Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK DIESEL

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. PENGERTIAN dan PRINSIP KERJA MESIN DIESEL

1.1. Pengertian mesin Diesel


Motor bakar adalah mesin yang menghasilkan tenaga mekanis dengan
cara melaksanakan proses pembakaran. Dari proses pembakaran akan
diperoleh tekanan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan tenaga.

Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran di dalam


mesin itu sendiri (internal combustion engine) dan berbahan bakar solar.
Udara murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder)
sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas, bersamaan
dengan itu disemprotkan solar. Bahan bakar yang disemprotkan berbentuk
kabut tersebut akan bercampur merata dengan udara panas sehingga
terjadilah pembakaran.

Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan panas dalam ruang


bakar mendadak naik dan tekananpun menjadi tinggi. Tekanan ini
mendorong piston kebawah yang berlanjut dengan poros engkol berputar.

Bila dikaitkan dengan gerakan pistonnya untuk


mendapatkan satu kali proses tersebut maka
mesin diesel tersebut dibagi dalam 2 macam :

1. Mesin diesel 4 langkah


2. Mesin diesel 2 langkah

Mesin diesel 4 langkah ialah :


mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 4 (em-
pat) kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol

Mesin diesel 2 langkah ialah :


1.2. Mesin diesel 4 langkah mesin diesel dimana setiap satu kali proses usaha terjadi 2 (dua)
kali langkah piston atau satu kali putaran poros engkol
Gambar 1. Internal combustion
engine

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 1/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1.2. Mesin Diesel 4 langkah

A. Langkah pengisian
Piston bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka dan katup buang
tertutup, sehingga udara bersih masuk kedalam silinder.

B. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup isap tertutup dan katup buang
tertutup, udara didalam silinder ditekan sehingga timbul panas. Akhir
kompresi, bahan bakar diinjeksikan keruang bakar sehingga terjadi
pembakaran.

Gambar 2 . Prinsip kerja mesin 4 langkah

C. Langkah usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar,
tekanan ini mendorong piston dari TMA menuju TMB, melakukan usaha

D. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, piston bergerak dari TMB menuju TMA.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 2/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1.3. Mesin diesel 2 langkah

Gambar 3. Prinsip kerja mesin diesel 2 langkah

A. Langkah 1
Pengisian dan kompresi
Piston bergerak dari TMB menuju TMA, udara pengisian masuk melalui
lubang isap, kemudian disusul dengan kompresi, akhir kompresi bahan
bakar diinjeksikan ke ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.

B. Langkah 2
Usaha dan pembuangan
Akibat adanya pembakaran dalam ruang bakar, tekanan yang tinggi
mendorong piston dari TMA menuju TMB melakukan usaha disusul
dengan pembuangan.

2. DIAGRAM PV

Siklus adalah suatu proses yang terjadi berulang-ulang secara kontinyu dan
setiap proses tersebut merubah kondisi gas didalam ruang bakar.
Siklus dari suatu mesin diesel terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu : pengisian,
kompresi, usaha dan pembuang.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 3/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Siklus tersebut diilustrasikan dengan diagram Tekanan Volume atau disingkat


dengan diagram PV

Gambar 4. Siklus mesin diesel Langkah pengisian


Langkah kompresi
Langkah usaha
Langkah pembuangan

Untuk mengetahui bagaimana proses perubahan tekanan dida-


lam silinder itu terjadi mari kita perhatikan uraian berikut ini :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 4/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Langkah isap

Piston bergerak dari TMA ke TMB oleh perputaran poros engkol dan
secara praktis katup masuk terbuka sebelum mulai langkah isap.

Volume didalam silinder akan bertambah, tekanan turun lebih kecil dari
tekanan udara luar (vacum) menyebabkan udara masuk kedalam selinder
melalui katup isap

P V3 = Volume langkah
V2= Volume ruang bakar
P = Tekanan
i = Gerakan langkah isap

10
i
1
0
V
V2 V3

Gambar 5. Langkah isap

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 5/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

P
2. Langkah kompresi
c
Piston bergerak dari TMB ke TMA, katup
masuk dan katup buang akan menutup,
volume silinder mengecil dan temperatur

k
dan tekanan udara kompresi akan
10 bertambah. Pada akhir langkah kompresi
mesin diesel tekanan dalam selinder
i
1 30 bar dan temperatur 550 C.
0
V Beberapa saat sebelum akhir langkah
V3
V2
kompresi bahan bakar diinjeksikan
kedalam selinder, maka akan terjadi
atomisasi bahan bakar didalam selinder
karena semprotan bahan bakar yang
sangat cepat.
Campuran terbentuk karena atomisasi
atau uap bahan bakar dan udara panas
akan dapat mengawali pembakaran. Pada
waktu piston hampir mencapai TMA,
campuran bahan bakar/udara didalam
selinder akan terbakar dengan cepat.

k = Gerakan langkah kompresi

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 6/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gambar 6. Langkah kompresi

P1. 3. Langkah usaha

c1 Pada akhir langkah kompresi dan setelah


terjadi pembakaran spontan, piston untuk
c
kedua kalinya bergerak dari TMA ke TMB

u (langkah usaha)
10

1
i Tekanan gas didalam selinder relatif tinggi
0 sehingga piston didorong ke bawah, piston
V
V bergerak kebawah dan ruang didalam
V
2 3
silinder bertambah, tekanan dan temperatur
gas akan berkurang dengan cepat.

Energi panas akan di ubah menjadi energi


mekanik yang dapat memutar poros engkol.

u = Gerakan langkah usaha

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 7/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gambar 7. Langkah usaha

P 4. Langkah buang

c1
Sebelum piston mencapai TMB katup
c
buang terbuka, sehingga gas
pembakaran akan mengalir keluar
melalui katup buang menuju saluran
10
pembuangan selanjutnya ke udara
luar.
b
1 Dengan terbukanya katup buang
0 V
V3 sebelum akhir langkah usaha, maka
V
2 gas bekas akan mengalir keluar, pada
waktu yang bersamaan piston kembali
bergerak menuju TMA.
Selama langkah buang, katup buang
terbuka dan sisa gas bekas akan
terdorong keluar oleh desakan piston.
Karena tekanan didalam silinder lebih
besar dibanding udara luar, maka
diperlukan energi untuk menggerakan
piston, energi tersebut disuplai oleh
Fly Wheel atau dari silinder lainnya.

Gambar 8. Langkah buang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 8/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2.1. Diagram PV ( Diagram indikator) mesin 4 langkah

Diagram ini menunjukkan hubungan antara Volume (V) dengan Tekanan


(P) dalam silinder pada tiap siklus.
Dari diagram indikator (P-V diagram) dapat dihitung besar tekanan
indikator rat-rata yang mendorong piston yang besarnya tergantung luas
diagram indikator. Semakin besar luas diagram berarti semakin besar pula
tekanannya, semakin besar pula daya indikatornya.
Diagram indikator mesin 4 langkah ideal pada gambar ini dianggap tidak
ada kerugian aliran udara pada waktu langkah pengisian (hisap) maupun
langkah buang sehingga tekanan pengisian dan trekanan buang sama
dengan 1 atm.

P
Bar
s
Diagram diatas memperlihatkan
75
hubungan antara Volume (V) dan
Q1
Tekanan (P) yang ada diatas piston
secara teoritis (ideal)

u
35 Keterangan :
k

V1 = Volume silinder (volume langkah


pis-ton volume + ruang bakar)
i D2
b V2 = Volume ruang bakar
Pa
V2 V3 V V3 = Volume langkah piston.
V1 Pa = Tekanan udara luar
(atmosfir)
I = Memperlihatkan proses
pengisisan uda ra sewaktu
langkah isap
K = Memperlihatkan proses kompresi
di perlihatkan tekanan kompresi
maksimum adalah 35 bar,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 9/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

dilanjutkan dengan pembakaran


sampai 75 bar
Q1 = Artinya terjadi penambahan
energi
yang cukup besar sewaktu
terjadi pembakaran pada akhir
langkah kompresi dan awal
langkah buang
u = Garis yang memperlihatkan
Gambar 9. Diagram PV (ideal) mesin proses u saha
- diesel 4 langkah
b = (Kearah kiri) adalah proses
pembua-ngan gas asap.

