EKSISTENSI PERKAWINAN
ADAT
DISUSUN OLEH :
Nama : M Rivaldy Fazza
NIM : 11010114130435
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
DIPONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum adat adalah hukum yang tertua atau hukum yg pertama kali di kenal dalam
kalangan masyarakat pada masa yang dulu,sesudah terbentuknya bumi dan di isi oleh
adat(kebiasaan)yang mana setelah itu di kenal Hukum secara agama,baik agama islam maupun
non islam,setelah itu barulah muncul suatu hukum yang bersifat menyeluruh yaitu hukum
Negara/pemerintah.itulah sebabnya mengapa hukum adat merupakan hukum tertua atau hukum
Negara kesatuan republik indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan suku adat
mengapa indonesia di katakan negara yang sangat kaya adat istiadat budaya di bandingkan
dengan negara negara lain,dengan adanya perbedaan tersebutlah pemerintah maupun masing
masing individu di tuntut untuk menjaganya baik dari segi menghindari perselisihan maupun dari
segi pematenannya.
Dari banyaknya macam macam suku adat istiadat di indonesia maka banyak pula
perbedaan yang terjadi di antara suku satu dengan yang lain dalam hal ini perbedaan mengenai
cara menjalani kehidupan sehari hari seperti cara melangsungkan pernikahan,mulai dari
isteri,cara perceraian dan lain lanin yang mana pada kesempatan ini kami sebagai penyaji akan
Perbedaan antara suku satu dengan yang lainnya sangatlah menonjol,misalnya saja pada
masyarakat suku bugis yang dari awal pelaksanaan pernikahan sampai akhir pernikahan yang
bersifat mewah(meriah)yang mana itu dilakukan karena tuntutan budaya yang mana sudah
berkembang dalam masyarakat itu sejak nenek moyang mereka,di bandingkan masyarakat suku
jawa yang terkesan sangat sederhana dalam penyusunan acara perkawinan dari awal hingga
akhir.di sini terlihat jelas perbedaan antar kedua suku tersebut yang mana membuktikan bahwa
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah prinsip prinsip dan bentuk bentuk perkawinan dalam masyarakat hukum adat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Agar dapat Mengetahui bagaimanakah prinsip prinsip dan bentuk bentuk perkawinan dalam
2. Tujuan Khusus
b) Untuk menambah pengetahuan umumnya kepada pembaca dan khususnya para penyaji.
D. Sistematika Penyusunan
BAB I : PENDAHULUAN, Pada bab ini yang merupakan pendahuluan, terdiri atas latar
BAB II : DASAR TEORI, Pada bab ini diuraikan sekilas mengenai pengertian /definisi dari
materi yang akan di bahas dalam makalah ini serta jenis dan bagiannya.
BAB III : PEMBAHASAN, Pada bab ini menguraikan mengenai permasalahan yang akan di kaji
dalam penyusunan makalah ini yaitu permasalahan Pernikahan menurut Hukum adat
BAB IV : PENUTUP, Pada bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari
LANDASAN TEORI
Prinsip prinsip perkawinan dalam masyarakat hukum adat dapat di bedakan menjadi tiga
1. Masyarakat Patrilineal
Adalah masyarakat yang menarik garis keturunan hanya melalui garis ayah(laki
2. Masyarakat Matrilineal
adalah masyarakat yang menarik garis keturunan hanya melalui garis keturunan
barat
kekerabatan bilateral atau parental ini antara lain terdapat pada masyarakat
Dari prinsip prinsip keturunan dalam masyarakat hukum adat di atas terdapat pula bentuk
suaminya dan anak anak yg di lahirkan termasuk kedalam kleim suaminya,jadi lambang jujur
atau jujuran di maksudkan membeli gadis tersebut dan memutuskan hub keluarga si isteri dengan
tetap tinggal dalam golongan kerabatnya dan suaminya tinggal di dalam gol kerabatnya
sendiri,sedangkan anak anak termasuk dalam klein isteri,si suami boleh bergaul di dalam kerabat
3. Perkawinan mengabdi
Terjadi apabila pihak laki laki belum mampu memberikan mas kawin atau bingkisan
kepada keluarga isterinya.lelaki tersebut boleh menikahi si gadis tetapi dengan syarat,bahwa ia
harus mengabdi pada keluarga isterinya,anak anak masuk kedalam klein isteri sedangkan jika
bingkisan tersebut sudah di bayar atau lunas maka anak anak akan masuk ke klain suaminya.
