiri dari 95 unit Puskesmas
perawatan dan 143 unit Puskesmas non perawatan.
5
Uraian Tugas sesuai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) berdasarkan kepmenpan
RI no 139 tahun 2003 tentang jabatan fungsional dokter dan angka kreditnya, maka
rincian kegiatan dokter pertama adalah :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (Visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental tingkat kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
6
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
B. Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat Prajabatan Golongan III diharapkan mampu mengaktualisasikan
Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di tempat tugas masing-masing serta mampu
menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak
diimplementasikan.
1. Tujuan Umum
a. Nilai dasar profesi PNS berperan penting dalam menuntun peserta diklat
menjadi pelayan masyarakat yang professional.
b. Nilai dasar profesi PNS akan membantu pencapaian tujuan berbangsa
dan bernegara sehingga tujuan-tujuan pembangunan dapat dicapai
dengan mudah.
2. Tujuan khusus
a. Peserta diklat diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi di Puskesmas rawat inap matang suri.
b. Peserta diklat mampu menganalisis dampak apabila nilai dasar profesi
yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi tidak di implementasikan.
7
disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS semenjak
dilakukannya diklat prajabatan.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam
penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. NIlai dasar tersebut merupakan seperangkat prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai dasar tersebut diantaranya
adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
8
no Indikator Informasi yang Relevan dengan Nilai Dasar Daftar
Nilai Dasar Kegiatan
Kebutuhan Tugas Tugas Unit Tugas
Stakeholder Organisasi Pegawai
1 2 3 4 5 6
1 ANEKA ; Masyarakat Melaksanakan 1. Tugas dan Fungsi Puskesmas 1. Memberika 1. Melakukan
a. Akuntabilita berharap visi misi yaitu: Rawat Inap matang suri n anamnesa
2. Melakukan
s kepada Visi : melaksanakan dan Memberikan pelayanan
pemeriksa
(kejelasan aparatur mewujudkan pelayanan kesehatan pada kesehatan
n fisik
target,trans pemerintah masyarakat sarana pelayanan kesehatan dasar
3. Menegakk
2. Memberika
faran,partisi (PNS) kecamatan jawai yang meliputi promotif, preventif,
an
n rujukan
fasip, profesi selatan hidup kuratif dan rehabilitatif untuk
diagnosis
ke fasilitas
tanggung dokter agar sehat secara meningkatkan derajat kesehatan 4. Melakukan
kesehatan
jawab,) melaksanaka mandiri dalam masyarakat, serta membina tindakan
b. Nasionalis tingkat
n tugas lingkungan yang peran serta masyarakat dalam medis
me (non lanjut 5. Melakukan
dengan jujur, sehat tahun rangka kemandirian di bidang
3. Melakukan
diskriminasi penyuluha
tanggung 2015 kesehatan kepada masyarakat
tindakan
,kerjasama, n
jawab, adil, Misi : berdasarkan ketentuan yang
dan
tenggang kesehatan
konsistensi, 1.menggerakkan berlaku agar tugas pokok dan
pengobata
rasa,horma yang
non pembangunan fungsi Dokter Umum dapat
n sesuai
t berkaitan
diskriminasi, berwawasan terlaksana secara efisien dan
SOP
menghorm dengan
disiplin, kerja kesehatan. efektif dengan menggunakan
ati,jujur,me penyakit
keras, cinta 2.mendorong teknik dan metode yang sesuai
9
nghormati tanah air, kemandirian dengan ketentuan dan pedoman hipertensi
keputusan, kesopanan, masyarakat yang berlaku atau
mencintai menghargai untuk hidup diabetes
sesama komunikasi, sehat. mellitus
manusia,ad kreatif, 3.memelihara terhadap
il, tidak peduli, dan peserta
memaksak semangat meningkatkan PROLANI
an kebangsaan, upaya S
6. Memberik
kehendak,k dan kesehatan yang
an terapi
epentingan komunikatif bermutu,merata,
yang tepat
bersama) dan terjangkau.
7. Memberik
c. Etika Publik
4.meningkatkan
an surat
(menjaga
dan
keteranga
rahasia,cer
mendayagunaka
n medis
mat,taat
n sumber 8. Memberik
perintah,ta
kesehatan. an rujukan
at
kepada
peraturan
pasien
perundang- 9.
Melakukan
undangan)
d. Komitmen informed
mutu consent
(efektifitas, sebelum
orientasi melakukan
mutu,efisie tindakan
10
n.) medis
e.Anti Korupsi
(jujur,berani,
tanggung
jawab,peduli)
11
o
1 Melakukan anamnesa Akuntabilitas Mengumpulkan data-data dalam anamnesis adalah hal yang
terhadap pasien Tanggung jawab pertama dan merupakan hal terpenting dalam interaksi dokter-
pasien. Dalam melakukan anamnesis terhadap pasien, dengan
menggunakan teknik autoanamnesis, saya telah menggali informasi
secara lengkap, rinci (detail), dan akurat mengenai keluhan dan
riwayat penyakit pasien. (mengaplikasikan indikator tanggung
jawab pada nilai dasar akuntabilitas)
Analisis Dampak: Pada saat melakukan anamnesis, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar
akuntabilitas, maka saya dapat memperoleh informasi yang lengkap
dan akurat sehingga memudahkan saya dalam menegakkan
diagnosis.
