Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

KEBERADAAN KENDARAAN BERMOTOR (MOBIL) PRIBADI SEBAGAI


ANGKUTAN UMUM DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 22
TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI
KABUPATEN SUMENEP

Sjaifurrachman
Dosen Fakultas Hukum Universitas Wiraraja Sumenep

ABSTRAK
Keberadaan mobil pribadi yang dijadikan sebagai angkutan umum oleh para
pemiliknya khususnya yang ada di Sumenep sangat banyak. Hal ini dapat kita jumpai di
daerah-daerah terpencil yang ada di Sumenep. Masyarakat sendiri cenderung memilih
kendaraan pribadi yang dicarter daripada menunggu mobil angkutan umum. Seiring
berjalannya waktu pengangkutan darat dengan kendaraan bermotor untuk keperluan
umum sudah banyak dijumpai, angkutan umum kendaraan bermotor untuk roda empat
seperti bus, taksi dan lain sebagainya sudah mulai mewabah. Keberadaan angkutan
umum tersebut sudah diatur secara detail baik undang-undang ataupun Peraturan
Pemerintah yaitu mulai dari izin usaha, trayek, operasional sampai pada kelayakan
kendaraan bermotor untuk operasi untuk umum. Di Kabupaten Sumenep sendiri
masyarakat lebih mengenal taksi sebagai alat transportasi. Kalau kita lihat di
Kabupaten Sumenep tidak ada yang namanya taksi. Taksi yang dimaksud di sini adalah
kendaraan roda empat biasanya Colt L300 yang dijadikan angkutan umum. Berbeda
sekali dengan pengertian taksi menurut Pasal 1 butir 9 Peraturan Pemerintah Nomor
41 Tahun 1993. Pengertian taksi dalam pasal ini adalah jenis mobil penumpang yang
diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer. Pada hakikatnya untuk
menjadi angkutan umum plat kuning, sebuah mobil harus memenuhi persyaratan yang
terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, apabila sudah memenuhi persyaratan yang dimaksud maka kendaraan
bermotor tersebut layak dijadikan angkutan umum resmi dengan plat kuning.
Penumpang di sini jelas mereka adalah konsumen yang mempunyai hak untuk
mendapatkan kenyamanan baik dalam berkendara maupun nantinya apabila terjadi
kecelakaan. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, perlindungan konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen. Perlindungan konsumen sendiri mempunyai asas
manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta
kepastian hukum.
Kata kunci: Pelanggaran, Angkutan, Plat Hitam.

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

1
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

A. PENDAHULUAN duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa


Keberadaan mobil pribadi yang perlengkapan pengangkutan bagasi.
dijadikan sebagai angkutan umum oleh Mobil Bus
para pemiliknya khususnya yang ada di adalah setiap kendaraan bermotor
Sumenep sangat banyak. Hal ini dapat yang dilengkapi lebih dari 8
kita jumpai di daerah-daerah terpencil (delapan) tempat duduk tidak
yang ada di Sumenep. Masyarakat sendiri termasuk tempat duduk pengemudi,
cenderung memilih kendaraan pribadi baik dengan maupun tanpa
yang dicarter daripada menunggu mobil perlengkapan pengangkutan bagasi.
angkutan umum. Mobil Barang
Transportasi merupakan pemindahan adalah setiap kendaraan bermotor
manusia atau barang dari satu tempat ke selain dari yang termasuk dalam
tempat lainnya dengan menggunakan sepeda motor, mobil penumpang dan
sebuah kendaraan yang digerakkan oleh mobil bus.
manusia atau mesin. Transportasi Keberadaan mobil pribadi sebagai
digunakan untuk memudahkan manusia angkutan umum sangat meresahkan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. banyak pihak, dimana hal tersebut banyak
Transportasi dibagi menjadi 3, yaitu merugikan kendaraan-kendaraan umum

transportasi darat, laut, dan udara. yang beroperasi. Mengenai pengertian


kendaraan bermotor tercantum dalam
Angkutan jalan adalah kendaraan Pasal 1 ayat 8 Undang-Undang Nomor 22
yang diperbolehkan untuk menggunakan Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
jalan, menurut Peraturan Pemerintah Angkutan Jalan (selanjutnya disebut
Nomor 44 Tahun 1993 tentang UULLAJ), kendaraan bermotor adalah
Kendaraan dan Pengemudi disebutkan: setiap kendaraan yang digerakkan oleh
Sepeda Motor peralatan mekanik berupa mesin selain
adalah kendaraan bermotor beroda 2 kendaraan yang berjalan di atas rel.
(dua), atau 3 (tiga) tanpa rumah- Seiring berjalannya waktu
rumah baik dengan atau tanpa kereta pengangkutan darat dengan kendaraan
samping. bermotor untuk keperluan umum sudah
Mobil Penumpang banyak dijumpai, angkutan umum
adalah setiap kendaraan bermotor kendaraan bermotor untuk roda empat
yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 seperti bus, taksi dan lain sebagainya
(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat sudah mulai mewabah. Keberadaan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

