Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

Masalah Utama : Resiko bunuh diri


Diagnosa Keperawatan : Resiko Bunuh Diri

SP 1 Pasien : Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri.

ORIENTASI
Assalamualaikum..... kenalkan saya adalah perawat..... yang bertugas di ruang Larasati ini,
saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.
Bagaimana perasaan.....hari ini?
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang..... rasakan selama ini. Dimana dan
berapa lama kita bicara?

KERJA
Bagaimana perasaan.....setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini.....merasa
paling menderita di dunia ini? Apakah.....kehilangan kepercayaan diri? Apakah.....merasa tak
berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain? Apakah.....merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah.....sering mengalami kesulitan berkonsentrasi?
Apakah.....berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau.....berharap bahwa.....mati?
Apakah.....pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa
yang.....rasakan? Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan
dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan:
Baiklah, tampaknya.....membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar.....ini untuk memastikan tidak
ada benda-benda yang membahayakan......
Nah..., Karena..... tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup...., maka saya tidak akan membiarkan.....sendiri.
Apa yang akan.....lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul,
maka untuk mengatasinya..... harus langsung minta bantuan kepada perawat diruangan ini
dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi.....jangan sendirian ya? Katakan pada
perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan.
Saya percaya.....dapat mengatasi masalah, OK.....?

TERMINASI
Bagaimana perasaan....sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?
Coba.....sebutkan lagi cara tersebut?
Saya akan menemui.....terus sampai keinginan bunuh diri hilang
(jangan meninggalkan pasien)
SP 2 Pasien : Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

ORIENTASI
Assalamualaikum.....!, masih ingat dengan saya kan? Bagaimana perasaan.....hari ini? O..
jadi.....merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah.....ada perasaan ingin bunuh diri?
Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mengatasi
keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana? Disini saja yah!

KERJA
Baiklah, tampaknya.....membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar.....ini untuk memastikan tidak
ada benda-benda yang membahayakan......
Nah....., karena.....tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup
....., maka saya tidak akan membiarkansendiri.
Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan itu muncul, maka
untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan
teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah sendirian ya..?

TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah
kita bicarakan tadi? Bagus B. Bagaimana masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih
ada perasaan/dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau
sudah tidak ada keinginan bunuh diri, saya akan ketemu B lagi, untuk membicarakan cara
meningkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja.

SP 3 Pasien: Untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri.


ORIENTASI
Assalamualaikum B! Bagaiman perasaan B saat ini? Masih adakah dorongan mengakhiri
kehidupan? Baik, sesuai janji kita 2 jam yang lalu sekarang kita akan membahas tentang rasa
syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau berapa lama? Dimana?

KERJA
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi kalau
B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B. Keadaan yang
bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan B masih ada yang baik
yang patut B syukuri. Coba B sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan selam ini?.
Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, mari kita latih.

TERMINASI
Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang B patut syukuri dalam hidup B? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan
B jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan (afirmasi). Bagus B. Coba B ingat-ingat lagi
hal-hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri!. Nanti jam 12 kita bahas tentang cara
mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah. Tapi kalau ada perasaan-
perasaan yag tidak terkendali segera hubungi saya ya!

Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri


SP 1 keluarga: Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang mencoba bunuh
diri.

ORIENTASI
Assalamualaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya A yang merawat putra bapak dan ibu dirumah
sakit ini.
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar B tetap selamat dan
tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya
Pak/Bu? Sambil kita awasi terus B.

KERJA
Bapak/Ibu, B sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan pekerjaan dan
ditinggal istrinya, sehingga sekarang B selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi B
yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu mengawasi B terus-
menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya.. pokoknya kalau dalam kondisi serius seperti
ini B tidak boleh ditinggal sendirian sedikitpun
Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan B
untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang
tersebut tidak boleh ada disikitar B. Selain itu, jika bicara dengan B fokus pada hal-hal
positif, hindarkan pernyataan negatif.
Selain itu sebaiknya B punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain sepak
bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri.

TERMINASI
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri?
Coba Bapak/Ibu sebutkan lagi cara tersebut? Baik mari sama-sama kita temani B, sampai
keinginan bunuh dirinya hilang.

SP 2 Keluarga: percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang cara merawat


anggota keluarga beresiko bunuh diri. (isyarat bunuh diri)

ORIENTASI
Assalamualaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadan Bapak/Ibu?
Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara melindungi
dari bunuh diri.
Dimana kita akan diskusi? Bagaimana kalau di ruang wawancara? Berapa lama Bapak/Ibu
punya waktu untuk diskusi?
KERJA
Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan B?
Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunu diri.
Pada umunya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukan tanda melalui percakapan
misalnya Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah B pernah
mengatakannya?
Kalau Bapak/Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak/Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari B secara serius. Pengawasan terhadap B ditingkatkan,
jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau
menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan untuk
bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan
untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bapak/Ibu sayang pada B. Katakan
juga kebaikan-kebaikan B.
Usahakan sedikitnya 5 kali sehari Bapak/Ibu memuji B dengan tulus.
Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan
orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit
terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah,
Bapak/Ibu perlu membantu agar B terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.

TERMINASI
Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-cara
merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?
Ya bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera
hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-cara
meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah.

SP 3 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri/isyarat bunuh
diri
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi
Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu?
Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?
Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?
Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?

KERJA
Sekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan ibu
praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini
Bagus, betul begitu caranya
Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada B
Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan positifnya
sesuai jadual?
Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B
Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B di rumah?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu
membesuk B
Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan
mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar melakukannya
Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?
Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga dengan pasien risiko


bunuh diri
ORIENTASI
Assalamualaikum pak, bu, hari ini B sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita
membicarakan jadual B selama dirumah.
Berapa lama kita bisa diskusi?
Baik mari kita diskusikan.

KERJA
Pak, bu, ini jadwal B selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan dirumah?
tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh B selama
di rumah. Kalau misalnya B terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak gelisah dan
tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibu segera hubungi
Suster C dirumah sakit harapan peduli,rumah sakit terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini
nomor telepon rumah sakitnya: (0771) 12345. Selanjutnya suster C yang akan membantu
memantau perkembangan B

TERMINASI
Bagaimana pak/bu? Ada yang belum jelas?
Ini jadwal kegiatan harian B untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat C di
rumah sakit harapan peduli. Jangan lupa kontrol kerumah sakit sebelum obat habis atau ada
gejala yang tampak. Silahkan selesaikan administrasinya.
Daftar Pustaka

CAPTAIN, C, ( 2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6(3),
May/June 2008, p 4653

Varcarolis, E M (2000). Psychiatric Nursing Clinical Guide, WB Saunder Company,


Philadelphia.

Stuart, GW and Laraia (2005). Principles and practice of psychiatric nursing, 8ed. Elsevier
Mosby, Philadelphia

Shives, R (2008). Basic concept of psychiatric and Mental Health Nursing, Mosby, St Louis.

Kaplan and Saddock (2005). Comprehensive textbook of Psychiatry, Mosby, St Louis.

Carpenito, LJ (2008). Nursing diagnosis : Aplication to clinical practice, Mosby St Louis.

Anda mungkin juga menyukai