(batak tobamadinding)
tukar menukar jodoh di antara dua keluarga.lelaki yg melawar si gadis wajib menyediakan
seorang gadis untuk lelaki dari kerabat si gadis yang di nikahinnya.(balimakedengan ngadtdk
5. Perkawinan sororat
Perkawinan penerusan adl perkawinan antara seorang laki laki dengan saudara
perempuan isterinya yg telah meninggal dunia,pemberian mas kawin tidak perlu lg,karna
6. Perkawinan levirat
Perkawinan mengganti adl perkawinan seorang janda dengan salah satu dari saudara
Dalam masyarakat hukum adat,bentuk kawin lari ini sangatdi kenal terkadang di
lakukan,bentuk kawin lari ini di sebut pula dengan mangalua(batak toba)kawin ijari(dayak
kalsel)lari bini (ambon)kawin roko(flores),silarinag(bugis-makasar)dan lain lain,dan kawin lari
ini di bedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
a. Kawin lari bersama
Apabila calon suami isteri melakukan lari bersama dengan tiada peminangan/pertunangan
kawinkan dengan orang lain dengan membawa lari gadis dengan paksaan.
BAB III
PEMBAHASAN
Negara indonesia merupakan salah satu negara yang terkaya akan suku dan budaya
bangsa,perbedaan karakter,ciri hkas antara suku satu dengan yang lain menjadi alasan utama
mengapa negara indonesia ini di sebut negara yang kaya akan suku bangsa.dari banyaknya dan
beragamnya suku bangsa di indonesia dari sabnag sampai marauke mengakibatkan perbedaan
yang signifikan antara suku satu dengan yang lain teritama pada bagian perkawinan,perceraian
dan sebagainya yang mana akan coba kami bahas selanjutnya di antaranya adalah:
Sistem perkawinan adat jawa berdasarkan prinsip keturunan bilateral pada adat jawa
Adapun perkawinan antara dua orang yang tidak terikat karena hubungan hubungan keluarga
dilakukan yakni:
a. Perkawinan Ngarang wulu adl suatu perkawinan antara seorang duda dengan wanita salah satu
gadis.
d. Triman,adl seorang yang mendapatkn isteri sebagai hadiah/pemberian dari salah satu
Pada masyarakat dayak kalimantan tengah yang di anggap ideal dan di ingini oleh
umum,yaitu:
a. Perkawinan di antara dua orang bersaudara sepupu yg kakek2nya adl saudara sekandung(hajenan)
b. Perkawinan di antara dua orang saudara sepupu yang ibu ibunya bersaudara
sekandung(anak saudara laki laki ibu dan anak saudara perempuan ayah)
causin)
b. Perkawinan di antara seorang dari generasi yg berbeda,misal antara seorang anak dengan
Orang dayak di kalimantan tidak melarang gadis mereka menikah dengan orang dari suku
bangsa lain,asalkan laki laki asingtersebut bersedia tunduk kepada adat mereka dan bersedia
terus berdiam di desa mereka.Biasanya pada masyarakat dayak kalimantan pada saat berumur 20
tahun untuk laki laki dan berumur 18 untuk wanita biasanya orang tuanya mencarikan
jodoh.pada zaman dulu orang tua masyarakat suku dayak kalimantan tengah berkuasa
sebgai berikut;
a. Assialang marola ,adl perkawinan antara saudara sepupu sederajat pertama dari pihak ayah
maupun ibu.
b. Assialanna memang ,adl perkawinan antara saudara sepupu derajat kedua,dari pihk bapak
maupun ibu
c. Ripaddeppe mabelae ,adl perkawinan antara saudara sepupu sederajat ketiga,juga dari kedua
belah pihak.