2
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

angkutan umum tersebut sudah diatur dilengkapi asuransi, baik asuransi


secara detail baik undang-undang kendaraan maupun asuransi jiwa
ataupun Peraturan Pemerintah yaitu terhadap para penumpang sebagai
mulai dari izin usaha, trayek, operasional konsumen.
sampai pada kelayakan kendaraan Pelanggaran-pelanggaran yang
bermotor untuk operasi untuk umum. dilakukan pun banyak terdapat pada
Di Kabupaten Sumenep sendiri mobil penumpang pribadi yang dijadikan
masyarakat lebih mengenal taksi sebagai sebagai mobil angkutan umum, baik dari
alat transportasi. Kalau kita lihat di cara menaikkan penumpang, menurunkan
Kabupaten Sumenep tidak ada yang penumpang sampai pada menentukan
namanya taksi. Taksi yang dimaksud di tarif yang relatif lebih mahal dari
sini adalah kendaraan roda empat angkutan umum pada umumnya. Kalau
biasanya Colt L300 yang dijadikan kita teliti di daerah seperti Pasar Sore,
angkutan umum. Berbeda sekali dengan Pasar Anom Sumenep bahkan sampai di
pengertian taksi menurut Pasal 1 butir 9 kota-kota seringkali dijumpai mobil
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun penumpang umum yang beroperasi
1993. Pengertian taksi dalam pasal ini dengan menggunakan plat hitam dengan
adalah jenis mobil penumpang yang berani parkir di pinggir ruas jalan,
diberi tanda khusus dan dilengkapi dimana hal ini jelas nantinya akan
dengan argometer. merugikan para pemilik mobil
Pada hakikatnya untuk menjadi penumpang umum yang resmi (plat
angkutan umum plat kuning, sebuah kuning), yang sudah memiliki izin trayek
mobil harus memenuhi persyaratan yang resmi dan membayar retribusi kepada
terdapat di dalam Undang-Undang Pemerintah Kota.
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Keberadaan angkutan plat hitam
Lintas dan Angkutan Jalan, apabila sudah bertentangan dengan Undang-Undang
memenuhi persyaratan yang dimaksud (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
maka kendaraan bermotor tersebut layak Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam UU
dijadikan angkutan umum resmi dengan tersebut, semua angkutan umum,
plat kuning. termasuk travel, wajib memiliki izin
Bagi para pengguna angkutan umum usaha dan menggunakan plat kuning. Di
pun seharusnya bisa memilih mana yang Sumenep sendiri mobil angkutan umum
baik dan mana yang tidak, kendaraan yang berplat hitam hampir mendominasi
bermotor plat kuning yang sudah trayek yang ada, kalau hal ini dibiarkan
memenuhi persyaratan sudah pasti secara terus-menerus hal yang paling

