Anda di halaman 1dari 8

Sikap Remaja Perempuan ...

Berlian R, Zahroh S, Kusyogo C

Sikap Remaja Perempuan Terhadap Pencegahan Kanker Serviks Melalui


Vaksinasi HPV di kota Semarang

Berlian Rachmani*, Zahroh Shaluhiyah**, Kusyogo Cahyo**

* Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang


** Bagian Pendidikan Kesehatan dan llmu Perilaku FKM Universitas Diponegoro Semarang
Korespondensi : kusyogoundip@gmail.com

ABSTRAK
Kanker serviks merupakan the silent killer diseases dengan penderita risiko tinggi pada perempuan mulai
umur 20 tahun sehingga remaja perempuan perlu melakukan tindakan preventif secara dini melalui
vaksinasi HPV. Tuiuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap
remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, dengan sampel
penelitian adalah mahasiswi berlatar belakang kesehatan dari empat universitas di Kota Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap remaja perempuan mendukung pencegahan kanker serviks
melalui vaksinasi HPV (92,9%). Dari uji statistik terlihat ada hubungan antara keyakinan remaja
perempuan dengan sikap (p=0,00), ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap (p=0,005), ada
hubungan antara sikap keluarga dengan sikap remaja perempuan (p=0,009). Dari penelitian dapat
disimpulkan bahwa keyakinan terhadap viksinasi HPV pengetahuan tentang kanker serviks dan vaksin
HPV serta sikap keluarga terhadap vaksinasi HPV merupakan factor yang berhubungan dengan sikap
remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV.
Kata kunci : sikap, kanker serviks, vaksin HPV, remaja

ABSTRACT
The factors associated with attiude factors adolescent girl to prevention cervical cancer through HPV
vaccination; Cervical cancer is the silent killer disease with high risk patients in women starting at 20
years old that adolescent girls need to take some prevention action at an early stage through HPV
vaccination. This study investigate the factors associated with attitude factors adolescent girls to
prevention cervical cancer through HPV vaccination, with sample were student with medical
backgrounds from four universities in the Semarang City. These result indicate that the attitude of
adolescent girls support the prevention of cervical cancer through HPV vaccination (92,9%). The results
of the chi square test statistic showed associated between adolescent girls with an attitutde (p=0.00),
associated between knowledge with attitude (p=0,005), associated between familly attitude with the
attitude of adolescent girls (p=0,009). Conclution this study is belief of against HPV vaccination,
knowledge about cervical cancer and HPV vaccines and family attitudes toward HPV vaccination is a
factor related to adolescent female attitudes towaids the prevention of cervical cancer through HPV
vaccination.
Keyword : attitude, cervical cancer, HPV vaccination, girls adolescent

34
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 / No. 1, April 2012

PENDAHULUAN Sakit (SIRS) tahun 2005 sebesar 13%.(6)


