Siswa Membolos
Siswa Membolos
id
Disusun Oleh :
Wenny Graciani
D 0306063
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan Sosiologi
commit to user
2011
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Jurusan Sosiologi
Surakarta
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Dra. Suyatmi, MS
commit to user
NIP. 19520929 198003 2 001
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Hari :
Tanggal :
Panitia Penguji
3. Dra. Suyatmi, MS ( )
NIP. 19520929 198003 2 001 Penguji
Disahkan Oleh :
Drs.commit to userSN, SU
H. Supriyadi
NIP. 195301 28 198103 1 001
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
(Matius, 3:17)
(George Sand)
hampir berhasil
(Thomas A. Edison)
alasan
(Henry Ford)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis pada Tuhan Yesus Kristus atas segala
anugerah dan lindungan-Nya serta Salam tak lupa penulis persembahkan pada
Bunda Maria yang selalu memberi rahmat dan penyertaan sehingga penulis dapat
menemui rintangan dan hambatan, namun dengan adanya dukungan dan semangat
dari berbagai pihak, baik secara materiil maupun spirituil yang berwujud
skripsi ini. Proses penulisan skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
kepada :
1. Drs. H. Supriyadi, SN. SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sosiologi, Fakultas
menemui hambatan.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Sri Handayani S.Pd dan Dra. Any Pudyastuti, selaku Guru Bimbingan
dan Konseling, atas segala arahan, bimbingan dan informasi yang telah
Negeri 2 Delanggu.
7. Seluruh staff pegawai dan guru SMP Negeri 2 Delanggu, atas segala
best pren Septi oneng, Indah indoet, Novita Ayudi, Rahma, Arif,
Iin Surya dan Sinung. Ayo semangat semoga kalian sukses selalu!!!
11. Teman-teman kostku (Wisma Virgin), romlah, dewi, ita, atik, ratna,
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk kebersamaan kita dari awal
skripsi ini dan tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Judul .............................................................................................................. i
Persetujuan .................................................................................................... ii
Motto . iv
Persembahan . v
Kata Pengantar .. vi
Daftar Isi ix
Abstrak .. xv
Abstract . xvi
BAB I PENDAHULUAN
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
B. Implikasi..... 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR MATRIKS
Matriks 3 Matriks Pola asuh orang tua dalam mendidik anak ...... 86
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
The results of this study focuses on truant behavior conducted by students and
factors that into the background of truant students and student activities during the
ditching. These factors are due to family conditions, weak control in the family,
parenting or how parents in educating children that are less precise, the influence of
friends in the alley, the conditions are less conducive school environment, and
psychological and emotional factors which the student is still not stable. While the
behaviors performed by the student respondents were hanging out, playing
playstation or play internet in the cafe (internet cafes), smoking, drinking and fights
among students. Behavior that deviates from that school rules occurs because of a
sense of solidarity between friends who behave negatively and prompted them to take
action violates school rules. Families and schools are supposed to be a social control
by environmental tergeserkan daily life. The situation is what makes most students
experience a variety of problems in school and have an impact on their learning
achievement.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan.
adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat,
bagi para pelajar atau siswa kata belajar merupakan kata yang tidak
asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
keluarga (orang tua) yang disebut Tri Pusat Pendidikan (Ki Hajar
yang satu sama lain saling mengenal baik dan saling berhubungan dengan
erat. Jelas bahwa anak yang dibesarkan dalam keluarga yang harmonis
anggota masyarakat yang satu dengan lainnya. Demikian halnya anak yang
membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada
Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika,
substitusi orang tua. Substitusi berarti pengganti, sehingga peran orang tua
pada saat di rumah atau di keluarga dapat digantikan oleh guru pada saat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
menyadari arti pentingnya tata tertib yang harus dipatuhi oleh setiap
pada siswa. Meskipun di sekolah telah ada tata tertib yang mengajarkan
sehingga para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada
sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang
selalu diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian, 2) untuk
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo harus kejar-kejaran dengan para
pelajar tersebut diantaranya empat pelajar dari SMK dan SMA di Solo,
dua pelajar dari SMK di Sukoharjo. Dan dua pelajar terakhir berasal dari
mendapati laporan dari warga yang resah karena banyak pelajar yang
membolos ada dua, yaitu sebab dalam diri sendiri dan lingkungan. Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
diri sendiri yaitu: 1) Siswa takut akan kegagalan; 2) Siswa merasa ditolak
yang berasal dari dalam diri sendiri atau faktor internal terjadi karena pada
masa remaja adalah masa yang penuh gelora dan semangat kreatifitas
dalam usaha pencarian jati diri. Apabila kurang mendapat perhatian dan
bimbingan maka anak merasa rendah diri dan takut gagal membawa
Pada masa remaja, anak atau siswa mencoba melepaskan diri dari
tetapi berteman dengan golongan yang tidak baik maka ia akan menjadi
siswa yang tidak baik pula. Sehingga siswa yang membolos adalah siswa
tempat sekolah, atau asal sekolah saja tanpa melihat mutu dan kualitas
yang diberikan pada sekolah anaknya. Disamping itu faktor biaya sekolah
yang lebih ringan juga menjadi pilihan orang tua, karena tekanan ekonomi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
sumberdaya manusia.
2. Manfaat praktis :
disiplin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
sekolah.
E. Landasan Teori
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter)
pandangan yang mendasar dari ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok
menyaksikan dunia. Dengan jendela itu, para peneliti akan memahami dan
berbeda satu sama lain, paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial,
obyek non sosial. Hubungan antara individu dengan obyek sosial dan
hubungan antara individu dengan obyek non sosial dikuasai oleh prinsip
tingkah laku.