Dan adapula Perkawinan yg di anggap sumbang atau tidak boleh di lakukan adalah
sebagai berikut
Sebagian besar dari rumah tangga orang batak bersifat monogami,walaupun hukum adat
batak yang masih berlaku di pengadilan negeri tidak melarng poligami.namun demikian norma
agama kristen yang menghambat orang batak untuk melakukan poligini.sistem perkawinan orang
Perkawinan yang di anggap ideal oleh masyarakat batak adalah perkawinan antara orang
orang rumpal(marpariban dalam bahasa toba)yaitu antra seorang laki laki dengan anak
perempuan dari saudara laki laki ibunya.dengan demikian seorang laki laki batak sangat pantang
jika harus menikah dengan seorang dari marganya sendiri,dan juga dari perempuan anak dari
bahasa karo)dan adat perkawinan sorotan (ganci kabu dalam bahasa karo)khususnya pada orang
Adalah persetujuan antara kedua belah pihak(pihak calon suami dan isteri)untuk
kemukakan oleh pihak laki laki kepada pihak perempuan.cara ini sangat umum di lakukan oleh
2. Akibat pertunangan
a. Kedua belah pihak sudah terikat untuk melakukan perkawinan(tetapi paksaan untuk
batalkan.
a. Mappuce-puce.adl kunjungan dari keluarga laki laki kpd keluarga prempuan,untuk memeriksa
b. Massuro,adl Kunjungan dari utusan pihak keluarga laki laki kepada keluarga si gadis utk
pestanya dll.dan setelah tercapai kesepakatan maka masing masing keluarga melakukan:
c. Madduppa,adl pemberitahuan kepada semua kaum kerabat mengenai perkawinan yang akan
datang .
2. Dayak kalimantan
Orang tua si pemuda akan pergi ke rumah orang tua si gadis untuk menyerahkan
hakumbang auch ,semacam uang lamaran sambil menyatakan maksud kedatangannya.orang tua
gadis mengumpulkan semua kerabat mereka dan dengan sesakma menyelidiki tingkah laku/sifat
calon menantu.
syarat,dalam hal ini lamaran di tolak,Dan bila terpenuhi syarat maka lamaran di terima dan
Kerabat laki laki mengirimkan suatu delegasi resmi kerumah si gadis,kunjungan lamaran
ini dalam bahasa karo di sebut nungkuni atau ngembah belo selembar dan dalam bahasa toba di
sebut marhusip.
Apabila lamaran telah di terima dengan baik,maka sebelum upacara dan pesta
perkawinan di lakukan,ada suatu perundingan antara kerabat dari kedua belah pihak,perundingan
b. Jumlah harga yg akan di terima oleh saudara laki laki ibu dari si gadis(bere bere)
c. Jumlah harga yg akan di terima oleh saudara laki laki ibunya ibu si gadis(paman)
f. Jumlah harta yg akan di terima oleh saudara laki laki ibu si pemuda.