Salah satu kesejahteraan perempuan yang Berdasarkan laporan rutin Dinas Kesehatan
harus disoroti adalah ketika perempuan menapaki Kabupaten Kota di Jawa tengah, pada tahun 2006
usia produktif dimana ditandai dengan terjadinya prevalensi kanker serviks di JawaTengah adalah
menstruasi, hal tersebut perlu diperhatikan baik 0,02% dan meningkat menjadi 0,03% pada tahun
dalam segi sosial maupun dalam segi kesehatan 2007 dan tetap pada angka prevalensi yang sama
khususnya kesehatan reproduksi. Masa produktif ketika tahun 2008. Prevalensi tertinggi untuk
dimulai dari masa remaja yang merupakan masa Kabupaten/Kota dr Jawa tengah adalah di Kota
peralihan dari masa kanak - kanak ke masa Semarang yaitu sebesara 0,22% .(7)
dewasa, dimulai saat anak secara seksual matang.(1) Penyebab utama kanker leher rahim adalah
Kematangan seksual sendiri merupakan masa infeksi Human Papilloma Virus (HPV).(3) Infeksi
dimana seorang perempuan telah mengalami virus HPV dapat menyerang siapa saja, mulai dari
mentruasi yang terjadi setiap bulannya secara rutin perempuan berusia 20 tahun sampai perempuan
ditandai dengan pelepasan dinding rahim yang tidak lagi dalam usia produktif. Beberapa
(endometrium) yang disertai dengan pendarahan.(2) faktor resiko dari infeksi virus HPV ini antara lain
Menstruasi merupakan titik awal dimana perempuan yang menikah pada usia kurang dari18
permasalahan kesehatan reproduksi muncul, antara tahun beresiko 5 kali lipat terinfeksi virus HPV
lain keputihan, bau tidak sedap pada vagirn, hingga (human papillomavirus), perempuan dengan
waktu menstruasi yang tidak teratur. Keputihan aktifitas seksual tinggi dan berganti-ganti
merupakan keluarnya cairan dari vagira selain pasangan, perokok, memiliki riwayat penyakit
darah haid, cairan tersebut bisa menjadi cairan kelamin, paritas (jumlah kelahiran), pemakaian alat
yang normal dan tidak normal. Cairan lendir yang kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama.(8) Telah
tidak norrnal tersebut merupakan salah satu tanda banyak penelitian menemukan bahwa insidens
atau gejala adanya kelainan pada organ reproduksi kanker serviks pada usia muda makin meningkat
wanita. Kelainan tersebut dapat berupa infeksi, dan tumor terlihat lebih agresif. Proporsi
polip leher rahim, keganasan (tumor dan kanker) perempuan dibawah 35 tahun yang menderita
serta adanya benda asing. Dalam hal keganasan kanker serviks meningkat dari 9% menjadi 25%.(9)
tersebut, keputihan merupakan salah satu gejala Risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20
awal dari kanker serviks.(3) tahun tersebut menandakan bahwa perempuan usia
Kanker serviks (kanker leher rahim) remaja dan telah mengalami menstruasi harus
merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam mulai memperhatikan kesehatan reproduksinya.(6)
leher rahim atau serviks (bagian terendah dari Program pencegahan kanker serviks menggunakan
rahim) yang menempel pada puncak vagina.(4) vaksinasi HPY (human papillomavirus) seharusnya
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah diperoleh dan diketahui remaja perempuan
menyatakan, di negara berkembang saat ini dalam proses pendidikan baik dilingkungan
penyakit kanker serviks menempati peringkat sekolah maupun kampus serta melalui media cetak
teratas di antara berbagai jenis kanker yang maupun elektronik. Secara umum, remaja
menyebabkan kematian pada perempuan di dunia perempuan mulai peduli dengan kesehatan
yang menyerang usia produktif.(5) Kondisi di reproduksi ketika rnemasuki kelompok usia remaja
Indonesia, rnenurut data Globocan (IARC, WHO) akhir, karena dalam usia tersebut remaja
tahun 2002, estimasi insiden kanker serviks perempuan mulai mernpertimbangkan persiapan
menempati urutan pertama yaitu sebesar 17,2% menuju proses bereproduksi dimana kesehatan alat
dengan angka kejadian 16 per 100.000 perempuan, reproduksi sangat penting untuk diperhatikan.
sedangkan menurut data Sistem Informasi Rumah Dalam hal ini, remaja yang tergolong dalam