berupa faktor perbuatan (action) terhadap situasi atau rangsangan dari luar
diartikan sebagai suatu reaksi yang dapat diamati secara umum atau
diobservasi secara obyektif. Selain itu perilaku juga merupakan suatu cara
bertingkah laku yang diciptakan untuk ditiru oleh banyak orang. Suatu
cara bertindak menjadi suatu pola bertindak yang tetap melalui proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
pertukaran sosial (social exchange theory) dan teori kontrol sosial (social
makhluk yang memiliki moral yang murni. Oleh karena itu setiap orang
yang telah dibentuk dalam suatu kelompok atau lembaga. Bentuk kontrol
F. Tinjauan Pustaka
dengan hal itu remaja perlu sekali mendapatkan bimbingan dan arahan
sempurna dimana pada akhir peran perkembangan fisik seorang pria yang
mengeluarkan sel telur yang tidak disenyawakan. Masa puber bagi lelaki
adalah ketika bermimpi basah yang pertama dan pada perempuan setelah
2). Periode masa remaja, usia 19-21 tahun merupakan masa akhir
adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
pada rentang usia 13-21 tahun, dimana masa remaja ini dibagi lagi
menjadi dua rentang usia yaitu masa remaja awal yang berada pada
rentang usia 13-17 tahun dan masa remaja akhir pada usia 17-21
masa ini perasaan remaja sangat peka, remaja mengalami badai dan topan
diistilahkan sebagai storm and stress. Sehingga sikap dan sifat remaja
yang terlihat bersemangat tiba-tiba menjadi lesu, rasa percaya diri berubah
menjadi keraguan yang berlebihan. Hal ini terjadi pada siswa SMP yang
berusia sekitar 13-15 tahun. Sikap dan sifat mereka belum stabil
sering takut bertanggung jawab atas apa yang telah mereka perbuat.
delinquency) mempunyai arti yang khusus dan terbatas pada suatu masa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
berasal dari kondisi keluarga yang kurang harmonis dan status sosial
ekonomi yang rendah. Remaja yang berasal dari status sosial ekonomi
rintangan, tekanan batin dan frustasi tersebut para remaja lalu menolak
etika masyarakat dan segala norma sosial serta hukum yang dianggapnya
agak berlainan coraknya bila orang tuanya hidup dalam status ekonomi
dalam hal memperoleh nafkah hidup yang memadai. Orang tuanya dapat
secara demokratis dan lebih baik untuk kelekatan anak dengan orangtua
(Hurlock, 1978). Dan seorang anak yang dilahirkan pada sebuah keluarga
yang berstatus sosial ekonomi tinggi akan mengalami pola latihan yang
dalam skala kehidupan misalnya dalam hal jumlah dan kualitas barang
serta jasa yang dikonsumsi. Oleh karena itu pola kebutuhan dan keinginan
anak yang berasal dari keluarga berstatus ekonomi tinggi akan berbeda
asuh orang tua adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua
dalam mengasuh anaknya orang tua dipengaruhi oleh budaya yang ada di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
tertentu. Pola asuhan itu menurut Stewart dan Koch (1983: 178) terdiri
Pola asuh yang otoriter akan terjadi komunikasi satu arah (hanya
boleh dan tidak boleh dilaksanakannya. Anak harus tunduk dan patuh
anak, keadaan khusus yang melekat pada individu anak yang berbeda-
beda antara anak yang satu dengan yang lain. Perintah yang diberikan
berorientasi pada sikap keras orang tua, sikap keras merupakan suatu
keharusan bagi orang tua. Sebab tanpa sikap keras ini anak tidak akan
Pola asuh ini berpijak pada dua kenyataan bahwa anak adalah
subjek yang bebas dan anak sebagai makhluk yang masih lemah dan
membentuk pribadi anak berjalan dengan lancar jika cinta kasih selalu
tersirat dalam proses tersebut. Dalam suasana yang diliputi oleh rasa
pertemuan dua saudara. Dalam pertemuan itu dua pribadi bersatu padu.
Dalam suasana yang demikian ini maka akan terjadi pertumbuhan dan
subur.
anaknya, hubungan tidak akrab dan anak harus tahu sendiri tugas apa
yang harus dikerjakan. Jika diperhatikan dua pola asuh (otoriter dan
perintah dari orang tua. Pada pola asuh permisif, anak dipandang
pola asuh yang otoriter akan membuat suasana dalam keluarga menjadi
tegang dan anak merasa tertekan. Anak tidak diberi kebebasan untuk
Sehingga membuat remaja itu merasa tidak mempunyai peran dan merasa
kurang dihargai dan kurang kasih sayang serta memandang orang tuanya
tidak bijaksana. Orang tua yang permisif cenderung mendidik anak terlalu
bebas dan tidak terkontrol karena apa yang dilakukan anak tidak pernah
kelompok kecil orang-orang yang satu sama lain saling mengenal baik dan
keluarga. Hal ini akan berdampak ketika anak masuk dalam institusi
tata tertib atau dengan kata lain tidak disiplin. Siswa yang membolos
merupakan siswa yang tidak disiplin karena melanggar peraturan dan tata
tertib sekolah.
berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di
complying with a code of behavior often known as the school rules. Yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
terakhir ini, yaitu: (1) perubahan struktur keluarga, dari keluarga besar ke
keluarga kecil, (2) kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda, (3)
dengan teman sebaya mereka. Dalam hal ini, remaja sering dihadapkan
jenis kelompok yang terbentuk dalam masa remaja, antara lain adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
melupakannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
memiliki kelompok.
e. Kelompok Gang
1982)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
senang membuat siswa tidak bisa membagi waktu antara bersama teman-
temannya, belajar, dan waktu bersama keluarga. Sehingga peran orang tua
anak dapat mengatur waktunya dengan tepat. Komunikasi yang baik antara
orang tua dan anak dapat membuat hubungan antara orang tua dan anak
orang tua dan remaja yang sehat dapat melindungi remaja tersebut dari
anggota geng.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
gangs satu dengan lainnya, hal ini memicu konflik yang berujung pada
G. Kerangka Pemikiran
sebaya dan cara orang tua dalam mendidik anak serta akibat dari perilaku
timbul pada anak SMP dipengaruhi oleh berbagai aspek yang berasal dari
berperilaku negatif, dan orang tua yang mengabaikan siswa. Pemikiran ini
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Orang tua yang mengabaikan
pendidikan siswa
kurang kondusif
commit to user
Kelompok sebaya
yang berperilaku negatif
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
H. Definisi Konseptual
yang digunakan.
1. Perilaku
akan arti dari apa yang dibuat itulah ciri hakiki manusia. Tanpa
2. Membolos
3. Siswa
dimiliki.
