Politik ialah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Teori politik ialah kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana mencapai
tujuan tersebut serta segala konsekuensinya.
Tujuan Politik:
Dalam arti kepentingan
Politik merupakan tempat individu / kelompok melakukan berbagai aktivitas, untuk mencapai
tujuan tertentu.
Suprastruktur politik ialah susunan kehidupan politik paling atas, yang dilakukan oleh negara
atau pemerintah. (the government political sphere)
Susunan tersebut merupakan kekuatan penentu politik melalui sidang dan rapat tertentu,
yang secara garis besar terdiri dari lembaga-lembaga negara dan pemerintahan, seperti :
MPR yang menbuat keputusan politik tertinggi melalui beberapa ketetapan.
DPR yang menjabarkan keputusan politik tertinggi tersebut melalui UU.
Presiden yang melaksanakan keputusan-keputusan politik tersebut melalui keputusan-
keputusan.
Infrastruktur politik ialah susunan kehidupan politik yang ada di lapisan bawah yang
dilaksanakan oleh masyarakat luas atau rakyat warga negara. (the sosio pilitical sphere)
Susunan tersebut merupakan kekuatan sosial politik melalui opini-opini dan intuisi-intuisi,
yang secara garis besar terdiri atas :
Partai politik seperti PPP, PDIP, Golkar, Partai Keadilan, dan partai-partai
lain yang menjadi peserta pemilu.
Kelompok kepentinganseperti kelompok buruh, petani, pengusaha, dan berbagai
kelompok lain yang menyampaikan misi kepentingan tertentu.
Kelompok penekan seperti para cendekiawan, kritikus, pengunjuk rasa, dan
sebagainya yang menekan negara atau pemerintah supaya berbuat sesuatu atau merubah
sesuatu.
Alat komunikasi politikseperti media-media massa, elektronik, dan media lainnya yang
mengkomunikasikan berbagai informasi politik.
Tokoh-tokoh politik seperti para pemimpin partai politik, pengamat, serta pakar
politik, yang menyampaikan berbagai pendapat melalui berbagai media.
Sikap politik yang umumnya berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah :
1. Berpolitik Radikal
Sikap politik radikal dapat dilakukan oleh pihak masyarakat luas (bangsa) maupun pihak
penguasa Negara.
Masyarakat luas, lazimnya dilakukan oleh kelompok-kelompok penekan, kelompok kepentingan,
dan partai politik tertentu seperti dengan cara:
Penguasa Negara, lazimnya dilakukan oleh para pemimpin Negara yang berkuasa mutlak
(absolute) atau tidak demokratis, meskipun terdapat partai politik tetapi dikuasai Negara yang
mematikan partai lainnya. Hal tersebut seperti yang berlaku di abad 19-20 dengan faham
komunisme dan fasisme dahulu.
2. Berpolitik Liberal
Bagi Negara, dengan kebebasan yang tak terbatas dapat mengakibatkan runtuhnya suatu Negara
sebagai organisasi.
Karena itu, Edmund Bunke berpendapat bahwa liberalisme itu berhubungan dengan masalah apa
yang seharusnya tidak dilakukan oleh Negara untuk memberikan kebebasan kepada rakyatnya.
Dalam perkembangannya, sikap politik liberal merupakan jawaban Negara atas kekuasaan
dictator atau absolute menjadi liberal, fahamnya disebut liberalisme.
3. Berpolitik Moderat
Dari segi lain, sikap politik moderat dapat melakukan upaya-upaya seperti:
Memberikan solusi atas berbagai masalah nasional
Menjadi prantara antara berbagai pihak yang komplit
Tidak memihak (Netral)
Terbuka dalam menerima saran atau pendapat orang lain.
Mendukung atas perubahan-perubahan baru secara baik
Berhati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan
Namun demikian, konservatisme itu juga menghendaki adanya perkembangan secara alamiah
bertahap dan menentang perubahan secara radikal.
2. Sistem Politik Uni Soviet (masa lalu) dan Negara-negara Eropa Timur
Sistem pemerintahan di Eropa Timur dikenal dengan Proleriat atau Komunis.
Pengertian Partisipasi Politik menurut Prof. Miriam Budiarjo: Partisipasi politik adalah
kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu
dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tak langsung mempengaruhi
kebijakan pemerintah (Public Policy)
3. Muller
Partisipasi politik yaitu partisipasi invidu dan partisipasi kolektif yang berwujud kegiatan secara
tertulis
4. Miriam Budiarjo
Mengemukakan bentuk partisipasi gambar, dalam piramida yang lebar, tetapi menyempit ke atas
sejalan dengan meningkatnya intensitas kegiatan politik
5. Ramlan Subakti
- Partisipasi aktif.
- Partisipasi pasif mencakup kegiatan warga Negara untuk mengajukan usul mengenai suatu
kebijakan umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berbeda dengan kebijakan
pemerintah.