Kerjasama terjalin kerja sama terhadap dokter. Maka dari itu dalam melakukan
anamnesis, saya telah bersikap penuh tenggang rasa dengan
Tenggang rasa
memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyampaikan
keluhannya. (mengaplikasikan indikator tenggang
rasa,kerjasama pada nilai dasar nasionalisme)
Analisis Dampak: Dalam melakukan anamnesis dengan
mengaplikasikan indikator tenggang rasa,kerja sama pada nilai
dasar nasionalisme maka akan terbentuk komunikasi terapeutik
yang baik antara dokter-pasien.
12
Dalam melakukan anamnesis saya telah menjaga kerahasiaan
kedokteran tentang segala sesuatu yang saya ketahui tentang
Etika publik pasien sesuai dengan Sumpah Dokter yang telah saya pegang.
Menjaga rahasia (mengaplikasikan indikator menjaga rahasia pada nilai dasar
etika publik)
Analisis Dampak : Dalam melakukan anamnesis, dengan
mengaplikasikan indikator menjaga rahasia pada nilai dasar etika
publik maka akan menimbulkan rasa percaya pasien terhadap saya
sehingga pasien dengan leluasa akan memberitahukan informasi-
informasi penting dan memudahkan saya dalam menegakkan
diagnosis.
Efektivitas kegiatan anamnesis ini dapat dihasilkan suatu informasi yang akurat
sehingga tujuan dari anamnesis dapat tercapai. Maka dari itu dalam
efisiensi
melakukan anamnesis, saya telah melakukannya secara terarah
dan sistematis sehingga seluruh informasi dapat dikumpulkan
dalam waktu yang singkat dan tepat guna. (mengaplikasikan
indikator efektivitas dan efisiensi pada nilai dasar komitmen
mutu)
Analisis Dampak: Dalam melakukan anamnesis, dengan
mengaplikasikan indikator efektivitas dan efisiensi pada nilai dasar
komitmen mutu, maka anamnesis lebih terarah sehingga
13
memudahkan saya dalam menegakkan diagnosis.
Tidak memaksakan dengan penuh rasa hormat dan sopan, serta berhati-hati, dan
14
kehendak meminta izin / persetujuan pasien,serta tidak memaksakan
Hormat kehendak sebelum melakukan pemeriksaan fisik (mengaplikasikan
menghormati indikator hormat menghormati,tidak memaksakan kehendak
pada nilai dasar nasionalisme).
Analisis Dampak: Dalam melakukan pemeriksaan fisik, dengan
mengaplikasikan indikator hormat menghormati,tidak memaksakan
kehendak pada nilai dasar nasionalisme, maka pasien akan merasa
nyaman selama dilakukan pemeriksaan sehingga terbentuk
kerjasama yang baik antar dokter dan pasien.
Komitmen mutu Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat suatu standar yang
Berorientasi mutu berlaku yang disebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Pemeriksaan Fisik. Standar ini dibuat untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dan memberikan kepuasan terhadap pasien
atas pelayanan kesehatan yang diberikan, maka dalam melakukan
15
pemeriksaan fisik saya telah melakukannya sesuai dengan SOP
yang ada. (mengaplikasikan indikator berorientasi mutu pada
nilai dasar komitmen mutu)
Analisis Dampak: Dalam melakukan pemeriksaan fisik, dengan
mengaplikasikan indikator berorientasi mutu pada nilai dasar
komitmen mutu maka menimbulkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan di rumah sakit.
16
mengaplikasikan indikator transparan dan tanggung jawab pada
nilai dasar akuntabilitas maka menimbulkan kepuasan pasien dan
rasa percaya terhadap dokter yang merawatnya sehingga proses
terapeutik dapat berjalan dengan baik.
Tenggang rasa mengaplikasikan indikator jujur dan tenggang rasa pada nilai dasar
nasionalisme maka akan terbentuk komunikasi terapeutik yang
baik demi proses kesembuhan pasien.
17
mengaplikasikan indikator menjaga rahasia pada nilai dasar etika
publik maka akan menimbulkan rasa percaya pasien terhadap
dokter sehingga terbina hubungan dan komunikasi yang harmonis
antara dokter dan pasien.
Tanggung jawab secara lengkap dan setiap diagnosis yang saya buat memiliki dasar,
artinya dapat dipertanggungjawabkan. (mengaplikasikan indikator
tanggung jawab pada nilai dasar anti korupsi)
Analisis Dampak: Dalam menegakkan diagnosis, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar anti
18
korupsi maka diagnosis yang ditegakkan akan lebih tepat sehingga
dalam memberikan terapi akan sesuai dengan diagnosis.
