Anda di halaman 1dari 11

PRE PLANNING

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


DAN DEMONSTRASI GOSOK GIGI DI SDN 010
KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH

OLEH:
KELOMPOK B

ASNELI, S. Kep
ANITA DESTRI SURYANI, S. Kep
ANDRI JAYA, S. Kep
DEVIZAR PUTRI, S. Kep
MIMIT SASMTA, S. Kep
RAHMI ANISA, S. Kep
RATNA WILIS, S. Kep
SRI IDAWATY, S. Kep
YUHELDI CENDRA, S. Kep
YESI WULANDARI, S. Kep
VANESIA URYANI, S. Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
PRE PLANNING
Topik : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dan Demonstrasi Gosok Gigi
Hari/Tanggal : Sabtu, 08 April 2017
Tempat: SDN 010 Kel. Lambung Bukit Kec.Pauh
Waktu : 09.00 WIB

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai, kebiasaan, kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan
individu. Pada anak usia sekolah menjaga kebersihan diri sangatlah penting seperti mandi,
sikat gigi, mencuci tangan, memotong kuku. Keempat aspek tersebut menjadi perhatian
karena kulit dan mukosa merupakan pertahanan utama terhadap serangan kuman-kuman
penyakit.
Dampak yang sering timbul pada masalah kebersihan diri diantaranya berdampak pada
fisik, banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan
integritas kulit, infeksi, dan diare. Dampak psikososial yang berhubungan dengan kebersihan
diri adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kebersihan diri sangatlah
penting bagi manusia terutama menggosok gigi. Dari hasil survei di RW 02 Kelurahan
Lambung Bukit 80% anak menyikat gigi 2x sehari. 19% anak menyikat gigi 1x sehari. 19
% anak mengalami masalah makan karena sakit gigi. 26% anak mengalami mengalami
masalah karies gigi (Kelompok B,2017). Sehingga dalam rangka mempertahankan derajat
kesehatan anak usia sekolah di RW 02 Kelurahan Lambung Bukit perlu dilakukan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan anak usia sekolah yang
berada di RW 02 Kelurahan Lambung Bukit dapat mengetahui cara menjaga
kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan anak usia sekolah dapat :
a. Mengetahui pengertian kesehatan gigi dan mulut
b. Mengetahui tentang penyakit gigi
c. Mengetahui penyebab penyakit gigi
d. Mengetahui tanda dan gejala sakit gigi
e. Mengetahui pencegahan penyakit gigi
f. Mengetahui cara menggosok gigi yang benar
g. Mampu mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang baik dan benar

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut Dan Demonstrasi Gosok Gigi
2. Sasaran dan Target
a. Sasaran
Siswa SDN 010 Kel. Lambung Bukit
b. Target
Siswa SDN 010 Kel. Lambung Bukit
3. Metode
Ceramah dan tanya jawab, serta demonstrasi
4. Media dan Alat
Layar infocus
Laptop
Microfon
Set sikat gigi
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Sabtu, 08 April 2017
Pukul : 09.00 WIB s/d selesai
Tempat: SDN 010 Kel. Lambung Bukit
6. Pengorganisasian dan Uraian Tugas
a. Moderator : Dona Fajrina, S.Kep
Tugas :
Bertanggungjawab terhadap jalannya penyuluhan
Membuka acara
Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan
Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan
Menutup acara kegiatan
b. Penyaji : Aida Fitri, S.Kep
Tugas: Memberikan materi penyuluhan kepada peserta
c. Fasilitator : Nurmaini, S.Kep Lasucy Mentari, S.Kep
Fadlah, S.Kep Gian Hawara, S.Kep
Randi Agustian, S.Kep Magdalena, S.Kep
Agnes Defvi, S.Kep Amelia Adriana, S.Kep
Rahmi Khairun Nisa, S.Kep
Tugas:
Bertanggungjawab terhadap kelancaran penyuluhan
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
d. Observer : Restina Pardosi, S.Kep
Tugas:
Mengamati proses kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

7. Setting Tempat

F P P A M F

V V V V F V V F V V V
F
V V V V V V F V
V F V

V V V V V V V F V V V
F
V V V V F V V V V V V
V V
V F V V V V V V V V V

V
O

Keterangan :