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
Kecamatan Delanggu.
yaitu :
a. Data Primer
ini berasal dari sumber data primer yaitu data-data yang didapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
b. Data Sekunder
Data sekunder ini berasal dari sumber data sekunder, yaitu data-data
penelitian ini.
b. Peristiwa (aktivitas)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
c. Dokumen
orang yang tahu dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang
dimaksud:
1. Wawancara (interview)
data.
3. Dokumentasi
6. Validitas Data
dengan memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk
a. Pengumpulan data
b. Reduksi data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
kesimpulan terakhir.
c. Penyajian data
apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan
d. Penarikan kesimpulan/Verifikasi
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
Gambar 2
Pengumpulan data
Penarikan kesimpulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
1. Letak Geografis
Kabupaten Klaten. SMP ini berada di tengah pedesaan, jarak dari pusat
Bangunan SMP Negeri 2 Delanggu terbagi menjadi dua bagian, yaitu utara
dengan jalan utama antar desa, disebelah timur berbatasan dengan perumahan
berada cukup jauh dari jalan raya tetapi masih mudah dijangkau dengan
kendaraan. Letak SMP Negeri 2 Delanggu tidak pada pusat keramaian seperti
mall, swalayan, tempat hiburan, terminal,dll tetapi dekat dengan obyek wisata
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
yang cukup terkenal di Kabupaten Klaten yaitu wisata air Cokro dan Janti.
Sehingga termasuk salah satu daerah dengan tingkat mobilitas cukup tinggi.
pembangunan dan perijinan selama tiga tahun dan pada tahun 1967 mulai
a. Visi
b. Misi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
berikut :
a. Kepala Sekolah
(EMASLIM)
lain yang diberikan oleh atasan kepala dinas sesuai dengan bidang
tugasnya.
41
memiliki seorang wakil kepala sekolah dengan dibantu empat orang wakil
42
umum dan ujian akhir, menerapkan kriteria naik atau tidak naik
berkala.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
c. Wali Kelas
sebagai berikut :
- pengelolaan kelas
d. Guru
44
siswa
tanggung jawabnya
kelas
belajar
45
konseling
Gambar 3
Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Delanggu Tahun 2009/2010
Kepala Sekolah
Laboratorium Perpustakaan
Wali Kelas
Koordinator BP/BK Guru
SISWA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
a. Keadaan Guru
Jumlah Guru pada tahun 2009/2010 yaitu terdiri dari 59 orang, terdiri dari:
perlu diketahui bahwa keadaan guru di SMP Negeri 2 Delanggu ini selalu
b. Keadaan Karyawan
c. Keadaan Siswa
708, yang terdiri dari 372 laki-laki dan 336 perempuan. Lebih lengkapnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Tabel 1
Distribusi Siswa SMP Negeri 2 Delanggu
Tahun Ajaran 2009/2010
No. Kelas L P Jumlah
1 VII A 21 18 39
2 VII B 19 19 38
3 VII C 20 18 38
4 VII D 20 18 38
5 VII E 20 18 38
6 VII F 17 21 38
Jumlah 117 112 229
7 VIII A 23 18 41
8 VIII B 22 20 42
9 VIII C 22 17 39
10 VIII D 20 16 36
11 VIII E 17 21 38
12 VIII F 22 17 39
Jumlah 126 111 237
13 IX A 22 18 40
14 IX B 20 20 40
15 IX C 22 17 39
16 IX D 22 20 42
17 IX E 23 17 40
18 IX F 20 21 41
Jumlah 129 115 244
Jumlah
Seluruhnya 372 336 708
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
- Ruang Kelas : 18
- Ruang Laboratorium :1
- Ruang Perpustakaan :1
- Ruang Multimedia :1
- Ruang Aula :1
- Ruang UKS :1
- Ruang Koperasi :1
- Ruang BP/BK :1
- Ruang OSIS :1
- Ruang Pramuka :1
- Ruang Agama :1
- Ruang Guru :1
- Ruang Tamu :1
- Masjid/Mushola :1
- Kantin :2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
- Gudang :1
- Tempat Parkir :3
- Lapangan Basket :1
- Lapangan Tenis :1
7. Kegiatan Ekstrakurikuler
a) OSIS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
nasional.
kepemimpinan.
b) Pramuka
menjadi insan yang suka menolong, tulus hati dan ramah tamah.
pramuka dilatih untuk menjadi insan yang cinta sesama dan takwa
c) Olah Raga
51
d) Kesenian
dimiliki.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Tabel 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
II Aspek Kerajinan
A 1. Meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan (Membolos) 10
2. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan 10
3. Tidak mengikuti Upacara bendera yang diwajibkan oleh 10
sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Tabel 3
tersebut diatas dapat dikatakan sudah tegas dalam memberikan sanksi-sanksi terhadap
pelanggaran yang dilakukan pelajar selama menjadi siswa pada sekolah tersebut.
Sehubungan dengan penelitian ini, sanksi yang diberlakukan bagi siswa pelanggaran
pada aspek kerajinan, khususnya membolos akan diberikan skor sebesar 10. Masih
terkait dengan masalah pada aspek kerajinan yaitu antara lain tidak masuk sekolah
pelanggaran yang sering dilakukan oleh siswa. Peraturan tersebut dibuat sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
yang dilihat dan didengar serta dianggap baik oleh siswa dampaknya bisa
melebihi pengaruh dari orang tuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang
Inggis, Fisika, dll. Selain melalui Guru BK, pendidikan tentang kedisiplinan
dapat diberikan oleh guru mata pelajaran dengan cara disisipkan pada
setiap siswa akan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan
menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain. Sehingga siswa
tersebut terjadi jika seseorang tidak mematuhi patokan yang sudah ada.
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, tidak akan lepas
dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolah. Dalam
57
sekolah, sering dilakukan oleh sebagian besar siswa. Mulai dari pelanggaran
ringan pada aspek kerapian, yaitu atribut sekolah yang tidak lengkap. Dapat
dicontohkan pada saat upacara bendera, ada siswa yang tidak memakai topi.
