PENUTUP
A. Simpulan
1. Pada area Agresif ditempati oleh M3 (MAKP), M3 (Sentralisasi Obat), M3
(Supervisi), M3 (Discharge Planning), M4 (Money), M5 (Mutu), hal ini bisa
dikatakan bahwa semua komponen tersebut berada pada area yang sangat
baik, sehingga komponen-komponen tersebut perlu mempertahankan atau
meningkatkan kekuatan (Strange) yang dimiliki dan mengambil peluang
(Opportunity) yang sebanyak-banyaknya untuk bisa bertahan pada posisi
tersebut.
2. Pada area Progresiv ditempati oleh M1 (Man), M3 (Timbang Terima), dan
M3 (Penerimaan Pasien Baru). Hal ini bisa dikatanan bahwa semua
komponen tersebut keberadaanya harus ditingkatkan, yaitu dengan cara
mengambil peluang (Opportunity) yang sebanyak-banyaknya untuk
menutupi/mengurangi kelemahan (Weakness) yang dimiliki.
3. Pada area Diversifikasi ditempati oleh M3 (Dokumntasi Keperawatan), M2
(Material) . Hal ini bisa dikatakan bahwa komponen tersebut keberadaannya
perlu ditingkatkan, yaitu denga cara mempertahakan/meningkatkan kekuatan
(Strange) yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (Thratened) di masa yang
akan datang.
4. Pada area Defensive ditempati oleh M3 (Ronde Keperawatan) dan M3
(Conferens). Hal ini bisa dikatakan bahwa semua komponen tersebut berada
pada area kurang baik, area tersebut sangat sedikit memiliki kekuatan dan
peluang. Sehingga yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengatasi
kelemahan terlebih dahulu untuk mengatasi ancaman (Threatened) yang akan
datang.
B. Saran
1. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masing-masing perawat,
salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan pendidikan
jenjang S1, dengan demikian mutu pelayanan kesehatan di ruang Azzahra
akan lebih yang profesional.
2. Ketersediaan material medis dan non medis di ruang Azzahra II cukup baik,
namun perlu ditingkatkan kembali pengadaan barang- barang yang rusak dan
alat-alat mechine yang jumlahnya terbatas, sehingga sesuai dengan rasio
antara jumlah alat dan jumlah pasien.
3. Penerapan MAKP Tim di Ruang Azzahra II sudah efisien dan terlaksana
dengan baik, yang perlu ditingkatkan adalah kualifikasi pendidikan perawat
S1. Sehingga dengan meningkatnya kualifikasi jenjang pendidikan, maka
MAKP Tim di Ruang Azzahra dapat berkembang menjadi model asuhan
keperawatan Moduler ataupun Primer, yaitu suatu metode asuhan
keperawatan yang profesional.
4. Pada penerapan timbang terima cukup baik,yang perlu diperbaiki adalah
penulisan bukti serah terima bisa dicantumkan pada lembar implementasi
dengan membuat kolom kecil untuk tanda tangan dan nama kedua perawat
yang bertukar shif, dengan demikian penggunaan ruang pada format akan
lebih efisien.
5. Pada ronde keperawatan yang belum terlaksana perlu adanya sosialisasi
mengenai pentingnya ronde keperawatan khususnya ronde keperawatan
model minimalis, hal ini dikarenakan sebagian perawat belum mengerti alur
kegiatan ronde keperawatan
6. Pada dokumentasi keperawatan, penulisan data SOAP masih perlu
diperhatikan, khususnya dalam membuat prioritas masalah keperawatan yang
seharusnya didahulukan. Hal ini akan memudahkan perawat lain dalam
melakukan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan rencana
keperawatan dan kriteria hasil yang ditetapkan.
7. Pada sentralisasi obat sudah terlaksana dengan baik, namun untuk mengatasi
masalah tanda tangan keluarga yang belum semua dicantumkan setelah
diberikan obat, maka diperlukan adanya perubahan kebiasaan perawat untuk
tetap menyertakan bukti pemberian obat. Hal ini bertujuan agar terhindar dari
kesalahan pemberian obat pada pasien
8. Kegiatan supervisi di Ruang Azzahra II telah dilakukan dengan cukup baik.
Hanya saja pelaksanaannya masih belum terjadwal dan tidak semua perawat
dilaksanakan supervise, sehingga perlu adanya jadwal supervisi secara
berkala dan tetap menginformasikan kepada perawat saat akan dilaksanakan
supervisi.
9. Kegiatan discard planning dan penerimaan pasien baru di Ruang Azzahra II
telah dilakukan dengan cukup baik, namun agar pemberian HE tetap
terlaksana secara keseluruhan maka peningkatan pengetahuan/ seminar/
pelatihan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini
dikarenakan salah salah satu tugas perawat yaitu sebagai educator, sehingga
pengetahuan akan kesehatan harus dikuasai oleh perawat demi memenuhi
kebutuhan pasien akan informasi kesehatannya.
10. Conferens masih belum terlihat nyata.Perlu adanya sosialisasi pentingnya
dilakukan conferens untuk menciptakan struktur dan sistem kerja yang baik.
Conferens yang dilakukan PJ kepada pelaksana akan sangat berguna untuk
pembahasan tindakan pasien, dan pembagian tugas dalam pemberian asuhan
keperawatan.