35
Sikap Remaja Perempuan ... Berlian R, Zahroh S, Kusyogo C

kelompok usia remaja akhir adalah remaja yang 335 orang. Dengan rumus Taro Yamane
berada pada jenjang pendidikan diperguruan tinggi didapatkan besar sampel 77 responden dengan
dengan latar belakang keilmuan. Remaja penambahan l0% responden sehingga besar sampel
perempuan pada jenjang perguruan tinggi dengan penelitian sebesar 85 responden. Teknik
latar belakang kesehatan merupakan salah satu pengambilan sampel dilakukan secara simple
penggerak tindakan preventif kanker serviks, random sampling dan pembagian sampel tiap
karena remaja perempuan dengan latar belakang universitas secara proporsional. Teknik
kesehatan mendapatkan informasi dan edukasi pengumpulan data yang digunakan yaitu
lebih mendalam tentang kesehatan reproduksi pengumpulan angket.
khususnya kanker serviks sehingga ketika para
remaja menegetahui permasalahan kesehatan HASIL DAN PEMBAHASAN
reproduksi yang dialami, remaja tersebut dapat Keyakinan Individu Terhadap Vaksinasi HPV
melakukan tindakan perawatan organ reproduksi, Dari hasil penelitian 92,9% remaja perempuan
pencegahan penyakit maupun pengobatan memiliki keyakinan yang baik terhadap vaksinasi
penyakit. Dengan mendapatkan pengetahuan HPV sebagai pencegahan kanker serviks secara
tentang kesehatan reproduksi khususnya kanker dini, sedangkan 7,1% remaja perempuan memiliki
serviks maupun vaksinasi HPV sebagai tindakan sikap tidak yakin terhadap vaksinasi HPV sebagai
preventif, serta adanya hambatan-hambatan dalam pencegahan kanker serviks secara dini. Keyakinan
melakukan vaksinasi, maka perlu dipahami remaja perempuan tersebut dapat tercermin dari
bagaimana sikap remaja perempuan sekarang beberapa item pertanyaan yang dijawab setuju
terhadap pencegahan kanker serviks melalui antara lain, sebanyak 100% remaja perempuan
vaksinasi HPV (human papillomavirus), apakah yakin bahwa penyakit kanker serviks dapat
hambatan yang ada tersebut mempengaruhi sikap dicegah. Menurut Bandura 1986 mengenai sumber-
remaja perempuan dalam melakukan vaksinasi sumber keyakinan diri, bahwa keyakinan diri
HPV (human papillomavirus). didasarkan pada empat hal yaitu pengalamn akan
kesuksesan, pengalaman individu lain, persuasi
METODE PENELITIAN verbal, dan keadaan fisiologis.(3) Lingkungan
Menggunakan teori reason of action dan pendidikan remaja perempuan yang mempelajari
penelitian ini merupakan penjelasan survei analitik kesehatan reproduksi akan memberikan pengalamn
karena peneliti akan menggali bagaimana dan dan pembelajaran tentang kesehatan reproduksi
mengapa fenomena kesehatan dapat terjadi khususnya tentang kanker serviks dan vaksin HPV
menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan dalam pencegahan kanker serviks.
variabel terikat melalui pengujian hipotesis. Sesuai dengan penelitian dari Emily L. B.
Metode penelitian ini adalah metode survey Lykins, M.S., dkk tentang belief abaout cancer
dimana peneliti melaksanakan pengambilan sampel causation and prevention as a function of personal
dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner and family history or cancer: A National,
sebagai alat pengumpul data. population-based study. Menyatakan bahwa
Jenis penelitian ini adalah observasional yang keyakinan dipenagruhi oleh pengalaman pribadi
menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi tentang suatu penyakit sehingga mempengaruhi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswi penerimaan pesan dan intervensi untuk melakukan
Fakultas/Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas perilaku pencegahan risiko dari suatu penyakit
Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, dalam hal ini kanker.(4) Pengalaman pribadi yang
Universitas Dian Nuswantoro dan Universitas dimaksud adalah pengalaman remaja perempuan
Muhammadiyah Semarang dengan jumlah populasi saat proses pembelajaran tentang kesehatan