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

3
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

ditakutkan nantinya akan terjadi misalnya jurusan mobil penumpang yang akan ke
saja iklim usaha jasa yang ada di daerah kalianget misalnya banyak juga yang
Sumenep akan sedikit demi sedikit tidak tidak bisa menyebutkan serta
akan kondusif. menunjukkan arah yang benar kemana
Pemerintah seharusnya dengan tegas arahnya. Mereka hanya bisa
segera menegur bahkan membersihkan menyebutkan satu nama terminal yang
keberadaan mobil penumpang dengan ada di kota yaitu Terminal baru, untuk
plat hitam. Fungsikan kembali terminal- namanya saja mereka tidak tahu nama
terminal yang ada di Kabupaten Sumenep terminalnya.
sehingga nantinya para supir pun dapat Keberadaan mobil penumpang
dengan mudah menaikkan serta umum plat hitam ini juga yang akan
menurunkan penumpang dengan wajar. menghancurkan cita-cita Undang-undang
Fungsi terminal yang ada di Nomor 22 Tahun 2009, dimana salah
Kabupaten Sumenep saat ini masih satunya adalah menciptakan suasana yang
kurang tertata dengan baik, tidak seperti kondusif baik para pemilik mobil
terminal yang ada di kota-kota besar penumpang umum maupun penumpang
seperti yang ada di Surabaya, misalkan sebagai konsumen.
contohnya Terminal Joyoboyo, Terminal Penumpang disini jelas mereka
Bratang, dan sebagainya. Fungsi terminal adalah konsumen yang mempunyai hak
tersebut benar-benar dimaksimalkan untuk mendapatkan kenyamanan baik
kegunaannya, dari jejeran mobil dalam berkendara maupun nantinya
penumpang (angkot) yang siap dengan apabila terjadi kecelakaan. Menurut
antrean menunggu giliran berangkat, Undang-undang nomor 8 Tahun 1999,
label kode mobil sehingga dengan Perlindungan konsumen adalah segala
demikian dapat memudahkan para upaya yang menjamin adanya kepastian
penumpang mencari angkot yang hukum untuk memberi perlindungan
dikehendakinya. kepada konsumen. Perlindungan
Berbeda halnya dengan terminal konsumen sendiri mempunyai asas
yang ada didalam kota Sumenep, bahkan manfaat, keadilan, keseimbangan,
sewaktu penetili bertanya kepada 10 keamanan dan keselamatan konsumen,
orang, dari 10 orang itupun tidak bisa serta kepastian hukum.
menyebutkan satupun nama bahkan Beberapa hal menarik yang dapat
tempat dimana terminal tempat mangkal kami tulis disini adalah sewaktu
para pemilik mobil angkutan umum. melakukan penelitian, banyak
Sungguh ironis juga ketika ditanya masyarakat yang mengeluhkan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

4
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

keberadaan mobil penumpang umum Keberadaan mobil penumpang


yang menggunakan plat nomor hitam tapi umum berplat hitam masih marak di
masih juga digunakan oleh masyarakat Sumenep, kalau ini dibiarkan secara terus
umum, sewaktu ditanya kenapa menerus, apakah tidak mungkin juga
digunakan?, mereka menjawab ternyata nantinya yang akan dikuasai oleh
mobil penumpang umum lebih bagus, perseorangan, keberadaan mobil
lebih menyakinkan serta lebih baru penumpang umum yang berplat hitam
mobilnya. jelas sangat merugikan pemilik mobil
Selain itu terminal yang ada saat ini penumpang umum yang berplat kuning,
kurang difungsikan dengan baik oleh para pendapatan mereka sangat berkurang
pemilik mobil penumpang umum, hal ini dengan keberadaan mobil penumpang
dapat berakibat buruknya sistem tata kota umum yang berplat hitam.
yang ada, kalau saja kita mencontohkan Keberadaan mobil penumpang
di Surabaya, antara mobil penumpang umum jelas sudah menyalahi aturan
umum dalam kota (angkot) tujuan yang perundang-undangan yang ada, mulai
akan dituju sangat jelas, misalkan saja dari fungsi mobil yang seharusnya untuk
kita mau ke jalan Dr. Soetomo, pribadi difungsikan untuk umum, tidak
sedangkan kita dari kebun binatang, kita masuk terminal, dan sebagainya.
tinggal datang saja ke terminal joyoboyo, Ironisnya yang ada, dengan keberaan
tinggal cari angkotnya terus naik. mobil penumpang umum masyarakat
lebih cenderung memilih kendaraan
Perbedaan yang mencolok antara penumpang umum plat hitam, dan hal
Sumenep dengan kota-kota besar seperti semacam itu kita jangan langsung
di Surabaya, masyarakat Sumenep menyalahkan masyarakat karena
pinggiran kalau mau ke Kota (Taman masyarakat masih kurang paham terhadap
Bunga, Bangselok, Karangduak dsb), aturan perundang-undangan yang
mereka akan mengatakan akan ke berlaku.
SUMENEP, padahal sumenep itu luas. Untuk mempermudah penelitian
Pertanyaannya sekarang, yang ditanya yang akan dibuat oleh peneliti, maka dari
tadi ada dimana? Padahal dia waktu latar belakang diatas ditemukanlah
ditanya jelas sudah berada di Sumenep beberapa masalah, yaitu:
tapi di daerah pinggirannya. Itulah akibat 1. Bagaimana cara memperoleh
kurang berfungsinya terminal yang sudah perijinan menjadi angkutan umum?
ada, masyarakat sendiri tidak tahu mau 2. Bagaimana kewajiban, hak, dan
kemana bahkan mau naik apa. tanggung jawab perusahaan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