4 Melakukan tindakan Akuntabilitas Dalam melakukan tindakan medis saya telah melakukannya sesuai
medis Tanggung jawab dengan prosedur yang berlaku dan menuliskan tindakan medis
tersebut ke dalam catatan rekam medis dan menandatangani rekam
medis tersebut. (mengaplikasikan indikator tanggung jawab
pada nilai dasar akuntabilitas)
Analisis Dampak: Dalam melakukan tindakan medis, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar
akuntabilitas maka dapat terjadi kesalahan atau kelalaian dalam
tindakan medis dapat dhindari karena telah sesuai dengan prosedur
yang ada.
19
berhati-hati dan telah memperhatikan aspek sterilitas dalam
Etika publik melakukan tindakan medis sehingga komplikasi dapat dihindari.
cermat (mengaplikasikan indikator cermat pada nilai dasar etika
publik)
Analisis Dampak: Dalam melakukan tindakan medis, dengan
mengaplikasikan indikator cermat pada nilai dasar etika publik
maka komplikasi akibat tindakan medis berupa kecacatan atau
meninggal dapat dihindari dan proses pemulihan dapat berjalan
lebih baik.
Komitmen mutu Dalam melakukan tindakan medis saya telah melakukannya sesuai
Anti korupsi Dalam melakukan tindakan medis saya telah melakukannya dengan
sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya agar tindakan medis yang
tanggung jawab
saya lakukan dapat memberikan kesembuhan bagi pasien. Setelah
20
dilakukan tindakan medis saya memantau kondisi pasien apakah
muncul komplikasi setelah dilakukan tindakan dan bertanggung
jawab apabila timbul komplikasi. (mengaplikasikan indikator
tanggung jawab pada nilai dasar anti korupsi)
Analisis Dampak: Dalam melakukan tindakan medis, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar anti
korupsi maka akan menimbulkan kepuasan pasien terhadap kinerja
dokter dan proses pemulihan akan berjalan dengan baik.
5 Melakukan penyuluhan Akuntabilitas Saya akan melakukan penyuluhan medik dalam kegiatan
kesehatan yang berkaitan partisipatif PROLANIS agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik. Saya akan
dengan penyakit berpartisipatif dengan cara berkoordinasi dengan tim yang setiap
hipertensi atau diabetes bulannya turun ke desa dan bekerja sesuai dengan tugasnya
mellitus terhadap peserta masing-masing. PROLANIS merupakan suatu program yang
PROLANIS. diluncurkan oleh BPJS untuk menekan biaya pengobatan
khususnya untuk penyakit hipertensi dan diabetes mellitus pada
pasien lanjut usia (mengaplikasikan nilai akuntabilitas pada
indikator partisipatif).
Analisis dampak : jika kegiatan tersebut tidak dilakukan secara
partisipatif oleh dokter maka kerja sama tidak terjalin dengan baik
yang akhirnya akan berdampak pada kualitas pelayanan yang tidak
maksimal. Serta tujuan dari program PROLANIS tersebut tidak
tercapai
.
Saya akan mendahulukan kepentingan bersama dalam melakukan
21
penyuluhan medik dengan cara selalu melakukan pelayanan secara
Nasionalisme berkesinambungan. Penyuluhan ini dilakukan secara rutin setiap
kepentingan bulannya walaupun terkadang materi yang diberikan sama dengan
bersama sebelumnya dengan tujuan agar peserta prolanis bisa selalu
mengingat informasi dan anjuran yang kita berikan dalam
pengelolaan sakit yang mereka derita. Hal ini harus terus dilakukan
karena mereka adalah peserta lanjut usia yang daya ingatnya
sudah menurun dan petugas kesehatan bertugas untuk selalu
mengingatkan (mengaplikasikan nilai nasionalisme pada
indikator kepentingan bersama).
Analisis dampak : jika kegiatan ini tidak didasari dengan bekerja
untuk kepentingan bersama, maka pelaksanaan kegiatan tidak
berjalan dengan baik dan tujuan dari program PROLANIS tersebut
tidak tercapai. Selain itu, pengelolan penyakit pasien menjadi tidak
maksimal yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas
kehidupan pasien dan biaya pengobatan kesehatan di kemudian
hari.
Etika publik Saya akan melakukan penyuluhan medik secara cermat agar
cermat informasi yang disampaikan singkat, padat, jelas dan tepat sasaran.
Informasi yang tampilkan pada saat penyuluhan dibuat dengan
kata-kata awam, jelas, singkat dan banyak menggunakan gambar
yang mudah diingat karena sasaran penyuluhan adalah peserta
lanjut usia (mengaplikasikan nilai etika publik pada indikator
22
cermat).