36
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 / No. 1, April 2012

reproduksi khususnya tentang kanker serviks dan Dukungan Teman Sebaya Terhadap Vaksinasi
vaksin HPV sehingga disimpulkan bahwa HPV
keyakinan remaja perempuan terhadap vaksinasi Dukungan teman sebaya dalam memberikan
HPVdipengaruhi oleh pengalaman yang didapat informasi terhadap pencegahan kanker serviks
dari proses pembelajaran (pengalaman pribadi melalui vaksinasi HPV dari hasil penelitian
maupun pengalaman individu lain) yang menunjukkan bahwa sebanyak 58,8% teman
didalamnya terdapat persuasi verbal dan didukung sebaya dari remaja perempuan tidak mendukung
oleh keadaan fisiologis. pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi
Pengetahuan Tentang Kanker Serviks HPVdan hanya 41,2% teman sebaya dari remaja
danVaksinasi HPV perempuan mendukung pencegahan kanker serviks
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui vaksinasi HPV.
87,l% remaja perempuan memiliki pengetahuan Secara teori dalam pembentukan sikap
yang baik tentang kanker serviks dan vaksin maupun kepribadian seorang remaja dipengaruhi
HPVsedangkan 12,9% remaja perempuan memiliki oleh konformitas dari teman sebaya. Menurut
pengetahuan kurang tentang kanker serviks dan Baron dan Byrne konformitas remaja adalah
vaksin HPV. penyesuaian perilaku remaja untuk menganut
Dalam penelitian ini, pengetahuan yang baik norma kelompok acuan, menerima ide atau aturan-
dari remaja perempuan dikarenakan jenjang aturan kelompok yang mengatur cara remaja
pendidikan remaja perempuan tersebut dalam berperilaku.(11) Kelompok teman sebaya dapat
lingkup kesehatan, sehingga remaja perempuan mempengaruhi sikap dan gambaran diri seseorang
pernah mendapatkan pembelajaran tentang kanker sehingga terbentuklah sikap dan pandangan baru
serviks dan pencegahannya. Pembelajaran yang dari seseorang yang memungkinkan seseorang
didapatkan remaja perempuan tidak hanya dari (remaja) tersebut melakukan tindakan sesuai
dosen dalam memberikan materi tentang kanker dengan ide dari teman sebaya sehingga
serviks tetapi ketika peneliti bertanyakepada konformitas dapat dikatakan terbentuk dan
beberapa remaja perempuan menjawabpernah dipengaruhi oleh lingkungan sosial di sekitar
mendapatkan informasi tentang kanker serviks dari remaja.
media massa cetak maupun elektronik. Hal inilah Dalam hal ini sikap tidak mendukung yang
yang memungkinkan remaja perempuan memiliki dilakukan oleh teman sebaya dimungkinkan tidak
pengetahuan yang baik tentang kanker serviks dan terjalinnya konformitas antara remaja perempuan
vaksinasi HPV. Hal tersebut sesuai dengan teori dengan teman sebaya. Teman sebaya yang tidak
yang dikemukakan Mubarak 2007, tentang faktor- memberikan konformitas dengan baik tidak akan
faktor yang mempengaruhi pengetahuan menimbulkan stimulus pada sikap remaja terhadap
(5)
seseorang. pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi
Hal ini selaras dengan Pendapat Notoatmodjo HPVsedangkan teman sebaya yang memberikan
(2003) bahwa salah satu faktor yang konformitas dengan baik akan menimbulkan
mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah stimulus pada sikap remaja terhadap pencegahan
pengalaman dan tingkat pendidikan.(10) kanker serviks melalui vaksinasi HPV.
Dalam penelitian ini, Remaja perempuan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan kurangnya dukungan teman sebaya terhadap
melakukan perbaikan dalam dirinya sehingga pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi
muncul suatu sikap dalam upaya mencegah HPVdisebabkan tidak adanya konformitas yang
terjadinya kanker serviks melalui vaksin HPV. selaras antara remaja perempuan dengan teman
sebayanya sehingga tidak terjadi stimulus bagi