P : Pembimbing F : Fasilitator

A : Pemateri O : Observer

M : Moderator V : Peserta

Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta


1 5 menit 1. Pembukaan
a. Moderator mengucapkan salam - Menjawab salam
b. Moderator memperkenalkan anggota - Mendengarkan
kelompok
c. Menjelaskan tujuan dan topik dari - Mendengarkan
kegiatan penyuluhan
d. Membuat kontrak waktu kegiatan - Menyetujui
penyuluhan
2 20 menit
2. Materi Penyuluhan
a. Menggali pengetahuan peserta - Mengemukakan
tentang kesehatan gigi dan mulut pendapat
b. Memberikan reinforcement atas
jawaban
c. Menjelaskan tentang kesehatan gigi - Mendengarkan dan
dan mulut memperhatikan
d. Menggali pengetahuan peserta - Mengemukakan
tentang penyakit gigi (karies gigi) pendapat
e. Memberikan reinforcement positif
atas jawaban
f. Menjelaskan tentang penyakit gigi
- Mendengarkan dan
(karies gigi)
g. Menggali pengetahuan peserta memperhatikan
- Mengemukakan
tentang penyebab karies gigi
h. Memberikan reinforcement positif pendapat
atas jawaban
i. Menjelaskan tentang penyebab karies
gigi - Mendengarkan dan
j. Menggali pengetahuan peserta memperhatikan
tentang pencegahan penyakit gigi - Mengemukakan
k. Memberikan reinforcement positif pendapat
atas jawaban
l. Menjelaskan tentang pencegahan
penyakit gigi - Mendengarkan dan
m. Menggali pengetahuan peserta memperhatikan
tentang cara gosok gigi yang benar
n. Memberikan reinforcement positif - Mengemukakan
atas jawaban pendapat
o. Menjelaskan tentang cara gosok gigi
3 5 menit
yang benar
- Mendengarkan dan
3. Penutup memperhatikan
a. Moderator memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya mengenai materi
yang sudah dijelaskan untuk - Tanya jawab
mengevaluasi pemahaman peserta
b. Moderator menyimpulkan materi
penyuluhan bersama peserta
- Ikut menyimpulkan
c. Moderator mengucapkan salam materi penyuluhan
penutup bersama moderator
- Menjawab salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
75 % peserta menghadiri penyuluhan
Tempat, media serta alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan klien
a. Peserta mengetahui pengertian kesehatan gigi dan mulut
b. Peserta mengetahui tentang penyakit gigi
c. Peserta mengetahui 2 dari 3 penyebab karies gigi
d. Peserta mengetahui 4 dari 6 tanda dan gejala sakit gigi
e. Peserta mengetahui 3 dari 4 cara pencegahan gigi berlubang
f. Peserta mengetahui 3 dari 4 akibat malas menggosok gigi
g. Peserta mengetahui 3 dari 5 cara menggosok gigi yang benar
h. Peserta mampu mempraktekkan cara gosok gigi yang benar

Lampiran Materi Penyuluhan

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Defenisi
Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang
kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini
tidak tercium bau tak sedap. Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang tepat.
Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal
daripada dokter umum) kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke
dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi (Sahip,
2007). Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi-gigi pada rahang
atas dan rahang bawah, lidah serta saluran-saluran penghasil air ludah.
Kebersihan mulut dapat dilihat dari beberapa tingkat yaitu:
Debris: lapisan titis yang melekat dalam permukaan gigi (sisa makanan yang halus
dan kuman)
Karang gigi (Plak): sisa makanann yang melekat pada plak lama dan tidak dibersihkan
bercampur zat kapur didalam ludah mengindap menjadi keras.

B. Penyakit Gigi (Karies Gigi)


Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang
progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi yang dapat dicegah.
Penilaian risiko karies ini harus dilakukan pada setiap anak sebagai suatu pemeriksaan
dasar rutin. Menurut American Academy of Pediatric Dentistry, penilaian risiko karies pada
anak berdasarkan atas tiga bagian besar indikator karies yaitu: kondisi klinik, karakteristik
lingkungan, dan kondisi kesehatan umum.
Resiko karies ditandai dengan sensitivitas gigi yang meningkat, berlanjut ke sakit yang
tidak intens (nyeri ringan), berlanjut ke sakit sekali dan terakhir bisa menjadi abses (mati).

