Anda di halaman 1dari 52

2.

1 Glukosa Darah
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam
makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce LeeFever, 2007 ).
Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi
alternatif juga dapat berasal dari metabolisme asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien
dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar glukosa
di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat
dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson, 2004). Setelah pencernaan makanan yang
mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah
yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran
glukosa darah sering dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan
terjadinya gangguan homeostatis dan sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan
melakukan pemeriksaan untuk mencari etiologinya. ( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson,
2004 ).
2.3 Metabolisme
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup. Proses
yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga
terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang
mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
2.1 Glukosa Darah
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam
makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce LeeFever, 2007 ).
Energi untuk sebagian besar fungsi sel dan jaringan berasal dari glukosa. Pembentukan energi
alternatif juga dapat berasal dari metabolisme asam lemak, tetapi jalur ini kurang efisien
dibandingkan dengan pembakaran langsung glukosa, dan proses ini juga menghasilkan
metabolit-metabolit asam yang berbahaya apabila dibiarkan menumpuk, sehingga kadar glukosa
di dalam darah dikendalikan oleh beberapa mekanisme homeostatik yang dalam keadaan sehat
dapat mempertahankan kadar dalam rentang 70 sampai 110 mg/dl dalam keadaan puasa.
( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson, 2004). Setelah pencernaan makanan yang
mengandung banyak glukosa, secara normal kadar glukosa darah akan meningkat, namun tidak
melebihi 170 mg/dl. Banyak hormon ikut serta dalam mempertahankan kadar glukosa darah
yang adekuat baik dalam keadaan normal maupun sebagai respon terhadap stres. Pengukuran
glukosa darah sering dilakukan untuk memantau keberhasilan mekanisme regulatorik ini.
Penyimpangan yang berlebihan dari normal, baik terlalu tinggi atau terlalu rendah, menandakan
terjadinya gangguan homeostatis dan sudah semestinya mendorong tenaga analis kesehatan
melakukan pemeriksaan untuk mencari etiologinya. ( Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson,
2004 ).
2.3 Metabolisme
Metabolisme merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup. Proses
yang lengkap dan komplit sangat terkoordinatif melibatkan banyak enzim di dalamnya, sehingga
terjadi pertukaran bahan dan energi. Adapun metabolisme yang terjadi dalam tubuh yang
mempengaruhi kadar gula darah, yaitu :
Metabolisme karbohidrat Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar
intake
makanan sehari-hari, dan sebagian besar karbohidrat akan diubah menjadi lemak. Fungsi dari
karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan
energi untuk proses-proses metabolisme lainnya. ( William F. Ganong, 1995 ) Karbohidrat dalam
makanan terutama adalah polimer-polimer hexosa, dan yang penting adalah glukosa, laktosa,
fruktosa dan galaktosa. Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam bentuk D-isomer.
Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat yang terdapat dalam darah adalah glukosa.
( William F. Ganong, 1995 ) Glukosa yang dihasilkan begitu masuk dalam sel akan mengalami
fosforilasi membentuk glukosa-6-fosfat, yang dibantu oleh enzim hexokinase, sebagai
katalisator. Hati memiliki enzim yang disebut glukokinase, yang lebih spesifik terhadap glukosa,
dan seperti halnya hexokinase, akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang pada saat
kelaparan dan diabetes. Glukosa-6-fosfat dapat berpolimerisasi membentuk glikogen, sebagai
bentuk glukosa yang dapat disimpan, terdapat dalam hampir semua jaringan tubuh, tetapi
terutama dalam hati dan otot rangka. ( William F. Ganong, 1995 ) 2. Metabolisme gula darah
Gula darah setelah diserap oleh dinding usus akan masuk dalam aliran darah masuk ke hati, dan
disintesis menghasilkan glikogen kemudian dioksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan
untuk dibawa oleh aliran darah ke dalam sel tubuh yang memerlukannya. Kadar gula dalam
tubuh dikendalikan oleh suatu hormon yaitu hormon insulin, jika hormon insulin yang tersedia
kurang dari kebutuhan, maka gula darah akan menumpuk dalam sirkulasi darah sehingga glukosa
darah meningkat. Bila kadar gula darah ini meninggi hingga melebihi ambang ginjal, maka
glukosa darah akan keluar bersama urin ( glukosuria ). ( Depkes RI, 1999 )

Absorbsi gula darah


Tubuh setelah mendapat intake makanan yang mengandung gula akan melakukan proses
pencernaan, dan absorbsi akan berlangsung terutama di dalam duodenum dan jejunum
proksimal, setelah absorbsi akan terjadi peningkatan kadar gula darah untuk sementara waktu
dan akhirnya kembali pada kadar semula
baseline
. ( Sylvia Anderson Price, 1996 ) Besarnya kadar gula yang diabsorbsi sekitar 1 gram/kg BB tiap
jam. Kecepatan absorbsi gula di dalam usus halus konstan tidak tergantung pada jumlah gula
yang ada atau kadar dimana gula berada. Untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam
memetabolisme karbohidrat dapat ditentukan dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO).
( Sylvia Anderson Price, 1996 )
2.5 Glikolisis
Glikolisis adalah proses penguraian molekul glukosa yang memiliki enam atom karbon, secara
enzimatik untuk menghasilkan dua molekul piruvat yang memiliki tiga atom karbon. Glikolisis
dapat terjadi di luar tubuh setelah sampel darah dikeluarkan dari dalam tubuh, bila tanpa zat
penghambat glikolisis maka komponen yang ada dalam sampel darah seperti eritrosit, lekosit,
dan juga kontaminasi bakteri dapat menyebabkan kadar glukosa darah menurun. Glikolisis juga
dapat terjadi karena pengaruh suhu dan lama penyimpanan. ( Henry, 1984 )
2.6 Macam-macam pemeriksaan glukosa darah
1. Glukosa darah sewaktu Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari
tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
( Depkes RI, 1999 ) 2. Glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan Pemeriksaan glukosa darah
puasa adalah pemeriksaan glukosa yang dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8-10 jam,
sedangkan pemeriksaan glukosa 2 jam setelah makan adalah pemeriksaan yang dilakukan 2 jam
dihitung setelah pasien menyelesaikan makan. ( Depkes RI, 1999

