Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PENYAKIT

STRONGYLODIASIS

No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2016
SOP
Halaman : 1/2

Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Kedungrejo
PUSKESMAS
KEDUNGREJO
Dr. FERDAUS
NIP. 19700530 200701 1 008

1. Pengertian Strongylodiasis adalah penyakit kecacingan yang disebabkan oleh


Strongylodes Stercoralis, cacing yang biasanya hidup di kawasan
tropic dan subtropik.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan penyakit
Strongylodiasis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No tentang penanganan
penyakit Strongylodiasis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien :
a. Rasa gatal pada kulit.
b. Pada infeksi sedang dapat menimbulkan gejala seperti
ditusuk-tusuk di daerah epigastrium dan tidak menjalar.
c. Mual
d. Muntah
e. Diare dan konstipasi saling bergantian
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Timbul kelainan pada kulit creeping eruption berupa
papul eritema yang menjalar dan tersusun linear atau
berkelok-kelok meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm
per hari.
b. Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki,
bokong, genital dan tangan.
c. Pemeriksaan generalis: nyeri epigastrium
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium mikroskopik : menemukan larva
rabditiform dalam tinja segar, atau menemukan cacing
dewasa Strongyloidesstercoralis.
b. Pemeriksaan laboratorium darah: dapat ditemukan
eosinofilia atau hipereosinofilia, walaupun pada banyak
kasus jumlah sel eosinofilia normal.

1/3
4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut
5. Petugas memberikan terapi farmakologi
a. Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan
dosis 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3 hari, atau
b. Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi agar pasien
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain:
a. Menggunakan jamban keluarga.
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas.
c. Menggunakan alas kaki.
d. Hindari penggunaan pupuk dengan tinja.

6. Diagram Alir
Anamnesa
Rasa gatal pada kulit, nyeri daerah epigastrium, mual muntah, diare dan
konstipasi bergantian

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Diagnosa
Terapi farmakologi :
1. Albendazol 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3 hari, atau
2. Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.
Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dalam rekam medis

7. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli KIA
3. UGD
8. RekamanHistoris DiberlakukanTgl
Halaman Yang dirubah Perubahan
.

2/3

Anda mungkin juga menyukai