Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO
Jalan Raya Tambakboyo NO.258 (0356) 411080
Email : puskesmas.iso.tambakboyo@gmail.com
TUBAN 62353

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

Nomor : 440/21.1.3/KPTS/414.051.029/2016

TENTANG

STANDAR LAYANAN KLINIS

KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan

keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif

dalam pelaksanaannya;

b. Bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut,

perlu ditetapkan standar layanan klinis;

c. Bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu

menetapkan keputusan Kepala UPTD Puskesmas tentang

Standar Layanan Klinis;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 Tahun 2011

tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Primer;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KESATU : Standar Layanan Klinis.

KEDUA : Pelayanan Klinis harus berorientasi pada SPM (Standar

Pelayanan Minimal.

KETIGA : Pelyananan klinis harus dilaksanakan sesuai SOP yang ada

di masing-masing unit pelayanan.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tambakboyo

pada Tanggal 15 April 2016

KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

BAMBANG PRIYO UTOMO


Nomor 440/21.1.3/KPTS/
414.051.029/2016
Revisi Ke 00
Berlaku Tgl 15 April 2016

Keputusan Kepala Puskesmas

Tentang

STANDAR LAYANAN KLINIS

Ditetapkan

Kepala UPTD Puskesmas Tambakboyo

dr. H. Bambang Priyo Utomo

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

Jalan Raya Tambakboyo No 258 Telepon (0356)0411080

Email : puskesmas.iso.tambakboyo@gmail.com

TUBAN 62353
Puskesmas Tambakboyo

Alamat : Jl. Raya Tambakboyo No.258, Kecamatan Tambakboyo 62353


LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

NOMOR 440/21.1.3/414.051.029/2016

TENTANG

STANDAR LAYANAN KLINIS

A. Pendaftara pasien

1. Pendaftaran pasien dipandu oleh SOP Pendaftaran

2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten sebagai berikut:

a. pendidikan minimal SMA/SMK

b. bisa mengoperasikan computer

3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien

4. Identitas pasien dipastikan minimal dengan 2 cara dari cara identifikasi

sebagai berikut:

a. nama pasien

b. tanggal lahir/umur pasien

c. alamat/tempat tinggal

d. no. rekam medis

5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi

lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi tarif, jenis pelayanan,

informasi tentang kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain

6. Hak dan kewajiban pasien diperhatikan pada keseluruhan proses

pelayanan yang dimulai dari pendaftaran

7. Hak-hak pasien

8. Kewajiban pasien

9. Kendala fisik bahasa dan budaya serta penghalang lain di identifikasi

dan ditindaklanjuti

B. Pengkajian, keputusan, dan rencana layanan

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang

kompeten melakukan pengkajian

2. Kajian awal meliputi, kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan

dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan

4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya

pengulangan yang tidak perlu.

5. informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi

kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis

6. proses kajian dilakukan langkah-langkah SOP

7. pasien dengan kondisi gawat atau darurat diprioritaskan dalam

pelayanan

8. kajian dan perencanaan asuhan dilakukan oleh tenaga kesehatan

professional yang kompeten

9. tersedia aktifitas kesehatan antar profesi jika diperlukan pelayanan

secara tim

10. proses pendelegasian wewenang dilakukan dalam kajian keputusan

layanan

11. pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional

yang memenuhi persyaratan.

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Ditetapkan prosedur penyusunan standart/prosedur layanan klinis

2. Kasus-kasus gawat darurat diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai

dengan prosedur pelayanan pasien gawat darurat

3. Kasus-kasus beresiko tinggi ditangani sesuai dengan prosedur

pelayanan kasus beresiko tinggi

4. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan

klinis

5. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis

keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain,

6. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan

7. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien dicatat dalam rekam

medis

8. Jika dilakukan perubahan rencana layanan dicatat dalam rekam medis

9. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko diinformasikan pada pasien


sebelum mendapatkan persetujuan

10. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)

didokumentasikan dalam rekam medis.

11. Pelaksanaan layanan klinis dimonitor, dievaluasi dan ditindak

lanjuti.