37
Sikap Remaja Perempuan ... Berlian R, Zahroh S, Kusyogo C

remaja perempuan untuk bersikap mencegah dalam melakukan vaksinasi HPV dipengaruhi oleh
kanker serviks melalui vaksinasi HPV. tingkat kepercayaan orang tua terhadap anak yang
Sikap Keluarga Terhadap Vaksinasi HPV dianggap lebih mengerti tentang tindakan preventif
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan dengan memberikan dukungan
sebanyak 92,9% remaja perempuan menyatakan secara instrumental seperti membiayai vaksinasi
keluarga mendukung pencegahan kanker serviks HPV jika anak akan melakukan vaksinasi tersebut.
secara dini sedangkan sebanyak 7,l% remaja Sikap Remaja Perempuan Terhadap Vaksinasi
perempuan menyatakan keluarga tidak mendukung HPV
pencegahan kanker serviks secara dini melalui Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
vaksin HPV. Hal ini dapat terjadi karena keluarga sebanyak 92,9% remaja perempuan memiliki sikap
adalah lingkungan terdekat dari remaja perempuan mendukung pencegahan kanker serviks melalui
meskipun latar belakang keluarga berbeda-beda vaksinasi HPV sedangkan 7,1% remaja perempuan
dan tidak semua keluarga (orang tua) berlatar menyatakan tidak mendukung pencegahan kanker
belakang kesehatan, keluarga mempercayakan serviks melalui vaksinasi HPV.
tindakan yang menyangkut masalah kesehatan Secara teori pembentukan sikap dipengaruhio
kepada anak karena anak di anggap mengerti dan leh beberapa faktor antara lain pengalaman pribadi,
mempelajari tindakan-tindakan preventif, hal itulah kebudayaan, orang lain yang dianggap penting,
yang memungkinkan keluarga mernberikan media massa, institusi/lernbaga pendidikan atau
dukungan jika remaja perempuan melakukan agama, tingkat emosional.(12) Sikap yang terbentuk
tindakan preventif dari penyakit termasuk kanker dalam memberikan dukungan pencegahan kanker
serviks. Selain itu, faktor pembentukan sikap serviks melalui vaksinasi HPVdipengaruhi oleh
seperti pengalaman dari orang tua maupun faktor pengalaman pribadi yang di alami remaja
keluarga tentang kanker serviks dapa tmemberi perempuan dalam pembelajaran di institusi
stimulus untuk mendukung responden melakukan pendidikan, orang lain yang dianggap penting
pencegahan kanker serviks. Hal ini sesuai dengan seperti keluarga atau ternan sebaya, media massa
pernyataan Azwar, 2005 ada beberapa factor yang sebagai alat penggali ilmu tentang kanker serviks
mempengaruhi perubahan sikap seseorang yaitu dan vaksin HPV serta lembaga pendidikan dalam
pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang hal ini kampus yang memberikan pembelajaran
dianggap penting (dalam hal ini orang tua), tentang kesehatan reproduksi terhadap responden.
pengaruh kebudayaan, pengaruh media massa, Faktor-faktor tersebut yang memberikan stimulus
pendidikan dan emosional.(6) responden dalam menyikapi pencegahan kanker
Pada penelitian ini, pengaruh sikap orang tua serviks melalui vaksinasi HPV.
yang mendukung remaja perempuan melakukan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
vaksinasi HPV sesuai dengan penelitian yang sikap remaja perempuan terhadap vaksinasi HPV
dilakukan Amin, Nanad (2010) tentang dukungan terbentuk melalui pengalaman pribadi, pengalaman
keluarga terhadap perilaku miras remaja desa orang lain yang dianggap penting (orangtua),
Sambirejo Kecamatan Plupuh, Sragen, bahwa lembaga pendidikan dan tingkat emosional
semakin tinggi dukungan keluarga maka perilaku sehingga dapat memberikan stimulasi munculnya
miras dikalangan remaja akan semakin ringan niat dalam berperilaku mencegah kanker serviks
demikian sebaliknya semakin rendah dukungan melalu vaksinasi HPV. Hal ini sesuai dengan
keluarga yang diberikan maka semakin berat penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah, 200 8
tingkat perilaku miras di kalangan remaja.(7) mengenai sikap remaja tentang kesehatan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa reproduksi terhadap perilaku menjaga kesehatan
sikap keluarga mendukung remaja perempuan reproduksi pada siswi SMA di Kendal

