Pengujian kuat geser dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik dari batuan yang menjadi spesimen yaitu dari segi berapa kekuatan spesimen terhadap suatu geseran disertai adanya pembebanan yang masih mampu di tahan oleh spesimen tersebut, hal ini banyak digunakan dalam analisis stabilitas lereng pada tambang terbuka, analisis stabilitas batuan samping pada lubang bukaan bawah tanah dan lain sebagainya.
3.2 Pengujian Kuat Geser
Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perilaku (behaviour) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan cabang dari ilmu mekanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap medan-medan gaya pada lingkungannya. Atau juga Secara umum mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku batuan bila terhadapnya dikenakan gaya atau tekanan. Kekuatan batuan dapat diukur secara insitu (di lapangan) sebaik pengukuran di laboratorium. Regangan (deformasi) diukur di area tambang kemudian dihubungkan terhadap tegangan dengan berpedoman pada konstanta elastik dari laboratorium. Tegangan sebelum penambangan merupakan kondisi tegangan asli, sulit dihitung, tetapi merupakan parameter desain tambang yang penting
Mekanika batuan sendiri mempunyai karakteristik mekanik yang diperoleh
dari penelitian ini adalah kuat tekan batuan (t), kuat tarik batuan (c ), Modulus Young (E), Nisbah Poisson (v), selubung kekuatan batuan (strength envelope), kuat geser (), kohesi (C), dan sudut geser dalam (). Pengujian ini untuk mengetahui kekuatan batuan terhadap suatu geseran pada tegangan normal tertentu. Dari hasil pengujian kuat geser ini dapat ditentukan :
Garis Coulombs shear strength.
Nilai kuat geser (shear strength) batuan. Sudut geser dalam (), dan Kohesi (C).
3.3 Alat-Alat yang Digunakan
1. Satu set alat untuk uji Kuat geser dari bentuk suatu batuan. 2. Satu spesimen dengan bentuk segi empat atau ketupat dan spesimen yang diujinya berada ditengah-tengah segiempat yang tengahnya dibuat belah. 3. Pompa pembebanan serta penunjuknya dalam satuan KN, dengan skala satu stripnya 1 KN. 4. Penunjukan keadaan gesernya spesimen dengan skala 0,5 per strip.
5. Jumlah spesimen yang diuji adalah 1 buah sepecimen dengan tiga kali uji.