Dan hampir tiap hari ada siswa yang memperoleh skor pelanggaran berkenaan
hitam bertali, dan tidak memakai kaos kaki. Pelanggaran pada aspek kerajinan
Penyimpangan terhadap peraturan dan tata tertib yang dilakukan oleh siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Membolos biasa dilakukan siswa pada saat jam pelajaran, jam terakhir
pelajaran, atau pada mata pelajaran tertentu yang kurang disukai oleh siswa, atau
bahkan satu hari penuh. Selain hal tersebut, tidak mengikuti kegiatan sekolah
seperti SKJ, Upacara, PRAMUKA dan kegiatan sekolah yang lain juga termasuk
menyenangkan dan dianggap kurang gaul. Dampak dari keluarga yang kurang
harmonis dan pengaruh teman sebaya yang negatif membuat siswa semakin
terjerumus untuk melakukan tindakan yang melanggar peraturan atau norma yang
ada di sekolah. Pada penelitian ini, penulis memfokuskan ke dalam empat pokok
bahasan sesuai rumusan masalah bahasan yaitu latar belakang siswa membolos,
dampak yang ditimbulkan dari perilaku membolos, bagaimana pola asuh orang
A. Profil Responden
Dalam penelitian ini diambil sepuluh responden sebagai sumber data yang
sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Karena penelitian ini tentang
penelitian ini ditentukan bagi mereka yang berusia 13-21 tahun. Mengingat
58
perpustakaan.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id
kenakalan karena tidak dapat menyesuaikan diri di sekolah, konflik mental dan
Responden berjumlah sepuluh siswa yang terdiri dari empat orang siswa berusia
13 tahun, lima siswa berusia 14 tahun dan hanya satu responden yang sudah
berusia 16 tahun, ini karena siswa tersebut pernah tidak naik kelas sewaktu
sekolah di Sekolah Dasar (SD). Responden penelitian ini terdiri dari enam siswa
kelas VII (tujuh) dan empat siswa kelas VIII (delapan). Pada penelitian ini,
adalah 4:1. Dengan demikian diketahui bahwa siswa laki-laki lebih banyak
jumlahnya yang membolos dari pada siswa perempuan. Delapan siswa laki-laki
dari kelas VII dan kelas VIII. Dua orang siswa perempuan dari kelas VII. Ada
wawancara pertama kali. Siswa laki-laki banyak yang pendiam dan dari raut
wajahnya tidak ada kesan bahwa dia anak nakal atau sering membolos. Mereka
terlihat sangat lugu dari gaya bicaranya, tapi kadang mereka terlihat agak enggan
atau sungkan untuk menjawab pertanyaan, bukan berarti mereka tidak memahami
Berbeda dengan siswa perempuan, mereka bisa dikatakan lebih terbuka saat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Akh adalah siswa kelas VIIC, merupakan anak terakhir dari lima
bersaudara. Akh masih tinggal bersama kedua orang tuanya yang berada di
sebagian guru, dia sering membuat gaduh saat pelajaran dan suka
dengan rambut berwarna kemerahan. Akh sering membolos sejak awal kelas
teman-temannya.
Dim adalah siswa kelas VIIA, merupakan siswa yang cenderung pendiam
dangan penampilan yang kalem. Merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Ayah Dim sudah meninggal dunia, sehingga ibunya menjadi single parent dan
dengan berjalan kaki yang cukup jauh. Atau kadang dia juga membonceng
teman yang kebetulan bertemu dia di jalan. Dia temasuk siswa yang jarang
Agu adalah siswa kelas VIIC, dia teman sekelas dan juga teman se-gangs
gangs, atau boss karena sering memberi rokok pada temannya. Tiap hari Agu
mendapat uang saku sepuluh ribu rupiah. Separuh uang digunakan untuk
membeli bensin, karena dia naik motor ke sekolah. Agu mengaku sering
membolos karena malas ikut pelajaran, dan dia juga mengatakan pernah
dicubit oleh guru saat tidak memperhatikan pelajaran. Agu sering membolos
Fer adalah siswa kelas VIIIA, dia merupakan siswa yang kerap membolos
dia kerap memalak adik kelasnya, meminta sejumlah uang secara paksa
anggota gangsnya. Dari penampilan fisiknya, Fer terllihat sangat urakan dan
tidak rapi. Rambut yang dicat merah dan menggunakan tindik di telinga
kanannya. Dia tidak tinggal bersama orang tuanya, karena orang tuanya sibuk
bekerja dan dia tinggal bersama paman dan neneknya. Dia naik motor ke
Dwi adalah siswa kelas VIIIA, dia adalah teman sekelas dari Fer. Dwi
kerap membolos bersama Fer karena dia merupakan teman satu gang. Dwi
tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakaknya. Dwi berangkat ke sekolah
berdua dengan Fer naik sepeda motor, dan sepeda motor tersebut dititipkan
dibelakang sekolah. Setiap hari Dwi mendapat uang saku lima ribu rupiah, dan
merokok, dia pasti akan dipukuli oleh ayahnya tersebut, begitu penuturan
Dwi. Orang tua Dwi sering mendapat surat panggilan dari sekolah berkenaan
sekolah.
Dew adalah siswi kelas VIIE, dia merupakan salah satu responden
perempuan yang paling parah dalam kasus membolos. Karena sudah sangat
memperbaiki sikap. Dew tinggal bersama kedua orang tuanya dan seorang
Dew menjadi malas masuk sekolah, karena dia mengaku keluarganya sering
wisata Cokro dan Janti yang letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah. Selain
perkelahian dan pacaran tidak senonoh disekolah. Ini yang menyebabkan Dew
perempuan. Karena dari segi penampilan, dia juga terlihat urakan dan neko-
neko.
Shil adalah siswi kelas VIIE, dia teman satu kelas dari Dew. Dia juga
merupakan teman dekat dan teman satu gang dari Dew. Shil adalah anak
tunggal, dia tidak tinggal bersama kedua orang tuanya, dia tinggal bersama
neneknya. Karena dari kecil, dia sudah dititipkan dirumah neneknya. Dengan
alasan yang kurang jelas, neneknya melarang orang tua Shil untuk
mengasuhnya. Ayah dan Ibu Shil tidak tinggal bersama. Sepengetahuan Shil,
dengan kedua orang tuanya, walaupun sebentar dan hanya menitipkan uang
dari kedua orang tuanya. Shil sering membolos karena ajakan Dew dan teman-
temanya. Dia biasa membolos ke tempat yang sama dengan Dew. Karena
merupakan teman dekat dari Dew, Shil mengaku sering ikut terseret masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
yang dialami Dew, yaitu masalah yang berhubungan dengan Dew dan
Ren adalah siswa kelas VIIC, dia teman sekelas Akh dan Agu. Ren tidak
tinggal bersama kedua orang tuanya, dia tinggal bersama nenek dan kakeknya.
