NPM : 1506672546
Manusia memiliki sesuatu yang orang lain tidak perlu tahu; entah sekecil apapun
atau sebesar apapun.
Sore itu, Putri sedang berlari bersama adiknya. Saat di pertigaan gang, Putri menabrak
seseorang dan ia pun jatuh tersungkur. Ia ditolong oleh orang yang ternyata adalah Rizki,
teman satu sekolah dan juga teman masa kecil karena masih dalam lingkungan tetangga yang
sama. Untuk memecah situasi yang canggung, Rizki menanyakan sedang apa namun Putri
tersipu malu dan berusaha menghindar dari pertanyaan tersebut. Rizki mendapat respon yang
ambigu, Dio menjelaskan bahwa berat badan kakaknya naik karena memakan makanan manis
dalam jumlah besar saat weekend dan berusaha diet. Mendengar hal itu, Putri memerah
karena malu dan memarahi adiknya. Di tengah perbincangan tersebut, muncul pria yang
berumur sekitar kepala empat membawa pisau dan mengancam Rizki untuk mengembalikan
uangnya karena merasa tertipu. Rizki tidak mengerti apa yang dikatakan pria tersebut namun
pria tersebut mencoba menikamnya. Dengan refleks, Rizki memukul perut pria tersebut
hingga jatuh tersungkur namun lengannya terkena goresan pisau. Tiba-tiba, Rizki
mengeluarkan pisau dari kantong celananya dan terlibat perkelahian. Perkelahian tersebut
berakhir dengan kemenangan Rizki. Pria tersebut yang tersungkur di tanah dan Rizki
memberi sebuah amplop berisi uang. Pria tersebut ketakutan melihat wajah Rizki yang penuh
dengan senyuman licik. Setelah itu, Rizki memutuskan untuk pulang, meninggalkan Putri dan
Adiknya. Perasaan perempuan itu campur aduk, mengetahui fakta bahwa teman masa
kecilnya bukan seseorang yang ia kenal lagi.
Deskripsi Panel
Judul : Klandestin
Putri : ?!