PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 1/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Langkah pengisian
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka dan katup buang
tertutup, sehingga udara bersih masuk kedalam silinder.
B. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup isap tertutup dan katup buang
tertutup, udara didalam silinder ditekan sehingga timbul panas. Akhir
kompresi, bahan bakar diinjeksikan keruang bakar sehingga terjadi
pembakaran.
C. Langkah usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar,
tekanan ini mendorong piston dari TMA menuju TMB, melakukan usaha
D. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, piston bergerak dari TMB menuju TMA.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 2/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Langkah 1
Pengisian dan kompresi
Piston bergerak dari TMB menuju TMA, udara pengisian masuk melalui
lubang isap, kemudian disusul dengan kompresi, akhir kompresi bahan
bakar diinjeksikan ke ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
B. Langkah 2
Usaha dan pembuangan
Akibat adanya pembakaran dalam ruang bakar, tekanan yang tinggi
mendorong piston dari TMA menuju TMB melakukan usaha disusul
dengan pembuangan.
2. DIAGRAM PV
Siklus adalah suatu proses yang terjadi berulang-ulang secara kontinyu dan
setiap proses tersebut merubah kondisi gas didalam ruang bakar.
Siklus dari suatu mesin diesel terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu : pengisian,
kompresi, usaha dan pembuang.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 3/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 4/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Langkah isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB oleh perputaran poros engkol dan
secara praktis katup masuk terbuka sebelum mulai langkah isap.
Volume didalam silinder akan bertambah, tekanan turun lebih kecil dari
tekanan udara luar (vacum) menyebabkan udara masuk kedalam selinder
melalui katup isap
P V3 = Volume langkah
V2= Volume ruang bakar
P = Tekanan
i = Gerakan langkah isap
10
i
1
0
V
V2 V3
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 5/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
P
2. Langkah kompresi
c
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup
masuk dan katup buang akan menutup,
volume silinder mengecil dan temperatur
k
dan tekanan udara kompresi akan
10 bertambah. Pada akhir langkah kompresi
mesin diesel tekanan dalam selinder
i
1 30 bar dan temperatur 550 C.
0
V Beberapa saat sebelum akhir langkah
V3
V2
kompresi bahan bakar diinjeksikan
kedalam selinder, maka akan terjadi
atomisasi bahan bakar didalam selinder
karena semprotan bahan bakar yang
sangat cepat.
Campuran terbentuk karena atomisasi
atau uap bahan bakar dan udara panas
akan dapat mengawali pembakaran. Pada
waktu piston hampir mencapai TMA,
campuran bahan bakar/udara didalam
selinder akan terbakar dengan cepat.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 6/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
u (langkah usaha)
10
1
i Tekanan gas didalam selinder relatif tinggi
0 sehingga piston didorong ke bawah, piston
V
V bergerak kebawah dan ruang didalam
V
2 3
silinder bertambah, tekanan dan temperatur
gas akan berkurang dengan cepat.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 7/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
P 4. Langkah buang
c1
Sebelum piston mencapai TMB katup
c
buang terbuka, sehingga gas
pembakaran akan mengalir keluar
melalui katup buang menuju saluran
10
pembuangan selanjutnya ke udara
luar.
b
1 Dengan terbukanya katup buang
0 V
V3 sebelum akhir langkah usaha, maka
V
2 gas bekas akan mengalir keluar, pada
waktu yang bersamaan piston kembali
bergerak menuju TMA.
Selama langkah buang, katup buang
terbuka dan sisa gas bekas akan
terdorong keluar oleh desakan piston.