Diagram Indikator sebenarnya Mesin Diesel 4 Langkah

Keterangan :
c1
V3 = Volume langkah piston
c V2 = Volume ruang bakar
C = Saat penyemprotan
u C1 = Saat mulai pembakaran
k
10 D = Katup isap terbuka
E F = Katup buang terbuka
D b
1 I = pengisian udara
0
i V
V3 k = kompresi
V2
u = usaha
b = pembuangan

Gambar 10. Diagram PV mesin diesel 4 langkah sebenarnya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 10/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gambar diatas memperlihatkan diagram indikator yang sebenarnya,


diagram ini diambil dari hasil pembakaran mesin yang beroperasi
dengan menggunakan alat indikator.
Luas diagram diatas mencerminkan tekanan yang bekerja di atas piston,
dari sini kita dapat mencari tekanan rata-rata.

2.2. Diagram PV mesin diesel 2 langkah

Gambar disamping memperlihatkan


p diagram PV (ideal) mesin 2 langkah

Keterangan :

P i = Pengisapan
k = Kompresi
p = Pembakaran
u u = Usaha
k b = Pembuangan
V1 = Volume silinder
V2 = Volume ruang bakar
b V3 = Volume langkah piston

i
V V3
2
TMB
TM
A
V

Gambar 11. Diagram PV (ideal) mesin diesel 2 langkah

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 11/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Diagram Indikator Mesin 2 langkah

Kg cm2
Skala 1 mm = 1 kg/cm
45
B C
40
35
30
25
20
15
10
5
1
D E F Volume
0

Keterangan :

A-B = Proses kompresi


B-C = Proses
pembakaran
C-D = Proses Usaha
(Kerja)
D-E = Proses
Pembuangan
E-F = Proses
Pembilasan

Gambar 12. Diagram PV (sebenarnya) mesin diesel 2 langkah

Pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas bekas terjadi pada awal
langkah kompresi dan akhir langkah usaha.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 12/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3. DIAGRAM KATUP

Pemasukan udara ke dalam selinder akan menyebabkan gas buang


kehilangan daya yang diperlukan, disebut rugi pemompaan. Untuk menurunkan
tekanan balik ( back pressure), maka pembukaan katup dibuat sebesar
mungkin, ini khususnya penting dalam kasus mesin 2 langkah karena proses
buang keseluruhannya terjadi dalam bagian yang kecil dari langkah piston dan
pembilasan harus diselesaikan seluruhnya oleh tekanan pengisian udara
segar. Oleh sebab itu, mesin diesel 2 langkah biasanya menggunakan 2 atau 4
katup buang tiap silinder.

A1 = katup isap

A1 A2 = Katup buang
A2 B = Pegas katup
C = Rocker Arm
D = Push Rod
E = Valve Lifter
F = Camshaft
G = Gigi transmisi
J = Poros Engkol

Gambar 13. Katup dan kelengkapannya

Pada mesin 4 langkah, pembukaan katup buang tidak menjadi masalah,


karena gas buang dipaksa keluar dalam gerak positif dari piston selama
langkah pembuangan. Pembukaan katup isap perlu untuk diperhatikan
agar tidak ada hambatan, karena hambatan terhadap aliran udara tidak
hanya menaikan rugi pemompaan tetapi juga menurunkan densiti
pengisian udara. Penurunan densiti pengisian udara berarti berkurangnya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 13/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

berat oksigen yang tersedia tiap langkah pemasukan, akibatnya bahan


bakar yang terbakar berkurang dan daya maksimum yang dapat
dibangkitkan menjadi berkurang.
Kondisi ini makin berat dengan meningkatnya kecepatan mesin, rugi
pemompaan meningkat dengan cepat karena kecepatan yang tinggi dari
aliran gas dan densiti pengisian udara juga berkurang.

Pengaturan timing katup sangat penting untuk memperoleh kombinasi


yang baik antara daya, efisiensi, ekonomi dan umum mesin. Faktor kunci
dalam mencapai tujuan tersebut adalah proses pengisian, campuran bahan
bakar dengan udara yang tepat kedalam selinder.