Pada adat batak toba,kecuali harta yang di serahkan kepada orang tua dan upa tulang si
gadis,ada pula harta yang harus di seahkan kepada saudara saudara laki laki dari ayah si gadis(si
Perkawinan tanpalamaran dan tanpa pertunagan atau dapat juga di sebut dengan kawin
lari,sering terjadi di beberapa masyarakat hukum adat di indonesia.bahkan cara demikian ini,di
beberapa daerah merupakan cara yang sangat umum di lakukan dan tidak di cela oleh anggota
1) Untuk membebaskan diri dari berbagai kewajiban yang menyertai perkawinan dengan cara
Kawin lari(silariang) dilakukan karena pinangan laki laki di tolak,atau pinagan si gadis
melakukan pengejaran kedua pasangan tersebut(tomasiri) dan jika berhasil ketemu pihak laki
Jika telah terjadi biasanya pihak laki laki mencari perlindungan kepada orang terkemuka
di masyarakat untuk meredam kemarahan orang tua si gadis tersebut dan menyarankan menerima
Bawa lari (lari bini) cara untuk melakukan perkawinan yg paling lazim.hal ini di lakukan
karena di sebabkan orang ambon yg umumnya lebih suka menempuh jalan pendek untuk
menghindari perundingan upacara.oleh sebab itu kawin lari atau bawa lari bini di pandang
kurang baik dan kurang di ingini oleh pihak kerabat wanita,sebaliknya dari kerabat laki laki hal
Kawin lari (ijari),walaupun namanya kawin lari tetapi bukan berarti bahwa dengan
larinya sepasang calon suami isteri tersebut,perkawinan sudah dapat terjadi.tindakan ini
merupakan suatu tindakan awal menuju pada upacara perkawinan adat.biasanya di lakukan oleh
kedua orang yang sepakat untuk hidup bersama,dan karena tidak mendapat restu dilakukanlah
kawin lari(ijari)
Demikianlah jika ada dua orang yang sepakat untuk hidup bersama,maka ia lari untuk
menuju kerumah kepala adat yang di sebut pangulu,atau kerumah seorang kawan baik yang
mempunyai kedudukan yang baik di dalam masyarakat.kepada tokoh tokoh inilah mereka
menyampaikan keputusan hati mereka,dan tokoh tokoh itulah yang nantinya menghubungi
Pada masyarakat flores khususnya masyarakat manggarai,di kenal pula kawin lari atau
kawin roko,perkawinan roko ini sering di laksanakan oleh pemuda pemuda yang tidak mau atau
tidak mampu membayar mas kawin yang di minta terlalu mahal,biasanya mas kawin yang di
minta sejumlah kerbau dan kuda.seringkali kawin roko atau kawin lari ini di lakukan pura pura
agar dapat menutupi ketidak mampuan seorang pihak laki laki karena tidak dapat memenuhi
Setelah seluruh rangkaian upacara adat,seperti pelamaran atau peminagan dan setelah
pertunagan dilakukan,maka di tetapkanlah hari pernikahan yang di ikuti oleh upacara perkawinan
adat.Pada upacara perkawinan adat ini berbagai daerah di indonesia di langsungkan secara
berbeda beda sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut.untuk
lebih jelasnya dapat di paparkan beberapa masyarakat hukum adat di antaranya adalah sebagai
berikut:
Upacara dimulai dengan Mappaenrebalanja,adl prosesi dari pihak laki laki di sertai
rombongan dari kaum krabat laki laki dan wanita,tua dan muda,dengan membawa macam
dengan pesta perkawinan (aggaukeng)pada pesta ini,para tamu yg di luar di undang untuk
tinggal beberapa lama di sana,dalam kunjungan tersebut sang isteri harus membawa pemberian
isteri,dan juga harus tinggal untuk beberapa hari dan wajib menberikan pemberian pemberian ke
keluarga isteri.setelah itu barulah merreka boleh pisah dam mengurus rumah tangga mereka
sendiri.
Upacara di kenal dengan fangowalu,pada pesta ini,di sembeleh banyak sekali babi untuk
para tamu sekaligus dengan maksud memamerkan kekayaan,setelah selesai acara mempelai
wanita di bawa pulang oleh suaminya dengan di antarkan oleh kaum kerabatnya sendiri di
wanita untuk menjenguk orang tuanya,sambil membawa oleh oleh daging babi rebus dan juga
Setelah selesai kunjungan ( minta diri)kedua mempelai yang sudah menjadi suami dan
isteri itu di bekali oleh seekor sigelo(babi betina yang khusus di pelihara untuk keperluan
ini),bibit padi dan sebilah parang(balewa)sebagai modalpertama dalam kehidupan suami dan
isteri.