Karena tekanan didalam silinder lebih
besar dibanding udara luar, maka
diperlukan energi untuk menggerakan
piston, energi tersebut disuplai oleh
Fly Wheel atau dari silinder lainnya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 8/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
P
Bar
s
Diagram diatas memperlihatkan
75
hubungan antara Volume (V) dan
Q1
Tekanan (P) yang ada diatas piston
secara teoritis (ideal)
u
35 Keterangan :
k
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 9/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Keterangan :
c1
V3 = Volume langkah piston
c V2 = Volume ruang bakar
C = Saat penyemprotan
u C1 = Saat mulai pembakaran
k
10 D = Katup isap terbuka
E F = Katup buang terbuka
D b
1 I = pengisian udara
0
i V
V3 k = kompresi
V2
u = usaha
b = pembuangan
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 10/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Keterangan :
P i = Pengisapan
k = Kompresi
p = Pembakaran
u u = Usaha
k b = Pembuangan
V1 = Volume silinder
V2 = Volume ruang bakar
b V3 = Volume langkah piston
i
V V3
2
TMB
TM
A
V
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 11/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kg cm2
Skala 1 mm = 1 kg/cm
45
B C
40
35
30
25
20
15
10
5
1
D E F Volume
0
Keterangan :
Pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas bekas terjadi pada awal
langkah kompresi dan akhir langkah usaha.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 12/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
3. DIAGRAM KATUP
A1 = katup isap
A1 A2 = Katup buang
A2 B = Pegas katup
C = Rocker Arm
D = Push Rod
E = Valve Lifter
F = Camshaft
G = Gigi transmisi
J = Poros Engkol
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 13/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Telah diketahui bahwa, mesin memerlukan bahan bakar, udara dan panas
untuk keperluan pembakaran didalam selinder, dan pembakaran tersebut
menghasilkan gas bekas yang harus dikeluarkan dari ruang bakar. Untuk
mengatur pemasukan dan pembuangan tersebut diatur oleh katup (Katup
isap dan katup buang) lihat gambar 13
Katup bekerja membuka dan menutup laluan fluida gas. Katup masuk
bekerja membuka dan menutup laluan udara yang masuk ke dalam
silinder, sedangkan katup buang bekerja membuka dan menutup laluan
gas bekas ke luar silinder.
Kerja katup dalam tiap satu siklus dapat dilihat pada tabel berikut :
No Nama Langkah Kerja Katup
. K. Masuk K. Buang
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 14/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 15/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 16/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
. Y
Diagram katup
Gambar 20 adalah suatu contoh diagram katup yang diambil dari mesin
Diesel DAF
X = Titik Mati Atas (TMA)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 17/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
180 - 49 = 131
180 - 46 = 134
Total = 265
Pada mesin 2 langkah, piston berfungsi pula sebagai katup (katup buang
dan katup isap), namun kenyataannya untuk mesin diesel 2 langkah
sekarang ini dilengkapi dengan katup buang, sehingga piston hanya
berfungsi sebagai katup isap. Umumnya pembukaan katup buang ini lebih
lama dibandingkan pembukaan katup isap, hal ini dimaksudkan agar sisa
gas pembakaran akan lebih leluasa untuk keluar. Sehingga pada mesin 2
langkah sepanjang pembukaan katup isap, katup buang juga membuka,
keadaan ini disebut Saat Pembilasan secara lengkap keadaan ini dapat
dilihat pada diagram katup mesin 2 langkah pada gambar 21.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 18/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Telah kita ketahui bahwa hasil dari pembakaran mesin diesel ditentukan oleh
bahan bakar (HSD), oxigen dan kompresi yang tinggi. Namun suatu hal yang
tidak kalah pentingnya adalah saat yang tepat menyemprotkan bahan bakar
tadi, ini yang kita sebut dengan saat penyemprotan (Injection timing). Bila saat
penyemprotan tak tepat maka tidak mungkin kita bisa mendapatkan daya
optimal sebaliknya.
