Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan dalam mengatasi penyakit infeksi. Menurut Peraturan Pemerintah Kesehatan tahun 2011, terdapat 4 jenis Antibiotik utama yang paling banyak digunakan di Indonesia, yaitu: Sefalosporin, Penisilin, Aminoglikosida, dan Kuinolon. Produksi antibiotik di Indonesia menggunakan bahan baku yang dimpor dari luar negeri, sehingga mengakibatkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk produksi antibiotik. Produksi antibiotik di Indonesia memerlukan biaya 23,3% dari seluruh anggaran obat-obat yang terpakai. Biaya produksi yang besar tersebut, memerlukan alternatif lain untuk produksi antibiotik tanpa biaya yang tinggi, yaitu produksi secara fermentasi oleh mikroorganisme menggunakan sumber daya alam yang tersedia (Naid, 2013). Produksi antibiotik secara fermentasi memerlukan strain-strain mikroorganisme penghasil antibiotik yang potensial sebagai starternya. Strain- strain mikroorganisme tersebut dapat diperoleh dari tumbuhan yang bersimbiosis dengan mikroorganisme tertentu. Tumbuhan yang berpotensi untuk dijadikan starter adalah rumput laut karena kurang dari 2% mikrobia baru diperkirakan berhasil diisolasi dari lingkungan laut sebagai kultur murni. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sartika, dkk (2014), berhasil mengisolasi mikroorganisme simbion Enterobacter sp. pada alga hijau. Menurutnya beberapa jenis alga telah menunjukkan aktivitas antimikroba terutama dari kelompok alga cokelat Turbinaria, karena memiliki kandungan senyawa alginat yang tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Lia, dkk (2014) juga berhasil mengisolasi mikroorganisme simbion pada alga yang bersifat antibakteri. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian mengenai pembuatan antibiotik secara fermentasi dari mikroorganisme simbion pada alga, perlu dilakukan untuk memberikan alternatif baru memproduksi antibiotik dengan biaya yang lebih murah, tanpa impor bahan baku antibotik dari luar negeri. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah:
a. Bagaimana karakteristik morfologi koloni isolat bakteri simbion rumput
laut Sargassum . sp? b. Bagaimana aktivitas daya hambat antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri simbion rumput laut Sargassum. sp?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: a. Karakteristik morfologi koloni isolat bakteri simbion rumput laut Sargassum. sp b. Aktivitas daya hambat antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri simbion rumput laut Sargassum. sp.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: a. Memberikan informasi bahwa terdapat kandungan senyawa pada alga Sargassum. sp yang berpotensi untuk dijadikan antibiotik. b. Memberikan masukan kepada industri farmasi untuk memproduksi bahan baku antibiotik melalui tahap fermentasi sehingga dapat mengurangi biaya impor bahan baku antibiotik dari luar negeri.