Analisis dampak : jika penyuluhan tidak dilakukan secara cermat
maka informasi yang kita harapkan diterima oleh peserta menjadi
tidak sampai dan ini sangat berpengaruh dengan pengelolaan
penyakit yang ia derita sehingga berpengaruh dalam kualitas
capaian tujuan dari program PROLANIS tersebut.
Komitmen mutu Saya akan melakukan penyuluhan medik dengan berorientasi mutu.
berorientasi mutu Hal ini sangat penting dalam tercapainya tujuan pelayanan
kesehatan yang maksimal. Penyuluhan medik lebih ditekankan
pada penerapan pola hidup sehat terutama yang berkaitan dengan
pola makan, olahraga, tingkat stress dan keteraturan minum obat.
Diharapkan dengan informasi yang diberikan dalam penyuluhan
akan memberikan efek terhadap perilaku sehari-hari. Target dalam
pengelolaan penyakit hipertensi dan diabetes mellitus adalah
tekanan darah dan kadar gula darah yang terkontrol serta
berkurangnya gejala-gejala yang biasa dialami (mengaplikasikan
nilai komitmen mutu pada berorientasi mutu).
Dampak analisis: jika tidak berorientasi pada mutu, maka target
dalam pengelolaan penyakit ini menjadi tidak tercapai yaitu
terkontrolnya kadar gula darah dan tekanan darah serta
mempengaruhi kualitas kehidupan pasien untuk masa yang akan
datang.
23
Anti korupsi Saya akan melakukan penyuluhan medik dengan penuh tanggung
tanggung jawab jawab sesuai dengan profesi saya sebagai dokter umum. Informasi
yang disampaikan berasal dari sumber terpercaya dan tidak
memungut biaya dalam bentuk apapun (mengaplikasikan nilai
anti korupsi pada indikator tanggung jawab).
Analisis dampak : jika tidak dilakukan dengan tanggung jawab
dalam memberikan informasi maka berpotensi memberikan arahan
yang salah mengenai bahasan penyakit tersebut dan bekerja
dengan tidak profesional.
6 Memberikan terapi yang Akuntabilitas Memberikan terapi merupakan langkah terakhir dalam konsultasi
tepat Kejelasan target pasien dan dokter. Pemberian obat yang ditujukan untuk mengobati
penyakit atau kumpulan gejala (sindroma) merupakan salah satu
langkah penting dalam pengobatan. Oleh karena itu dalam
memberikan terapi saya telah menetapkan tujuan terapi terlebih
dahulu sehingga saya mengetahui apa yang diharapkan bila terapi
diberikan pada pasien. (mengaplikasikan indikator kejelasan
target pada nilai dasar akuntabilitas)
Analisis Dampak: Dalam memberikan terapi, dengan
mengaplikasikan indikator kejelasan target pada nilai dasar
akuntabilitas maka peresepan obat akan lebih rasional sehingga
tujuan dari pemberian terapi itu sendiri dapat tercapai.
Mencintai sesama keamanan, kecocokan, dan biaya. Hal ini sangat perlu
24
manusia dipertimbangkan oleh dokter sebelum memberikan terapi atas dasar
kemanusiaan. (mengaplikasikan indikator mencintai sesama
manusia pada nilai dasar nasionalisme)
Analisis Dampak: Dalam memberikan terapi, dengan
mengaplikasikan indikator mencintai sesama manusia pada nilai
dasar nasionalisme maka tujuan terapi untuk memberikan
kesembuhan akan tercapai dan efek samping obat yang berbahaya
dapat dihindari.
Etika publik Dalam memberikan terapi saya berhati-hati dalam menentukan jenis
Cermat obat yang saya berikan, dosis, lama pemberian terapi,
kontraindikasi, interaksi obat, dan efek sampingnya.
(mengaplikasikan indikator cermat pada nilai dasar etika
publik)
Analisis Dampak: Dalam memberikan terapi dengan
mengaplikasikan indikator cermat pada nilai dasar etika publik
maka tujuan terapi untuk kesembuhan pasien dapat tercapai dan
pasien terhindar dari efek samping yang berbahaya.
25
telah memilih obat dengan tingkat efektivitas yang tinggi, efek
samping minimal, dan biaya yang terjangkau. (mengaplikasikan
indikator efektivitas dan efisiensi pada nilai dasar komitmen
mutu)
Analisis Dampak: Dalam memberikan terapi, dengan
mengaplikasikan indikator efektivitas dan efisiensi pada nilai dasar
komitmen mutu maka pemberian obat akan lebih rasional sehingga
lebih efektif dan efisien bagi pasien baik dalam hal tingkat
kesembuhan maupun biaya.
Anti korupsi Dalam memberikan terapi saya telah menjelaskan secara rinci
Tanggung jawab kepada pasien tentang obat apa yang diberikan, tujuan pemberian
obat tersebut, cara penggunaan, dosis, dan efek sampingnya.