C. Penyebab Karies Gigi


Penyebab dari karies gigi karena kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dalam plak.
Plak adalah endapan lunak yang tidak berwarna dan melekat erat pada permukaan gigi
Plak terbentuk dari air ludah, sisa makanan yang halus, serta kuman
Tidak bisa hilang hanya dengan berkumur
Sisa makanan (tempat ideal kuman oleh kuman)
Penyakit dalam (DM)
Kekentalan saliva
Karies juga terdapat dari bagian luar gigi (email) sehingga gigi menjadi sakit, dan
meneyebabkan gigi mati dan terinfeksi dan berujung pada pembengkakan

D. Pencegahan Penyakit Gigi (Karies Gigi)


Tindakan pencegahan primer adalah suatu bentuk prosedur pencegahan yang dilakukan
sebelum gejala klinik dari suatu penyakit timbul dengan kata lain pencegahan sebelum
terjadinya penyakit.
Tindakan pencegahan primer salah satunya yaitu modifikasi kebiasaan anak yang
bertujuan untuk merubah kebiasaan anak yang salah mengenai kesehatan gigi dan mulutnya
sehingga dapat mendukung prosedur pemeliharaan dan pencegahan karies. Modifikasi
kebersihan anak dengan cara: menghilangkan kebiasaan buruk seperti mengkonsumsi
makanan yang manis dan lengket, cara sikat gigi yang tidak benar dan meminum susu
sebelum tidur. Sebaiknya anak minum air putih sesudah minum susu.

E. Cara Menggosok Gigi Yang Benar


Pendidikan kesehatan gigi harus ditingkatkan
Pendidikan kesehatan gigi mengenai kebersihan mulut, diet dan konsumsi gula dan
kunjungan berkala ke dokter gigi lebih ditekankan pada anak yang berisiko karies tinggi.
Pemberian informasi ini sebaiknya bersifat individual dan dilakukan secara terus menerus
kepada ibu dan anak. Dalam pemberian informasi, latar belakang ibu baik tingkat
ekonomi, sosial, budaya dan tingkat pendidikannya harus disesuaikan sedangkan pada
anak yang menjadi pertimbangan adalah umur dan daya intelegensi serta kemampuan
fisik anak. Informasi ini harus menimbulkan motivasi dan tanggung jawab anak untuk
memelihara kesehatan mulutnya.Pendidikan kesehatan gigi ibu dan anak dapat dilakukan
melalui puskesmas, rumah sakit maupun di praktek dokter gigi.
Kebersihan mulut
Penyikatan gigi anak mulai dilakukan sejak erupsi gigi pertama anak dan tatacara
penyikatan gigi harus ditetapkan ketika molar susu telah erupsi. Pencegahan primer pada
anak yang berisiko karies tinggi. Anak sebaiknya menyikat gigi dua kali sehari yaitu satu
jam setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
Cara menggosok gigi yang benar :

1. Pemilihan sikat gigi yg benar (gosok gigi secara benar dan teratur 2x sehari)
Gogok gigi yang baik dan benar sehingga sisa makanan dan plak dapat dibersihkan.
Pilih sikat gigi yang benar: Gagang lurus, kepala sikat sesuai dengan mulut, bulu sikat
halus.
2. Oleskan pasta gigi sebesar biji jagung, pegang sikat gigi senyaman mungkin dengan
posisi 450. Sikat/sapukan pada bagian gigi kanan ke kiri secara memutar dan pelan-
pelan.
3. Kemudian sikat bagian permukaan gigi kanan dan kiri secara menyikat, setelah itu
sapu gigi depan bagian dalam kearah luar.
4. Lakukan hal yang sama pada gigi bagian bawah.
5. Bersihkan llidah dan langit-langit lidah, lalu berkumur 1 kali
6. Simpan sikat gigi di tempat yang bersih, untuk mengindari terinfeksi bakteri. Jangan
lupa untuk ganti sikat gigi 3 bulan sekali. Pakai sikat gigi untuk 1 orang saja.

DAFTAR PUSTAKA

Bullechek, G. 2008. Nursing interventions classification (NIC). Ed.5. Philadelphia: Elseviers


Health Science Righyt Departement

Hygiene .http://en.wikipedia.org/wiki/Hygiene/Hygiene.Diaksespadatanggal 2 November


2016

......(2011).konsep-personal-hygiene.http://adhie-helene.blogspot.com/2009/09/konsep-
personal-hygiene.Diakses pada tanggal 2 November 2016
Kozier. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jakarta : EGC ;
2010

Potter & Perry. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai