(Hipotensi)
penyakit jantung,
penyakit ginjal,
stroke
Tekanan darah rendah (hypotension) adalah tekanan begitu rendah yang menyebabkan gejala-gejala
atau tanda-tanda yang disebabkan oleh aliran darah yang rendah melalui arteri-arteri dan vena-vena.
Ketika aliran darah terlalu rendah untuk menyerahkan oksigen dan nutrisi-nutrisi yang cukup pada
organ-organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ-organ tidak berfungsi secara normal dan
mungkin rusak secara permanen.
Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah ditentukan terutama oleh tanda-tanda
dan gejala-gejala dari aliran darah yang rendah dan tidak oleh angka tekanan darah yang spesifik.
Beberapa individu-individu mungkin mempunyai tekanan darah dari 90/50 dengan tanpa gejala-gejala
dari tekanan darah rendah dan oleh karenanya tidak mempunyai tekanan darah rendah.
Bagaimanapun, yang lain-lain yang normalnya mempunyai tekanan darah tinggi mungkin
mengembangkan gejala-gejala tekanan darah rendah jika tekanan darah mereka jatuh ke 100/60.
Bagaimana Tekanan Darah Dihasilkan ?
Sewaktu pengenduran (relaksasi) dari jantung (diastole) bilik kiri jantung (left ventricle of the heart)
terisi dengan darah yang kembali dari paru-paru. Kemudian bilik kiri (left ventricle) berkontraksi dan
memompa darah kedalam arteri-arteri (systole). Tekanan darah sewaktu kontraksi dari bilik (tekanan
sistolik) ketika darah secara aktif disemburkan kedalam arteri-arteri adalah lebih tinggi daripada
sewaktu pengenduran (relaksasi) dari bilik (tekanan diastolik). Nadi yang kita dapat rasakan ketika
kita menaruh jari-jari tangan kita diatas arteri disebabkan oleh kontraksi dari bilik kiri.
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor: 1) Jumlah darah yang dipompa oleh bilik kiri jantung
kedalam arteri-arteri, dan 2) tahanan (resisten) pada aliran darah yang disebabkan oleh dinding-
dinding dari arterioles (arteri-arteri yang lebih kecil).
Umumnya, tekanan darah cenderung lebih tinggi jika lebih banyak darah yang dipompa kedalam
arteri-arteri atau jika arteriol-arteriol adalah sempit dan kaku. Arteriol-arteriol yang sempit dan kaku,
dengan menahan aliran darah, meningkatkan tekanan darah. Ini seringkali terjadi ketika pasien-
pasien yang lebih tua mengembangkan atherosclerosis.
Tekanan darah cenderung lebih rendah jika lebih sedikit darah yang dipompa kedalam arteri-arteri
atau jika arteriol-arteriol adalah lebih besar dan lebih lentur dan, oleh karenanya, mempunyai lebih
sedikit tahanan (resisten) pada aliran darah.
Jantung dapat mempercepat dan berkontraksi lebih sering dan ia dapat menyemburkan
lebih banyak darah dengan setiap kontraksi. Kedua respon ini meningkatkan aliran darah
kedalam arteri-arteri dan meningkatkan tekanan darah.
Vena-vena dapat meluas dan menyempit. Ketika vena-vena meluas, lebih banyak darah
dapat disimpan di vena-vena dan lebih sedikit darah yang kembali ke jantung untuk dipompa
kedalam arteri-arteri. Sebagai akibatnya, jantung memompa lebih sedikit darah, dan tekanan
darah lebih rendah. Pada sisi lain, ketika vena-vena menyempit, lebih sedikit darah yang
tersimpan di vena-vena, lebih banyak darah yang kembali ke jantung untuk dipompa kedalam
arteri-arteri, dan tekanan darah lebih tinggi.
Contohnya, volume darah yang rendah yang disebabkan oleh perdarahan (seperti perdarahan borok di
lambung anda atau dari pencabikan yang buruk dari luka) dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Tubuh secara cepat merespon pada volume dan tekanan darah yang rendah dengan penyesuaian-
penyesuaian berikut yang semuanya meningkatkan tekanan darah:
Detak jantung meningkat dan kontraksi-kontraksi jantung yang dengan sekuat tenaga
meningkat, jadi lebih banyak darah dipompa melaui jantung.
Vena-vena menyempit untuk mengembalikan lebih banyak darah ke jantung untuk dipompa.
Aliran darah ke ginjal-ginjal berkurang untuk mengurangi pembentukan urin dan dengan
demikian meningkatkan volume darah di arteri-arteri dan vena-vena.
Respon-respon yang dapat menyesuaikan diri ini akan mempertahankan tekanan darah dalam batasan
normal kecuali kalau kehilangan darah menjadi begitu buruk yang membuat respon-respon menjadi
kewalahan.
Apakah Tekanan Darah Rendah Buruk Untuk Kesehatan Anda ?
Orang-orang yang mempunyai tekanan-tekanan darah rendah mempunyai risiko yang lebih rendah
dari stroke, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Olahragawan-olahragawan, orang-orang yang
berolahraga secara teratur, orang-orang yang memelihara berat badan yang ideal, dan orang-orang
bukan perokok cenderung mempunyai tekanan-tekanan darah yang lebih rendah. Oleh karenanya,
tekanan darah rendah diinginkan sepanjang ia tidak cukup rendah untuk menyebabkan gejala-gejala
dan merusak organ-organ di tubuh.