Selain itu saya juga memantau pengobatan tersebut apakah obat
yang diberikan memberikan kesembuhan sepenuhnya, memberikan
kesembuhan sebagian, tidak memberikan kesembuhan, atau malah
menimbulkan efek samping. Dan saya mengatasi setiap keluhan
pasien selama proses pengobatan berlangsung. Hal ini saya
lakukan sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagi seorang
dokter untuk memberikan kesembuhan kepada pasien sampai
tuntas. (mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai
dasar anti korupsi)
Analisis Dampak: Dalam memberikan terapi, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar anti
26
korupsi maka akan menimbulkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan sehingga tujuan pengobatan dapat
tercapai sepenuhnya.
7 Memberikan surat Akuntabilitas Dalam membuat surat keterangan medis saya akan menuliskan
keterangan medis Bertanggung jawab secara jujur tentang kondisi pasien yang sesungguhnya sesuai
jujur dengan data yang saya dapatkan dan saya harus bisa
bertanggung jawab atas surat keterangan tersebut.
(mengaplikasikan indikator tanggung jawab dan jujur pada nilai
dasar akuntabilitas)
27
menjadi boomerang bagi saya pribadi
28
dan apabila saya tidak bisa menjaga rahasia pasien maka ini akan
berpengaruh kepada psikologis pasien.
Anti korupsi Saya akan bertanggung jawab penuh dalam pembuatan surat
Bertanggung jawab keterangan medis. Data dari anamnesis hingga pemeriksaan fisik
ditulis dengan jujur tanpa mengurangi atau menambahi data dan
jujur
ditulis dengan jelas sehingga dapat digunakan sebagaimana
mestinya. (mengaplikasikan indikator tanggung jawab,jujur
pada nilai dasar anti korupsi)
29
8 Memberikan rujukan Akuntabilitas Sejak dibentuknya BPJS sebagai penanggung jawab jaminan
kepada pasien Tanggung jawab sosial, sistem rujukan mengalami perubahan, dimana terdapat 144
jenis penyakit yang harus mendapatkan terapi di puskesmas, oleh
karena itu bertanggung jawab setiap rujukan yang dikeluarkan
harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan oleh lembaga atau
badan yang berwenang mengeluarkan peraturan tersebut
(mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar
akuntabilitas)
Analisis dampak : Rujukan diberikan kepada pasien yang
penyakitnya tidak dapat ditangani di puskesmas, dikarenakan
kurangnya obat-obatan, sarana prasarana, dan membutuhkan
tenaga yang lebih spesifik untuk menangani penyakit tersebut dan
apabila tidak diberikan rujukan dengan tepat dapat memperburuk
perjalanan penyakit yang diderita oleeh seorang pasien.
Nasionalisme Setiap pasien yang memiliki kartu BPJS dan memerlukan rujukan
30
beberapa pasien akan merasa diperlakuakn tidak adil.
31
Anti korupsi Menolak dan memberitahukan dengan tegas kepada pasien,
Berani apabila pasien tetap memaksa untuk bisa mendapatkan surat
rujukan dalam kondisi dimana penyakitnya dapat ditanggani di
puskesmas (mengaplikasikan nilai dasar anti korupsi dengan
indikator berani, )
Analisis Dampak : jika hal ini tidak dilakukan secara berani maka
akan memberikan dampak buruk terhadap pasien, dokter, dan
nama baik puskesmas.
9 Melakukan informed Akuntabilitas Informed consent merupakan persetujuan tindakan medik yang
consent sebelum Kejelasan target diberikan pasien atau keluarganya atas dasar informasi dan
melakukan tindakan transparan penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan terhadap
medis pasien tersebut. Bagian terpenting dalam informed consent adalah
informasi atau penjelasan yang perlu disampaikan kepada pasien
atau keluarga. Dalam melakukan informed consent kepada pasien
saya telah memberikan penjelasan kepada pasien selengkap-
lengkapnya dan secara jelas mengenai tindakan yang akan
dilakukan, manfaat dilakukannya tindakan tersebut, resiko yang
dapat terjadi, akibatnya jika tindakan tersebut tidak dilakukan.
(mengaplikasikan indikator transparan,kejelasan target pada
nilai dasar akuntabilitas)
Analisis Dampak: Dalam melakukan informed consent, dengan
mengaplikasikan indikator transparan pada nilai dasar akuntabilitas
maka menimbulkan keyakinan pasien untuk dilakukan tindakan oleh
32
dokter yang bersangkutan.
Nasionalisme
menghormati Dalam melakukan informed consent, setelah saya menjelaskan
keputusan informasi mengenai tindakan medis yang akan dilakukan maka saya
memberikan waktu kepada pasien untuk mempertimbangkannya
dan menyerahkan sepenuhnya segala keputusan untuk dilakukan
tindakan medis kepada pasien atau keluarga pasien.