Gatsby Yand
Sabtu, 25 Juli 2015
makalah biokimia "KARBOHIDRAT"

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
KARBOHIDRAT
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum. Adapun
tujuan kami menulis makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen yang
membimbing kami dalam mata kuliah BIOKIMIA. Di sisi lain, kami menulis makalah ini
untuk mengetahui lebih rinci mengenai Karbohidarat.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran para pembaca demi kesempurnaan makalah Kami
untuk ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Galenika.
Khususnya di Universitas Indonesia Timur Makassar

Makassar, 10 April 2015


Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidarat
B. Fungsi Karbohidrat
C. Struktur Kimia Karbohidrat
D. Macam Macam Karbohidarat
E. Sumber Sumber Karbohidarat
F. Dampak Kelebihan Karbohidrat
G. Dampak Kekurangan Karbohidrat
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-
hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di
negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori,
bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju
karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan
makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber
bahan makanan kaya lemak maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis,
karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan,
manusia dan tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-
tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto
sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya.
Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan
karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram
karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara
keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi
karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi.
Makalah yang berisi tentang karbohidrat ini disusun untuk memenuhi tugas kimia
dasar, serta disusun untuk mengembangkan materi mengenai karbohidrat yang dapat
mendorong berkembangnya kompetensi pembaca tentang karbohidrat. Pembaca juga
dapat menggunakan makalah ini sebagai rujukan pelajaran mengenai karbohidrat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Apa fungsi karbohidrat?
3. Struktur kimia Karbohidrat?
4. Macam-macam Karbohidrat?
5. Sumber-sumber karbohidrat?
6. Dampak kelebihan karbohidrat?
7. Dampak kekurangan karbohidrat?

C. TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Dapat memahami jenis-jenis karbohidrat berdasarkan klasifikasinya.
3. Dapat mengetahui sumber dan fungsi karbohidrat.
4. Dapat mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan karbohidrat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar
karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sumber karbohidrat nabati
dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam
bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di
bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel
tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber
dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan
menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama
CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk
akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian. Jadi, karbohidrat
adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat hijau daun
(klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari
unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi. Karbohidrat merupakan sumber kalori
bagi organisme heterotrof. Setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori. Daerah miskin bisa mencapai 90%.
Sedangkan pada negara maju hanya sekitar 40-60%. Karbohidrat banyak ditemukan
pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian
yang tersebar luas di alam.

B. Penggolongan Karbohidrat
1. Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan
Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:
a) Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat
dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
b) Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak dapat
diabsorpsi.
2. Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya
a. Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa, hanya terdiri dari satu gugus. Rumus umumnya yaitu C6H12O6.
Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut
juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida yang
penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

1) Glukosa
Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buah-buahan,
sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari
hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Dalam aliran darah
(disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh sel-sel
dan jaringan tubuh. N 80-120 mg %. Melebihi normal disebut hiperglikemia, pada
penderita Diabetes Mellitus.
2) Fruktosa
Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan fruktosa
memutar bidang polarisasi ke kiri (laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida yang paling
manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa
dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan sukrosa.
3) Galaktosa
Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.

b. Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida
terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
1) Sukrosa
Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, disebut gula meja (table sugar) atau gula
pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber: tebu (100%
mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.

2) Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di
dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan
rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna
biru.
Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):
1. Amilosa
Larut dengan air panas
Mempunyai struktur rantai lurus
2. Amilopektin
Tidak larut dengan air panas
Mempunyai struktur rantai bercabang
Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya
beras, semakin kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan
amilopektinnya, semakin lekat nasi tersebut. Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%),
beras mengandung amilosa > 2% Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi)
dapat dibagi menjadi 4 golongan:
Amilosa tinggi 25-33%
Amilosa menengah 20-25%
Amilosa rendah 9-20%
Amilosa sangat rendah < 9%

3) Laktosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan
satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber : hanya terdapat
pada susu sehingga disebut juga gula susu. - Susu sapi 4-5% - ASI 4-7%.Laktosa dapat
menimbulkan intolerance disebabkan kekurangan enzim laktase shg kemampuan untuk
mencerna berkurang. Gejala yang sering dijumpai adalah diare, kembung, flatus dan
kejang perut. Def. laktase sebabkan gangguan pertumbuhan. Formula rendah laktosa
(LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan AI 110 bebas
Laktosa).maksimum tiga bulan krn untuk pertumbuhan sel-sel otak, trus bertahap
sesuai dengan pertumbuhan anak.

3. Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks. Dapat mengandung lebih dari 60.000
molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang.
Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), 3 (tiga) jenis yang ada hubungannya yaitu
amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

a. Amilum (zat pati)


Merupakan sumber enersi utama sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan
pangan kaya akan amilumjuga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat
gizi penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi
tumbuh-tumbuhan dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya. Sumber:
umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah
oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan
amilumnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%. Amilum
tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang
sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi".

b. Dekstrin
Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, Lebih
mudah larut di dalam air, dengan yodium akan berubah menjadi wama merah.

c. Glikogen
Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam
air (pati nabati tidak larut dalam air) bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan
warna merah. Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung
(26%). Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan
disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi
asam laktat selama post mortum. Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai
cadangan energi, yang sewaktu-waktu dapat diubah kembali menjadi glukosa bila
dibutuhkan.

C. Sumber dan Fungsi Karbohidrat


Sumber Karbohidrat
Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang
berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple
karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks
karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung,roti,dll.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-
umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil
olahan dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup,
dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung
karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan kacang-kacangan relatif lebih
banyak mengandung karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti
daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber
karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras,
jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu. Makanan di bawah ini adalah sumber
karbohidrat berdasarkan 1 satuan penukar, dengan kalori yang hampir sama. Bisa
digunakan untuk panduan menyusun menu diet. Bila ingin pas memang harus
ditimbang dulu tapi bisa juga dikira-kira. Masing-masing makanan dibawah ini
mengandung:
Energi : 175 kalori
Karbohidrat : 40 gr
Protein : 4 gr

Nasi 100gr roti tawar 70gr crackers 50gr


(3/4 gelas) (3 ptg sdg)-(5 buah besar)
Mie basah 200grsingkong 120gr-jagung pipilan 125 gr
(2 gelas)(1 ptg)(1 piring)
Kentang 210grubi 135grtalas 125 gr
(2 biji sedang)(1 buah)-(1 potong)

Dengan mengetahui substitusi dan juga besaran dari jumlah karbohidrat yang
dibutuhkan oleh tubuh, maka kita juga dapat merubah kebiasaan kita makan nasi
dengan substitusi yang lain. Yang pasti, tidak makan nasi pun bisa kenyang.

Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri
atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai
lebih dari 2 unit gula sederhana di dalam 1 molekul.
Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
Monosakarida yang terdiri atas jumlah ataom C yang sama dengan molekul air, yaitu
[C_6 (H_2 O)_6 ] dan [C_5 (H_2 O)_5 ]
Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11
molekul air [C_12 (H_2 O)11]
Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan
fruktosa

D. Fungsi karbohidrat
Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.
Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori)
bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung
menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen
di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit,
hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.
3. Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di
konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat
lemak di dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka
protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan
demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila
keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein
(KEP) tidak dapat dihindari lagi.
4. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah
terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
5. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
6. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen
yang penting dalam asam nukleat.
7. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat
(dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

E. Dampak kekurangan dan kelebihan karbohidrat


Kekurangan Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena defisiensi energi
dam defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP
terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang
dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.Bahan makanan pokok
beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari total sehari-hari kebutuhan kalori.
Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi )per&&) meningkatkan kebutuhan
protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein.Penyakit KKP
memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun.
Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit
pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak
berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak
pasif, apatis, tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa
jariagan lemak subkutan di antara lipatan kulitnya.Pada anak yang kekurangan protein
(kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang,
rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat,
rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala
terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor.Bila KKP menyerang orang
dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol
pada bagian Uonar penderita.

Laktona Intoleraike (LI)


Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu,
sehingga manyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangan enzim laktase, pada usus
halusnya, tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) memjadi gula, yang lebih
sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan gejala
kejang perut, diare, dan perut kembung jika minum susu. Upaya, yang ditempuh untuk
mengatasi gangguan reakai LI dengan penambahan enzin laktase pada susu dengan
hamil elahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. ini penting dilakukan karena susu
merupakan )PAbaik makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi. LI merupakan
gangguan metabolik yang berkaitan dengan adanya laktosa. Laktosa dalam saluran
cerna, dipecah oleh kerja enzim laktase menjadi gluksa dan galaktosa. Pada keadaan
LI, tubuh mengalami defisiensi enzin laktase.

Gula Darah
Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi otot
dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkiear antara 60-
120 at/100 ale Kadar glukosa melebihi normal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihan
kadar gula dalam darah. Keadaan sebaliknya. dise'but hipoglikemi, yaitu keadaam
kadar gula. darah di bawah normal. Hipeglikemi dapat menyebabkan kehilangan
kesadaran Nomal, karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja
dengan mengasioil glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian, harus
segera diberikan suntikan glukosa, untuk menormalkan fungsi otak.

Kencing manis
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metabolik yang
berkaitan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan unumaya sependapat, dasar penyakit ini
ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam ke lenjar pankreas dan
mempunyai fungsi memetabolisme glukosa.Hormon insulin yang kurang berfungsi bisa
karena memang simtomnnya yang tidak cukup, atau kepekaan sel target terhadap
hormon itu yang menurun. Namun ada yang berpendapat hormonnya disintesa dalam
jumlah cukup, tetapi mobilisasin ya terhambat sehingga bertumpuk dalam bertuk inaktif
dalan sel-sel otot. Banyak juga faktor lain yang ikut mempengaruhi timbulnya penyakit
kencing manis.Glukosa diubah insulin menjadi glikogen dalam sel hati mauPun otot.
Keadaaa ini terjadi Bila kadar glukosa dalam darah meningkat. Sebalikayal bila gula
darah menurun, glikogen hati dimoBilisasi sehingga kadar gula darah meningkat lagi.
Glukosa juga dihasilkan deri beBerapa metabolit oleh insulin dalam proses
glukoneogenesis, khusuanya metabolit hasil pemecahan lemak dan protein.Insulin
rerupakan pengatur glukosa untuk masuk ke dalam sel target dan sel lain. Pada
defisiensi insulin, glukosa tak dapat masuk ke dalam sel, sehinga konsentrasinya
meningkat di luar sel, termanuk di dalam cairan darah, Namun timbunan glukosa itu tak
dapat dimanfaatkam sel yang memerlukan untuk energi, Tumpukan glukosa itu
kemudian dibuang melalui ginjal ke dalam urine sehinnga. air kencing meagandung
gula yang disebut glukosuria. Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet,
kegiatan fisik dan otak. Jika penangannya cukup Baik, penderita dapat menjalani
kehidupan normal untuk jangka waktu cukup lama. Pada penderita sering dijumpai
kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalaya kelainan retina
(retiaepathia diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh
darah halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga, terjadi kelainan saraf yang
disebut neorepathia diabetica. Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan
akibat kekurangan hormon insulin. AkiBatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah
dalam darah dan sukar menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau
digunakan sebagai energi. Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai
1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan suntikan hormon insulin secara
teratur dan pembatasan makanan atau diet yang ketat.

Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya
penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan.
Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berBagai sebab,
antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin,
faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu. Kelebihan berat antara lain
disebabkan ketidakseimBangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana
konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energie. Kelebihan energi itu
disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu
ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan
tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas
feminin, misalaya di daerah Pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di
daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi.
Penderita obesitas pada pria bila berat badannya 15%meleBihi Batas ideal seauai
umur, dan pada wanita meleBihi 20%. Mereka merasa. lebih cepat lelah, merasa gerah
dan cepat berkeringat. Untuk menurunkan panas Badannya itu, organ tubuh dipasa.
bekerja lebih berat karena membawa kelebihan berat badan, Penderita juga punya
kecenderungan lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dan tentu lebih mudah
mendapat kecelakaan. Selain Berisiko besar terhadap kesehatan juga kurang indah
dipandang?
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan:
1. Karbohidrat yang terdapat pada makanan, yaitu Available Carbohydrate (Karbohidrat
yang tersedia) dan Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia).
2. Jumlah molekulnya, yaitu monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa), disakarida
(sukrosa, maltosa, laktosa), dan polisakarida (amilum, dekstrin, glikogen).
Sumber karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang
dan sagu dll.
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, utamanya yaitu sebagai sumber energi.