Kedua orang tuanya bekerja di ibu kota sebagai karyawan di pabrik. Setiap
tersebut. Ren membolos dari jam pertama, atau dia sengaja tidak masuk ke
ada pula siswa dari SMK atau STM. Selain membolos Ren juga sering
pakaian. Ren juga pernah mengalami kasus perkelahian dengan sekolah lain.
Sebagai wali murid dari Ren yaitu kakek dan nenek Ren kerap dipanggil ke
sekolah.
And adalah siswa kelas VIIIB, dari penampilannya And terlihat sangat
tidak rapi, pakaian yang dikenakan sudah lusuh dan tidak bersih. And tidak
tinggal bersama kedua orang tuanya, dia tinggal bersama kakek dan neneknya.
Orang tuanya dan kakak laki-lakinya merantau di Batam dan hanya pulang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
setahun sekali. Hal ini yang menyebabkan And kurang mendapat perhatian
dari orang tuannya. And membolos ke tempat penitipan sepeda yang sering
disebut candi, letaknya cukup jauh dari sekolah. Disana And membolos
bersama teman-temanya dari sekolah lain dan kebanyakan teman yang sudah
putus sekolah karena dikeluarkan oleh sekolah dan juga beberapa ada yang
tidak bekerja atau pengangguran. Dari sini dapat dilihat bahwa And sudah
salah dalam memilih teman dan secara tidak langsung akan membawa
Wah adalah siswa kelas VIIIC, merupakan anak tunggal, ayahnya sudah
meninggal sehingga ibunya menjadi single parent, dia tinggal bersama ibu
playstation yang terletak di dekat SMP Negeri 1 Delanggu. Selain jauh dari
Karena disana banyak teman-teman dari sekolah lain yang juga sedang
single parent, keluarga yang memiliki banyak anak, ataupun siswa yang tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
tinggal bersama orang tuanya karena orang tua yang bekerja di luar kota. Hal ini
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri sendiri.
kalo mau mbolos bikin surat ijin dulu, alasannya sakit,trus saya
tanda tangani sendiri. Sebenernya gak sakit tapi cuma males ikut
palajaran, lha gurunya pas hari itu nganyelke kok mbak, mending
bolos aja
(Wawancara Kamis, 20 Mei 2010, Responden Shil)
menyukai pelajaran dan guru mata pelajaran tersebut. Hal serupa juga
belajar yang efektif dan tenang. Ada beberapa guru yang ditakuti dan
yang diungkapkan oleh Agu dan Shil tentang sikap guru mereka yang
yang diberikan guru tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Dew dan
pada hari tersebut. Mereka takut akan mendapat hukuman dari guru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
mengetahui ada PR. Hal itu disebabkan karena dia sering membolos
dulu kalo mbolos itu gak dapet boncengan temen, mau pulang
kerumah lagi nanti dimarahi ibu ya saya mending ke PS(playstation)
sampe jam pulang sekolah. Biasanya PS deket SMP 1 Delanggu
mbak (Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Dim)
Dim tidak memiliki alat transportasi sendiri, alat tranportasi yang
sekolah dan rumahnya sangat jauh. Dia mengaku bahwa orang tuanya
sehari-hari sudah pas-pasan. Ibu Dim adalah orang tua tunggal atau
ayah sudah meninggal mbak, waktu saya masih SD. Ibu kerja di
warung bebek (warung makan) gitu mbak, ikut mbantu-mbatu disana.
commit
Brangkat kerja kalo malem to pulangnya
trus user pagi. Jadi kalo malem saya
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
di rumah cuma sama nenek trus adik saya yang masih kecil
(Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Dim)
Dim adalah siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan
meninggal dan dia tinggal bersama ibu, nenek, kakak dan adiknya
sekolah. Dalam waktu seminggu dia hanya masuk satu sampai dua kali
saja. Dia mengaku tidak mau masuk sekolah dan hanya di rumah saja.
atas kehendak ayahnya. Dew merasa selalu diatur dan harus menuruti
tidak mau masuk sekolah dan membolos untuk waktu yang cukup
lama.
2. Faktor Eksternal
efektif. Dari segi bangunan, gedung terbagi menjadi dua bagian, utara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
dan selatan dipisahkan oleh jalan desa. Pagar sekolah terletak pada
bertugas di mengawasi bila ada siswa yang ingin keluar atau masuk ke
ada PS juga, sama warung jadi sering main PS skalian kalo pulang
sekolah
(Wawancara Selasa, 11 Mei 2010, Responden Akh)
Dengan adanya tempat penitipan sepeda di sekitar sekolah tersebut
wong mboten enten sing mbolos ten mriki kok mbak, sampun
mlebet sedoyo sing nitipke ten mriki niku
(Wawancara Senin, 31 Mei 2010, Informan Pak Dar)
Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Tun(nama samaran) pemilik
penitipan sepeda motor yang mengatakan bahwa tidak ada siswa yang
aku kalo mbolos itu paling di rumah aja mbak, cuma lihat tivi,
smsan ma temen, dah gitu aja. Tapi kadang diajak pergi ke Cokro
(wisata air)kadang Janti juga ma temen-temen enam orang, jadi
mbolosnya rame-rame biar seru, he..he..he
(Wawancara Senin, 17 Mei 2010,Responden Dew)
Cokro adalah tempat sumber mata air yang merupakan obyek
Cokro tersebut. Letak commit to user tersebut jauh dari sekolah. Siswa
kedua tempat
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
wisata(Cokro dan Janti) karena mereka naik sepeda motor dan uang
saku yang cukup. Walaupun siswa laki-laki ada juga yang ke tempat
.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Matriks 1
Latar Belakang Siswa Membolos
No. Faktor/Alasan Keterangan
pelajaran tertentu
untuk membolos
membolos
tidak masuk kelas. Padahal setiap hari ada beberapa mata pelajaran yang
prakteknya hal ini sulit dilaksanakan. Kelas akan berjalan terus. Bahkan
meskipun ia hadir, ia tidak mengerti apa yang diajarkan oleh guru, karena
bisa mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa
aku kalo pulang main tu sampe malem mbak, kadang aja gak pulang,
nginep dirumah temen (tidur di rumah teman) jadi kalo malem gak pernah
belajar, habis pulang main kan capek, ya langsung tidur aja
(Wawancara Sabtu, 15 Meicommit
2010, to user
Responden Fer)
perpustakaan.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
Hal tersebut akan berdampak pada nilai ulangan harian siswa. Siswa tidak
ataupun dari penjelasan yang telah disampikan guru pada saat dia
membolos.