5
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

angkutan umum menurut Undang- dan Angkutan Jalan sebagai suatu aturan
undang Nomor 22 Tahun 2009 yang melindungi pengguna jalan, baik
tentang Lalu lintas dan Angkutan angkutan umum yang dipakai sampai
Jalan? asuransi yang didapat oleh pengguna
Permasalahan tersebut diatas adalah angkutan umum sebagai wujud
sangalah perlu dipermasalahkan, karena perlindungan bagi konsumen
menyangkut kepastian hukum, keadilan Adapun aspek-aspek yang dikaji
hukum, tidak hanya bagi sesama adalah:
pengguna angkutan umum tapi bagi a. Cara memperoleh perijinan menjadi
seluruh masyarakat sebagai konsumen. angkutan umum.
Dikatakan mendasar karena berkaitan b. Kewajiban, hak, dan tanggung jawab
dengan tata cara pengajuan sebagai perusahaan angkutan umum menurut
angkutan umum. Penelitian ini lebih Undang-undang Nomor 22 Tahun
dititik beratkan pada peran Undang- 2009 tentang Lalu lintas dan
Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Angkutan Jalan.
Lalulintas dan Angkutan jalan dimana
pasal yang akan dipakai nantinya adalah B. PEMBAHASAN
Pengujian Kendaraan Bermotor 1. Cara Memperoleh Perijinan Menjadi
Adapun tujuan dari penelitian ini Angkutan Umum
meliputi: Pada prinsipnya Lalu Lintas
1. Untuk mendeskripsikan cara dan Angkutan Jalan diselenggarakan
memperoleh perijinan menjadi dengan tujuan: terwujudnya
angkutan umum. pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan
2. Untuk mendeskripsikan kewajiban, Jalan yang aman, selamat, tertib,
hak, dan tanggung jawab perusahaan lancar, dan terpadu dengan moda
angkutan umum menurut Undang- angkutan lain untuk mendorong
undang Nomor 22 Tahun 2009 perekonomian nasional, memajukan
tentang Lalu lintas dan Angkutan kesejahteraan umum, memperkukuh
Jalan. persatuan dan kesatuan bangsa, serta
Metode Pendekatan masalah yang mampu menjunjung tinggi martabat
dilakukan oleh peneliti dengan cara bangsa, terwujudnya etika berlalu
menggunakan yuridis normatif dimana lintas dan budaya bangsa; dan
tujuannya adalah untuk mendeskripsikan terwujudnya penegakan hukum dan
sejauh mana peran Undang-undang kepastian hukum bagi masyarakat.
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

6
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Perijinan angkutan umum berbentuk badan usaha, akte


menurut Keputusan Menteri pendirian koperasi bagi
Perhuhungan Nomor km 35 Tahun pemohon yang berbentuk
2003 sebagaimana tercantum koperasi, tanda jati diri bagi
didalam pasal 33 dibagi 2, yang pemohon perorangan
pertama ijin usaha angkutan serta 3. Memiliki surat keterangan
ijin trayek atau ijin operasi. Dalam domisili perusahaan
ijin usaha angkutan itu sendiri 4. Memiliki surat ijin tempat
penyelenggaraan angkutan orang usaha (SITU)
dengan kendaraan umum dapat 5. Pernyataan kesanggupan untuk
dilakukan oleh: memiliki atau menguasai 5
1. Badan Usaha Milik Negara atau kendaraan bermotor untuk
Badan Usaha Milik Daerah pemohon yang berdomisili di
2. Badan Usaha Milik Swasta Pulau jawa, Sumatera dan Bali.
Nasional 6. Pernyataan kesanggupan untuk
3. Koperasi menyediakan fasilitas
4. Perorangan Warga Negara penyimpanan kendaraan
Indonesia Pasal 37 sendiri sudah jelas
Untuk melakukan usaha menerangkan bahwa permohonan
angkutan wajib memiliki ijin usaha ijin usaha angkutan sebagaimana
angkutan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 35,
tercantum dalam pasal 33 huruf a, pengajuannya dapat diajukan
ijin usaha angkutan dapat digunakan kepada:
untuk mengusahakan angkutan 1. Bupati atau Walikota sesuai
orang dalam trayek serta angkutan domisili perusahaan, baik untuk
orang tidak dalam trayek kantor pusat maupun kantor
Persyaratan untuk memperoleh cabang
ijin usaha angkutan sebagaimana 2. Gubernur Daerah Khusus
yang tercantum didalam pasal 36 Ibukota Jakarta untuk pemohon
Keputusan Menteri Perhubungan yang berdomisili di Daerah
tersebut adalah sebagai berikut: Khusus Ibukota Jakarta
1. Memiliki Nomor Pokok Wajib Kegiatan angkutan umum wajib
Pajak (NPWP) memiliki ijin trayek sebagaimana
2. Memiliki akte pendirian dijelaskan dalam pasal 42 Keputusan
perusahaan bagi pemohon yang Menteri Perhubungan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