3. Masyarakat Jawa
Pada menjelang hari pernikahan,bakal mempelai laki laki dengan di awali oleh satu
putusan yang mewakili orang tua dan kerabatnya menuju kerumah bakal mertua untuk
menunggu sampai tiba saat nikah,berdiam di tempat yang khususdi tunjuk oleh bakal
mertua(nyantri).sementara itu di rumah mempelai perempuan sendiri pada saat menjelang hari
pernikahan juga sudah di adakan upacara upacara adat sepertimandi kembang setaman.
apa yang di sebut malam trikatan atau malam midodareni di mana kerabat pihak perempuan
khususnya para pinesepuh,menghadiri hajat ini hingga jauh malam dengan maksud untuk
memohonkan kepada tuhan yang maha esa serta restu dari para leluhur supaya perkawinan yang
kan di langsungkan esok harinya akan membawa kebahagiaan bagi kedua mempelai serta kedua
kerabatnya.
Setelah tiba hari perkawinan,pengantin laki laki dengan diiringi oleh orang tua atau
walinya berikut para handai taulannya dan juga para tetangganya sedukuh maupun sedesa,pergi
ke kelurahan desa untuk melaporkan kepada kaum,yaitu salah seorang dari anggota pamong desa
yang khusus bertugas mengurus,nikah,talak dan rujuk,setelah itu ke kantor urusan agama untuk
menghadap ke penghulu dan dilaksanakanlah acara ijab kabul atau akad nikah.
akan membentuk suatu keluarga yang di sebut keluarga batih yang terdiri dari ayah,ibu dan anak
anak yang belum menikah.di dalam hidup bersama ini,akan timbul keterikatan antara hak dan
Pada umumnya,suami berkedudukan sebagai kepalarumah tangga dan isteri sebagai ibu
rumah tangga,tetapi hal ini dalam masyarakat hukum adat indonesia tidak selalu
demikian,sekedar sebagai contoh di bawah ini akan di paparkan kedudukan suami dan isteri
Selama Mereka masih bersama sama tinggal dengan mertua,maka suami tidak
mempunyai tanggung jawab rumah tangga,dan yg bertanggung jawab adalah ayah mertua.disinin
kedudukan wanita dalam keluarga dapat dikatakan tinggi.seorang ibu tampaknya lebih di takuti
di bandingkan seorang ayah,kedudukan tinggi dari seorang wanita ini terjadi pada waktu setelah
iskandar muda meninggal.pemerintahan pada waktu itu di pegang oleh raja putri yang dulu
bernama safiatudin,dan juga sebagai panglima perang seorang putri,yaitu laksamana malahajati.
Seorang yang menjadi warga klein ibunya di anggap lebih rendah derajatnya dari pada
saudara saudara yg lain yg menjadi warga klain ayahnya.sampai sekarang umumnya masih
menggolongkan laki laki yg lebih tinggi kedudukannya dari pada wanita.di dalam kehidupan
sehari hari maupun di dalam upacara upacara,golongan pemberi isteri mempunyai kedudukan
a. Harta yg di peroleh suami dan isteri secara warisan dan di bawa di dalam perkawinan
Biasanya sebelun atau sesudah di langsungkannya pernikahan pihak kerabat atau orang tua
telah memberikan warisan berupa harta kepada suami /isteri yg baru menikah agar harta
tersebut bisa di jadikan modal awal untuk membangun sebuah keluarga.dan apabila terjadi
perceraian maka harta tersebut kembali ke isteri / suami(yg mendapar warisan tersebut.
Contoh,seorang isteri di beri harta warisan oleh orang tuanya,jika si isteri meninggal maka
jatuh ke anak2nya,jika anak tersebut tidak ada(meninggal)maka harta itu kembali kepada
perkawinannya.
1) sebelum dalam artian sebelum menikah telah mempunyai harta,seperti seorangisteri
sebelum menikah telah bekerja dan membeli sebuah mobil,mobil tersebut merupakan
membeli sebidang tanah dan membuat rumah,dalam hal ini harta menjadi milik bersama atas
usaha bersama.