yang aman dan tertib sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang
terhadap tata tertib itu sendiri. Tata tertib di buat pada khususnya adalah
untuk mengatur siswa untuk berkelakuan baik dan tidak menyimpang dari
ketentuan yang sudah ada. Pada siswa yang sering melanggar ketentuan
pelanggaran yang berat. Dalam kasus siswa yang sering membolos, skor
diberikan pada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan dan tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
Tabel 4
membolos adalah 60 point, tetapi masih ada skor dari pelanggaran lain
commit 5topoint,
point, rambut disemir dikenai user pelanggaran kelengkapan atribut
perpustakaan.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
Pengarahan dan pemanggilan bagi orang tua atau wali dilakukan ketika
ke sekolah.
pelanggaran siswa. Pada skor 0-25 point, maka siswa akan mendapat
teguran lisan dengan jenis sanksi siswa mendapat pembinaan oleh guru
maupun tertulis yang ditujukan kepada orang tua siswa dan jenis
orang tua atau wali tidak bersedia untuk datang ke sekolah dikarenakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
Matriks 2
sering membolos
pelajaran
tata tertib
dipanggil ke sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
berbeda pula. Kondisi keluarga yang tidak utuh atau tidak lengkap,
yang tidak lengkap, seperti pada keluarga single parent dan siswa yang
saya di rumah cuma bertiga, ibu, kakek sama saya. Saya anak
tunggal mbak. Ayah saya sudah meninggal lama, ibu kerja jadi buruh
cuci mbak, kakek saya udah tua jadi gak kerja
(Wawancara Senin, 24 Mei 2010, Responden Wah)
Mayoritas responden berasal dari keluarga yang mempunyai status
Dim:
untuk bertingkah laku seperti kebiasaan disiplin dan kontrol diri yang
kadang aku pake uang SPP buat jajan mbak, kan uang sangu tu
cuma sedikit. Ya buat beli rokok sama PSan pas mbolos. Ibu gak tau
mbak, taunya pas mau ambil rapor
( Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Akh)
Uang saku yang minim membuat siswa akan mengambil
negatif seperti contoh diatas. Dari sepuluh orang responden, ada dua
responden yang hidup dalam keluarga single parent (karena salah satu
nenek atau kakek dan empat orang lainnya masih tinggal bersama
orang tua mereka. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua atau wali
siswa sebagian besar adalah pola asuh bebas (permisif). Seperti yang
aku dari SD udah gak ikut bapak ibu mbak, kata nenek aku gak
boleh ikut bapak sama ibu, gak tau kenapa. Nenek jarang marahin
aku, kalo aku maen kadang sampe sore tapi aku gak pernah
dimarahin. Kalo ketemu bapak ibu seminggu sekali, ketemu paling
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
cuma pengen tahu kabar sama ngasih uang jatah buat jajan seminggu.
Jadi lama kelamaan dah terbiasa jauh ma ortu
(Wawancara Selasa, 18 Mei 2010, Responden Shil)
Orang tua memberikan kebebasan bagi anak-anak mereka karena
tua yang sering memicu permasalahan antara orang tua dan anak
dirumah.
sekolah atau pulang dari bermain yang larut malam. Seperti yang
dialami oleh rerponden diatas, dia akan dimarahi bila bermain sampai
sore, tapi disisi lain dia tidak diberikan perhatian yang cukup dari
orang tua. Hal inilah yang sebagian besar dikatakan oleh responden,
bahwa mereka selalu dimarahi jika pulang dari bermain pada sore hari
yang baik dan naik kelas. Maka bila anak mereka mendapat nilai yang
kurang baik atau buruk, orang tua akan memarahi anak, menyuruh
anak agar belajar lebih baik tanpa mau mendampingi anak belajar,
bahkan tidak jarang orang tua yang menyalahkan guru mata pelajaran
Pola asuh yang kedua adalah pola asuh otoriter dalam mendidik
tugas dengan rasa tertekan dan takut. Akibatnya jika orang tua tidak
mempergunakan ukuran diri sendiri. Relasi antara orang tua dan anak
tampak renggang pada pola asuh bebas dan ada batas yang kuat serta
jurang pemisah antara anak dan orang tua pada pola asuh yang otoriter.
dan yang utama, orang tua dituntut untuk bisa menjadi tauladan bagi
waktu dan aturan dalam agama yang dianut (misalnya, dalam agama
Islam yaitu shalat lima waktu, shalat berjamaah dalam keluarga, atau
jumatan, dan pada agama nasrani yaitu pergi ke gereja tiap hari
sebayanya.
agama saya Kristen mbak, tapi ibu saya Islam, ayah saya dulu
(almarhum) agamanya juga Islam. Jadi saya kalo pergi ke Gereja
sama kakak. Saya ya lumayan rajin ke Gereja sama kakak, ibu juga
sering ngingetin kalo hari minggu saya sama kakak suruh pergi ke
Gereja
(Wawancara Senin, 10 Mei 2010, Responden Dim)
Responden Dim memeluk agama yang berbeda dari orang tua, dia
penuturannya:
saya jarang shalat mbak, gak pernah malah. Ibu juga gak
pernah ngingetin kok. Kalo jumatan juga jarang, males soalnya, ya
pilih maen aja mbak
(Wawancara Senin, 24 Mei 2010, Responden Wah)
Keluarga yang tidak religius, penanaman komitmennya rendah
anak akan merasa tidak betah di rumah dan kemungkinan besar anak
anak menjadi susah diatur dan sulit dinasehati oleh orang tuanya dan
Matriks 3
kepada anak
tua
commit to user
keinginan di luar rumah
perpustakaan.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
Akan tetapi hal ini tidak terjadi pada responden, siswa yang membolos
Akh berikut :
mengganggu teman yang lain, bahkan ada yang tidur saat pelajaran.