7
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

yaitu terdapat dalam pasal 42 yang 5) jumlah perjalanan per


berbunyi: hari;
1. Untuk melakukan kegiatan 6) sifat pelayanan;
angkutan dalam trayek 7) masa berlaku izin;
sebagaimana dimaksud dalam c. lampiran surat keputusan
pasal 16, wajib memiliki ijin berupa daftar kendaraan,
trayek yang sekurang-kurangnya
2. Ijin trayek sebagaimana memuat:
dimaksud dalam ayat (1), 1) nomor surat keputusan;
merupakan satu kesatuan 2) nama perusahaan;
dokumen yang terdiri dari: 3) nomor induk
a. surat keputusan izin kendaraan;
trayek, yang sekurang- 4) tanda nomor kendaraan;
kurangnya memuat: 5) nomor uji;
1) nomor surat keputusan; 6) merk pabrik;
2) nama perusahaan; 7) tahun pembuatan;
3) nomor induk 8) daya angkut orang;
perusahaan; 9) kode trayek yang
4) nama pimpinan dilayani;
perusahaan atau 10) kode pelayanan;
penanggung jawab; d. kartu pengawasan
5) alamat perusahaan atau kendaraan, yang sekurang-
penanggung jawab; kurangnya memuat:
6) masa berlaku izin; 1) nomor surat keputusan;
b. surat keputusan 2) nomor induk
pelaksanaan izin trayek, kendaraan;
yang sekurang-kurangnya 3) nama perusahaan;
memuat: 4) masa berlaku izin;
1) nomor surat keputusan; 5) trayek yang dilayani;
2) nama perusahaan; 6) tanda nomor kendaraan;
3) kode trayek yang 7) nomor uji;
dilayani; 8) daya angkut orang;
4) jumlah kendaraan yang 9) daya angkut bagasi;
diizinkan; 10) kode trayek yang
dilayani;

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

8
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

11) jenis dan sifat taksi menurut Pasal 1 butir 9


pelayanan; Peraturan Pemerintah Nomor 41
12) jadwal perjalanan; Tahun 1993. Pengertian taksi dalam
e. surat pernyataan pasal ini adalah Jenis mobil
kesanggupan untuk penumpang yang diberi tanda
mentaati kewajiban khusus dan dilengkapi dengan
sebagai pemegang izin argometer, bukan mobil colt L300
trayek, yang yang sering mangkal dipinggir-
ditandatangani pemohon pinggir jalan.
dan diketahui pejabat Perusahaan angkutan umum
pemberi izin. yang menyelenggarakan angkutan
Pertanyaannya sekarang orang dan atau barang wajib
bagaimana dengan kendaraan umum memiliki ijin trayek. Ijin yang
yang masih menggunakan plat dimaksud terdiri dari: ijin
hitam? Jelas bahwa keberadaan penyelenggaraan angkutan orang
kendaraan umum plat hitam dalam trayek, ijin penyelenggaraan
menyalahi dan melanggar Keputusan angkutan orang tidak dalam trayek,
Menteri Perhubungan Nomor km 35 dan ijin penyelenggaraan angkutan
Tahun 2003, kalau kita cermati juga barang khusus atau alat berat. Izin
bahwa keberadaan kendaraan umum penyelenggaraan angkutan orang
plat hitam melanggar juga Undang- dalam trayek sebagaimana dimaksud
undang Nomor 22 Tahun 2009. dalam Pasal 173 ayat (1) huruf a
diberikan oleh:
Selain itu para pengguna a) Menteri yang bertanggung jawab
kendaraan umum sendiri kadang di bidang sarana dan Prasarana
tidak bisa membedakan mana taksi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
yang mana mobil angkutan umum, untuk penyelenggaraan angkutan
sering kali para pengguna kendaraan orang yang melayani:
umum untuk memberhentikan mobil 1. trayek lintas batas negara
angkutan umum masih banyak yang sesuai dengan perjanjian
memanggil dengan sebutan taksi, antarnegara;
padahal yang mereka panggil 2. trayek antarkabupaten/kota
sebenarnya adalah mobil angkutan yang melampaui wilayah 1
umum. Perlu diketahui oleh (satu) provinsi;
masyarakat umum bahwa pengertian