(mengaplikasikan indikator menghormati keputusan pada nilai
dasar nasionalisme)
Analisis Dampak: Dalam melakukan informed consent, dengan
mengaplikasikan indikator menghormati keputusan pada nilai dasar
nasionalisme maka pasien akan merasa dihargai hak nya dan akan
terbentuk komunikasi yang baik antara dokter dan pasien sehingga
miskomunikasi dapat dihindari.
undang-undangan medis yang diambil tanpa persetujuan pasien terlebih dahulu meski
untuk kepentingan pasien tetap tidak dibenarkan secara etika
kedokteran dan hukum. Maka sebelum melakukan tindakan, saya
telah melakukan informed consent kepada pasien sesuai dengan
peraturan yang berlaku. (mengaplikasikan indikator taat pada
peraturan perundang-undangan pada nilai dasar etika publik)
Analisis Dampak: Dalam melakukan informed consent, dengan
33
mengaplikasikan indikator taat pada perundang-undangan pada
nilai dasar etika publik maka dokter mendapat perlindungan hukum
karena telah melaksanakannya sesuai dengan etika kedokteran
dan hukum yang berlaku.
34
Tanggung jawab penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan serta meminta
persetujuan pasien atau keluarga pasien yang saya lakukan sendiri
tanpa diwakilkan oleh orang lain misalnya koas, perawat, atau tim
medis lainnya. (mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada
nilai dasar anti korupsi)
Analisis Dampak: Dalam melakukan informed consent, dengan
mengaplikasikan indikator tanggung jawab pada nilai dasar anti
korupsi maka pasien akan merasa puas karena telah mendapat
penjelasan secara lengkap tentang tindakan yang akan dilakukan
sehingga pasien lebih yakin dalam mengambil keputusan.
35
C.Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS terdapat beberapa teknik yang
digunakan, teknik tersebut diuraikan pada tabel di bawah ini.
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar Dan
N Nilai Dasar Dan
Manfaatnya Bagi Pihak Lain Dan Perwujudan Visi
o Teknik Aktualisasi
Organisasi
1 ANEKA dengan teknik . Anamnesis merupakan proses pengambilan data pasien
wawancara langsung (identitas, keluhan, riwayat,dll) dalam bentuk wawancara, untuk
(autoanamnesis) dan menegakkan diagnosa suatu penyakit. Terdapat 2 (dua) bentuk
teknik komunikasi anamnesis yaitu wawancara langsung dengan pasien
terapeutik (autoanamnesis) dan wawancara tidak langsung
(alloanamnesia). Salah satu bentuk komunikasi yang diperlukan
dalam melakukan anamnesis adalah komunikasi terapeutik,
yaitu komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien yang
tujuannya untuk mendorong kesembuhan pasien. Untuk
membentuk komunikasi terapeutik dibutuhkan sikap jujur
terhadap pasien, empati, menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh pasien, sikap penuh kehangatan dan ramah
terhadap pasien, sehingga pasien akan merasa nyaman untuk
mengutarakan keluhan-keluhannya. Manfaat bagi pasien:
Pasien akan merasa nyaman untuk menceritakan keluhan-
keluhannya kepada dokter sehingga terbentuk komunikasi
terapeutik yang baik.
Manfaat bagi dokter: Dokter memperoleh informasi yang
lengkap dan akurat dari pasien sehingga memudahkan dokter
untuk menetapkan diagnosis dan memberikan terapi yang
sesuai.
Manfaat bagi puskesmas: Meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien yang
mendapat pelayanan di puskesmas.
2 ANEKA dengan teknik Dalam melakukan pemeriksaan fisik, terdapat beberapa teknik
inspeksi, palpasi, yang biasa dilakukan seorang dokter yaitu teknik inspeksi
perkusi, dan auskultasi (pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
yang diperiksa melalui pengamatan), palpasi (suatu teknik yang
36
menggunakan indera peraba yaitu tangan dan jari-jari), perkusi
(pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya
(kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara), dan auskultasi
(pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan
suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan
stetoskop). Keempat teknik ini sangat berguna bagi dokter
untuk menegakkan diagnosis. Manfaat bagi pasien: Pasien
akan mendapatkan terapi yang sesuai karena adanya
ketepatan diagnosis.
Manfaat bagi dokter: Dokter mendapatkan hasil pemeriksaan
fisik yang lengkap dan akurat sehingga memudahkan dokter
dalam menegakkan diagnosis.
Manfaat bagi puskesmas: Meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien yang
mendapat pelayanan di puskesmas.
3 ANEKA dengan teknik Diagnosis pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis, hasil
analisis kualitatif dan pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang baik yang
kuantitatif bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Sebagai seorang dokter
saya harus bisa menganalisis semua data yang telah saya
dapatkan supaya bisa menghasilkan suatu diagnosis yang
tepat.
Manfaat bagi pasien: Pasien akan mendapatkan terapi yang
sesuai karena diagnosisnya tepat.
Manfaat bagi dokter: Diagnosis yang tepat akan memudahkan
dokter dalam menentukan terapi yang akan diberikan kepada
pasien.