12. Evaluasi dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut

13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya

infeksi ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan

(kewaspadaan universal)

14. Pemberian obat/cairan intravena dilaksanakan dengan prosedur

pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur

yang aseptic

15. Kinerja pelayanan klinis dimonitor dan dievaluasi dengan indikatir yang

jelas

16. Hak dan kewajiban pasien dioerhatikan pada saat pemberian layanan

17. Keluhan pasien/keluarga diidentifikasi, didokumentasikan dan

ditindaklanjuti

18. Pasien berhak untuk menolak pengobatan


19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain

20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan

dipandu oleh prosedur yang baku

21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan diberikan,

diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan,

akibat dari keputusan dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan

keputusan tersebut

22. Pelayanan anastesi dan pembedahan dipandu dengan prosedur baku

23. Pelayanan anastesi dan pembedahan dilaksanakan oleh petugas yang

kompeten

24. Sebelum melakuakn anastesi dan pembedahan harus mendapatkan

informed consent

25. Status pasien dimonitor setelah pemberian anastesi dan pembedahan

26. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai

dengan rencana layanan


D. RENCANA RUJUKAN

1. Dokter yang menanganai bertanggung jawab untuk melaksanakan

proses rujukan1

2. Umpan balik fasilitas rujukan ditindak lanjuti oleh dokter/perawat yang

menagani

3. Jika pasien tidak mungkin dirujuk puskesmas wajib memberikan

alternative pelayanan

4. Rujukan pasien disertai dengan resume klinis

5. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan

yang telah dilakukan dan kebutuhan akan ditindak lanjut

6. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan

7. Pasien dengan kebutuhan khusus akan didampingi oleh petugas yang

kompeten

8. Criteria merujuk pasien meliputi:

a. Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau sub

spesialistik

b. Keterbatasan sarana, prasarana atau ketenagaan.

E. Rawat Inap

1. Memberikan standar layanan klinis dengn proses, pendaftaran pasien di

truskan dengan pengkajian, keputusan dan rencana layanan, setelah itu di

lakukan pelaksanaan layanan jika tidak memungkinkan di lakukan

rencana rujukan.

2. Melakukan pencampuran obat dengan proses siapkan alat perawat cuci

tangan membuka tutup obat mencampurkan cairan pelarut dengan obat,

kocok sampai tercampur setelah itu obat di ambil dengan spuitsesuai

dengan advis dokter setelah itu dokumtasikan.

3. Pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien, dokter memeriksa jika tidak

ada keluhan pasien di perbolehkan pulang dengan melengkapi persyaratan

yang di berikan oleh petugas, obet di berikan ke pasien serta kartu untuk
kontrol, perawat melepas infus dan memberikan KIE.

4. Merujuk pasien setelah memeriksa petugas dapat menyatakan pasien perlu

di rujuk dengan ketentuan petugas menjelaskan dan meminta persetujuan

rujukan, keluarga melengkapi administrasi termasuk biyaya ambulan,

setelah selasai ambulan di siapkan dengan sopirnya, pasien di antar ke RS

tujuan petugas kembali ke puskesmas dan menulis laporan.

5. Melakukan pertukaran sif jaga dengan cara petugas jaga menghubungi

perawat lain nya apakan bisa dimintai tolong untuk tukar jaga, setelah itu

itu pertukaran jaga di saksikan oleh kepala rawat inap.

6. Pelepasan selang infus, persiapkan pasien dan alat-alatnya, perawat cuci

tangan dan memakai sarung tangan, perawat mematikan klem, memasang

perlak di lanjutkan dengan melepas pelester dengan menggunakan kapas

alkohol biar mudah, cabut jarum abokat dengan pelan-pelan, buang abokat

beserta botol infus ke tempat sampah, tekan bekas tusukan dengan

menggunakan kapas alkohol dan menutup dengan kapas betadin, plester

dengan rapi,evaluasi dan dokumentasikan.

7. Melakuan pergantian cairan infus, perawat harus memastikan kebutuhan

cairan pasien benar-benar terpenuhi, menyiapkan alat, jelaskan prosedur


yang akan di lakukan dekatkan alat, matikan klem ambil botol yang

terpasang dan mengganti dengan cairan yang baru pastikan tidak ada

gelembung udara di selang infus, atur kembali tetesan sesuai program,

bereskan alat dan dokumentasikan.

8. Penghitungan cairan infus yang harus di lakukan adalah membaca

program dokter dan ikuti 6 benar, menghitung teteasan dengan

menggunakan kalibrasi tetesan mikro makro serta rumus, petugas cuci

tangan memakai sarung tangan, mengatur tetesan infis dan di sesuaikan

dengan menit. Kalau sudah selesai dokumentasikan.

