Anda di halaman 1dari 4

2.

Kegagalan kegagalan jembatan :

a) Kegagalan struktur bawah jembatan


Kegagalan struktur bawah jembatan yaitu sering terjadi pada fondasi,
pilar, pangkal/abutment. Pada beberapa kasus, kegagalan ini berujung pada
keruntuhan jembatan. Ancaman terhadap keamanan struktur bawah jembatan
sering kali bersumber pada dinamika sungai, khususnya dinamika dasar sungai di
sekitar fondasi dan pilar jembatan. Penurunan atau degradasi dasar sungai dan
gerusan lokal di sekitar fondasi-pilar jembatan sering kali menjadi faktor utama
kegagalan struktur bawah jembatan. Banjir, khususnya banjir besar, dapat
memperbesar degradasi dasar sungai dan gerusan lokal, yang pada gilirannya
menambah ancaman terhadap keamanan struktur bawah jembatan.

Contoh kegagalan jembatan yang berkaitan dengan faktor degradasi dasar sungai
dan gerusan lokal di sekitar fondasi/pilar jembatan adalah jembatan
srandakan,Kulon Progo Jogjakarta.

Jembatan Srandakan, Kulon Progo, Yogyakarta, 2000 (foto diperoleh dari Tito A
Wicaksono, Bina Marga DIY)

b) Kegagalan konstruksi pada alat penggantung kabel vertikal (sadel dan klem)
Kegagalan konstruksi pada alat penggantung kabel vertikal (sadel dan
klem) bagian atas yang menghubungkan dengan kabel utama bias menyebabkan
keruntuhan jembatan yang dimana kegagalan konstruksi alat penggantung kabel
vertical tersebut mengakibatkan jembatan beserta kabel penggantung vertikalnya
jatuh. Kasus ini terjadi pada jembatan Kutai Kertanegara.
Jembatan Kutai Kertanegara

c) Kegagalan Perencanaan
Penyebab kegagalan perencana umumnya disebabkan oleh :
1. Tidak mengikuti TOR
2. Terjadi penyimpangan dari prosedur baku, manual atau peraturan yang
berlaku,
3. Terjadi kesalahan dalam penulisan spesifikasi teknik,
4. Kesalahan atau kurang profesionalnya perencana dalam menafsirkan data
perencanaan dan dalam menghitung kekuatan rencana suatu komponen
konstruksi,
5. Perencanaan dilakukan tanpa dukungan data penunjang perencanaan yang
cukup dan akurat,
6. Terjadi kesalahan dalam pengambilan asumsi besaran rencana (misalnya
beban rencana) dalam perencanaan,
7. Terjadi kesalahan perhitungan arithmatik
8. Kesalahan gambar rencana.

d) Akibat Perancangan

Contoh kegagalan struktur akibat kesalahan perancangan adalah pada


jembatan Jembatan Tacoma (the Tacoma Narrows Bridge) dimana konstruksi
tidak kaku. Jembatan Tacoma (the Tacoma Narrows Bridge) dibuka pada bulan
Juli 1940. Jembatan ini termasuk jenis jembatan gantung. Dengan gelegar utama
sepanjang 2800 feet sama dengan 854 meter. Jembatan Tacoma adalah jembatan
terpanjang ketiga di dunia. Kontraktor yang membuat Jembatan Tacoma saat itu
memutuskan untuk meminimalkan pengeluaran dengan membuat jembatan
selebar 39 meter untuk mendukung dua jalur lalu lintas.

Kegagalan struktur Jembatan Tacoma Narrows disebabkan oleh getaran


aeroelastic. Getaran aeroelastik adalah getaran yang timbul akibat interaksi gaya
aerodinamik dengan gaya inersia, kekakuan dan redaman struktur. Untuk
mengurangi efek dari getaran aeoelastik adalah dengan usaha peredaman getaran
struktur.

Hal ini tidak terdapat pada struktur Jembatan Tacoma Narrows. Sehingga,
ketika angin berhembus 40 mil per jam (64 km/jam), Jebatan Tacoma Narrows
bergetar dimana bagian sisi kiri jalan turun, sisi kanan akan naik, dan sebaliknya,
dengan bagian tengah yang tidak bergerak, secara berulang-ulang sampai
Jembatan Tacoma Narrows runtuh. Getaran ini dikenal dengan getaran torsional
modus. Getaran ini berbeda dengan getaran transversal maupun getaran
longitudinal. Getaran torsional modus juga merupakan efek dari getaran
aeroelastik.

e) Akibat Pelaksanaan
Contoh kegagalan struktur akibat pelaksanaan yaitu pada pembangunan jembatan
Sungai Liong Bengkalis dimana contractor sebagai pelaksana tidak memperhatikan
kondisi tanah yang berada di bawah konstruksi penopang jembatan.

Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Liong bernilai Milyaran Rupiah di


Kabupaten Bengkalis amburadul. Pihak Kontraktorpun dibikin pusing tujuh keliling
melihat kondisi gelagar Jembatan melengkung dan retak-retak. Padahal kontraktor
pelaksana merupakan perusahaan BUMN yang jelas sudah punya banyak pengalaman
mengerjaan perkerjaan tersebut. Kontraktor sebagai pelaksana tidak
memperhitungkan /mengantispasi kondisi tanah dasar sungai yang dijadikan dasar
untuk mendirikan stelling/begisting jembatan tersebut, sehingga begisting tersebut
tidak mampu menahan berat beton sebelum beton tersebut mampu menahan beban
dirinya sendiri.

f) Kegagalan Pengguna
Penyebab kegagalan pengawas umumnya disebabkan oleh :
1. Penggunaan bangunanan yang melebihi kapasitas rencana,
2. Penggunaan bangunan diluar dari peruntukan rencana,
3. Penggunaan bangunan yang tidak didukung dengan program
pemeliharaan yang sudah ditetapkan,
4. Penggunaan bangunan yang sudah habis umur rencananya.

Anda mungkin juga menyukai