B. SARAN
Sebaiknya konsumsi karbohidrat untuk tubuh dapat terpenuhi dengan baik sesuai
dengan kebutuhan, agar tidak terjadi penyakit yang disebabkan oleh kekurangan atau
kelebihan konsumsi karbohidrat dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
//www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=sumber-sumber+karbohidrat&oq=sumber-
sumber+karbohidrat&gs_l
http://al-faj.blogspot.com/2011/05/makalah-karbohidrat.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/09/1137359/Sumber.Karbohidrat.Bukan.Cuma.Na
si
http://kamusq.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karbohidrat-macam-macam
Diposkan
http://gatsbyyan.blogspot.co.id/2015/07/makalah-biokimia-
karbohidrat_25.html

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat yang
dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat biasa disebut juga
karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti karbon yang
terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses
fotosintesis.1[1]

x CO2 + y H2O + energi matahari Cx (H2O)y + x O2


Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus hidroksil. Yang tergolong
karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya yaitu oligosakarida dan polisakarida.
Berdasarkan letak gugus karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang
gugus karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan keosa yang gugus
karbonilnya berlokalisasi di dalam rantai2[2].
B. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:3[3]
1. Sumber bahan bakar.
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada beberapa organ
tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6. Membantu proses penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi pembangun.
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah
merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
9. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga dalam
dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai pelumas sendi kerangka.

C. Klasifikasi Karbohidrat
1[1] Sentot Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3 (Jakarta:
Platinum,2008)H.280

2[2] Jan Koolman dan Klaus-Heinrich Rohm, atlas berwana & Teks BIOKIMIA(JAKARTA:
Hipokrates1995) halaman. 30

3[3] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.260


Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C), hydrogen
(H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa
sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut
dapat digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida,
oligosakarida dan polisakarida.4[4]

1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)


Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa
monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula
yang lebih sederhana.5[5]
Contoh: glikosa dan fruktosa.
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:6[6]
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.
Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O) berada di ujung
rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari pada
diujung.
Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa
Kedua klasifikasi tersebut sering digabungkan.
Contoh:

4[4] Ibid.,

5[5] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.260

6[6] Sentot Budi Raharjo,ibid.,


2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan
glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan atom C no. 4 dengan
melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu
gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil
antara proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air
(hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:7[7]
a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim
sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis menggunakan
asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa = laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum
yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa +
glukosa = maltose).

3. Oligosakarida.
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida, yaitu
trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat
molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga
molekul monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk

7[7] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.207


antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya
atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.8[8]

4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida
mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara
monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa
senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.9[9]
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat
cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang
sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang besar.10[10] Contoh
golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.11[11]zat pati terdiri atas
rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang bercabang (amilopektin). Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama
sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut
disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air
dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi
sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan
koloid.12[12]

8[8] Ibid.,H.207-208

9[9] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.208

10[10] Sentot Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3 (Jakarta:


Platinum,2008)H.287

11[11] Purnomo et all, ibid.,

12[12] Sentot Budi Raharjo, ibid.,


Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan
cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.

b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam otot
dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat
kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak
membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya
reduksi yang kuat terhadap larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan
glukosa, sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.13[13]
Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).

c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan
protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat
dikatakan selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa.
Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan
dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan
kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau
mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan
prtolongan bakteri.14[14]

13[13] Sentot Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3 (Jakarta:


Platinum,2008)H.288

14[14] Ibid.,H.288-289
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering dipakai dalam
industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim,
pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus. 15
[15]

d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela
antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding sel
satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok
senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam
tanaman sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian
jaringannya. Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat
bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman yang
belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam buah yang terlalu
matang. Di antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji,
apel, lemon, plum, jeruk, serta anggur.16[16]

e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya.17[17]


Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.
Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas. Dipergunakan sebagai
stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi susu.

15[15] Syukhria ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.

16[16] Syukhria ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.

17[17] Ibid.,
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa
ini adalah penentu kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan lokasi gugus C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
Aldosa (berupa aldehid)
Ketosa (berupa keton)
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan
utama yaitu:
Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)

Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)

Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)

Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)

Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam
air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana
ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan,
disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan
penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada glukosa
dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.

B. Kritik dan Saran

Daftar Pustaka
Klooman, dan Klaus-Heinrich Rohm. 1995.Atlas berwarna & Teks Biokimia. Hipokrates,
Jakarta
Sentot , Budi Raharjo. 2008 KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3. Platinum: Jakarta
Purnomo et all, 2006 .Biologi . Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta
Syukhria ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.
MAKALAH

HAMBA LAEH GLE GAPUI

Tuesday, 5 January 2016

MAKALAH KARBOHIDRAT

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami lantunkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat

nikmat dan karunia-NYA lah kami masih bisa diberikan kesehatan sampai detik ini.

Shalawat teriring salam selalu kami curahkan kepada hamba Allah yang maha

perkasa yaitu Nabi Muhammad SAW, berkat jasa beliau kita bisa mempelajari islam

semakin luas hingga sekarang ini.

Alangkah indahnya dalam penulisan makalah ini kami bisa mengetahui

sedikit demi sedikit kajian Kurikulum. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas

kuliah dalam Mata Kuliah Pengantar Kurikulum Jurusan Pendidikan Biologi,

Universitas Jabal Ghafur Sigli.

Adapun judul Penulisan makalah ini adalah "Senyawa Penyusun Sel

Tumbuhan". Walaupun banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami harap

tulisan ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Sigli, Mei 2015


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Karbohidrat (sakarida)

B. Lipida

C. Protein

D. Asam Nukleat

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senyawa Penyusun Sel Secara garis besar dapat dikelompokan

menjadi 4 kelompok utama yaitu : Karbohidrat, Lipida, Protein dan Asam

Nukleat. Karbohidrat berasal dari bahasa latin karbo=karbon dan hidrat= air.

Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsure yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen

dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka

senyawa ini dapat diduga sebagai hidrat dari karbon, sehingga disebut

karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh karbohidrat

melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu

senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya

saja, tetapi yang paling penting ialah rumus strukturnya

Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui

pelarut lemak. Lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid,

terpen, dan streroid. Asam lemak berperan penting sebagai penyusun selaput

plasma.
Asam lemak memiliki dua daerah:
a. rantai hidrokarbon; bersifat hidrofobik tidak larut dalam air dan kurang reaktif;
b. gugus asam karboksilat; mengion di dalam larutan. Terlarut dalam air, mudah

bereaksi membentuk ester.


Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan

kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi

semua sel makhluk hidup dan virus.


Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, dan N.
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang

peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan

informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena

tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida

mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen

atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam

deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah senyawa penyusun sel tumbuhan?


2. Apakah yang dimaksud dengan karbohidrat?
3. Apakah yang dimaksud dengan lipida?
4. Apakah yang dimaksud dengan protein?
5. Apakah yang dimaksud dengan asam nukleat?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memahami bagaimanakah senyawa

penyusun sel tumbuhan itu.

BAB II

PEMBAHASAN
Secara garis besar senyawa penyusun sel tumbuhan dapat dikelompokan

menjadi 4 kelompok utama yaitu Karbohidrat, Lipida, Protein dan Asam Nukleat.

A. Karbohidrat (sakarida)

Karbohidrat berasal dari bahasa latin karbo=karbon dan hidrat= air.

Karbohidrat tersusun dari 3 jenis unsure yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen

dengan rumus umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini

dapat diduga sebagai hidrat dari karbon, sehingga disebut karbohidrat. Rumus

empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh karbohidrat melainkan juga oleh

hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu suatu senyawa termasuk

karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang paling

penting ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada gugus

fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat yaitu gugus fungsi karbonil

(aldehid dan keton).

Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.

Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat, maka senyawa tersebut

didefinisikan sebagai polihidroksialdehida dan polihidroksiketon. Istilah sakarida

sendiri berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa

karbohidrat sederhana.

Karbohidrat ter bagi dalam 4 kelompok besar, yaitu :

a. Monosakarida (CnH2nOn)

Monosakarida (dari Bahasa Yunani mono: satu, sacchar: gula) adalah

senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Monosakarida yang

tidak bias dihidrolisis menjadi bagian yang lebih kecil.Monosakarida digolongkan


berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa,

heksosa)

Triosa

Triosa adalah monosakarida yang mengandung 3 atom karbon. Contoh :

gliseraldehida dan dihidroksiaseton

Tertrosa

Tertrosa adalah monosakarida yang mengandung 4 atom karbon. Contoh :

Erutrulose

Pentosa

Mengandung 5 atom karbon . didalam sel terdapat pada Asam Nukleat (DNA, RNA)

dan beberapa koenzim. Contoh : ribosa, dan deoksiribosa

Heksosa

Mengandung 6 atom karbon. Contoh : glukosa, fruktosa, dan galaktosa

b. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida,

yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1

suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol

disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida,

1. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial

tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.


Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu

menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi

ikatan glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -

glukosidase. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.


2. Sukrosa

Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari

sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan

fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 . Sukrosa terhidrolisis oleh enzim

invertase menghasilkan -D-glukosa dan -D-fruktosa. Campuran gula ini disebut

gula inversi, lebih manis daripada sukrosa. Jika kita perhatikan strukturnya, karbon

anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di

dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus

hemiasetal
3. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi.

Laktosa tersusun dari molekul -D-galaktosa dan -D-glukosa yang dihubungkan

oleh ikatan 1,4'-. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang

dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari -D-

glukosa dan -D-galaktosa.


c. Oligosakarida

Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang

jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida.

Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.

d. Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak satuan

monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis lengkap dari

polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Polisakarida terdiri dari :

Homopolisakarida ; dibentuk oleh monosakarida yang sama, misalnya molekul

amilum dan glikogen. Amilum cadangan makanan pada sel tumbuhan sedangkan

glikogen cadangan pada sel hewan.


Amilum ; terdiri dari amilosa dan amilopektin Glikogen ; merupakan polimer

dari molekul glukosa. Pada sel hewan jumlahnya sangat sedikit. Tetapi pada

mollusca, hati, otot banyak mengandung glikogen. Inulin ; zat ini banyak terdapat

pada sel akar tumbuhan tertentu, polosakarida ini tergolong fruktosa yang

dihidrolisis menghasilkan fruktosa. Selulosa ; adalah polimer dari sellobiosa dengan


rumus kimia (C12H22O11). Sellulosa banyak terdapat pada dinding sel tumbuhan

tinggi yang berfungsi sebagai pelindung sel

B. Lipida

Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham memalui

pelarut lemak. Lipid mencakup asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid,

terpen, dan streroid. Asam lemak berperan penting sebagai penyusun selaput

plasma.
Asam lemak memiliki dua daerah:
a. rantai hidrokarbon; bersifat hidrofobik tidak larut dalam air dan kurang reaktif;
b. gugus asam karboksilat; mengion di dalam larutan. Terlarut dalam air, mudah

bereaksi membentuk ester.


Fosfolipid mempunyai ekor hidrofobik yang terdiri dari dua buah rantai asam

lemak dan gugus kepala yang bersifat hidrofilik. Dua buah lapisan fosfolipid dapat

berkaitan ekor dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipid yang merupakan

struktur dasar selaput plasma.


Macam-macam lipida yang terdapat didalam makhluk hidup :
a. Lipida sederhana ialah ester alcohol atau trigliserida yang asam lemak dan

alcohol.
b. Lipida gabungan merupakan ester asam lemak yang dihidrolisa menghasilkan

asam lemak, alcohol dan zat-zat yang lain. Lipida gabungan terdapat dalam

protoplasma sel hewan dan sel tumbuhan yaitu : fosfolipida, spingolipida.

