Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : Bencana kebakaran dan kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran
30 Menit
2. Waktu : Senin , 7 November 2016 pukul 08.00 WIB
3. Hari/ Tanggal : Mesjid
4. Tempat : Kelompok Lansia
5. Sasaran : Ria Nurfajria dan Yuni Sri Utami
6. Penyuluh :

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan simulasi selama 30
menit diharapkan sasaran dapat memahami tentang bencana kebakaran dan
kesiapsiagaan bila terjadi kebakaran
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan simulasi selama 30 menit,
diharapkan sasaran dapat :
a. Menyebutkan kembali pengertian bencana kebakaran
b. Menyebutkan kembali faktor penyebab bencana kebakaran
c. Dapat mempraktikan dan memahami, tentang kesiapsiagaan bila
terjadi kebakaran
d. Dapat mengetahui bahaya dari dampak kebakaran

C. MATERI
1. Apa itu kebakaran ?
2. Faktor penyebab umum kebakaran ?
3. Cara Pencegahan dan Penyelamatan dari Bencana Kebakaran?
D. METODE DAN MEDIA
1. Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Simulasi
2. Media : Leaflet, Lembar Balik

E. KEGIATAN
Waktu Tahap
Kegiatan
Penyuluhan Sasaran
Kegiatan

2 menit Pendahuluan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam


mengucapkan salam
2. Mendengarkan
2. Menyampaikan topik dan
penyuluhan
tujuan pendidikan kesehatan
menyampaikan topik dan
tujuan
3. Kontrak waktu untuk
3. Menyetujui
kesepakatan pelaksanaan
kesepakatan waktu
pendidikan kesehatan
pelaksanaan pendidikan
kesehatan
25 menit Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang Menyampai
pengetahuan sasaran tentang kan pengetahuannya
materi penyuluhan tentang materi penyuluhan
2. Menjelaskan materi Mendengark
penyuluhan kepada sasaran an penyuluh
dengan menggunakan leaflet menyampaikan materi
dan lembar balik, dan
melakukan simulasi tentang
kesiapsiagaan bila terjadi
Menanyakan
kebakaran.
hal-hal yang tidak
3. Memberikan kesempatan
dimengerti dari materi
kepada sasaran untuk
penyuluhan
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari materi
yang dijelaskan penyuluh.
3 menit Evaluasi/ 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
Penutupan kepada sasaran tentang materi yang diajukan penyuluh
yang sudah disampaikan 2. Mendemonstrasikan
penyuluh. kesiapsiagaan bila terjadi
2. Meminta
kebakaran.
mendemonstrasikan kembali 3. Mendengarkan
tentang simulasi yang telah penyampaian kesimpulan
diajarkan oleh penyuluh.
3. Menyimpulkan materi 4. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyuluh menutup acara
disampaikan kepada sasaran dan menjawab salam.
4. Menutup acara dan
mengucapkan salam serta
terima kasih kepada sasaran.

F. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian bencana kebakaran?
2. Sebutkan faktor penyebab terjadinya bencana kebakaran?
3. Sebutkan bahaya dari dampak yang terjadi akibat kebakaran?
4. Dapat mempraktikan dan memahami, tentang kesiapsiagaan bila
terjadi kebakaran

Materi Penyuluhan

KEBAKARAN
A. Definisi
Kebakaran adalah api yang tidak dikehendaki, boleh jadi api itu kecil
tetapi tidak dikehendaki adalah termasuk kebakaran.

B. Penyebab Kebakaran
1. Terdapat bahan mudah terbakar
2. Membuang puntung rokok sembarangan
3. Bahaya Listrik

Akibat penangganan listrik yang salah dapat menimbulkan panas


dan kebakaran, seperti misalnya :
a. Stop kontak bertumpuk-tumpuk.
b. Penggantian sekering secara sembarangan atau tidak sesuai
ukurannya.
c. Sambungan kabel atau stop kontak yang tidak baik atau kendor.
d. Pemakaian kabel yang ukurannya tidak sesuai dengan bebannya
e. Hubungan pendek
f. Penggunaan arus listrik tidak sesuai dengan ketentuan pada
peralatannya

4. Gas Elpiji (LPG)


Kondisi yang jelekdari peralatan kompor yang menggunakan gas
elpiji dapat membahayakan,dapat mengakibatkan kebakaran.

