Anda di halaman 1dari 5

HUKUM

Disusun guna memenuhi tugas PKn

Disusun oleh : Amy Mukaromatun Luthfiana (04)

Ines Fiera Wijayanti (16)

SMA 1 KEDUNGWUNI
Tahun Pelajaran 2010/2011

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Serta
saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Suci Relawati selaku
pembimbing mata pelajaran PKn. Tanpa beliau saya tidak akan
pernah membuat tugas seperti ini.
Tugas ini belum mencapai sempurna. Banyak kekurangan
didalamnya oleh karena itu saran, kritik, komentar, dan perbaikan
saya terima dengan tangan terbuka, guna menyempurnakan
sinopsis ini, Karena saya manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sekian dan
terimakasih.

1. Pengertian Hukum
Ada beberapa pendapat para pakar mengenai pengertian hukum

1. Mayers menjelaskan bahwa hukum itu adalah semua aturan yang menyangkut
kesusilaan dan ditujukan terhadap tingkah laku manusia dalam masyarakat serta sebagai
pedoman bagi penguasa Negara dalam melaksanakan tugasnya.

2. Utrecht berpendapat bahwa hukum adalah himpunan perintah dan larangan untuk
mencapai ketertiban dalam masyarakat dan oleh karenanya masyarakat harus
mematuhinya.

3. Simorangkir mengatakan bahwa hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan
sebagai pedoman tingkah laku manusia dalam masyarakat yang dibuat oleh lembaga
berwenang serta bagi sapa saja yang melanggarnya akan mendapat hukuman.

4. Sudikno Mertokusuro menyatakan bahwa hukum adalah sekumpulan peraturan-


peraturan atau kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama, keseluruhan peraturan
tentang tingkah laku yang berlaku dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan
pelaksanaannya dengan suatu sanksi.

5. Achmad Ali menyatakan hukum adalah seperangkat norma tentang apa yang benar dan
apa yang salah, yang dibuat dan diakui eksistensinya oleh pemerintah yang dituangkan
baik dalam aturan tertulis (peraturan) maupun yang tidak tertulis yang mengikat dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya secara keseluruhan dan dengan ancaman sanksi
bagi pelanggar aturan tersebut.

2. Macam-Macam Hukum

Hukum sebagai peraturan hidup manusia banyak sekali ragamnya. Demi memudahkan
pemahaman, hukum dapat digolongkan menurut beberapa aspek. Penggolongan atau klasifikasi
hukum adalah sebagai berikut.

1. Hukum menurut wujud atau bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu:


Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui tertulis dan dicantumkan dalam berbagai
peraturan negara. Misalnya, undang-undang, keputusan presiden dan lain-lain.
Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh dalam masyarakat tertentu.
Salah satu contohnya adalah hukum adat. Dalam praktik ketatanegaraan, hukum tidak tertulis
disebut juga sebagai konvensi.
2. Hukum menurut daerah berlakunya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
Hukum lokal merupakan hukum yang hanya berlaku di wilayah atau daerah tertentu dalan suatu
wilayah negara.
Hukum nasional adalah hukum yang berlaku menyeluruh (melingkup seluruh wilayah) dalam
suHukum internasional adalah yang berlaku secara internasional (dipergunakan atau disepakati
oleh 2 negara atau lebih).
3. Hukum menurut waktu berlakunya dibedakan menjadi dua, yaitu:
Ius constitutum adalah hukum yang telah ditetapkan dan berlaku saat ini. Hukum yang
telahdisahkan dan berlaku disebut juga hukum positif.
Ius constituendum adalah hukum yang masih dicita-citakan. Hukum ini belum ditetapkan
sehingga masih belum bisa diberlakukan.
4. Hukum menurut isinya dibedakan menjadi dua, yaitu:
Hukum public atau hukum negara adalah hukum yang mengatur hubungan antara warga Negara
dan negara dalam hal menyangkut kepentingan umum.
Hukum privat atau hukum sipil adalah hukum yang mengatur hubungan antara dua orang atau
lebih sebagai individu.
5. Hukum menurut fungsinya dibedakan menjadi dua, yaitu:
Hukum materil adalah hukum yang berisi pengaturan tentang hal-hal yang boleh atau tidak
boleh dilakukan atau bisa juga dikatakan bahwa hukum materil berisi perintah dan larangan.
Hukum formil adalah hukum yang berisi tentang tata cara melaksanakan dan
mempertahankan/menegakkan hokum materil.
Hukum menurut Hukum yang memaksa adalah hukum yang memiliki sifat harus ditaati dan
dilaksanakan oleh semua pihak.
Hukum yang mengatur (pelengkap) adalah hokum yang dalam keadaan konkret dapat
dikesampingankan atau tidak dijalankan.
6. Hukum menurut sumbernya dibedakan menjadi empat, yaitu:
Hukum undang-undang adalah hokum yang tercantum dalam peraturan perundangan.
Hukum adat atau hokum kebiasaan adalah hukum yang berasal dari adat atau kebiasaan suatu
daerah yang menjadi ciri khas masyarakatnya.
Hukum traktat adalah hukum yang dibuat oleh negara-negara yang mengadakan perjanjian antar
negara.
Hukum yurisprudensi adalah hukum yang terbentuk karena keputusan hakim. (sumber: Sri
Jutmini & winarno. 2006. Kewarganegaraan. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)

Di samping penggolongan hukum, dikenal juga istilah lapangan hukum. Lapangan hukum adalah
hal atau isi yang dimuat dalam peraturan hukum tersebut. Berdasar isinya, kita telah mengenal
adanya hukum publik dan hukum privat.
Dalam hukum publik kita mengenal lapangan hukum seperti hukum pidana, hukum tata negara,
maupun hukum administrasi negara. Dalam hukum privat kita mengenal lapangan hukum seperti
hukum perdata, hukum dagang, hukum keluarga, hukum waris, dan hukum perkawinan.
Pengertian berbagai lapangan hukum tersebut adalah sebagai berikut.

