Anda di halaman 1dari 4

Terbukti Korupsi, Raja Tjelak Divonis 5 Tahun Penjara

Diterbitkan: 13 Maret 2017 Oleh: Lintaskepri.com >>> Head Line, Tanjungpinang

Radja Tjelak Nur Djalal mantan Sekda Anambas saat divonis oleh majelis hakim, Senin (13/3).
(f.sidaknews.com)

Tanjungpinang, LintasKepri.com Mantan Sekda Kabupaten Kepulauan


Anambas, Raja Tjelak Nur Djalal dihukum selama 5 tahun penjara serta denda
Rp200 juta subsidair 6 bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada
Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Senin (13/3), karena terbukti memperkaya diri
sendiri, orang atau suatu koperasi.

Namun tidak dikenakan kewajiban membayar uang pengganti sebesar Rp1,449


Miliar atau tambahan penjara 2 tahun sebagaimana tuntutan Jaksa Penuntut
Umum (JPU).

Seperti dilansir RadarKepri.com, perbuatan terdakwa telah terbukti memperkaya


orang lain sehinggga merugikan keuangan negara namun tidak ditemukan fakta
hukum menikmati uang negara.

Korupsi bukan hanya memperkaya diri sendiri, tapi karena jabatannya


memperkaya orang lain juga masuk tindak pidana korupsi, kata hakim dalam
pertimbangannya.
Menurut hakim, perbuatan terdakwa terbukti melanggar pasal 2 bukan pasal 3 UU
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dakwaan jaksa.

Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas


Korupsi. Terdakwa juga tidak mengakui perbuatannya dan berbelit-belit dalam
memberikan keterangan dalam persidangan, terang hakim.

Raja Tjelak tersandung kasus Korupsi Pengadaan Mess dan Asrama mahasiswa
Anambas tahun 2010 lalu yang berada di Kota Tanjungpinang.

Terhadap vonis yang lebih tinggi dari tuntutan JPU ini, Boy panggilan akrab Raja
Tjelak menyatakan pikir-pikir begitu juga dengan JPU dari Kejati Kepri.

(red/RK)
Pensiun, Mantan Sekda Anambas Harus Mendekam di 5
Tahun Penjara
Selasa, 14 Mar 2017 06:30

Mantan Sekda Anambas, Raja Tjelak usai mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor Tanjungpinang,
Senin (13/3) dan divonis 5 tahun penjara. (Yusnadi/Batam Pos/JawaPos.com)

JawaPos.com - Setelah tidak lagi menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda)


Anambas, Radja Tjelak harus menghabiskan masa tuanya di penjara.

Dia divonis kurungan lima tahun penjara oleh Majelis hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjungpinang atas kasus korupsi pengadaan mes
Pemda dan Asrama mahasiswa Anambas di Tanjungpinang.

Vonis itu dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Tanjungpinang yang
ediketuai Elyta Ras Ginting, Senin (13/3).

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti bersalah


melakukan korupsi sebagaimana dalam dakwaan subsider melanggar pasal 2 junto
pasal 18 undang-undang nomor 31/1999, sebagaimana diubah dengan undang-
undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi junto pasal 55 ayat
(1) ke 1 KUHP.

"Untuk itu, selain menghukum terdakwa dengan hukuman lima tahun penjara
terdakwa juga dikenai denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan," ujar
Elyta Ras Ginting, seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (14/3).

Masih dalam putusannya, majelis hakim juga tidak sependapat dengan tuntutan
JPU, yang mana terdakwa dikenakan uang pengganti kerugian negara. Jika tidak
mengembalikan kerugian negara maka harta benda terdakwa akan disita oleh
negara. Selain itu, jika harta benda tersebut tidak cukup mak7a akan digantikan
dengan kurungan selama dua tahun dan tiga bulan penjarfra.

"Sesuai fakta hukum di persidangan terkait kerugian negara sebesar Rp 1,4 miliar.
Terdakwa tidak terbukti menikmati uang tersebut. Untuk itu, terdakwa tidak
dibebankan untuk mengganti kerugian negara," kata hakim.

Menanggapi vonis yang dijatuhi majelis hakim, terdakwa melalui penasihat


hukumnya menyatakan pikir-pikir. (ias/iil/JPG)

Anda mungkin juga menyukai