C. Protein

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa selain polisakarida,

lipid dan polinukleotida yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Molekul

protein berukuran lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat dan lipida. Satuan

penyusun protein adalah asam amino. senyawa organik kompleks berbobot molekul

tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang

dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein terdiri dari unsur-unsur C, H, O, dan N. Peran protein:


sebagai katalisator berbagai reaksi kimia,
memberi kekakuan struktural,
memantau permeabilitas selaput sel,
mengatur kadar metabolit yang diperlukan
menyebabkan gerakan, dan
memantau kegiatan gen
Struktur protein ada 4 tingkatan yaitu :
1. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul

protein (rentetan asam amino dalam suatu molekul protein)


2. Struktur sekunder menunjukkan banyak sifat suatu protein, ditentukan oleh

orientasi molekul sebagai suatu keseluruhan, bentuk suatu molekul protein

(misalnya spiral) dan penataan ruang kerangkanya (ikatan hidrogen antara gugus

N-H, salah satu residu asam amino dengan gugus karbonil C=O residu asam yang

lain)
3. Struktur tersier menunjukkan keadaan kecenderungan polipeptida membentuk

lipatan tali gabungan (interaksi lebih lanjut seperti terlipatnya kerangka untuk

membentuk suatu bulatan)


4. Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Ditinjau dari strukturnya, protein dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu:
1. Protein sederhana yang merupakan protein yang hanya terdiri atas molekul-

molekul asam amino. Misalnya Albumin dan Gobulin


2. Protein gabungan yang merupakan protein yang terdiri atas protein dan gugus

bukan protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid

atau asam nukleat.


Protein sederhana dan gabungan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Protein primer, struktur molekulnya terdiri atas asam amino yang tersusun secara

linier dengan katan peptide


2. Protein sekunder, struktur molekulnya terdiri dari ratusan asam amino yang

tersebar secara spiral


3. Protein tertier, struktur molekulnya terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang

dihubungkan dengan katan sulfur misalnya globulin


4. Protein quarter, struktur molekulnya mengandung dua ikatan atau lebih peptide

yang berkatan dengan katan kovalen yang lemah. Misalnya hemoglobin


Protein sederhana menurut bentuk molekulnya dibagi menjadi 2 kelompok,

yaitu:
1. Protein fiber. Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang

memanjang dan dihubungkan satu sama lain oleh beberapa ikatan silang hingga

merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Protein fiber tidak larut dalam

pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa ataupun alkohol. Berat

molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pati dan sukar dimurnikan.

Kegunaan protein ini hanya untuk membentuk struktur jaringan dan bahan,

contohnya adalah keratin pada rambut.


2. Protein globular. Protein globular pada umumnya berbentuk bulat atau elips dan

terdiri atas rantai polipeptida yang terlibat. Protein globular/speroprotein berbentuk

bola, protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih mudah

berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi asam dan asam encer. Protein ini

mudah terdenaturasi.
Protein sangat penting artinya bagi mahkluk hidup, karena semua enzim

yang terlibat dalam reaksi-reaksi metabolism adalah protein, tetapi tidak semua

protein adalah enzim

D. Asam Nukleat

Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan

sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan

informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena

tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida

mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen

atau basa nukleotida (basa N). Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam

deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau


ribonucleic acid (RNA). Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam

asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula

pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami

kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2 sehingga dinamakan gula 2-

deoksiribosa.
Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya.

Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin

aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua

golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin

(bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik).

Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Akan

tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa

pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan

sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena

adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan

sebagai 5-metilurasil.
Fungsi asam nukleat adalah :
Mengontrol aktivitas biosintesis pada sel
Membawa informasi genetic.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karbohidrat berasal dari bahasa latin karbo=karbon dan hidrat= air. Karbohidrat
tersusun dari 3 jenis unsure yaitu Karbon, Oksigen dan Hidrogen dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Melihat rumus empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga
sebagai hidrat dari karbon, sehingga disebut karbohidrat.
Lipida dapat di ekstraksi dari jaringan sel hewan maupun tumbuham

memalui pelarut lemak. Lipid mencakup asam lemak, lemak netral,

fosfolipid, glikolipid, terpen, dan streroid.

Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan

kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan

fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang

peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya

tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga

polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai

monomernya

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya, saran dan kritikan yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah penulis selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro, D. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia: Jakarta


Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

ABOUT

KOMPETENSI

TUGAS KAMPUS

LAPORAN PRAKTIKUM

ZONA MAHASISWA

MAKALAH GLUKOSA
Yazhid Bashar LD
4 years ago
0 Comments
Facebook Twitter

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas baik yang merupakan
kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya. Untuk
melakukan aktivitas kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini diperoleh
dari bahan yang dikonsumsi. Pada umumnya, bahan makanan itu mengandung tiga
kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Salah satu
penghasil energi terbesar yaitu karbohidrat glukosa. Karbohidrat glukosa
merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di
dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida,
disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi
menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah
satu molekul utama bagi pembentukan energi di dalam tubuh.
Berdasarkan bentuknya, molekul glukosa dapat dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu molekul D-Glukosa dan L-Glukosa. Faktor yang menjadi penentu dari bentuk
glukosa ini adalah posisi gugus hidrogen (-H) dan alkohol (OH) dalam struktur
molekulnya. Glukosa yang berada dalam bentuk molekul D & L-Glukosa dapat
dimanfaatkan oleh sistim tumbuh tumbuhan, sedangkan sistim tubuh manusia
hanya dapat memanfaatkan DGlukosa. Di dalam tubuh manusia glukosa yang telah
diserap oleh usus halus kemudian akan terdistribusi ke dalam semua sel tubuh
melalui aliran darah. Di dalam tubuh, glukosa tidak hanya dapat tersimpan dalam
bentuk glikogen di dalam otot & hati namun juga dapat tersimpan pada plasma
darah dalam bentuk glukosa darah (blood glucose). Di dalam tubuh selain akan
berperan sebagai bahan bakar bagi proses metabolisme, glukosa juga akan
berperan sebagai sumber energi utama bagi kerja otak. Melalui proses oksidasi
yang terjadi di dalam sel-sel tubuh, glukosa kemudian akan digunakan untuk
mensintesis molekul ATP (adenosine triphosphate) yang merupakan molukel
molekul dasar penghasil energi di dalam tubuh. Dalam konsumsi keseharian,
glukosa akan menyediakan hampir 5075% dari total kebutuhan energi tubuh.
Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung
melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik.
Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam sitoplasma
(cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan dengan
mengunakan enzim ysebagai katalis di dalam mitochondria dengan kehadiran
Oksigen (O2).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui apa pengertian dari glukosa.
Untuk mengetahui proses pemeriksaan glukosa dari pra analitik, analitik, sampai
proses pasca analitik.
Untuk mengetahui bagaimana tinjauan klinis dari glukosa.
C. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari glukosa ?