dalam menangani siswa yang tidak disiplin dalam kelas agar memberi efek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
jembatan antara orang tua atau wali dengan siswa. Orang tua atau wali
sekelasnya atau adik kelas, hal ini dilakukan untuk menambah uang
penuturannya :
aktivitas yang hampir sama saat membolos. Sedangkan tempat yang dituju
siswa saat membolos adalah tempat yang tersembunyi agar aman dan tidak
dari permukaan atau dari jalan. Kalau ditanya, siswa yang membolos
fasilitas kamar mandi lengkap dengan WC. Tapi tetap saja mereka
perempuan sering minta ijin ke belakang (ke kamar mandi) pada saat
pelajaran. Hal ini diakui oleh Dew, dia sering minta ijin ke belakang pada
kalo lagi boring di kelas aku ngajak Shil keluar minta ijin alasan
ke belakang gitu mbak. Padahal di kamar mandi nggak ngapa-ngapa,
cuma cuci muka aja. Lha di kelas suntuk banget sih..kadang juga
mampir ke kantin beli jajan
(Wawancara Jumat, 21 Mei 2010, Responden Dew)
Siswa mencari alasan untuk menghilangkan kebosanan di dalam kelas
dengan meminta ijin keluar kelas. Sebenarnya mereka melakukan hal yang
kurang penting dan tidak seharusnya guru memberikan ijin begitu saja.
Atau pada saat pergantian jam pelajaran, saat guru sudah keluar dari kelas.
Maka siswa juga ikut keluar kelas, untuk sekedar nongkrong di depan
Pada siswa dalam masa remaja awal mereka umumnya memilih teman
tidak selalu ditentukan oleh tingkat jenjang kelas ataupun satu sekolah
Pengaruh kuat teman sebaya merupakan suatu hal yang tidak dapat
maka harus mentaati tata tertib sekolah berkenaan dengan aspek kerapian.
Pelanggaran yang dilakukan antara lain atribut sekolah yang tidak lengkap,
siswa laki-laki memakai anting atau gelang, dan rambut dicat merah.
Meskipun sudah mendapat teguran dari guru, mereka tetap saja terus
sekolah.
kelas, dan sering tidak megerjakan tugas yang diberikan guru. Sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
responden adalah teman satu kelas, bisa juga berlainan kelas tetapi ada
teman sebaya dan keluarga (orang tua). Siswa berusaha untuk tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
Matriks 4
berpenampilan
gang
mejadi berkurang
orang tua
orang tua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama,
mereka berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan
setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain (Ali, 2004: 87).
94
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
interaksi, siapa yang memulai interaksi dan dimana interaksi itu terjadi.
kegiatan tersebut, maka orang disekitar responden (guru, orang tua, teman-
tersebut.
mereka menampilkan sikap dan perilaku yang tidak diinginkan oleh kedua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
perintah orang tua dan sering dimarahi karena mereka jarang di rumah,
pulang sekolah sampai sore bahkan malam hari. Dalam hal ini orang tua
jangkauan orang tua. Pada saat jam pelajaran sekolah, orang tua hanya
tahu kalau pada saat itu anaknya tentu sedang belajar bersama teman-
informan, yaitu orang tua responden Ren, salah satu alasan mereka
karena nilai UAN yang rendah dan alasan utama yaitu karena uang gedung
bermain sepak bola di lapangan dekat sekolah. Selain itu mereka senang
patungan uang untuk membayarnya. Hal ini dilakukan karena ada rasa
semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam. Situasi
ini menimbulkan tekanan pada setiap siswa. Pada remaja yang terlibat
perkelahian, mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari
masalah, menyalahkan orang atau pihak lain pada setiap masalahnya, dan
konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka
Keluarga yang sering terjadi kekerasan (entah antar orang tua atau pada
oleh ayahnya pada saat dimarahi. Kebiasaan orang tua yang demikian
belajar bahwa kekerasan menjadi bagian dari dirinya, sehingga hal yang
yang dilakukan oleh salah satu responden yaitu Agu. Orang tua Agu
membolos. Hal ini juga ditambah dengan sikap siswa-siswa lain atau
sekelasnya yang membolos, mereka cenderung diam saja bila melihat ada
nakal, sering mengganggu saat pelajaran dan membuat gaduh, jadi mereka
merasa senang dan tenang bila responden membolos agar suasana kelas
Hal ini dilakukan karena pada hari itu banyak siswa yang tidak mengikuti
upacara bendera pada hari senin. Banyak siswa yang membolos mengikuti
sungai belakang sekolah, pada hari Senin 31 Mei 2010, lebih dari 20 siswa
laki-laki dari kelas VII dan VIII tidak mengikuti upacara bendera dan
Guru BK.
berada di kantin atau warung sekolah. Mereka kadang meminta ijin guru
masuk ke dalam warung agar tidak diketahui guru atau penjaga sekolah
lokasi yang agak jauh dari sekolahan, yaitu di sungai dan di penitipan
kepada pemiik kantin dan warung sekitar sekolah untuk tidak menjual
rokok kepada siswa, akan tetapi siswa tidak kehabisan akal. Mereka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
Fer, dia mengaku sudah merokok sejak kelas 4 SD, berikut penuturannya :
aku ngrokok dari kelas empat SD sampe sekarang udah jadi kebiasaan
mbak. Aku udah dapet SIM boleh ngrokok sama bapak, jadi gak
dimarahin lha bapak juga ngrokok mbak
(Wawancara Kamis, 3 Juni 2010, Responden Fer)
Dari penuturan Fer diatas, diketahui bahwa orang tua tidak memberikan
anak untuk merokok saat dia masih belum cukup umur dan belum
mempunyai penghasilan sendiri. Hal ini hampir sama dengan yang dialami
ngrokok dari kelas enam SD, ibu membolehkan merokok tapi kalau
ketahuan sama bapak bias dipukulin mbak
(Wawancara Kamis, 3 Juni 2010, Responden Dwi)
Rata-rata uang saku per hari responden antara dua ribu sampai tiga
ribu rupiah, ada juga yang lebih dari lima ribu rupiah bahkan sampai
uang saku tiap hari lima ribu mbak, itu buat beli sarapan kan dirumah
gak pernah makan pagi. Kalo ngrokok itu di belikan sama teman mbak,
biasanya dikasih sama Agus Pratama mbak
(Wawancara Selasa, 1 Juni 2010, Responden Ren)
Ada pula responden yang membeli rokok secara patungan dengan
saya mulai ngrokok dari awal kelas satu mbak, kalo beli rokok itu
kadang patungan sama temen, satu rokok di pake bergantian
(Wawancara Kamis, 3 Juni 2010, Responden Akh)
Aktivitas yang dilakukan siswa yang membolos lainnya adalah
B. Analisis
reaksi yang dapat diamati secara umum atau obyektif, sehingga hal-hal
atau yang tidak timbul secara naluri saja tetapi sebagai suatu hal yang
SMP Negeri 2 Delanggu yang sudah digambarkan pada uraian diatas dapat
mereka sehari-hari.