9. Melakukan discharge planning sebelum pasien pulang dengan cara

memberi salam serta memperkenalkan diri di lanjutkan dengan memberi

penyuluhan kepada pasien kalau perlu menggunakan alat peraga,

mengevaluasi dengan cara memberi umpan balik atau tanya jawabdan

mendokumtasikan.

10. Melakukan pengisian rekam medik yang pertama mengambil fom reka
medik mengisi dengan dengan benar mulai dari biodata anamnesa sampai

terapi klau sudah selesai rekam medis di masukkan ke map.

11. Penata laksanaan Injeksi SC, penerimaan dan membaca resep, cuci

tangan dan petugas memberitau pasien apa yang akan di lakukan

mendekatkan alat serta memposisika pasien, petugas menganbil obat (skin

tas jika perlu), desinfektan lokasi yang akandi injeksi masukkan jarum

dengan kemiringan 45 derajad,masukkan obat dengan hati-hati, cabut

jarum bersihkan alat-alat dan di dokumentasikan.

12. Melakukan pemeriksaan suhu dengan cara menyiapkan alat dan

menyalakan nya buka baju pasien taruh temometer ke ketiak sampai

berbunyi tit lihat hasil yang tertera, bersihkan alat dan dokumentasikan.

13. Melakukan pengukuran tekan darah, petugas prosedur yang akan di

lakukan, memposisikan pasien dan menjaga privasi dengn cara menutup

tirai,petugas memasang manset spingnomanometer di atas denyut nadi

brachialis, petugas melakukan palpasi untuk menentukan diafrakma arteri,

pompa kantong manset sampai denyut nadi hilang, kurangi kompan pada

kantong mansed dengarkan pada angka berapa denyut nadi muncul dan

hilang, lepaskan mansed dari tangan bereskan alat, dokumentasikan.


14. Melakukan pemeriksaan denyut nadi, petugas memberitahukan

prosedur yang akan di lakukan, pasien di posisikan terus raba denyut nadi

arteri selama 1 menit hitung berapa jumlah nadi dan dokumentasikan.

15. Melakukan anamnesa pasien, petugas memanggil pasien dan

mencocokkan identitasnya serta mencatat semua keluhan yang di rasakan

dan semua informasi yang berhubungan dengan penyakitnya, memeriksa

tanda tanda vital, petugas menentukan diagnosa dan mengisi ke buku

register.

16. Pengukuran tinggi badan, petugas menyiapkan pasien dengan melapas

semua alat yang bisa mempengaruhi pengukuran seperti sandal dan topi,

pasien di suruh berdiri tegak dengan tungkai menempel di dinding, petugas

menarik alat pengukur tinggi badan di atas kepala baca hasil pengukuran,

bereskan alat dan dokumentasikan.

F. POLI MTBS
1. PENATALAKSANAAN BAYI MUDA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital pasien

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan.mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu

anak,mengisi formulir pencatatan MTBM


2. PENATALAKSANAAN CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI MATA DAN

MULUT
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Campak dengan komplikasi mata dan

mulut.memberi terapi paracetamol dan VIT A ,jika mata bernanah beri

salep mata tetrasiklin/chloramphenicol,bila ada luka di mulut beri

antiseptic.mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi

formulir pencatatan MTBS


3. PENATALAKSANAAN DHF
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan DHF memberi terapi O2 dan cairan intravena jika

ada syok dan beri paracetamol.mencatat hasil pemeriksaan pada status

kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


4. PENATALAKSANAAN INFEKSI TELINGA AKUT
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Infeksi Telinga Akut dan mmeberi terapi antibiotic

amoxilin sesuai dosis selama 5 hari,beri paracetamol untuk mengatasi

nyeri,keringkan telinga dengan bahan penyerap.mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


5. PENATALAKSANAAN MASTOIDITIS
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Mastoiditis memberi pengobatan antibiotic yang

sesuai dan beri paracetamol untuk mengatasi nyeri. mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