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

9
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

3. trayek angkutan perkotaan e) walikota untuk penyelenggaraan


yang melampaui wilayah 1 angkutan orang yang melayani
(satu) provinsi; dan trayek perkotaan yang berada
4. trayek perdesaan yang dalam 1 (satu) wilayah kota.
melewati wilayah 1 (satu) Pasal 177
provinsi. Pemegang izin penyelenggaraan
b) gubernur untuk penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek wajib:
angkutan orang yang melayani: a. melaksanakan ketentuan yang
1. trayek antarkota yang ditetapkan dalam izin yang
melampaui wilayah 1 (satu) diberikan; dan
kabupaten/kota dalam 1 (satu) b. mengoperasikan Kendaraan
provinsi; Bermotor Umum sesuai dengan
2. trayek angkutan perkotaan standar pelayanan minimal
yang melampaui wilayah 1 sebagaimana dimaksud dalam
(satu) kabupaten/kota dalam Pasal 141 ayat (1).
satu provinsi; dan Pasal 179
3. trayek perdesaan yang 1) Izin penyelenggaraan angkutan
melampaui wilayah 1 (satu) orang tidak dalam trayek
kabupaten dalam satu sebagaimana dimaksud dalam
provinsi. Pasal 173 ayat (1) huruf b
c) Gubernur Daerah Khusus Ibukota diberikan oleh:
Jakarta untuk penyelenggaraan a. Menteri yang bertanggung
angkutan orang yang melayani jawab di bidang sarana dan
trayek yang seluruhnya berada Prasarana Lalu Lintas dan
dalam wilayah Provinsi Daerah Angkutan Jalan untuk
Khusus Ibukota Jakarta. angkutan orang yang
d) bupati untuk penyelenggaraan melayani:
angkutan orang yang melayani: 1. angkutan taksi yang
1. trayek perdesaan yang berada wilayah operasinya
dalam 1 (satu) wilayah melampaui 1 (satu) daerah
kabupaten; dan provinsi;
2. trayek perkotaan yang berada 2. angkutan dengan tujuan
dalam 1 (satu) wilayah tertentu; atau
kabupaten. 3. angkutan pariwisata.

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

10
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

b. gubernur untuk angkutan taksi masuk terminal, sehingga


yang wilayah operasinya masyarakat tidak tahu ada dimana
melampaui lebih dari 1 (satu) saja terminal yang ada di
daerah kabupaten/kota dalam Sumenep. Mereka hanya tahu satu
1 (satu) provinsi; terminal saja yaitu terminal baru
c. Gubernur Daerah Khusus terminal arya wiraraja.
Ibukota Jakarta untuk Perlu diketahui bahwa Fungsi,
angkutan taksi dan angkutan Klasifikasi, dan Tipe Terminal
kawasan tertentu yang menurut Pasal 33 Undang-undang
wilayah operasinya berada Nomor 22 Tahun 2009 tentang
dalam wilayah Provinsi tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Daerah Khusus Ibukota Jalan adalah Untuk menunjang
Jakarta; dan kelancaran perpindahan orang
d. bupati/walikota untuk taksi dan/atau barang serta keterpaduan
dan angkutan kawasan intramoda dan antarmoda di
tertentu yang wilayah tempat tertentu, dapat dibangun
operasinya berada dalam dan diselenggarakan Terminal,
wilayah kabupaten/kota. Terminal sebagaimana dimaksud
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai berupa Terminal penumpang
tata cara dan persyaratan dan/atau Terminal barang.
pemberian izin sebagaimana Sedangkan Pasal 34
dimaksud pada ayat (1) diatur menyebutkan bahwa:
dengan peraturan Menteri yang (1) Terminal penumpang
bertanggung jawab di bidang sebagaimana dimaksud dalam
sarana dan Prasarana Lalu Lintas Pasal 33 ayat (2) menurut
dan Angkutan Jalan. pelayanannya dikelompokkan
2. Kewajiban, Hak, dan Tanggung dalam tipe A, tipe B, dan tipe
Jawab Perusahaan Angkutan Umum C.
Menurut Undang-Undang Nomor 22 (2) Setiap tipe sebagaimana
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan dimaksud pada ayat (1) dibagi
Aturan Jalan dalam beberapa kelas
Setiap angkutan umum berdasarkan intensitas
diwajibkan masuk terminal, kalau Kendaraan yang dilayani.
kita lihat di Sumenep keberadaan Sedangkan didalam pasal 36
kendaraan umum plat hitam tidak Undang-undang Nomor 22 Tahun