C. Kesiapsiagaan Saat Terjadi Kebakaran


Pertambahan usia adalah normal, dan fungsi fisiologis menurun
secara perlahan-lahan. Namun demikian, derajat tersebut tidak sama dan
terdapat perbedaan antara setiap individu. Oleh karena itu, pengaruh dari
bencana terhadap lansia pun beraneka ragam sesuai dengan fungsi
fisiologis yang dimiliki oleh setiap individu Fisik lansia.
Lansia telah memiliki beberapa pengalaman kehilangan. Bencana
pun akan menjadi pengalaman kehilangan. Bettis dkk mengatakan bahwa
pada proses menua terdapat dua proses, yakni proses yang memungkinkan
beradaptasi diri pada kehilangan dan proses yang membuat yang
bersangkutan sulit mengadaptasikan diri pada kehilangan.
Yang diprioritaskan pada saat terjadi bencana adalah memindahkan
orang lansia ke tempat yang aman. Orang lansia sulit memperoleh
informasi karena penurunan daya pendengaran dan penurunan komunikasi
dengan luar Tempat Aman. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakuakan
jika terjadi bencana kebakaran:
1. Periksa Pintu
Api dapat timbul dari balik pintu yang tertutup tanpa terlihat. Maka,
hati hatilah dalam melewati pintu untuk menyelamatkan diri.
Pastikan untuk memeriksa setiap pintu sebelum membukanya, caranya
dengan menempatkan punggung tangan Anda pada permukaan pintu
dan gagang pintu. Jika Anda merasa panas, jangan buka pintu.
Sebaliknya, temukan rute alternatif untuk melarikan diri, seperti
jendela atau melewati ruangan lainnya. Jika pintu ruangan tak terasa
panas, buka pintu secara perlahan-lahan dan pastikan tidak ada awan
tebal asap sepanjang rute Anda melarikan diri.

2. Beritahu Orang Lain


Segera beritahu orang lain di rumah jika tanda tanda kebakaran
terlihat di rumah Anda, misalnya ada percikan api yang membersar.
Jangan tunggu hingga alarm pada detektor asap berbunyi. Saat api
mulai membesar, usahakan untuk bergerak keluar dan bukan mencoba
untuk lari ke kamar atau ruangan lain dalam rumah yang dipenuhi asap
atau api.

3. Menelepon Pemadam Kebakaran


Jika Anda berhasil melarikan diri keluar rumah, mintalah tolong pada
tetangga Anda untuk menelepon pusat pemadam kebakaran. Nomor
pemadam kebakaran biasanya berbeda di beberapa wilayah di
Indonesia. Pastikan Anda melakukan panggilan darurat ke pemadam
kebakaran ini saat Anda sudah berada di luar rumah, dan bukan di
dalam rumah. Untuk itu, penting untuk mengetahui nomer telepon
penting yang bisa dihubungi saat keadaan darurat melanda di rumah,
seperti kebakaran ini.

4. Biarkan hewan peliharaan dan barang-barang berharga


tertinggal dan fokuslah untuk menyelamatkan diri Anda
Jangan pernah menunda melarikan diri dari rumah yang terbakar
demi mencari dan mengambil barang-barang berharga atau hewan
peliharaan yang Anda tidak tahu pasti di mana lokasinya. Hal ini
justru akan membahayakan keselamatan jiwa Anda. Sebaiknya,
segera keluar dari rumah tersebut, dan beritahukan pada petugas
pemadam kebakaran bahwa ada hewan peliharaan yang tertinggal
dan perlu diselamatkan.

5. Berhenti dan berguling saat pakaian terkena api


Jika pakaian Anda terbakar, jangan berusaha berlari. Bila mungkin,
lepas pakaian Anda. Jika tidak mungkin untuk melepaskannya,
segera padamkan apai dengan berguling guling di lantai untuk
memadamkan api.

