Desa Glingseran menyimpan potensi alam khususnya di hasil sektor
pertanian. Mayoritas masyarakat desa tersebut berprofesi sebagai petani dimana tanaman jagung adalah komuditas tanaman utama dikawasan tersebut. Namun, hasil penjualan dari jagung pasca panen sangatlah rendah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UMD 3 mencoba untuk menggerakkan hasil pertanian pada tanaman jagung dengan cara memaksimalkan pengolahan tanaman tersebut. Mahasiswa KKN UMD 03 menciptakan sebuah produk yang berbahan dasar jagung sebagai produk unggulan desa yakni kripik jagung yang dinamai Gling-Gling Kripik Jagung. Masyakat akan mengolah hasil panen jagung mereka sendiri menjadi oalahan khas desa tersebut, sehingga tujuan untuk pemaksimalan pengolahan hasil panen dari desa sendiri akan lebih memberikan keuntungan pendapatan yang lebih tinggi dibanding jagung pasca panen yang tidak diolah lalu di jual ke pengepul.
Pelatihan pembuatan kripik jagung dilakukan oleh mahasiswa KKN UMD
kepada ibu ibu PKK dan masyarakat desa Glingseran. Pelatihan ini membutuhkan beberapa komposisi seperti jagung, telur, terigu, kanji, dan cabai. Proses pembuatan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 3 jam yang akan menghasilkan 30 bungkus kripik jagung. proses ini memakan waktu yang cukup lama karena pembuatannya yang terbilang masih sangat tradisional.