Contoh kasus adat:
Di jawa Barat ,terdapat kawin nyalindung kagelung yang mana isteri yg kaya
mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada suaminya.dlm hal ini yg mempunyai harta
nya benar benar di peroleh dari kerja keras suami dan isteri,jika suasana membaik lambat
d. Harta yg di hadiahkan kepada suami dan isteri bersama pada waktu pernikahannya.
terdapat pemberian sumbangan berupa uang,kado maupun dalam bentuk apapun,,yang mana
harta tersebut dimiliki oleh kedua pasang suami isteri tersebut sebagai harta bersama
Perceraian adalah pemutusan terhadap ikatan pernikahan baik secara adat,agama dan
hukum yang mana di sebabkan oleh sesuatu hal yg tidak dapat di selesaikan kecuali
berpisah(cerai).
mana sari satu pihak mempunyai hak dan kewajiban yang mana di antaranya adalah:
a. Timbul hak dan kewajiban antara suami dan isteri yang berupa tanggung jawab terhadap anak
maupun harta.anak yang berumur (di bawah 2-3 tahun)selalu mengikuti ibunya dan jika
sudah besar nanti anak wajib memilih untuk ikut dengan ayah atau ibu.
b. Pihak suami harus meninggalkan rumah isterinya dan anak nya tinggal bersama
ibunya(Minagkabau)
c. Pada masyarakat kalimantan dayak anak yang masih kecil tinggal bersama ibunya sedangkan
yang agak besar menjadi tanggung jawab kerabat/keluarga dari kedua belah pihak
d. Pada masyarakat batak,apabila suami meninggal dan terjadi perceraian,maka si janda harus
kawin levirat dengan salah satu dari kerabat suami,tetapi jika tidak mau,maka ia bisa minta di
ceraikan kepada jobu asal dari suaminya.pada batak toba isteri kedua dan anak anaknya sama
sekali tidk berhak atas segala harta yang telh ada.sedangkan pada batak karo,tidak ada
perbedaan antara isteri pertama dan lainnya.harta di bagi sama rata kepada isteri isterinya dan
anak anaknya.
2. Alasan perceraian
Pada umumnya,alasan terjadinya perceraian adalah karena zinah yang dilakukan oleh
kedua pihak baik isteri maupun suami,selain alasan umum tersebut terdapat pula alasan alasan
itu.
b. Ada hal yang bersifat perseorangan oleh masyarakat yang di anggap sebagai alasa untuk
bercerai
c. Karena tidak memperoleh keturunan(batak)
g. Karena idak setianya salah satu dari kedua pihak tersebut(kalimantan tengah)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara kesatuan republik indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan suku adat
mengapa indonesia di katakan negara yang sangat kaya adat istiadat budaya di bandingkan
dengan negara negara lain,dengan adanya perbedaan tersebutlah pemerintah maupun masing
masing individu di tuntut untuk menjaganya baik dari segi menghindari perselisihan maupun dari
segi pematenannya.
Yang mana dari segi pernikahan baik sebelum ,sesaat dan sesudah menikah merupakan
kegiatan yang mutlak dan pasti di alami oleh semua orang.oleh karena itu berbagai hal dan cara
di langsungkan sebaikmungkin demi melangsungkan upacara yang pasti semua orang akan
mengalaminya .oleh karena itu baik dari segi hukum agama terutama adat mengatur mengenai
kegiatan tersebut.dan pada intinya pernikahan di lakukan karena adanya keinginan untuk
menyambung tali persaudaraan antara satu dengan yang lainnya,walaupun berbeda cara
B. Saran
Semoga perbedaan adat istiadat terutama dalam segi perkawinan tidak membuat adanya
perpecahan di antara sesama bangsa indonesia,jadikan perbedaan tersebut sebagai kekayaan dan
kelebihan bangsa indonesia ini ,dengan mengambil sisi positifnya dan berusaha menjauhi sisi