Radja Tjelak Nur Djalal mantan Sekda Anambas saat divonis oleh majelis hakim, Senin (13/3).
(f.sidaknews.com)
Raja Tjelak tersandung kasus Korupsi Pengadaan Mess dan Asrama mahasiswa
Anambas tahun 2010 lalu yang berada di Kota Tanjungpinang.
Terhadap vonis yang lebih tinggi dari tuntutan JPU ini, Boy panggilan akrab Raja
Tjelak menyatakan pikir-pikir begitu juga dengan JPU dari Kejati Kepri.
(red/RK)
Pensiun, Mantan Sekda Anambas Harus Mendekam di 5
Tahun Penjara
Selasa, 14 Mar 2017 06:30
Mantan Sekda Anambas, Raja Tjelak usai mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor Tanjungpinang,
Senin (13/3) dan divonis 5 tahun penjara. (Yusnadi/Batam Pos/JawaPos.com)
Dia divonis kurungan lima tahun penjara oleh Majelis hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjungpinang atas kasus korupsi pengadaan mes
Pemda dan Asrama mahasiswa Anambas di Tanjungpinang.
Vonis itu dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Tanjungpinang yang
ediketuai Elyta Ras Ginting, Senin (13/3).
"Untuk itu, selain menghukum terdakwa dengan hukuman lima tahun penjara
terdakwa juga dikenai denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan," ujar
Elyta Ras Ginting, seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group), Selasa (14/3).
Masih dalam putusannya, majelis hakim juga tidak sependapat dengan tuntutan
JPU, yang mana terdakwa dikenakan uang pengganti kerugian negara. Jika tidak
mengembalikan kerugian negara maka harta benda terdakwa akan disita oleh
negara. Selain itu, jika harta benda tersebut tidak cukup mak7a akan digantikan
dengan kurungan selama dua tahun dan tiga bulan penjarfra.
"Sesuai fakta hukum di persidangan terkait kerugian negara sebesar Rp 1,4 miliar.
Terdakwa tidak terbukti menikmati uang tersebut. Untuk itu, terdakwa tidak
dibebankan untuk mengganti kerugian negara," kata hakim.