Manfaat bagi puskesmas: Meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien akan
pelayanan di puskesmas tersebut.
4 ANEKA dengan teknik Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat
penerapan SOP instruksi atau langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. SOP
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan
konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan
37
dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan
kesehatan berdasarkan standar profesi. Setiap tindakan medis
yang dilakukan oleh seorang dokter harus mengacu pada SOP
yang telah baku.
Manfaat bagi pasien: Pasien mendapatkan tindakan yang
terbaik dengan cara-cara yang tepat sehingga dapat mencegah
terjadinya komplikasi.
Manfaat bagi dokter: Melindungi dokter dari kelalaian medis
(tindakan malpraktik).
Manfaat bagi puskesmas: Meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien akan
pelayanan di puskesmas tersebut dan melindungi puskesmas
dari tuntutan hukum akibat tindakan malpraktik karena tidak
sesuai dengan SOP yang berlaku.
5 ANEKA, dalam Penyuluhan medik dilakukan dengan menggunakan tehnik
penyuluhan medik ceramah yang mengandung komunikasi terapetik terhadap
dengan tehnik kelompok tertentu. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi
ceramah (komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
terapetik terhadap dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Pada dasarnya
kelompok) komunikasi terapeutik merupakan komunikasi profesional yang
mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien. Salah satu
cara untuk membina hubungan saling percaya terhadap pasien
dan pemberian informasi yang akurat kepada pasien, sehingga
diharapkan dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan
dan perubahan yang lebih baik pada pasien dalam menjalankan
terapi dan membantu pasien dalam rangka mengatasi
persoalan yang dihadapi pada tahap pengelolaan penyakitnya
secara mandiri.
Manfaat bagi pasien :pasien mendapatkan pengertian tentang
penyakit penyakit kronik
Manfaat bagi dokter :membantu dokter dalam memudahkan
edukasi pada pasien
Manfaat bagi puskesmas :meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien
38
dipuskesmas.
6 ANEKA dengan teknik Memberikan terapi secara rasional merupakan hal yang harus
berpikir rasional saya lakukan sebagai seorang dokter. Terapi rasional artinya
penggunaan obat yang tepat secara medik dan memenuhi
persyaratan tertentu. Pasien menerima obat-obatan yang
sesuai dengan kebutuhan klinik mereka, dalam dosis yang
memenuhi kebutuhan individu itu sendiri, untuk suatu periode
yang memadai, dan pada harga yang terjangkau. Sebelum
memberikan terapi saya harus memperhatikan efektivitas obat,
tingkat keamanan, kepraktisan, dan biaya.
Manfaat bagi pasien: Menghindari efek samping obat dan
memberikan kesembuhan yang optimal untuk pasien.
Manfaat bagi dokter: Melindungi dokter dari kemungkinan
malpraktik akibat terapi yang salah atau tidak rasional.
Manfaat bagi puskesmas: Meningkatnya mutu pelayanan
puskesmas karena tingginya tingkat kepuasan pasien akan
pelayanan di puskesmas tersebut (pemberian terapi sesuai
dengan aturan)
7 ANEKA dengan teknik Dalam membuat surat keterangan medis menggunakan teknik
objektif. objektif, yaitu sesuai dengan hasil pemeriksaan yang ada dan
sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika di dapatkan hasil yang
tidak baik, misalkan didapatkan ada kelainan, maka surat
keterangan medis harus ditunda dulu, atau pasien diberi
pengobatan terlebih dahulu.
Manfaat bagi pasien :memudahkan pasien menggunakan
surat keterangan medis sesuai kebutuhan.
Manfaat bagi dokter : meningkatkan kualitas seorang dokter
yg bertanggung jawab
Manfaat bagi puskesmas :meningkatkan pelayanan
dipuskesmas.
8 ANEKA dengan teknik Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Koordinasi rujukan Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
Membuat rujukan pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
terhadap pasien yang secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal. Sistem
39
memerlukan rujukan diwajibkan bagi pasien yang merupakan peserta
pelayanan kesehatan jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan pemberi
yang lebih tinggi pelayanan kesehatan. Kegiatan ini merujuk pasien ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dengan tehnik rujukan
vertikal yaitu dapat dilakukan dari tingkatan pelayanan yang
lebih rendah ke tingkatan pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya. Rujukan vertikal merupakan rujukan antar
pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan. Rujukan ini
sangat disesuaikan dengan penyakit.
Manfaat bagi pasien :pasien mendapatkan penjelasan tentang
penyakit yang diderita,sehingga dapat memberi arahan ke
tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau ke arah spesialistik.
Manfaat bagi dokter :dapat membedakan kondisi penyakit
pasien.
Manfaat bagi puskesmas :dapat memberikan pelayanan tepat
guna bagi masyarakat.