Telah diketahui bahwa, mesin memerlukan bahan bakar, udara dan panas
untuk keperluan pembakaran didalam selinder, dan pembakaran tersebut
menghasilkan gas bekas yang harus dikeluarkan dari ruang bakar. Untuk
mengatur pemasukan dan pembuangan tersebut diatur oleh katup (Katup
isap dan katup buang) lihat gambar 13
Katup bekerja membuka dan menutup laluan fluida gas. Katup masuk
bekerja membuka dan menutup laluan udara yang masuk ke dalam
silinder, sedangkan katup buang bekerja membuka dan menutup laluan
gas bekas ke luar silinder.

Kerja katup dalam tiap satu siklus dapat dilihat pada tabel berikut :
No Nama Langkah Kerja Katup
. K. Masuk K. Buang

1 Pengisian Membuka Menutup

2 Kompresi Menutup Menutup

3 Usaha Menutup Menutup

4 Buang Menutup Membuka

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 14/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3.1. Diagram Katup mesin 4 langkah

Katup isap terbuka Katup isap masih


pada saat piston akan membuka hingga
mencapai titik mati piston melewati titik
atas (TMA) akhir mati bawah (TMB)
langkah buang akhir langkah
kompresi

Gambar 14. Katup isap mulai


membuka

Gambar 15 . Katup isap


- menutup

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 15/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Katup buang terbuka saat


piston akan mencapai TMB
(langkah usaha)

Katup buang akan


menutup setelah piston
melewati TMA (pada
awal langkah isap)
Gambar 16. Katup buang
mulai membuka

Gambar 17. Katup buang


menutup

A Diagram katup isap


10 Gambar 18 menunjukkan diagram katup isap dengan
besaran derajat yang ditunjukkan sebagai A, dan B.
Dalam hal ini katup isap membuka pada posisi poros
engkol 10O sebelum piston mencapai TMA dan akan
menutup pada posisi poros engkol 490 setelah piston
melewati TMB. Jadi total waktu katup isap terbuka
B 49 adalah 10+ 180 + + 49 = 2390

Gambar 18. Diagram katup isap

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 16/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Diagram katup buang D

Gambar 19 menunjukkan diagram katup buang 13


dengan besaran derajat, dimana C = 460 dan D = 130.
Maksudnya katup buang menutup pada 460 sebelum
TMB dan katup buang menutup pada 130 setelah
TMA. Jadi total katup buang terbuka adalah 13 + 180
+ 46 = 2390.
46
Gambar 19. Diagram katup buang

. Y

Diagram katup

Jika diagram katup isap digabung dengan diagram


katup buang menjadi satu diagram disebut
diagram katup.
Karena timing katup mesim satu dan lainnya bisa
berbeda, maka akan berbeda pula diagram
katupnya. Hal ini sesuai dengan perencanaan dari
tiap type dan jenis mesinnya.

Gambar 20. Diagram katup

Gambar 20 adalah suatu contoh diagram katup yang diambil dari mesin
Diesel DAF
X = Titik Mati Atas (TMA)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 17/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Y = Titik Mati Bawah (TMB)


A = 10 , Katup isap terbuka
B = 49 , Katup isap tertutup
C = 46 , Katup buang terbuka
D = 13 , Katup buang tertutup

Katup isap terbuka = 10 +180 + 49 = 239


Kedua katup tertutup selama langkah kompresi dan langkah kerja :

180 - 49 = 131
180 - 46 = 134
Total = 265

Total katup buang terbuka :


46 + 180 + 13 = 239
Hal ini berarti putaran poros engkol :
239 + 265 + 239 = 743 untuk satu siklus lengkap