Apabila saat penyemprotan disetel tepat berarti mesin diesel tersebut akan
mencapai daya yang optimal, tercapai efisiensi bahan bakar, kondisi mesin
normal dan awet sehingga akan memperpanjang umur mesin dan menekan
biaya pemeliharaan. Waktu pemeliharaan bisa terencana sesuai dengan jadwal
pemeliharaan dan juga akan mencapai keandalan pada mesin pembangkit,
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 19/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
pelayanan pada konsumen PLN akan meningkat karena listrik tidak sering
padam, lossespun akan bisa terkendali. Kerugian-kerugian yang diakibatkan
sering padamnya listrik akan dapat dikurangi apabila timing injection pump
normal.
Pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi dalam selinder mesin
diesel selama periode pembakaran dapat diperoleh dengan cara penyajian
secara grafik, seperti pada gambar 22.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 20/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Kurva titik-titik yang simetris pada sisi kanan menunjukan ekspansi pengisian
udara tanpa adanya bahan bakar. Setelah bahan bakar diinjeksikan dan terjadi
pembakaran, maka prosesnya akan terjadi 4 periode yang terpisah.
Periode pertama : Dimulai dari titik 1 sampai titik 2 yaitu bahan bakar mulai
disemprotkan. Periode ini disebut periode persiapan
pembakaran atau periode kelambatan (delay periode).
Periode keterlambatan penyalaan ini juga tergantung dari
beberapa faktor antara lain pada mutu penyalaan bahan
bakar dan beberapa kondisi misalnya : kecepatan mesin
dan perbandingan kompresi.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 21/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Perlu diingat bahwa tekanan rendah tidak hanya pengaruh dari timing injection
pump saja, tapi ada penyebab lain yang lebih dominan.
Agar dapat dicapai hasil daya optimal suatu mesin diesel yang terdiri dari
beberapa silinder diperlukan kinerja optimal setiap silindernya. Bila tidak
seimbang atau terdapat satu/dua silinder tidak baik maka akan membebani
silinder yang lainnya.
Kondisi aktual dari pembakaran pada setiap silindernya harus dipantau secara
periodik dengan tujuan agar diperoleh kinerja mesin sampai optimal. Hal ini
dapat dilakukan dengan combustion press gauge atau peralatan yang lebih
canggih lainnya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 22/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1 2 3 4 5 6
Pada kenyataan dilapangan hasil timing injection tidak selalu tepat sesuai
dengan manual/instruction book pabrik pembuat mesin.
Ada 3 macam kondisi timing injection : - Injection timing normal (firing point
correct)
- Injection timing cepat (firing point too
early)
- Injection timing lambat (firing point too
late)
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 23/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 24/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Super charging
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 25/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Diatas sudah dibicarakan bahwa satu siklus motor diesel 4 langkah terjadi
dalam dua putaran engkol (720) .
Bila motor bersilinder banyak (misalnya 4 silinder), maka dalam dua putaran
engkol (720) tiap silinder akan mendapat giliran satu kali usaha. Agar
diperoleh pendistribusian daya yang seimbang sepanjang bentangan proses,
giliran penyalaan ke 4 silinder tidak diurut berdasarkan nomor silindernya 1-2-
3-4, tapi dibuat berselang seling sedemikian rupa sehingga oleh pabrik
diperhitungkan akan diperoleh keseimbangan pendistribusian daya pada poros
mesin tersebut.
F.O. Mesin dapat dilihat pada plat nama mesin tersebut, misalkan satu
mesin diesel in line 4 langkah, 4 silinder, pada plat namanya tertera F.O =
1-3-4-2. Angka tersebut menunjukan urutan pembakaran (dengan
sendirinya juga berarti urutan langkah usaha) mesin tersebut adalah
sebagai berikut :
Dari selinder No.1 .silinder 3. ..silinder 4.. silinder No. 2
dan kembali ke silinder No.1 secara khusus dapat digambar sebagai
berikut :
Silinder 1
Silinder 2 Silinder 3
Silinde 4
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 26/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1 4
2 3
1-4
3-2
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 27/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
720
IP = ------------ = 180
4
SILINDER
NOMOR PROSES YANG TERJADI DI DALAM SILINDER
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 28/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 29/29