6. MENIMBANG BERAT BADAN BAYI
a. Memepersiapkan alat timbangan
b. Menstel timbangan dengan petunjuk angka pada angka nol
c. Membuka selimut bayi/baju/topi/sepatu
d. Membaringkan bayi diatas timbangan dan menginformasikan hasil

penimbangan
e. Mengangkat bayi dan memakaikan selimut/baju/topi/sepatu dan

menulis hasil penimbangan


7. PENATALAKSANAAN DEMAM PADA BALITA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Demam dan memberikan terapi .mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


8. PENATALAKSANAAN DIARE TANPA DEHIDRASI PADA BALITA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Diare Tanpa Dehidrasi dan memberikan pengobatan

sesuai terapi A beri ASI sering,oralit 6 bungkus dan tablet Zink selama

10 hari .mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi

formulir pencatatan MTBS


9. PENATALAKSANAAN DISENTRI PADA BALITA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Disentri dan memberi pengobatan antibiotic

cotrimoxazol dan zink bila disentri singela dan antibioyik metronidazole

dan zink untuk disentri amoeba.mencatat hasil pemeriksaan pada

status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS

10. PENATALAKSANAAN PNEUMONIA BERAT

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Pneumonia Berat dan memberi pengobatan

antibiotic yang sesuai,Oksigen 2-3 liter/menit.mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS

11. PENGGUNAAN TIMER


Mengatur posisi bayi/balita pada posisi yang mudah dilihat

pernafasannya,bayi tidak boleh menangis,membuka baju pasien dan

menghitung nafas menggunakan alat selama satu menit dan tulis hasil

pernafasan,melakukan pemeriksaan selanjutnya


12. PENIMBANGAN BERAT BADAN PADA ANAK
Mempersiapkan alat timbangan injak,menstel timbangan dengan

petunjuk angka nol,menyuruh pasien untuk membuka jaket topi dan

sepatu,menyuruh pasien untuk naik ketimbangan,mencatat hasil

penimbangan dan melanjutkan pemeriksaan selanjutnya


13. PENATALAKSANAAN PNEUMONIA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Pneumonia dan memberi pengobatan antibiotika

amoxilin 2 kali sehari selama 3 hari,beri pelega tenggorokan serta

pereda batuk yang aman obati wheezing bila ada.mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


14. RAMPLEED TES
Mempersiapkan alat tensimeter dan stetoskop, memasang

spigmomanometer pada lengan atas dan pompa tekanan darah, melepas

ikatan dan tunggu samapai tanada-tanda statis darah hilang kembali,


mencari dan hitung jumlah petekie yang timbul, mencatat hasil

pemeriksaan.

15. RUJUKAN DI POLI MTBS


Mengambil form rujukan yang sesuai dengn kriteria dan jenis layanan:
Rujukan internal,rujukan external,rujukan umum,rujukan

neonatal,rujukan BPJS, mengisi form rujukan di TTD dokter dan di

stempel
16. PENATALAKSANAAN THYPOID FEVER
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Thypoid dan memberi pengobatan kloramfenikol

selama 10-14 hari atau amoxilin 3x sehari atau kotrimoxazol 2x sehari

selama 10 hari dan parecetamol untuk menurunkan demam.mencatat

hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan

MTBS
17. PENATALAKSANAAN BATUK BUKAN PNEUMONIA

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta mengklasifikasikan

batuk bukan pneumonia beri pengobatan pelega tenggorokan dan pereda


batuk yang aman dan paracetamol bila demam.mencatat hasil pemeriksaan

pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS

18. PENATALAKSANAAN CAMPAK


Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Campak beri pengobatan paracetamol untuk

menurunkan demamnya dan vitamin A pada usia< 6 bln beri 50.000 IU

6-11 bln 100.000 IU dan 12 bulan 59 bulan 200.000 IU .mencatat

hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan

MTBS
19. PENATALAKSANAAN DERMATITIS ATOPIK

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Dermatitis Atopik beri pengobatan antibiotic topical

atau sistemik bila lesi meluas,beri oral sistemik antihistamin sedative

klorfeniramin maleat atau setirizine sesuai dosis.mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


20. PENATALAKSANAAN INFEKSI BAKTERI BERAT
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Infeksi Bakteri Berat dan memberi pengobatan cegah

gula darah tidak turun,beri dosis pertama antibiotic intramuscular dan

nasehati cara menjaga bayi tetap hangat di perjalanan. mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBM


21. PENATALAKSANAAN INFEKSI BAKTERI LOKAL
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Infeksi Bakteri Lokal dan memberi pengobatan

antibiotic yang sesuai,jika mata bernanah beri salep antibiotic/tetes

mata antibiotic ,melakukan asuhan dasar bayi muda,kunjungan ulang 2

hari. mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi

formulir pencatatan MTBM


22. PENATALAKSANAAN IKTERUS BERAT PADA BAYI MUDA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta


mengklasifikasikan Ikterus Berat Pada Bayi Muda beri pengobatan

dengan mencegah gula darah tidak turun,menjaga bayi tetap hangat dan

rujuk .mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi

formulir pencatatan MTBM


23. PENATALAKSANAAN IKTERUS PADA BAYI MUDA
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Ikterus Pada Bayi Muda beri pengobatan dengan

lanjutan asuhan dasara bayi muda,menyusu lebih sering.mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBM


24. PENATALAKSANAAN DIARE DEHIDRASI BERAT
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Daire Dehidrasi Berat beri pengobatan dengan beri

terapi C .mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi

formulir pencatatan MTBS


25. PENATALAKSANAAN DIARE DIHIDRASI RINGAN SEDANG
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Daire Dehidrasi Ringan Sedang beri pengobatan

dengan beri terapi B .mencatat hasil pemeriksaan pada status kartu

anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


26. PENATALAKSNAAN INFEKSI TELINGA KRONIK
Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital

,melakukan anamnesa dan pemeriksaan lainnya serta

mengklasifikasikan Infeksi Telinga Kronik beri terapi .mencatat hasil

pemeriksaan pada status kartu anak,mengisi formulir pencatatan MTBS


27. SOP POJOK ORALIT

Pasien dengan klasifikasi diare dehidrasi ringan sedang dilakukan

rehidrasi oral dengan cara pojok oralit selama 3 jam dan dilihat kembali

tingkat dehidrasinya apabila pasien sudah tidak dehidrasi maka pasien

bisa pulang

28. SOP KONSELING BAGI IBU

Melakukan konseling pada ibu kapan harus kembali segera dengan

melihat tanda dan gejala yang ada pada anak


29. SOP GIZI BAIK PADA BALITA

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan Gizi Baik

dan memberi pengobatan jika anak berumur kurang dari 2 tahun

lakukan penilaian pemberian makan dan nasehati sesuai Anjuran

Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit bila ada masalah pemberian

makan kunjungan ulang 7 hari

30. SOP GIZI KURANG PADA BALITA

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan Gizi

Kurang dan memberi pengobatan penilaian Pemberian Makan pada anak

dan neshati anak sesuai Anjuran Makan Anak sehat Maupun Sakit,

bila ada masalah pemberian makan kunjungan ulang 7 hari, lakukan

penilaian kemungkinan TB dan kunjungan ulang 30 hari

31. SOP PENATALAKSANAAN ANEMIA PADA PASIEN BALITA

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan Anemia

dan beri tindakan penilaian pemberian makan pada anak ,bila ada

masalah beri konseling pemberian makan dan kunjungan ulang 7

hari,beri zat besi,beri obat cacing jika anak 1 tahun dan belum

mendapatkan obet dalam 6 bulan terakhir,nasehati kunjungan ulang 14

hari

32. SOP PENATALAKSANAAN BALITA TIDAK ANEMIA

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan Balita

Tidak Anemia dan memberi tindakan jika anak < 2 tahun nilai

pemberian makan pada anak ,bila ada masalah pemberian makan

kunjungan ulang 7 hari


33. SOP PENATALAKSANAAN PASIEN BALITA DIDUGA TERINFEKSI

HIV

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan Balita di

duga Terinfeksi HIV dan memberi tindakan Rujuk Ke RS Rujukan ARV

34. SOP PENATALAKSANAAN PASIEN BALITA KEMUNGKINAN BUKAN

HIV

Melakukan pemeriksaan meliputi pemeriksaan tanda-tanda

vital,anamnesa dan pemeriksaan lainnya.mengklasifikasikan

Kemungkinan Bukan HIV dan memberi tindakan Rujuk Ke RS Rujukan

ARV

G.

Ditetapkan di Tambakboyo

Pada Tanggal 15 April 2016

KEPALA UPTD PUSKESMAS TAMBAKBOYO

BAMBANG PRIYO UTOMO

Anda mungkin juga menyukai