3.2. Diagram katup mesin 2 langkah

Pada mesin 2 langkah, piston berfungsi pula sebagai katup (katup buang
dan katup isap), namun kenyataannya untuk mesin diesel 2 langkah
sekarang ini dilengkapi dengan katup buang, sehingga piston hanya
berfungsi sebagai katup isap. Umumnya pembukaan katup buang ini lebih
lama dibandingkan pembukaan katup isap, hal ini dimaksudkan agar sisa
gas pembakaran akan lebih leluasa untuk keluar. Sehingga pada mesin 2
langkah sepanjang pembukaan katup isap, katup buang juga membuka,
keadaan ini disebut Saat Pembilasan secara lengkap keadaan ini dapat
dilihat pada diagram katup mesin 2 langkah pada gambar 21.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 18/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gambar 21. Diagram katup mesin 2 langkah

4. Saat penyemprotan ( injection timing )

Telah kita ketahui bahwa hasil dari pembakaran mesin diesel ditentukan oleh
bahan bakar (HSD), oxigen dan kompresi yang tinggi. Namun suatu hal yang
tidak kalah pentingnya adalah saat yang tepat menyemprotkan bahan bakar
tadi, ini yang kita sebut dengan saat penyemprotan (Injection timing). Bila saat
penyemprotan tak tepat maka tidak mungkin kita bisa mendapatkan daya
optimal sebaliknya.

Apabila saat penyemprotan disetel tepat berarti mesin diesel tersebut akan
mencapai daya yang optimal, tercapai efisiensi bahan bakar, kondisi mesin
normal dan awet sehingga akan memperpanjang umur mesin dan menekan
biaya pemeliharaan. Waktu pemeliharaan bisa terencana sesuai dengan jadwal
pemeliharaan dan juga akan mencapai keandalan pada mesin pembangkit,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 19/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

pelayanan pada konsumen PLN akan meningkat karena listrik tidak sering
padam, lossespun akan bisa terkendali. Kerugian-kerugian yang diakibatkan
sering padamnya listrik akan dapat dikurangi apabila timing injection pump
normal.

Kapan sebaiknya penyemprotan bahan bakar itu dilakukan dengan tepat.


Mesin diesel mempunyai beberapa type dan kapasitas sesuai dengan disain
pabrik pembuat, jadi mengenai penyemprotan bahan bakar itu diatur sesuai
dengan derajat poros engkol. Masing-masing type mesin diesel berbeda
bedasarkan pabrik pembuat dan disesuaikan dengan kapasitas masing-masing
mesin berdasarkan urutan pengapiannya (Firing Order).

Penyemprotan bahan bakar dapat dilakukan pada saat tekanan kompresi,


katup masuk masuk dan katup buang pada posisi tertutup, ruang bakar
mencapai temperatur nyala, volume didalam silinder menurun, tekanan dan
temperatur udara naik. Pada akhir langkah kompresi pada mesin diesel
tekanan udara didalam selinder mencapai 30 bar dan temperatur mencapai
550 C. Selama langkah kompresi piston bertugas menahan udara didalam
silinder (ruang bakar) dan pada roda gila dapat terlihat berapa derajat poros
engkol terbaca misalnya 22 sebelum mencapai titik mati atas (TMA) untuk
mesin diesel pompa injeksi bahan bakar akan bekerja menekan bahan bakar
ke dalam silinder dan terus akan mencapai kenaikan temperatur titik nyala.

Dan poros engkol terus berputar selama penyemprotan berlangsung. Selama


penyemprotan tekanan maximum didalam silinder naik 40 bar dan temperatur
pembakaran bisa meningkat mencapai 1500 C atau lebih.

Pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi dalam selinder mesin
diesel selama periode pembakaran dapat diperoleh dengan cara penyajian
secara grafik, seperti pada gambar 22.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 20/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. Injection delay, waktu yang


dibutuhkan pompa injeksi
untuk meningkatkan
tekanan sampai dengan
injektor membuka.
2. Ignition delay,waktu yang
dibutuhkan pompa
3. Combustion under constant
volume, atau lazim disebut
pembakaran cepat.
4. Combustion under constant
pressure, periode dimana
sisa fuel terbakar. Disusul
dengan penurunan tekanan
dengan cepat

Gambar 22. Diagram pembakaran

Perubahan tekanan ditunjukan pada garis ordinat dan waktu ditunjukan


sebagai aksisnya. Gambar diatas menunjukan perubahan tekanan selama 180
yaitu dari 90 sebelum TMA sampai 90 sesudah TMA.