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

11
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

2009 tentang lalu lintas dan karena kurang tegasnya


Angkutan jalan menyebutkan aparat dalam menentukan
bahwa Setiap Kendaraan Bermotor sikap sehingga tidak ada
Umum dalam trayek wajib singgah acuan yang pakem terhadap
di Terminal yang sudah ditentukan, nominal yang harus
kecuali ditetapkan lain dalam izin dikeluarkan oleh
trayek. Sedangkan angkutan umum penumpang, berbeda sekali
plat hitam banyak yang tidak dengan mobil penumpang
masuk ke terminal, dan hanya umum di kota-kota besar
mangkal di tempat mereka sukai sepeti di Surabaya misalnya,
sendiri. Sehingga kendaraan umum jelas bahwa bagi
banyak yang berserakan dijalan. penumpang yang naik mobil
Para pengemudi kendaraan penumpang umum / angkot
bermotor umum harus paham betul dikenakan tarif Rp. 3000,
apa yang sudah diamanatkan itupun sudah jauh dekat.
didalam pasal 124 ayat 1 Undang- b) memindahkan penumpang
undang Nomor 22 Tahun 2009 dalam perjalanan ke
tentang tata cara berlalu lintas: Kendaraan lain yang sejenis
1. Pengemudi Kendaraan dalam trayek yang sama tanpa
Bermotor Umum untuk dipungut biaya tambahan jika
angkutan orang dalam trayek Kendaraan mogok, rusak,
wajib: kecelakaan, atau atas perintah
a) mengangkut Penumpang petugas; Apakah hal ini sudah
yang membayar sesuai dilaksanakan oleh para
dengan tarif yang telah pemilik mobil angkutan
ditetapkan; umum? Pada umumnya para
Kalau kita jumpai, mobil pemilik angkutan umum yang
penumpang umum plat ada di Sumenep tidak pernah
hitam sering kali merugikan mau mengerti apakah
pihak penumpang sebagai penumpang telah dirugikan
konsumen, para penumpang atau tidak, ketika kendaraan
bahkan tidak tahu berapa rusak kebanyakan para
ongkos yang akan dibayar pemilik angkutan tetap
selama perjalanan, hal ini menarik bayaran, bahkan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

12
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

para penumpangpun masih tanpa segan-segan akan


dimintai tolong supaya memberikan sanksi yang
mendorong mobil yang tegas.
sedang rusak. d) memberhentikan kendaraan
c) menggunakan lajur Jalan selama menaikkan dan/atau
yang telah ditentukan atau menurunkan Penumpang;
menggunakan lajur paling e) menutup pintu selama
kiri, kecuali saat akan Kendaraan berjalan; dan
mendahului atau mengubah f) mematuhi batas kecepatan
arah; paling tinggi untuk angkutan
Kurangnya sarana yang ada umum.
membuat para pemilik Pada umumnya kendaraan
angkutan sembarangan daja umum yang sering kita jumpai
dalam hal penggunaan lajur, jarang sekali bahkan jarang sekali
bahkan peneliti lihatpun dari berhenti ditempat yang sudah
pihak kepolisian lalu lintas ditentukan, hal ini berbeda sekali
tidak menilang serta dengan aturan yang sudah ada
memberikan sanksi kepada yaitu sebagaimana yang telah
para pemilik kendaraan disebutkan didalam pasal 126
umum tersebut, kalau kita Undang-undang lalu lintas
lihat jalan-jalan di Sumenep Angkutan Jalan yaitu:
tidak ada yang Pengemudi Kendaraan
menggunakan sistem Bermotor Umum angkutan orang
kanalisasi tersebut, hal ini dilarang:
berbeda sekali dengan yang a. memberhentikan Kendaraan
peneliti jumpai di Surabaya selain di tempat yang telah
dimana aparat dari satuan ditentukan;
polisi lalu lintas sudah b. mengetem selain di tempat
menyiapkan sarana sistem yang telah ditentukan;
kanalisasi atau lajur kiri c. menurunkan Penumpang selain
sehingga bagi pengendara di tempat pemberhentian
angkutan umum baik dan/atau di tempat tujuan tanpa
angkot, taksi, serta bis kota alasan yang patut dan
yang melanggar maka dari mendesak; dan/atau
pihak kepolisian lalulintas