1. Proposisi sukses
2. Proposisi Stimulus
ganjaran, maka semakin mirip stimulti yang ada sekarang ini dengan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
3. Proposisi Nilai
4. Proposisi Deprivasi
5. Proposisi Approval-Agression
dia cenderung agresif, dan hasil demikian hasilnya akan lebih bernilai
baginya.
ganjaran yang lebih besar dari yang diperkirakan, atau tidak memperoleh
hukuman yang diharapkannya, maka dia akan merasa senang; dia akan
tindakan tersebut akan mengurangi nilai orang lain terhadap dirinya maka
Dalam teori pertukaran ini terjadi apabila kedua belah pihak sama-sama
theory). Kontrol sosial mengacu pada suatu proses baik yang direncanakan
dapat diterima berkaitan dengan berbagai situasi yang akan dia hadapi,
selain itu ia akan belajar perilaku mana yang pantas dan tidak pantas untuk
ia laksanakan.
group (the family, close other, the school) (tidak adanya norma-norma
oleh orang tua atau keluarga dan pihak sekolah. Kontrol sosial dalam
orang tua dan anak, bagaimana hubungan dan komunikasi antara orang tua
dan anak. Bila hubungan antara orang tua dan anak harmonis, maka
penerapan norma atau peraturan akan berjalan dengan baik. Karena jika
kurang mendapat perhatian dari orang tua. Alasan kesibukan dan karena
kurang diperhatikan. Bila hal ini terjadi maka anak akan cenderung
Peraturan dan tata tertib sekolah juga dibuat agar siswa patuh dan
pemberian sanksi atau hukuman kepada siswa yang melanggar tata tertib.
commit to user
Sanksi atau hukuman diberikan dalam bentuk skor pelanggaran, besarnya
perpustakaan.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
karena kontrol sosial dari sekolah yang lemah. Suasana tidak kondusif saat
Kondisi bangunan sekolah yang terbagi menjadi dua bagian dan tidak
lingkungan dalam sekolah. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bangunan
mudah dapat keluar masuk sekolah tanpa adanya pengawasan dari pihak
memiliki peraturan dan tata tertib. Tetapi peraturan dan tata tertib tersebut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
MATRIK 5
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
orang tua, kondisi lingkungan sekolah yang kurang kondusif dan pengaruh
dilakukan oleh siswa merupakan salah satu citra buruk yang terjadi di
Delanggu.
penyebab yang berasal dari diri atau internal, yaitu malas mengikuti
pelajaran di kelas, tidak suka pada pelajaran dan guru mata pelajaran
tertentu, belum mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru pada
111
perpustakaan.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
anak (siswa). Karena hampir semua orang tua dari responden tidak
itulah anak akan mencari sesuatu yang tidak mereka dapatkan di rumah,
sanksi, mereka tidak jera untuk berhenti membolos, kalaupun jera hanya
dalam waktu sebentar saja. Dengan perilaku yang demikian, maka secara
tidak langsung akan berdampak pada prestasi belajar. Nilai ulangan yang
buruk dan ancaman tidak naik kelas bisa terjadi. Selain itu mereka
mendapat cap sebagai anak nakal dari guru dan teman-teman sekelasnya
B. IMPLIKASI
1. Implikasi Teoritis
(social exchange theory) dan teori kontrol sosial (social control theory)
untuk mengkaji perilaku membolos yang terjadi pada siswa SMP Negeri 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
sosial (social control theory). Relevansi yang ada antara hasil penelitian
pada hubungan antara penyebab dan akibat dari hubungannya itu selalu
maka kecil kemungkinan tingkah laku yang serupa akan dilakukan. Dalam
positif atau negatif terhadap satu sama lain dalam proses interaksi dimana
hanya kalau dan sejauh mana arti subyektif dari perilaku membuat
kemauan yang mengakibatkan adanya suatu reward dan sanksi dari orang
terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dalam dirinya, setelah
dilakukan oleh siswa karena lemahnya kontrol yang ada dalam lingkungan
orang tua dan anak menjadi lemah, sehingga timbul kecenderungan anak
untuk melanggar norma atau aturan dalam keluarga. Dan keadaan yang
berdampak pada pelanggaran peraturan dan tata tertib yang dilakukan oleh
siswa.
2. Implikasi Metodologis
suatu peristiwa dimana hal ini berlangsung dengan latar belakang yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 115
digilib.uns.ac.id
yaitu responden dan informan. Responden dalam hal ini adalah siswa yang
dan 3 orang informan yang terdiri dai guru dan orang tua siswa. Dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 116
digilib.uns.ac.id
3. Implikasi Empiris
sering dilakukan oleh siswa pada saat kegiatan belajar mengajar adalah
perilaku membolos. Hal ini dapat dilihat pada siswa di SMP Negeri 2
sepeda dan sekaligus persewaan playstation. Hal ini terjadi karena tidak
tindakan yang negatif dan merugikan diri sendiri. Faktor yang sangat
dan bertingkah laku, bila seorang siswa berteman dengan teman yang
sikapnya baik maka ia akan menjadi siswa yang patuh juga. Selain faktor
sulit diatur disekolah, karena siswa yang sering membolos ternyata juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 119
digilib.uns.ac.id
C. REKOMENDASI
sebagai berikut :
commit to user