2. Bagaiman proses pemeriksaan glukosa dari proses pra analitik, analitik,


sampai pasca analitik ?

3. Bagaimana tinjauan klinis dari glukosa ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Glukosa
Glukosa adalah karbohidrat yang tidak dihidrolisis atau diuraikan menjadi
sakarida lain yang lebih sederhana.Glukosa juga merupakan bentuk karbohidrat
yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah serta dalam darah manusia.
Gambaran proyeksi Haworth struktur glukosa (-D-glukopiranosa)

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosamonosakarida


yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut
"cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu
gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
B. Proses Pemeriksaan Glukosa
Proses pemeriksaan glukosa meliputi :

1. Pra analitik

2. Analitik

3. Pasca analitik

1. Pra analitik
Pra analitik adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang pengambilan,
persiapan, penyimpanan, dan pengiriman spesimen.
Persiapan pasien secara umum yaitu :

a. Pasien dianjurkan berpuasa 8-12 jam.

b. Obat yang dikonsumsi pasien

- Untuk pemeriksaan sampel darah, pasien tidak boleh minum obat 4-24 jam.
- Untuk spesimen urin, pasien tidak boleh minum obat 48-72 jam.
- Untuk pengobatan yang tidak mungkin dihentikan diberi tanda khusus oleh
pekerja laboratorium.

c. Menghindari aktivitas fisik.

d. Memperhatikan efek postur, dianjurkan duduk dengan tenang 10 sampai 15


menit kemudian spesimen diambil.

1.) Tes Glukosa Darah


Persiapan pasien tes glukosa darah yaitu :

a. GDP (Gula Darah Puasa)

- Pasien berpuasa 8-12 jam sebelum tes.


- Semua obat dihentikan, bila ada obat yang harus diberi ditulis pada formulir
permintaan tes.

b. GD2PP

- Dilakukan 2 jam setelah tes GDP.


- Pasien dianjurkan makan makanan yang mengandung 100 gram karbohidrat
sebelum tes.

c. GDS (Gula Darah Sewaktu)

Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan tanpa persiapan yang bertujuan


untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu
setelah makan.
Persiapan sampel tes glukosa darah yaitu :
- Pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
- Sampel tes sering atau dikontrol DM : plasma vena, serum/darah kapiler. Sampel
tes diagnostik : plasma vena.
- Sampel plasma stabil kurang dari 1 jam. Bila lebih dari 1 jam akan mengakibatkan
konsentrasi glukosa turun.
- Sampel serum stabil kurang dari 2 jam.
2.) Tes Glukosa Urin
Persiapan pasien untuk pemeriksaan glukosa urin sama seperti persiapan pasien
untuk pemeriksaan glukosa darah GDP dan GD2PP.
Persiapan sampel untuk tes glukosa urin adalah sebagai berikut :
- Sampel urin 1 kali dikemihkan 1,5-3 jam setelah makan atau urin sewaktu.
- Urin kemudian dimasukkan ke dalam penampung sampel bersih tanpa pengawet.

2. Analitik
Analitik adalah segala sesuatu yang menyangkut cara kerja pemeriksaan
glukosa darah meliputi metode tes glukosa, prinsip pemeriksaan, alat dan bahan
serta cara kerjanya.
1.) Tes Glukosa Darah
Tes glukosa darah meliputi :
a. GDP (Gula Darah Puasa)
b. GD2PP (Gula Darah 2 Post Prandial)
c. GDS (Gula Darah Sewaktu)

Metode tes Glukosa Darah

GOD-PAP : Tes Enzimatik Photometric


Prinsip :

Penentuan glukosa setelah oksidasi enzimatik oleh oksidasi glukosa. Indikator


kalorimeteri merupakan quinoneimine yang dihasilkan dari 4-aminoantipyrine dan
fenol oleh hidrogen peroksida dibawah perlakuan katalik dari peroksidasi.
GOD
Glukosa + O2 asam glukonik + H 2O2
POD
H2O2 + 4-aminoantipyrine + fenol Quinoneimin

Alat dan Bahan Tes Glukosa Darah

Alat :
- Fotometer 5010 (semi automatik)
- Mikropipet 1000 L, 10 L.
- Tabung mikro
- Stopwach
- Rak tabung
Bahan :
- Plasma vena (sampel)
- Reagen glukosa

Cara Kerja

- Dipipet 1000 L reagen glukosa kemudian dimasukkan ke dalam tabung mikro.


- Dipipet 10 L sampel lalu dimasukkan ke dalam tabung mikro yang telah terisi
dengan reagen glukosa lalu diletakkan tabung tersebut pada rak tabung kemudian
diinkubasi selama 10 menit pada suhu 37oC.
- Dibuat program untuk tes glukosa dimana tes berjalan secara automatik.
- Dibaca hasil yang diperoleh secara fotometrik.

2.) Tes Glukosa Urin

Glukosa Urin

Metode kimia : Menggunakan reagen benedict (kualitatif) atau reduksi

Sampel urin ditambahkam reagen benedict dimana menghasilkan perubahan


warna.
han

Alat :

Bahan :
el)
nedict
- Dimasukkan 5 ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi.
- Diteteskan sebanyak 5-8 tetes urin ke dalam tabung reaksi tadi yang berisi reagen
benedict.
- Dimasukkan tabung itu ke dalam air mendidih selama 5 menit.
- Diangkat tabung, lalu isinya dikocok dan dibaca hasil reduksinya.