38
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 / No. 1, April 2012

mendapatkan hasil terdapat hubungan serta yang dapat selalu memberikan informasi seputar
berbanding lurus antara sikap remaja terhadap kesehatan namun adanya factor lain sebagai
kesehatan reproduksi dengan perilaku menjaga dukungan orang tua seperti sikap orang tua dalam
kesehatan reproduksi.(8) memberikan kepercayaan terhadap anak tentang
Hubungan Umur dengan Sikap Remaja tindakan preventif masalah kesehatan dan
Perempuan Terhadap Vaksinasi HPV dukungan social lain seperti dukungan ernosional
Hasil uji yang rnengkaitkan antaru 2 variabel (empati dan kepedulian orang tua) yang lebih
tersebut menggambarkan tidak adanya hubungan memberikan pengaruh terhadap perubahan sikap
yang bermakna antara umur dengan sikap remaja remaja perempuan sehingga melalui uji statistic
perempuan terhadap vaksinasi HPV. menunjukkan tidak adanya hubungan antara jenis
Bertarnbahnya usia remaja perempuan memiliki pekerjaan orang tua dengan sikap remaja
sikap mendukung terhadap pencegahan kanker perempuan terhadap pencegahan kanker serviks
serviks rnelalui vaksinasi HPV namun berdasarkan melalui vaksinasi HPV. Hal ini sesuai dengan
uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan penelitian yang dilakukan oleh Cohen & Mckay
antara usia dengan sikap remaja perempuan Cutrona & Russel, 1990; House, 1984; Schaefer,
terhadap pencegahan kanker serviks melalui Coyne & Lazarus, 1981; Wills, 1984
vaksinasi HPV. Hal ini dapat disebabkan bahwa mengemukakan salah satu bentuk dukungan social
perubahan sikap seseorang terhadap masalah orang tua adalah dukungan emosional.(5) Dengan
kesehatan tidak dipengaruhi oleh usia saja demikian sikap remaja perempuan terhadap
melainkan dipengaruhi oleh factor lain yang lebih pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV
kuat seperti pengetahuan, keyakinan, dukungan tidak dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tua
keluarga dan tersedianya pelayanan kesehatan namun dipengaruhi oleh factor lain yaitu sikap
yang terjangkau. Hasil penelitian ini didukung oleh orang tua seperti dukungan secara emosional.
pernyataan Edelman (2006, Green & Kreuter, Hubungan Keyakinan Individu
2000) perilaku kesehatan individu sangat TerhadapVaksinasi HPV dengan Sikap Remaja
dipengaruhi oleh factor predisposing (pengetahuan Perempuan Terhadap Vaksinasi HPV
individu, keyakinan atau persepsi tentang Hasil uji yang mengkaitkan antara 2 varibel
kesehatan), factor enabling (ketersediaan dan tersebut menggambarkan adanya hubungan yang
keterjangkauan sarana), factor reinforcing bermakna antara keyakinan dengan sikap remaja
(keluarga, teman sebaya, guru dll).(9) Simpulan perempuan terhadap vaksinasi HPV. Hal ini
yang terlihat yakni sikap individu tidak sejalan dengan pandangan yang mengatakan
dipengaruhi oleh umur namun dipengaruhi oleh adanya keyakinan yang baik akan memberikan
factor predisposisi, enabling dan reinforcing dari respon terhadap sikap seseorang, keyakinan
remaja perempuan. tersebut merupakan stimulus dari pengetahuan
Hubungan Pekerjaan Orang Tua dengan Sikap maupun pengalaman yang pernah didapatkan.
Remaja Perempuan Terhadap Vaksinasi HPV Keyakinan remaja perempuan terhadap vaksinasi
Hasil uji yang mengkaitkan antara 2 variabel HPV mampu rnempengaruhi sikap remaja
tersebut menggambarkan tidak adanya hubungan perempuan dalam melakukan pencegahan kanker
yang bermakna antara karakteristik pekerjaan serviks melalui vaksinasi HPV sesuai dengan
orang tua dengan sikap remaja perempuan terhadap referensi dari Canadian Medical Association
vaksinasi HPV. Sikap remaja perempuan dalam dengan rumusan "Public health is the combinat ion
masalah kesehatan tidak selalu bergantung pada of sciences, skills, and beliefs that is directed to the
jenis pekerjaan orang tua, karena jenis pekerjaan maintenance and improvement of the health of all
orang tua tidak semua berlatarbelakang kesehatan the people through collective or social actions"

39
Sikap Remaja Perempuan ... Berlian R, Zahroh S, Kusyogo C

dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa tidak mernberikan informasi kesehatan yang dapat
keinginan melakukan pencegahan penyakit memberikan dorongan kepada remaja perempuum
dipengaruhi oleh tiga hal yaitu pengetahuan, untuk melakukan tindakan preventif. Jika di
keterampilan dan keyakinan.(9) Berdasarkan uraian bandingkan dengan penelitian sebelumnya tentang
di atas dapat disimpulkan adanya hubungan yang factor-factor yang berhubungan dengan perilaku
bermakna antara keyakinan remaja perempuan seksual murid SMU di Padang yang dilakukan oleh
terhadap vaksinasi HPV dengan sikap remaja Dien pada tahun 2007, bahwa remaja yang
perempuan terhadap pencegahan kanker serviks berkomunikasi tidak aktif dengan teman sebaya
melalui vaksinasi HPV dipengaruhi oleh beberapa akan mempunyai peluang 0,56 kali terproteksi
factor antara lain tingkat pengetahuan, pengalaman untuk berperilaku seksual berisiko berat
remaja perempuan tentang kanker serviks dan dibandingkan berkomunikasi aktif dengan teman
vaksinasi HPV persuasi verbal, serta keadaan sebaya.(13) Dalam penelitian ini, membuktikan
fisiologis. bahwa komunikasi tidak aktif antara remaja
Hubungan Pengetahuan Remaja Perempuan perempuan dengan teman sebaya tidak akan
dengan Sikap Remaja Perempuan Terhadap menimbulkan dorongan untuk melakukan tindakan
Vaksinasi HPV preventif dalam mencegah kanker serviks melalui
Hasil uji yang mengkaitkan antara 2 variabel vaksin HPV.
tersebut menggambarkan adanya hubungan yang Hubungan Sikap Keluarga dengan Sikap
bermakna antara pengetahuan dengan sikap remaja Remaja Perempuan terhadap Oencegahan
perempuan terhadap vaksinasi HPV. Hal ini Kanker Serviks Melalui Vaksin HPV
sejalan dengan pandangan yang mengatakan Hasil uji yang mengkaitkan antara 2 variabel
sernakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin tersebut menggambarkan adanya hubungan yang
baik sikap seseorang terhadap suatu obyek bermakna antara sikap keluarga dengan sikap
termasuk dalam hal ini menyerap pesan-pesan remaja perempuan terhadap vaksinasi HPV.
kesehatan untuk melakukan tindakan preventif Dukungan keluarga khususnya orang tua
kanker serviks melalui vaksinasi HPV. Hal ini merupakan factor terpenting dalam pembentukan
sesuai dengan teori dari Mubarak 2007, bahwa sikap seorang remaja, dalam hal ini remaja yang
factor- factor yang mempengaruhi pengetahuan dimaksud adalah remaja akhir ( 19-21 tahun)
seseorang antara lain pendidikan, umur, dimana berdasarkan teori masa periode akhir
pengalaman, informasi, kebudayaan lingkungan remaja mulai memandang dirinya sebagai orang
sekitar, pekerjaan dan minat.(5) Adanya hubungan dewasa dan mulai mampu menunjukkan
antara tingkat pengetahuan remaja perempuan pemikiran, sikap, perilaku yang semakin dewasa
tentang kanker serviks dan vaksinasi HPV pula. Oleh sebab itu, orang tua dan masyarakat
mempengaruhi sikap remaja perempuan dalam mulai mernberikan kepercayaan yang selayaknya
upaya melakukan pencegahan kanker serviks kepada remaja akhir dan interaksi dengan orang
melalui vaksinasi HPV. tua juga menjadi lebih bagus dan lancar. Sehingga
Hubungan Dukungan Teman Sebaya fungsi keluarga khususnya fungsi afektif dapat
(Informasi) dengan Sikap Remaja Perempuan berjalan dengan lebih baik, hal inilah yang
terhadap Vaksinasi HPV membuat remaja mendapatkan dukungan dari
Hasil uji yang mengkaitkan antara 2 variabel orang tua sehingga terbentuk sikap mendukung
tersebut menggambarkan tidak adanya hubungan pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV.
yang bermakna antara dukungan teman sebaya Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
dengan sikap remaja perempuan terhadap vaksinasi adanya hubungan antara dukungan keluarga
HPV. Hal ini dapat terjadi karena teman sebaya dengan sikap remaja perempuan dalam melakukan