6. Berjalan merangkak atau merunduk, tidak berdiri


Asap dan panas bisa naik dengan cepat dan memasuki seluruh area
dalam kamar. Oleh karena itu, tetap berjalan dengan rendah dan
sedikit merunduk atau bahkan merangkan di tanah. Hal ini adalah
cara paling aman untuk menjauhkan diri kebakaran di rumah,
terutama dari suhu tinggi api serta asap. Tetaplah berjalan
merunduk atau merangkak sampai Anda sukses melarikan diri dari
rumah yang terbakar.

7. Menutup wajah Anda


Menutup wajah dengan baju yang Anda kenakan atau dengan
handuk basah selama terjadi kebakaran rumah perlu dilakukan
guna menghalau asap yang pekat agar tak terhirup hidung.
Dengan menutup rongga hidung dengan kain tersebut, hal ini
membantu mencegah asap memasuki paru-paru Anda. Sembari
menutup wajah atau hidup dengan kain, perlahan berjalanlah
keluar.

8. Menutup pintu
Setelah Anda berhasil menerobos keluar dari ruangan, tutup pintu
di belakang Anda. Menutup pintu dapat mencegah api menyebar
ke ruangan lain.

9. Tetap berada di luar


Setelah Anda berhasil keluar dari rumah, tetaplah menunggu di
luar hingga api benar benar padam. Bahkan jika Anda
meninggalkan hewan peliharaan atau barang-barang di rumah,
jangan pernah mencoba kembali masuk ke rumah. Beritahu
petugas kebakaran jika masih ada hewan peliharaan yang masih
di rumah. Cukup beritahu mereka di mana posisi hewan
peliharaan Anda.

10. Berlindung di tempat pengungsian


Paska kebakaran, petugas setempat biasanya akan
mempersiapkan tempat pengungsian yang bisa digunakan untuk
tempat tinggal sementara korban kebakaran. Tetap di sana hingga
semua anggota kelarga telah tiba dan dinyatakan kondisinya
dalam keadaan baik.

D. Bahaya Dampak Kebakaran


Peristiwa kebakaran memberikan efek bahaya antara lain:
a. Asap
Asap adalah kumpulan partikel zat carbon ukuran kurang dari 0,5
micron sebagai hasil dari pembakaran tak sempurna dan bahan yang
mengandung karbon. Efeknya iritasi/rangsangan pada mata, selaput
lendir pada hidung dan kerongkongan.
b. Panas
Panas adalah suatu bentuk energi yang pada 300oF dapat dikatakan
sebagai temperatur tertinggi di mana manusia dapat bertahan /bernafas
hanya dalam waktu yang singkat.
Efeknya tubuh kehilangan cairan dan tenaga, luka bakar/terbakar
pada kulit dan pernafasan, mematikan jantung.
c. Nyala/Flame
Nyala/Flame biasa timbul pada proses pembakaran sempurna dan
membentuk cahaya berkilauan
d. Gas Beracun
Gas beracun antara lain:
1) Karbon Monoksida ridak berasa, tidak berbau, tidak berasa NAB
50ppm
2) Sulfur Dioksida (SO2) sangat beracun, menyebabakna gejala
lambat diri, kerusakan sistem pernafasan seperti bronchitis

3) Hidrogen Sulfida (H2S) >NAB 10ppm

4) Ammonia (MH3) >NAB 25ppm

5) Hydrogen Sianida (HCN) >NAB 10ppm

6) Acrolein (C3H4O) >NAB 0,1ppm

7) Gas hasil pembakaran zat sellulosa (kertas, kayu, kain) seperti


karbon monoksida, formaldehida, asam formiat, asam karboksitat,
metilalkohol, asam asetat, dll

8) Gas hasil pembakaran plastik seperti karbon monoksida, asam


klorida dan sianida, nitrogen eksida, dll

9) Gas hasil pembakaran karet seperti karbon monoksida, sulfur


dioksida, dan asap tebal

10) Gas hasil pembakaran scilena seperti hidrogen sianida, gas


amonia.

11) Gas hasil pembakaran wool seperti karbon monoksida, hidrogen


sulfida, sulfur dioksida, dan hidrogen sianida

12) Gas hasil pembakaran hasil minyak bumi seperti karbon


monoksida, karbon dioksida, axcolin, dan asap tebal.

Anda mungkin juga menyukai