3. Pasca Analitik
Pasca analitik adalah kegiatan akhir dari proses analisis suatu sampel. Kegiatan
pasca analitik meliputi pembacaan hasil.
1.) Tes Glukosa Darah
Nilai Rujukan Pemeriksaan Glukosa

Tes Rujukan
GDS < 180 mg/dL
GDP 70-110 mg/dL
GD2PP < 140 mg/dL

2.) Tes Glukosa Urin


Hasil pemeiksaan reduksi hendaknya disebut dengan cara semi kuantitatif.
Pembacaan hasil dari tes glukosa urin ini adalah sebagai berikut :
-) : Larutan tetap berwarna biru jernih atau sedikit kehijau-
hijauan dan agak keruh.
+) atau 1+ : hijau kekuning-kuningan dan keruh (sesuai dengan 0,5-1
% glukosa)
+) atau 2 + : kuning keruh (1-1,5 % glukosa)
+) atau 3+ : jingga atau warna lumpur keruh (2-3,5 % glukosa)
+) atau 4+ : merah keruh (lebih dari 3,5 % glukosa)

asi hasil pemeriksaan glukosa meliputi :


normal (70-110 mg/dL)
h rendah (hipoglikemia, 40-50 mg/dL)
h tinggi (hiperglikemia, >130 mg/dL)

C. Tinjauan Klinis Glukosa


Penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah
diabetes melitus (DM). Sedangkan penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa
dalam darah menurun adalah hipoglikemia.

1. Diabetes Melitus (DM)

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula


sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara adekuat.
Penyebab

Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan
respon yang tepat terhadap insulin.
Gejala

Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah
yang tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa
akan sampai ke air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air
tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal
menghasilkan air kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering
berkemih dalam jumlah yang banyak (poliuri).
Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga
banyak minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih,
penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini
penderita seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan
(polifagi). Gejala lainnya adalah pandangan kabur,pusing, mual dan berkurangnya
ketahanan selama melakukan olah raga.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya


kandungan glukosa normal dalam darah. Hipoglikemia bisa terjadi jika penderita
kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang
terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama
yang terkena pengaruhnya adalah otak.
Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen
yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang
cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan
gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit
kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi
berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap.
Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.
Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah :
Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
Sakit kepala
Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
Badan gemetaran
Berkeringat
Bingung
Penurunan kesadaran, koma.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Glukosa adalah karbohidrat yang tidak dihidrolisis atau diuraikan menjadi


sakarida lain yang lebih sederhana.Glukosa juga merupakan bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan
sumber energi. Glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah serta
dalam darah manusia.
2. Pemeriksaan glukosa meliputi :

- Glukosa darah, seperti pemeriksaan GDS, GD2PP dan GDP.


- Glukosa urin.
3. Tinjauan klinis dari glukosa adalah jika kadar gula di dalam tubuh berlebih maka
akan menyebabkan penyakit diabetes melitus dan jika kadar gula dalam tubuh
kurang dari normal maka dapat menyebabkan hipoglikemia.

B. Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita
semua selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita dimana salah satunya
menghindari kadar glukosa yang berlebih dalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya
mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup karbohidrat saja.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.
Anonim. 1992. Petunjuk Pemeriksaan Urin. Departemen Kesehatan RI Pusat Laboratorium
Kesehatan. Jakarta.
Karim, A. 2007. Diktat Kimia Klinik. Akademi Analis Kesehatan Bina Husada. Kendari.
Sutedjo, A. Y. 2007. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Amara
Books. Yogyakarta.
www.medicastore.com. Diakses tanggal 27 September 2008.
www.drhandri.com. Diakses tanggal 27 September 2008.
KIMIA KLINIK
Share: Facebook Twitter Google+

Game Poker Gemar Bet - INDO4D - Togel Permainan Poker Tangkas


Terbaru. Capsa Sportsbook, Live Online Super Terbaik Saat Ini Game
Susun 6 Kartu !! Casino, Slots Jackpot
What's Related?

MAKALAH BILIRUBIN

MAKALAH PEMERIKSAAN CREATINI

MAKALAH DIABETES MELITUS

MAKALAH KOLESTEROL

MAKALAH LEMAK laporan praktikum permanganometri


0 Comments

0 Comments

FANSPAGE
Facebook
Yazhid January

Artikel Populer
JUDUL KTI ANALIS KESEHATAN LENGKAP DENGAN PROPOSAL
Pemeriksaan Masa Perdarahan ( BT )

Tes masa perdarahan

Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah ( CLOTTING TIME )

LEUKEMIA MIELOBLASTIK AKUT M2

Makalah Toksikologi

LAPORAN PRAKTIKUM TES KEHAMILAN ATAU PLANO TES

Makalah Myasis

Labels
artikel kes.

Bakteriologi

BIOKIMIA

Etika profesi

Hematologi

ilmu farmasi

Ilmu kebidanan

Ilmu Keperawatan

IMUNOHEMATOLOGI

imunoserologi

Instrumentasi

JUDUL KTI

kimia analitik

KIMIA KLINIK
Klinik rutin

Laporan Amami

Laporan Imun

Laporan Praktikum Kimia analitik

Laporan Praktikum Parasitologi

Manajemen Lab

Media dan reagensia

mikologi

Parasitologi

Patologi Klinik

promkes

Semua ilmu

Sitohistoteknologi

Toksikologi

Transfusi darah

Virologi

Popular Posts

makalah spektrofotometer

PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUS

makalah sentrifuge

MAKALAH MIKROSKOP

Categories
artikel kes. Bakteriologi BIOKIMIA Etika profesi Hematologi ilmu farmasi Ilmu kebidanan Ilmu
Keperawatan IMUNOHEMATOLOGI imunoserologi Instrumentasi JUDUL KTI kimia analitik
KIMIA KLINIK Klinik rutin Laporan Amami Laporan Imun Laporan Praktikum Kimia analitik
Laporan Praktikum Parasitologi Manajemen Lab Media dan reagensia mikologi Parasitologi
Patologi Klinik promkes Semua ilmu Sitohistoteknologi Toksikologi Transfusi darah Virologi

Created By Sora Templates & Blogger Templates | Gooyaabi Templates

Nnnnnnnn

Anda mungkin juga menyukai