1) Hukum pidana adalah hukum yang mengatur mengenai perbuatan berupa pelanggaran dan
kejahatan yang merugikan kepentingan umum. Hukum pidana memberikan ancaman sanksi
pidana bagi pelaku perbuatan itu.
2) Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur penyelenggaraan negarac tertentu. Hal-hal
yang biasanya diatur, antara lain bentuk dan susunan negara, sistem pemerintahan negara, serta
alat perlengkapan negara.
3) Hukum administrasi negara atau disebut pula sebagai hukum tata usaha negara atau hukum tata
pemerintahan, adalah serangkaian peraturan yang memuat cara kerja, cara melaksakan hak dan
kewajiban, serta hubungan kerja antar alat perlengkapan negara.
4) Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar orang atau antar subjek hukum
yang menitikberatkan pada kepentingan perseorangan/individu.
5) Hukum dagang berisi aturan yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam menjalankan
suatu usaha.
6) Hukum keluarga memuat aturan yang mengatur hubungan antara seorang laki-laki dan
perempuan dalam hal mereka terikat dalam perkawinan dan memiliki anak. Salah satu yang diatur
dalam hukum keluarga adalah masalah perkawinan anak, harta bersama, dan perkawinan.
7) Hukum waris adalah aturan hukum yang mengatur tentang benda atau kekayaan orang yang
telah meninggal dan akibat hukum bagi keluarga yang ditinggalkannya.
8) Hukum perkawinan adalah aturan hukum yang mengatur tentang persyaratan dan sahnya
perkawinan.

3. Fungsi Hukum
Fungsi hukum dalam perkembangan masyarakat sebagai berikut:

a. Sebagai pengatur tata tertib hubungan masyarkat. Sebagai pengatur tata tertib, hukum
juk kepada kehidupan bermasyarakat, mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang
harus diperbuat dan mana yang tidak boleh diperbuat. Dengan demikian, segala
sesuatunya dapat berjalan tertib dan teratur. Disamping itu, karena hukum mempunyai
sifat memaksa, yang melanggar peraturan akan dikenai sanksi hukuman.

b. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadaan sosial lahir dan batin.

c. Sebagai fungsi kritis.

Yang dimaksud dengan fungsi kritis hukum ialah daya kerja hukum yang dapat
melakukan pengawasan tidak hanya terbatas pada aparatur pengawas saja tetapi juga
termasuk aparatur penegak hukum.

d. Sebagai penggerak pembangunan.

Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat dipergunakan atau didayagunakan untuk
menggerakan pembangunan.
4. Pengertian Negara Hukum

1. ARISTOTELES
Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya.
2. HUGO KRABBE
Bahwa Negara seharusnya Negara Hukum (rechtsstaat) dan setiap tindakan Negara harus
didasarkan pada hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan pada hukum.
3. F.R. Bothlingk
De staat, waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen van recht
(negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi oleh ketentuan
hukum).
4. Wirjono Prodjodikoro
1. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat perlengkapan dari
pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam negara
saling berhubungan masing-masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus
memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku;
2. Semua orang (penduduk) dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada
peraturan-peraturan hukum yang berlaku.

Di Eropa dikenal dua tipe pokok Negara Hukum, yaitu:


1. Type Anglo Saxon (Inggris, Amerika), berintikan Rule of Law
2. Type Eropa Kontinental (Jerman, Belanda, Belgia, Skandinavia), yang berdasarkan
pada kedaulatan Hukum (Rechtsouvereiniteit); jadi berintikan Rechstaat (Negara Hukum)

Pengertian Negara Hukum di Indonesia


5. Prof. R. Djokosutomo, SH
Negara Hukum menurut UUD 1945 adalah berdasarkan pada kedaulatan hukum.
Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah merupakan subjek hukum, dalam arti rechtstaat
(badan hukum republik). Karena negara itu dipandang sebagai subjek hukum, maka jika
ia bersalah dapat dituntut didepan pengadilan karena perbuatan melanggar hukum.
6. Prof. Dr. Ismail Suny, SH., M. CL dalam brosur beliau Mekanisme Demokrasi
Pancasila mengatakan, bahwa negara hukum Indonesia memuat unsur-unsur:
1. Menjunjung tinggi hukum
2. Adanya pembagian kekuasaan
3. Adanya perlinduungan terhadap hak-hak asasi manusia serta remedi-remedi prosedural
untuk mempertahankannya

Anda mungkin juga menyukai