9 ANEKA dengan teknik . Informed consent merupakan persetujuan tindakan medik
komunikasi yang diberikan pasien atau keluarganya atas dasar informasi
interpersonal dan penjelasan mengenai tindakan medik yang dilakukan
terhadap pasien tersebut. Bagian terpenting dalam informed
consent adalah informasi atau penjelasan yang perlu
disampaikan kepada pasien atau keluarga. Teknik komunikasi
interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak
lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung
(face to face) maupun dengan media. Teknik komunikasi ini
sangat diperlukan dalam melakukan informed consent supaya
pasien dan keluarga pasien mengerti tindakan apa yang akan
dilakukan, tujuan dilakukan tindakan, serta resiko tindakan.
Manfaat bagi pasien: Pasien mendapatkan informasi yang
jelas sehingga tidak ragu dalam mengambil keputusan.
Manfaat bagi dokter: Melindungi dokter dari tuntutan hukum.
Manfaat bagi puskesmas: Melindungi puskesmas dari
tuntutan hukum.
40
III. RENCANA AKSI
A. Jadwal Implementasi
Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Nama Peserta : dr. M.Arfandi.Ar
Instansi : Puskesmas Rawat Inap matang suri
Tempat Aktualisasi Puskesmas Rawat Inap matang suri
Tanggal
No Kegiatan Nilai Dasar Output
Pelaksanaan
1 Melakukan anamnesa Akuntabilitas 26-10-2015 s/d Kartu riwayat
terhadap pasien Nasionalisme 11-11-2015 pasien / rekam
Etika Publik medis dan foto
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
2 Melakukan Pemeriksaan Akuntabilitas 26-10-2015 s/d Kartu riwayat
fisik Nasionalisme 11-11-2015 pasien / rekam
Etika Publik medis dan foto
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
3 Menegakkan diagnosis Akuntabilitas 26-10-2015 s/d Kartu riwayat
Nasionalisme 11-11-2015 pasien / rekam
Etika Publik medis
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
4 Melakukan Tindakan Akuntabilitas 26-10-2015 s/d Dokumentasi
Medis Nasionalisme 11-11-2015 berupa foto dan
Etika Publik rekam medis
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
5 9. Melakukan Akuntabilitas 26-10-2015 s/d Dokumentasi
penyuluhan Nasionalisme 11-11-2015 berupa foto
kesehatan yang Etika Publik
berkaitan dengan Komitmen Mutu
41
penyakit hipertensi Anti Korupsi
atau diabetes mellitus
terhadap peserta
PROLANIS
42
B. Jadwal Konsultasi Dengan Coach
Pada tabel dibawah ini merupakan gambaran kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama coach.
Nama Peserta : dr. M.Arfandi.Ar
Instansi : Puskesmas Rawat Inap matang suri
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Rawat Inap matang suri
Media komunikasi yang
No Tanggal Kegiatan Output digunakan (telepon/
SMS/email/fax/dll.
1 19 10 Konsultasi Tersedianya Email (kirim ke coach 19-
2015 Rencana rencana kegiatan 10-2015)
Kegiatan
2 21 10 Konsultasi Tabel Naskah Tatap muka
2015 Rencana Rancangan yang
Aktualisasi telah dilengkapi
dengan analisis
dampak dan
mengganti kata-kata
output dalam jadwal
implementasi
3 22 10 Konsultasi jadwal Tersedianya tabel Tatap muka
2015 implementasi jadwal implementasi
kegiatan dan kegiatan
teknik
penyusunan
rancangan
aktualisasi
43
C. Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Pada tabel dibawah ini merupakan gambaran kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama mentor.
Nama Peserta : dr. M.Arfandi.Ar
Instansi : Puskesmas Rawat Inap matang suri
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Rawat Inap matang suri
No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor
1 14-10-2015 Konsultasi mengenai Tabel Naskah Rancangan
struktur organisasi kegiatan
2 18-10-2015 Konsultasi mengenai Tabel Naskah Rancangan
rencana kegiatan. kegiatan yang telah
dilengkapi dengan kalimat
yang lebih baik
IV. PENUTUP
A. Simpulan
44
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan langkah yang
harus ditempuh sebelum melakukan aktualisasi di unit kerja masing-masing. Dalam
rancangan ini diterapkan nilai dasar bagi ASN dalam melakukan tugasnya sebagai
pelayan publik yang profesional. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain : Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai berikut: melakukan
anamnesa, melakukan pemeriksan fisik, menegakkan diagnosis, melakukan tindakan
medis, melakukan pertolongan pertama, memberikan terapi yang tepat, memberikan
surat keterangan medis, memberikan rujukan kepada pasien, melakukan prosedur
administratif sesuai ketentuan. Kegiatan-kegiatan tersebut direncanakan untuk
dilaksanakan pada tanggal 26 oktober hingga 11 november 2015 dengan
pembimbingan dan arahan dari coach serta mentor, dan laporan hasil pelaksanaan
kegiatan akan dipresentasikan pada tanggal 13 november 2015.
45