Anda di halaman 1dari 1

Pengobatan Vitamin D Pada Penderita Hiperparatiroidisme Primer: Rancangan acak

dengan kontrol placebo

Konteks: Rendahnya kadar 25-hidroksivitamin D merupakan keadaan umum pada pasien


hiperparatiroidisme primer (PHPT) dan keadaan ini berhubungan dengan kadar paratiroid
hormone (PTH) yang meningkat, serta keadaan Hungry Bone Syndrome (hipokalsemia) setelah
dilakukan paratiroidektomi (PTX). Berhubungan dengan hal tersebut, perhatian para ahli sedang
tertuju pada keamanan pemberian suplemen vitamin D pada pasien PHPT.

Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menilai keamanan dan efek dari proses homeostatis kalsium
dan metabolism tulang ketika diberikan suplemen vitamin D dosis tinggi pada pasien PHPT.

Desain dan latar: Merupakan Clinical trial tahap III, double blind, rancangan acak, kontrol
placebo, grup parallel dari satu tempat.

Pasien: 46 pasien PHPT direkrut dalam penelitian ini dengan usia rata-rata 58 (29-77) tahun, dan
35 responden ini berjenis kelamin wanita (76%).

Perlakuan: Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian 70g (2800 IU) suplemen
cholecalciferol atau placebo identik selama 52 minggu. Perlakuan dilakukan 25 minggu sebelum
dilaksanakannya paratiroidektomi dan berlanjut sampai 26 minggu setelah dilakukan
paratiroidektomi.

Penilaian keluaran/output: PTH, homeostasis kalsium, dan metabolism tulang adalah hal-hal
yang akan dievaluasi.

Hasil: Sebelum dilakukan operasi, kadar 25-hidroksivitamin D meningkat dari 50 nmol/L ke 94


nmol/L pada kelompok yang diberikan perlakuan, dan menurun dari 57 nmol/L ke 52 nmol/L
pada kelompok yang diberikan placebo (P<0,001). Kelompok yang diberikan perlakuan
mengalami penurunan kadar PTH sebanyak 17% sebelum dilakukan paratiroidektomi (P = 0,01),
mengalami peningkatan kepadatan tulang belakang bagian lumbar sebanyak 2.5% (P=0,01) dan
mengalami penurunan C-terminal -Crosslaps sebanyak 22% (P<0,005) apabila dibandingkan
dengan kelompok yang diberikan placebo. Skor trabekula tulang tidak berubah saat diberikan
perlakuan, namun meningkat setelah dilakukan paratiroidektomi. Setelah dilakukan operasi
paratiroidektomi, kadar PTH tetap rendah pada kelompok yang diberikan suplemen bila
dibandingkan dengan kelompok yang diberikan placebo (P=0,04). Kadar kalsium pada kreatinin
plasma, plasma darah dan urin tidak begitu berbeda diantara dua kelompok tersebut.

Kesimpulan: Pemberian suplemen vitamin D dengan dosis tinggi setiap harinya menunjukan
keamanan bagi pasien dan menurunkan kadar PTH pada pasien PHPT. Pemberian vitamin D juga
diikuti dengan penurunan resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang sebelum
operasi dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai