Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Dhea Aini Syifa (0611 14 011)
Nisa Silvanti (0611 14 020)
Lia Shoraya (0611 14 024)
Yanuar Raharja (0611 14 025)
Fiki Bastian (0611 14 029)
Muhamad Nizar Zulfikar (0611 14 036)
Muhammad Faisal Darajat (0611 14 040)
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.......................................................................................................................La
tar Belakang.................................................................................................1
1.2.......................................................................................................................Tu
juan...............................................................................................................2
1.3.......................................................................................................................Hi
potesis...........................................................................................................2
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1.......................................................................................................................De
skripsi Umum Kelas Pisces..........................................................................3
2.2.......................................................................................................................Kl
asifikasi dan Morfologi................................................................................4
2.3.......................................................................................................................Ra
ngka..............................................................................................................5
2.3.1. Rangka hewan.....................................................................................5
2.3.2. Sistem Rangka pada Ikan...................................................................5
2.4.......................................................................................................................La
rutan Hidrogen Peroksida (H2O2).................................................................7
BAB III: METODOLOGI
3.1.......................................................................................................................W
aktu dan Tempat...........................................................................................9
3.2.......................................................................................................................Al
at dan Bahan.................................................................................................9
3.2.1. Alat.....................................................................................................9
3.2.2. Bahan..................................................................................................9
3.3.......................................................................................................................M
etode Kerja...................................................................................................9
BAB IV: PEMBAHASAN
2
4.1.......................................................................................................................Pe
mbahasan......................................................................................................11
BAB V: PENUTUP
5.1.......................................................................................................................Ke
simpulan.......................................................................................................14
5.2.......................................................................................................................Sa
ran.................................................................................................................14
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
3
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit terdiri dari dermis dan epoidermis, yang pada umumnya bersisik dan
berlendir.
Ikan patin (Pangasius sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang
popular di kalangan menu masakan ikan air tawar. Ikan patin ini memiliki cita
rasa yang enak. Disisi lain, ikan ini mampu bertahan hidup di perairan yang
jelek. Sehingga ikan ini menjadi menarik untuk di budidayakan secara
komersial. (Khairuman, 2007).
1.2. Tujuan
1. Mengetahui susunan skeleton yang ada pada hewan.
2. Membuat awetan rangka
3. Mengetahui mekanisme pemutihan tulang
1.3. Hipotesis
Jika tulang mengalami perebusan dan perendaman teralu lama maka
akan mengalami kerapuhan pada tulang tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sutchi dan Pangasius hypophthalmus yang dikenal dengan jambal siam, patin
siam, atau lele Bangkok merupakan ikan introduksi dari Thailand (Kordi, 2010).
2.3. Rangka
Rangka adalah susunan tulang yang saling berhubungan dan membentuk
tubuh serta membentuk dukungan fisik bagi mahluk hidup. Fungsi lainnya adalah
untuk melindungi organ penting, sebagai alat gerak pasif, tempat daging dan otot
dan menegakkan tubuh (Ehariani, 2011).
2.3.1. Rangka hewan
Rangka tubuh merupakan salah satu bagian tubuh hewan yang sangat
penting untuk menunjang aktivitasnya. Rangka tubuh pada hewan vertebrata
berfungsi untuk melindungi bagian-bagian yang lunak seperti struktur-
struktur berdaging, organ-organ vital yang terdapat di dalam rongga
tengkorak dan dada, dan mengandung sumsum tulang belakang sebagai
tempat sel darah dibentuk. Rangka tubuh juga berfungsi dalam membentuk
sistem tuas yang melipat gandakan kekuatan yang timbul selama kontraksi
otot rangka dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh. Tanpa rangka tubuh
sebagian hewan darat akan terkulai akibat bobotnya sendiri. Bahkan hewan
yang hidup dalam air menjadi masa yang tidak berbentuk tanpa rangka
tubuh untuk mempertahankan bentuknya. Terdapat tiga jenis utama rangka
tubuh pada hewan: rangka tubuh hidrostatik, eksoskeleton dan
endoskeleton.
2.3.2. Sistem Rangka pada Ikan
Berdasarkan letak dan fungsinya rangka ikan menurut (Manda, 2009)
dapat dibedakan menjadi:
1. Rangka axial
Mencakup tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk.
Rangka tengkorak secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal
dari tiga sumber, yaitu chondrocranium (neurocranium), democranium dan
splanchnocranium. Chondrocranium adalah pembungkus otak yang pada
mulanya berasal dari tulang rawan (elemen chondral). Dermocranium
adalah tulang tengkorak yang asalnyadibuat dari sisik yang berdifusi dalam
dermis atau corium kulit,dimna tulang tersebut tulang tambahan pada
6
2. Rangka visceral
meliputi struktur tulang yang menyokong insang dan mengelilingi
pharynx. Struktur ini terdiri dari tujuh tulang lengkung insang. Dua
lengkung insang yang pertama menjadi bagian dari tulang-tulang tengkorak,
sedangkan lima bagiannya berfungsi sebagai penyokong insang.
3. Rangka apendicular
Meliputi tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya. Pada ikan
terdapat lima macam sirip yaitu sirip tunggal (punggung, ekor, dan dubur)
dan sirip berpasangan (sirip perut dan dada).
7
Secara tidak langsung, bentuk rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang
beraneka ragam. Bentuk tubuh ikan merupakan interaksi antara sistem rangka
dengan sistem otot serta evolusi dalam adaptasi kedua sistem tersebut terhadap
lingkungannya. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang
rawan dan atau tulang sejati.
PCB), waste water treatment, kimia, medis, deterjen, makanan dan minuman, dan
lain-lain.
Salah satu keunggulan hidrogen peroksida dibandingkan dengan oksidator
yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena tidak meninggalkan
residu yang berbahaya, kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan (Hughes,1987).
9
BAB III
METODELOGI
2. Panci
3. Bak lilin
4. Pisau
5. Pinset
6. Sikat gigi
3.2.2. Bahan
1. Ikan patin (Pangasius sp.)
2. Larutan H2O2 (Hidrogen peroksida)
3. Lem plastik / Superglue
4. Kawat
BAB IV
PEMBAHASAN
11
4.1. Pembahasan
Pada praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2016 dilakukan
praktikum pemutihan tulang yang dimana proses ini merupakan suatu upaya untuk
mengembalikan (merestorasi) warna normal pada tulang akibat adanya
diskolorisasi (perubahan warna) dengan cara mengubah warna noda menjadi lebih
sedikit berpigmen menggunakan bahan oksidasi atau reduksi berkekuatan tinggi.
Tujuan pemutihan tulang adalah untuk membuat tulang tampak lebih bagus,
bersih dan lebih putih sehingga dapat dengan mudah mengetahui susunan skeleton
pada tubuh makhluk hidup.
Bahan utama yang kami gunakan dalam praktikum kali ini adalah ikan patin
(Pangasius hypopthalamus) dan larutan Hidrogen Peroksida (H2O2). Ikan patin
yang kami gunakan memiliki susunan tulang dan tengkorak yang lebih kokoh
sehingga tidak mudah rusak atau rapuh pada proses perebusan dan perendaman
dengan hidrogen peroksida (H2O2)
Pada mulanya kami menggunakan ikan gurame (Osphronemus goramy)
untuk proses pemutihan tulang. Ikan gurame memiliki tulang yang relatif kecil
dan tipis sehingga menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh pada saat proses
perebusan tubuh ikan dan pada saat perendaman dengan H 2O2 yang terlalu lama.
Sehingga terjadi kerusakan terutama pada bagian tengkorak ikan. Sehingga kami
memilih ikan patin (Pangasius hypopthalamus) untuk proses pemutihan tulang.
Proses pemutihan tulang dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, proses
pemisahan daging ikan dari tulang, proses ini bertujuan untuk membersihkan
tulang ikan dari daging karena jika masih terdapat daging yang melekat pada
tulang akan menyebabkan ikan tersebut terkena bakteri sehingga dapat mengalami
pembusukan.
Kedua, proses perebusan ikan dengan air yang mendidih, namun hal ini
dirasa kurang efektif karena pada saat air mendidih justru menyebabkan tulang
menjadi sangat rapuh sehingga pada proses ini kami tidak melakukan perebusan
namun dilakukan proses penyiraman tubuh ikan dengan air yang mendidih dengan
tujuan membuat daging yang masih melekat pada tubuh ikan menjadi lebih lunak
dan mudah dibersihkan.
Ketiga, proses perendaman tubuh ikan di dalam larutan Hidrogen Peroksida
12
Keempat, proses pengeringan tubuh ikan yang telah direndam dalam larutan
H2O2, proses pengeringan ini dilakukan dengan menyimpan tubuh ikan dalam
suatu ruangan.
13
BAB V
PENTUTUP
5.1. Kesimpulan
Kegagalan pembuatan rangka pada ikan gurame disebabkan karena
tingginya suhu pada saat perebusan dan masih terdapatnya daging pada
bagian kepala ikan tersebut sehingga menyebabkan adanya belatung.
skeleton pada ikan patin tersebut terdapatnya tengkorak, rongga mata,
tulang belakang,rongga insang, tulang rusuk,sirip dada, sirip punggung,
sirip perut dan sirip ekor.
Pembuatan awetan rangka dilakukan untuk mengetahui rangka yang
menyusun ikan patin
Pemutihan dilakukan ddengan cara perendaman didalam hydrogen
peroksida, karena hydrogen peroksida berfungsi untuk bahan pemutih
dan desinfektan
5.2. Saran
Dari hasil praktikum yang kami dapat sebaiknya pada praktikum pemutihan
tulang ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, pada proses
pemutihan tulang khususnya jika bahan yang digunakan adalah ikan pilihlah ikan
yang memiliki struktur tulang yang kokoh. Kedua, untuk bahan ikan dianjurkan
untuk melakukan penyiraman dengan menggunakan air panas yang telah
mendidih atau dengan melakukan pengukusan. Ketiga, proses perendaman tubuh
ikan dalam larutan hidrogen peroksida tidak terlalu lama berkisar sekitar 10
sampai 15 menit saja. Keempat, pastikan tubuh ikan sudah bersih dari daging.
Kelima, bagian-bagian yang terpisah sebaiknya ditandai menggunakan label dan
diberi keterangannya.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Adiyanto, Intan Oktaviana. 2009. Pengaruh Lama Perendaman Gigi dengan Jus
Buah Pir (Pyrus communis) Terhadap Perubahan Warna Gigi pada Proses
Pemutihan Gigi Secara In Vitro. Fakultas Kedokteran, Universitas
Dipenogoro Semarang
E. Hariati. 2010. Taksonomi dan morfologi ikan patin. <http://e-
journal.uajy.ac.id/2142/3/2BL00935.pdf> diakses pada tanggal 29 Oktober
2016 pukul 09.30 wib
Ypp lubis. 2014 .klasifikasi ikan patin (Pangasius sp.)
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40002/4/Chapter
%20II.pdf> diakses pada tanggal 29 Oktober 2016 pukul 11.00 wib
Hasan. 2015. Hidrogen Peroksida
<http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/52217/4/Chapter
%20II.pdf> diakses pada tanggal 30 Oktober 2016 pukul 10.00 wib