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

13
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

d. melewati jaringan jalan selain Perijinan angkutan umum


yang ditentukan dalam izin menurut Keputusan Menteri
trayek. Perhuhungan Nomor km 35 Tahun
Sebagai konsumen, 2003 sebagaimana tercantum
penumpang mempunyai hak untuk didalam pasal 33 dibagi 2, yang
memperoleh angkutan umum yang pertama ijin usaha angkutan serta
aman, selamat serta nyaman dan ijin trayek atau ijin operasi. Untuk
terjangkau, selain itu pemerintah melakukan usaha angkutan wajib
bertanggung jawab atas memiliki ijin usaha angkutan
penyelenggaraan angkutan umum, sebagaimana yang tercantum dalam
hal ini sudah diamanatkan didalam pasal 33 huruf a, ijin usaha angkutan
pasal 138 Undang-undang Nomor dapat digunakan untuk
22 Tahun 2002 tentang Lalu lintas mengusahakan angkutan orang
dan Angkutan jalan yang berbunyi: dalam trayek serta angkutan orang
Pada prinsipnya pelayanan tidak dalam trayek.
angkutan orang dengan kendaraan Setiap angkutan umum
bermotor umum harus mempunyai diwajibkan masuk terminal, kalau
kriteria yang pakem, hal ini kita lihat di Sumenep keberadaan
dimaksudkan supaya masyarakat kendaraan umum plat hitam tidak
pengguna angkutan umum tahu masuk terminal, sehingga
dan gampang mencari angkutan masyarakat tidak tahu ada dimana
yang dibutuhkan, criteria yang saja terminal yang ada di Sumenep.
dimaksud harus meliputi memiliki Mereka hanya tahu satu terminal
rute tetap serta teratur, terjadwal, saja yaitu terminal baru terminal
berawal, berakhir dan menaikkan arya wiraraja. Sedangkan didalam
atau menurunkan penumpang di pasal 36 Undang-undang Nomor 22
terminal untuk angkutan antar kota Tahun 2009 tentang lalu lintas dan
dan lintas batas Negara serta Angkutan jalan menyebutkan bahwa
menaikkan dan menurunkan Setiap Kendaraan Bermotor Umum
penumpang pada tempat yang dalam trayek wajib singgah di
ditentukan untuk angkutan Terminal yang sudah ditentukan,
perkotaan dan pedesaan. kecuali ditetapkan lain dalam izin
trayek. Sedangkan angkutan umum
C. PENUTUP plat hitam banyak yang tidak masuk
ke terminal, dan hanya mangkal di

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

14
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

tempat mereka sukai sendiri.


Sehingga kendaraan umum banyak
yang berserakan dijalan.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2004,


Pengantar Metode Penelitian Hukum,
Cet. 2, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

C.S.T. Kansil, 1995, Disiplin Berlalu Lintas di


Jalan, Cet. 1, PT Rineka Cipta, Jakarta

Peter Mahmud Marsuki, 2005, Penelitian


Hukum, Cet 1, Persada Media, Jakarta

Sugiono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D, Cet. 16, Penerbit
Alfabeta, Bandung

Soerjono Soekamto, 1986, Pengantar


Penelitian Hukum, Cet. 3, Universitas
Indonesia (UI-Press), Jakarta

Suwardjoko P. Warpani, 2002, Pengelolaan


Lalu lintas dan Angkutan Jalan, ITB

Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan
Angkutan Jalan, Cet 1, Citra Umbara,
Bandung

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012


tentang Kendaraan

Jurnal JENDELA HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIJA. Volume I Nomor 1 April 2014

15

Anda mungkin juga menyukai