Kurva titik-titik yang simetris pada sisi kanan menunjukan ekspansi pengisian
udara tanpa adanya bahan bakar. Setelah bahan bakar diinjeksikan dan terjadi
pembakaran, maka prosesnya akan terjadi 4 periode yang terpisah.

Periode pertama : Dimulai dari titik 1 sampai titik 2 yaitu bahan bakar mulai
disemprotkan. Periode ini disebut periode persiapan
pembakaran atau periode kelambatan (delay periode).
Periode keterlambatan penyalaan ini juga tergantung dari
beberapa faktor antara lain pada mutu penyalaan bahan
bakar dan beberapa kondisi misalnya : kecepatan mesin
dan perbandingan kompresi.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 21/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Periode kedua : Yaitu antara 2 dan 3.


Pada titik 2 bahan bakar mulai terbakar dengan cepat
sehingga tekanan naik dengan cepat pula dan sementara
piston juga masih bergerak menuju TMA. Selain itu bahan
bakar yang terbakar juga makin banyak, sehingga
walaupun piston mulai bergerak menuju TMB tapi tekanan
masih naik sampai titik 3. Periode ini disebut periode cepat.

Periode ketiga : Dinamai periode pembakaran terkendali, yaitu antara 3 dan 4


pada periode ini meskipun bahan bakar lebih cepat
terbakar, namun jumlah bahan bakar sudah tidak banyak
lagi dan proses pembakaran langsung pada volume ruang
bakar yang bertambah besar.

Periode keempat : Yaitu periode dimana pembakaran masih berlangsung,


karena adanya sisa bahan bakar yang belum terbakar dari
periode sebelumnya walaupun sudah tidak ada pemasukan
bahan bakar.

Perlu diingat bahwa tekanan rendah tidak hanya pengaruh dari timing injection
pump saja, tapi ada penyebab lain yang lebih dominan.

Agar dapat dicapai hasil daya optimal suatu mesin diesel yang terdiri dari
beberapa silinder diperlukan kinerja optimal setiap silindernya. Bila tidak
seimbang atau terdapat satu/dua silinder tidak baik maka akan membebani
silinder yang lainnya.
Kondisi aktual dari pembakaran pada setiap silindernya harus dipantau secara
periodik dengan tujuan agar diperoleh kinerja mesin sampai optimal. Hal ini
dapat dilakukan dengan combustion press gauge atau peralatan yang lebih
canggih lainnya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 22/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

max. permissible 10 bar


below test report value

1 2 3 4 5 6

Gambarr 23. Hasil combustion press

Pada kenyataan dilapangan hasil timing injection tidak selalu tepat sesuai
dengan manual/instruction book pabrik pembuat mesin.

Ada 3 macam kondisi timing injection : - Injection timing normal (firing point
correct)
- Injection timing cepat (firing point too
early)
- Injection timing lambat (firing point too
late)

Injection timing normal


Timing normal adalah langkah penyemprotan
bahan bakar mulai 220 sebelum TMA dilihat pada
roda gila dan diukur dengan menggunakan alat
pengukur tekanan pembakaran (diagram
pembakaran)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 23/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Injection timing cepat

Yang dimaksud timing cepat adalah proses


penyalaan pembakaran diruang bakar lebih besar
dari 220 sebelum TMA sehingga mengakibatkan
pembakaran lebih cepat dari waktu yang
ditentukan

Gambar 24. Injection Timing

Injection timing lambat

Yang dimaksud timing lambat adalah proses


penyalaan pembakaran diruang bakar lebih kecil
dari 220 sebelum TMA .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 24/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5. DAYA MESIN DIESEL

Super charging

Dalam rangka meningkatkan daya dan mengoptimalkan kinerja suatu mesin


diesel diperlukan peningkatan pembakaran, sebab dari parameter yang
menghasilkan daya hanya tekanan pembakaran yang dapat diubah sedangkan
lainnya tetap.
Peningkatan pembakaran dilakukan dengan memperbanyak oksigen dalam
ruang bakar. Hal ini dilaksanakan dengan memperbanyak udara yang masuk
kedalam ruang bakar disebut super charging. Memasukkan udara berlebih
tersebut diupayakan tidak mempengaruhi kinerja mesin diesel itu sendiri atau
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada yaitu dengan menggunakan gas
buang sebagai tenaga penggerak. Peralatan ini disebut turbo charger.