40
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 11 / No. 1, April 2012

vaksinasi HPV dapat mempengaruhi sikap yang 3. Kasdu, Dini. Solusi Problem Wanita Dewasa
baik dari remaja perempuan dalam melakukan (cetakan I). Puspa Swara. Jakarta; 2005
pencegahan kanker serviks melalui vaksin HPV. 4. Mamik, Wibowo Arief. Kelangsungan Hidup
KESIMPULAN Kanker Leher Rahim, Fakultas Kedokteran
Sikap remaja perempuan terhadap vaksinasi Universitas Airlangga; 2000.
HPV 92,9% mendukung pencegahan kanker 5. Rasjidi Imam, Sulistiyanto H. 2007. Vaksin
serviks melalui vaksinasi HPV pembentukan sikap Human PapollomaVirus dan Eradikasi Kanker
tersebut merupakan feedback dari pengalaman Mulut Rahim. Sagung Seto. Jakarta; 2007 .
pribadi, pengalaman orang lain yang dianggap 6. Rasjidi Imam. Deteksi Dini dan Pencegahan
penting(orang tua), lernbaga pendidikan dan Kanker Pada Wanita (edisi pertama).
tingkat emosional. SagungSeto. Jakarta; 2009
Ada hubungan antara keyakinan individu 7. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil
dengan sikap remaja perempuan terhadap Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008,
percegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV di akses tanggal 10 Desember 2011 di unduh
didasarkan pada pengetahuan, pengalaman remaja dari http://lwww.dinkesjatengprov.
perempuan tentang kanker serviks dan vaksinasi go.id/dokumen/profil/2008/profil2008.pdf
HPV, persuasi verbal dalam kehidupan sehari-hari, 8. Rasjidi Imam. Manual Prakanker Serviks.
serta keadaan fisiologis remaja perempuan. Sagung Seto. Jakarta; 2008
Ada hubungan antara pengetahuan dengan 9. Crowder S, Lee C, Santoso JT. Cervical
sikap remaja perempuan terhadap pencegahan cancer. Dalam: Santoso JT, Coleman RL
kanker serviks melalui vaksinasi HPV dipengaruhi (eds). Handbook of gyn oncology. Mc Graw
pengetahuan yang baik dari remaja perempuan Hill. Ed. I NewYork 2001: 25-32
tentang kesehatan reproduksi khususnya kanker 10. Aziz MF . Vaksinasi Human Papillomavirus:
serviks dan vaksinasi HPV merupakan stimulus suatu altemative dalam pengendalian kanker
timbulnya perubahan sikap. serviks di masa depan disampaikan dalam
Ada hubungan antara sikap keluarga (orang pidato pengukuhan guru besar tetap dalam
tua) dengan sikap remaja perempuan terhadap ilmu obstetric dan ginekologi. FKUI; 2005
pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV 11. Gede Widi Mariada. Harapan Baru Dalam
dipengaruhi adanya dukungan social dari orang tua penanganan Kanker Serviks Yang Terinfeksi
yang dilakukan baik secara emosional, Human Papillomavirus Dengan
penghargaan, instumental maupun informasi dapat PenggunaanVaksin. Program Pendidikan
memberikan stimulus bagi remaja perempuan. Dokter Spesialis I Ilmu Kebidanan dan
DAFTAR PUSTAKA Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran
1. Hurlock, Elizabetlt, B. Psikologi Perkembang: Universitas Udayana Denpasar; 2004.
"Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang 12. Mayangsari Diah, 2010. Kanker Serviks,
Kehidupan" (Terjemahan Istiwidayati & diakses 24 Desember 2011 di unduh dari
Soedjarno). Penerbit Erlangga. Jakarta; 1999 http://www.angsamerah.com/img/KankerServ
2. Arkhan. Pengertian dan Fase Masalah iks.pdf
Menstruasi (Haid/Datang Bulan) Pada 13. Monks, FJ & Knoers, AMP, Haditono.
Perempuan. Diakses tanggal 24 Desember Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam
2011, di unduh dari Berbagai Bagiannya (Terjemahan Siti Rahayu
http://www.organisasi.org/pengertian-dan- Haditono). Gajah Mada University Press.
fase-masalah-menstruasi-haid-datang-bulan- Yogyakarta; 1999.
pada-perempuan.

41

Anda mungkin juga menyukai