Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN INSOMNIA

No. Dokumen :
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2016
SOP
Halaman : 1/2

Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Kedungrejo
PUSKESMAS
KEDUNGREJO
Dr. FERDAUS
NIP. 19700530 200701 1 008

1. Pengertian Insomnia adalah gejalah atau gangguan dalam tidur,dapat berupa


kesulitan berulang untuk mencapai tidur,atau mempetahankan
tidur yang optimal,atau kualitas tidur yang buruk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan insomnia
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor
440/11/431.201.7.8/2015 tentang penanganan insomnia
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan
praktik klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur 1. Petugas Poli/UGD melakukan anamnesis/alloanamnesis
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata cekung
.Bila terdapat gangguan organik,ditemukan kelainan organ.
3. Petugas (dokter) memberikan diagnosa sementara berdasarkan
hasil pemeriksaan,pedoman diagnosis:
a. Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk.
b. Gangguan terjadi minimal tiga kaliseminggu selama
minimal satu bulan.
c. Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan
sepanjang siang hari.
d. Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas
tidur menyebabakan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan.
4. Petugas memberikan penanganan :
a. Perbaiki pola hidup
b. Terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitif Behaviour
Therapy) bagi yang telah mengalami gangguan lebih
dari sebulan
c. Obat tidur biasanya hanya digunakan sebagai pilihan
terakhir. Obat tidur umumnya diresepkan dengan dosis
serendah mungkin dan dengan jangka waktu sesingkat
mungkin.
d. Untuk insomnia yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelelahan, stres berat atau terbangun tiba-
tiba pada malam hari, dokter dapat meresepkan
zopiclone atau zolpidem dengan dosis serendah
mungkin dan maksimal 1 bulan.
e. Untuk penderita insomia ysng mengalami cemas atau
depresi, dokter dapat meresepkan golongan obat
penenang seperti benzodiazepin atau antidepresan agar
penderita menjadi rileks dan dapat tidur dengan lelap.
5. Petugas melakukan konseling dan edukasi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar
mereka dapat memahami tentang insomnia dan dapat
menghindari pemicu terjadinya insomnia.
6. Petugas menetapkan kriteria rujukan
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan
perbaikan, atau apabila terjadi perburukan walaupun belum
sampai 2 minggu,pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan
sekunder yang memilikii dokter spesialis kedokteran jiwa

6. Diagram Alir
Anamnesa :

pasien tampak lelah dan mata cekung

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaanpenunjang

Diagnosa

1. Penatalaksanaan :
a. Perbaiki pola hidup
b. Terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitif Behaviour Therapy)
c. Obat tidur biasanya hanya digunakan sebagai pilihan terakhir,
dengan pilihan zopiclone atau zolpidem golongan obat
penenang seperti benzodiazepin atau antidepresan dengan dosis
serendah mungkin dan maksimal 1 bulan.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dalam Rekam


Medis
7. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli KIA
3. Rekaman Historis Diberlakukan
Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai