Anda di halaman 1dari 3

Pedoman Pelaksanaan Kampanye Imunisasi

Tambahan Campak dan Polio Tahun 2011

PENDAHULUAN

Campak merupakan salah satu Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) adalah
penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah. Penyakit ini dapat dicegah dengan
imunisasi campak. Tanpa program imunisasi, Attack Rate mencapai 93,5 per 100.000 penduduk.
Kasus campak dengan gizi buruk akan meningkatkan CFR.

Program imunisasi campak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1984 dengan kebijakan
memberikan 1 dosis pada bayi usia 9 bulan. Pada awalnya cakupan imunisasi campak sebesar
12,7% di tahun 1984 kemudian meningkat sebesar 85,4% pada tahun 1990 dan bertahan 90,6%
ditahun 2002. Pada tahun 2004 cakupan naik menjadi 91,8%, namun ditahun 2005 dan 2006
cakupan imunisasi campak cenderung menurun.

Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan KLB/wabah yang dapat
mengancam kehidupan bayi dan anak balita, namun dapat dicegah dengan imunisasi. Berdasarkan
data epidemiologi dan kesempatan global (Resolusi Majelis Kesehatan Dunia World Health Assembly
Tahun 2003) Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan kematian akibat campak dengan
melaksanakan kampanye imunisasi campak.

Berdasarkan rekomendasi hasil Joint Internasional National Review Surveilance tanggal 3 Agustus
2006 bahwa penguatan imunisasi rutin polio setelah kegiatan PIN masih belum berjalan optimal
sehingga perlu dilakukan pemberian imunisasi tambahan terpadu dengan pelaksanaan Kampanye
Imunisasi Campak.

TUJUAN

TUJUAN UMUM

Tercapainya target reduksi/penurunan kesakitan dan kematian akibat campak serta eradikasi polio di
Kabupaten Tulungagung.

TUJUAN KHUSUS

a. Menghilangkan kelompok rawan Campak di daerah resiko tinggi.

b. Menurunkan kematian campak sebesar 90% pada tahun 2010 dibanding tahun 2000.

c. Menjangkau anak yang belum mendapat imunisasi Campak dan Polio pada pelayanan rutin.

d. Memastikan tingkat imunitas di populasi tinggi dengan cakupan > 90%.

KEBIJAKAN

1. Kegiatan Kampanye Imunisasi Campak merupakan kegiatan imunisasi tambahan.

2. Imunisasi Campak tambahan diarahkan untuk menghilangkan kelompok rawan campak yang
terdapat di usia balita.
3. Penyelenggaraan Kampanye Imunisasi Campak dilaksanakan secara terpadu lintas program,
lintas sektor serta melibatkan swasta dan masyarakat dalam hal tenaga, sarana dan dana mulai
dari tingkat pusat sampai tingkat pelaksana.

STRATEGI

1. Pelaksanaan kampanye campak dimulai dengan advokasi, jejaring kerja dan koordinasi,
sosialisasi (Kampanye).

2. Pelaksanaan dilapangan memanfaatkan sistem pelayanan di Posyandu dan Pos Pelayanan


Imunisasi lainnya serta Puskesmas.

3. Mobilisasi masyarakat melalui PKK, kader Kesehatan tokoh agama dan masyarakat.

4. Pelaksanaan pemberian imunisasi tambahan Campak dan Polio agar memperhitungkan


interval minimal 4 minggu dari pemberian imunisasi rutin.

PELAKSANAAN

SASARAN

1. Sasaran imunisasi campak tambahan adalah semua anak pada usia 9-59 bulan.

2. Sasaran imunisasi polio tambahan adalah semua anak berusia 0-59 bulan.

WAKTU DAN TEMPAT PELAYANAN

1. Waktu pelaksanaan di seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Timur termasuk Kabupaten


Tulungagung, dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober s/d 18 Nopember 2011 (1 bulan).

2. Tempat Pelayanan Imunisasi Campak termasuk pemberian Imunisasi Polio tambahan


adalah : posyandu, puskesmas, puskesmas pembantu, dan tempat-tempat pelayanan kesehatan
lainnya.

JEJARING KERJA DAN KOORDINASI

Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar berkoordinasi dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
terkait untuk membentuk suatu wadah koordinasi sehingga jelas pembagian peranan tugas masing-
masing dalam rangka kelancaran penyelenggaraan kampanye imunisasi campak dan polio.

TENAGA PELAKSANA

Tenaga pelaksana imunisasi campak adalah tenaga medis dan atau para medis sebagai penyuntik
dibantu oleh kader di Posyandu dan di Pos Pelayanan Imunisasi.

LANGKAH KEGIATAN

PERSIAPAN

1. Menyusun anggaran dan rencana kerja.

2. Pendataan sasaran.
3. Pemetaan dan Jadwal Pelaksanaan.

4. Pengambilan vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Kabupaten dan dari Kabupaten ke
Puskesmas.

5. Sosialisasi dan Mobilisasi

6. Penyuluhan

7. Penggerakan Masyarakat

8. Pertemuan teknis tingkat Puskesmas, Lintas Program, Lintas Sektor di Kabupaten.

9. Pertemuan teknis Lintas Program dan Lintas Sektor di Puskesmas.

PELAKSANAAN

1. Operasional di Puskesmas, Puskesmas pembantu (Pustu), Posyandu, Rumah Sakit.

2. Operasional ke Sekolah Dasar.

3. Pencatatan dan pelaporan.

MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan pemantauan dilakukan di setiap tingkat administrasi. Hal-hal yang perlu dipantau meliputi
seluruh kegiatan persiapan dan pelaksanaan imunisasi campak dan polio tambahan di tingkat
Kabupaten maupun Kecamatan.

Evaluasi dilakukan untuk dapat menilai apakah kegiatan berhasil dengan baik atau tidak dibandingkan
dengan target yang ditetapkan, mengetahui masalah dan tindak lanjut yang diperlukan serta dapat
memberikan masukan atau umpan balik kepada wilayah secara berjenjang.

PEMBIAYAAN

Segala pembiayaan dalam penyelenggaraan Kampanye Imunisasi Campak terpadu dengan


pemberian Imunisasi Polio tambahan di Kabupaten Tulungagung pada 18 Oktober - 18 November
tahun 2011 diharapkan dibebankan pada anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan
sumber anggaran lain yang bisa dimanfaatkan.

PENUTUP

Dengan tersusunnya buku PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE IMUNISASI TAMBAHAN


CAMPAK DAN POLIO TAHUN 2011 di KABUPATEN TULUNGAGUNG ini diharapkan dapat
digunakan sebagai pedoman petugas dalam melaksanakan kegiatan kampanye imunisasi tambahan
Campak dan Polio di wilayah masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai