STUDY OF COURSE OF LABOUR BY USING

MODIFIED WHO PARTOGRAPH

Abstract

Background: The modified WHO partograph is an inexpensive but valuable tool, that
provides a continuous pictorial overview of progress of labor. It helps to detect the abnormal
progress of labor. It guides the obstetrician to decide about the need for augmentation of labor
and helps to recognize prolong labour before obstruction occurs.

Objectives: The objectives were to study the course of normal and abnormal labour, to
study various types of abnormalities of active phase of labour and to evaluate the maternal and
perinatal outcome in normal and abnormal labour.

Methods: A prospective hospital based observational study of 100 selected cases coming
for delivery during January 2010 to Dec 2010 was done. Progress of Labor was assessed by the
use of Modified WHO Partograph. Various parameters like duration of normal and abnormal
labor, type of labor abnormalities, mode of delivery, need for augmentation etc. were studied.

Results: The average duration of active stage was 5.5 hours in normal labor. Protracted
active phase and secondary arrest of labor were the commonest active phase abnormalities
observed. Problems like prolonged and obstructed labor were avoided by timely intervention in
the form of caesarean section and instrumental delivery .Perinatal outcome was satisfactory.

Conclusion: Routine use of partograph helps in early detection of abnormal course of

labour. It assures the best possible maternal and perinatal outcome .It is suggested that every
women in labour must be benefitted by this scientific approach of labour management i.e. with
the use of Modified WHO partograph.
 STUDI PROSES PERSALINAN DENGAN MENGGUNAKAN
MODIFIKASI WHO PARTOGRAF

Abstrak

Latar Belakang: dimodifikasi WHO partograf adalah alat murah tapi valuable, bahwa
provides gambaran menggambar terus menerus kemajuan persalinan. Ini membantu untuk
mendeteksi kemajuan abnormal tenaga kesehatan. Ini panduan dokter kandungan untuk
memutuskan tentang perlunya augmentasi tenaga kesehatan dan membantu untuk mengenali
persalinan lama sebelum obstruksi terjadi.

Tujuan: Tujuannya adalah untuk mempelajari proses persalinan normal dan abnormal,
untuk mempelajari berbagai jenis kelainan fase aktif persalinan dan untuk mengevaluasi hasil ibu
dan perinatal pada persalinan normal dan abnormal.

Metode: Seorang peneliti di rumah sakit yang melakukan pengamatan dari 100 kasus
yang dipilih untuk pengiriman data selama Januari 2010 sampai Desember 2010. Kemajuan
Tenaga kesehatan dinilai dengan menggunakan modifikasi WHO partograf. Berbagai parameter
seperti durasi normal dan abnormal tenaga kesehatan, jenis tenaga kesehatan, cara persalinan
perlu dipelajari lebih dalam.

Hasil: Durasi rata-rata tahap aktif adalah 5,5 jam dalam persalinan normal. Fase aktif
perlu mendapatkan pengamatan oleh tenaga kesahatan karena pada fase ini bila terjadi maslah
bisa langsung ditangani. Masalah seperti berkepanjangan dan persalinan macet dihindari oleh
intervensi yang tepat waktu dalam bentuk operasi caesar dan persalinan dengan bantuan alat.
Hasil perinatal cukup memuaskan.

Kesimpulan: Penggunaan rutin partograf secara rutin oleh tenaga kesehatan membantu
dalam deteksi dini abnormal. Hal ini dapat menjamin hasil ibu dan perinatal baik. Disarankan
bahwa setiap perempuan dalam persalinan harus diuntungkan oleh pendekatan ilmiah yaitu
manajemen tenaga kesehatan dengan menggunakan modifikasi. WHO partograf.