Kondisi udara yang masuk setelah melalui turbo charger akan


mengalamikenaikan suhu (panas), yang berarti kandungan oksigennya rendah
(kurus), maka diperlukan pendingin dengan peralatan charge air cooler.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 25/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

6. URUTAN PEMBAKARAN (firing order)

Diatas sudah dibicarakan bahwa satu siklus motor diesel 4 langkah terjadi
dalam dua putaran engkol (720) .
Bila motor bersilinder banyak (misalnya 4 silinder), maka dalam dua putaran
engkol (720) tiap silinder akan mendapat giliran satu kali usaha. Agar
diperoleh pendistribusian daya yang seimbang sepanjang bentangan proses,
giliran penyalaan ke 4 silinder tidak diurut berdasarkan nomor silindernya 1-2-
3-4, tapi dibuat berselang seling sedemikian rupa sehingga oleh pabrik
diperhitungkan akan diperoleh keseimbangan pendistribusian daya pada poros
mesin tersebut.

6.1. Mesin type in line

F.O. Mesin dapat dilihat pada plat nama mesin tersebut, misalkan satu
mesin diesel in line 4 langkah, 4 silinder, pada plat namanya tertera F.O =
1-3-4-2. Angka tersebut menunjukan urutan pembakaran (dengan
sendirinya juga berarti urutan langkah usaha) mesin tersebut adalah
sebagai berikut :
Dari selinder No.1 .silinder 3. ..silinder 4.. silinder No. 2
dan kembali ke silinder No.1 secara khusus dapat digambar sebagai
berikut :

Silinder 1

Silinder 2 Silinder 3

Silinde 4

Gambar 27. Firing Order mesin diesel 4 silinder

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 26/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

6.2. Mesin type V

Untuk mesin type V urutan pembakaran diatur berselang seling antara


silinder deretan kiri (Left) dan kanan (Right). Umpamanya mesin enter
prise 4 langkah 12 silinder Type V dengan
F.O. 1L 6R 5R 4L 3R 6L 1R 5L 2R
3L 4R

Dengan mengetahui urutan pembakaran (FO) dari suatu mesin yang


bersilinder banyak, kita dapat mengetahui : - 1. Bentuk engkol
(susunan engkol)
- 2. Proses yang terjadi didalam tiap silinder

Contoh : Mesin Diesel 4 langkah 4 silinder


Dengan FO = 1 3 4 2
- Bagaimana bentuk engkolnya
- Bagamana bentuk diagram FO nya

Dengan FO tersebut bentuk engkol adalah seperti gambar :

1 4

2 3

1-4

3-2

Gambar 28 Bentuk engkol mesin diesel 4 langkah, 4 silinder

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 27/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Untuk mengambarkan diagram FO. terlebih dahulu harus dihitung interval


pembakarannya.
Internal pembakaran adalah jarak awal pembakaran satu silinder dengan
silinder berikutnya.

Satu siklus 720


Internal pembakaran = ----------------------- IP = ---------
Z
Jumlah silinder

Untuk contoh diatas

720
IP = ------------ = 180
4

Maka Diagram FO adalah sebagai berikut :

SILINDER
NOMOR PROSES YANG TERJADI DI DALAM SILINDER

1 USAHA Buang Isap Kompressi

2 Buang Isap Kompressi Usaha

3 Kompressi Usaha Buang Isap

4 Isap Kompressi Usaha Buang

Gambar 29 Diagram FO mesin diesel 4 langkah, 4 silinder

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 28/29
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pada diagram FO diatas dapat dibaca proses yang terjadi pada


setiap silinder untuk suatu keadaan tertentu.

Sebagai Contoh untuk perputaran engkol 0 180

Pada Silinder 1 terjadi usaha

Silinder 2 terjadi buang

Silinder 3 terjadi kompresi

Silinder 4 terjadi isap

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan Hal - 29/29

Anda mungkin juga menyukai