Pergi dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri seringkali menimbulkan gejala-gejala dari
tekanan darah rendah. Ini terjadi karena berdiri menyebabkan darah untuk "menempat" di vena-vena
dari tubuh bagian bawah, dan ini dapat menurunkan tekanan darah. Jika tekanan darah sudah rendah,
berdiri dapat membuat tekanan darah memburuk, ke titik dari penyebab gejala-gejala. Pengembangan
dari kepala yang ringan, pening, atau pingsan atas berdiri yang disebabkan oleh tekanan darah rendah
disebut orthostatic hypotension. Individu-individu yang normal mampu untuk mengkompensasi
secara cepat untuk tekanan rendah yang diciptakan oleh berdiri dengan respon-respon yang
didiskusikan sebelumnya dan tidak mengembangkan orthostatic hypotension.
Ketika ada tekanan darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke arteri-arteri koroner (arteri-
arteri yang menyuplai darah ke otot jantung), seseorang dapat mengembangkan nyeri dada (suatu
gejala dari angina) atau bahkan serangan jantung.
Ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal-ginjal, ginjal-ginjal gagal untuk mengeliminasi
pembuangan-pembuangan dari tubuh, contohnya, urea dan creatinine, dan peningkatan pada tingkat-
tingkat mereka di darah terjadi (contohnya, kenaikan-kenaikan dari blood urea nitrogen atau BUN dan
serum creatinine).
Shock adalah kondisi yang mengancam nyawa dimana tekanan darah rendah yang gigih menyebabkan
organ-organ seperti ginjal-ginjal, hati, jantung, paru, dan otak untuk gagal secara cepat.
Dehidrasi adalah umum diantara pasien-pasien dengan mual, muntah, dan diare yang
berkepanjangan. Jumlah-jumlah yang besar dari air hilang ketika muntah dan dengan diare,
terutama jika pasien tidak minum jumlah-jumlah cairan yang cukup untuk menggantikan air
yang menipis/habis.
Penyebab-penyebab lain dari dehidrasi termasuk olahraga, berkeringat, demam, dan kelelahan
karena panas, atau serangan panas. Individu-individu dengan dehidrasi ringan mungkin
mengalami hanya kehausan dan mulut yang kering. Dehidrasi yang sedang sampai berat
mungkin menyebabkan orthostatic hypotension (dinyatakan dengan keringanan kepala,
pening-pening, atau pingsan sewaktu berdiri). Dehidrasi yang diperpanjang dan berat dapat
menjurus pada shock, gagal ginjal, kebingungan, acidosis (terlalu banyak asam di darah),
koma, dan bahkan kematian.
Perdarahan sedang atau berat dapat secara cepat menghabiskan darah dari tubuh
seseorang, menjurus pada tekanan darah rendah atau orthostatic hypotension. Perdarahan
dapat berakibat dari trauma, komplikasi-komplikasi operasi, atau dari kelainan-kelainan
pencernaan seperti borok-borok, tumor-tumor, atau diverticulosis. Adakalanya, perdarahan
mungkin begitu berat dan cepat (contohnya, perdarahan dari pecahnya aortic aneurysm)
sehingga ia menyebabkan shock dan kematian dengan cepat.
Otot jantung yang melemah dapat menyebabkan jantung untuk gagal dan mengurangi
jumlah darah yang dipompanya. Satu penyebab yang umum dari otot jantung yang melemah
adalah kematian dari bagian yang besar dari otot jantung yang disebabkan oleh serangan
jantung tunggal yang besar atau serangan-serangan jantung yang lebih kecil yang
berulangkali. Contoh-contoh lain dari kondisi-kondisi yang dapat melemahkan jantung
termasuk obat-obat yang beracun pada jantung, infeksi-infeksi dari otot jantung oleh virus-
virus (myocarditis), dan penyakit-penyakit klep jantung seperti aortic stenosis.
Pericarditis adalah peradangan dari pericardium (kantong yang mengelilingi jantung).
Pericarditis dapat menyebabkan cairan menumpuk didalam pericardium dan menekan jantung,
membatasi kemampuan jantung untuk mengisi dan memompa darah.
Pulmonary embolism adalah kondisi dimana bekuan darah di vena (deep vein
thrombosis) terlepas dan bergerak ke jantung dan akhirnya ke paru. Bekuan darah yang
besar dapat merintangi aliran darah kedalam bilik kiri (left ventricle) dari paru-paru dan secara
parah mengurangi darah yang kembali ke jantung untuk dipompa. Pulmonary embolism
adalah keadaan darurat yang mengancam nyawa.
Denyut jantung yang lambat (bradycardia) dapat mengurangi jumlah darah yang
dipompa oleh jantung. Angka detak jantung istirahat untuk seorang dewasa sehat adalah
antara 60 dan 100 detak/menit. Bradycardia (angka-angka detak jantung istirahat yang lebih
perlahan dari 60 detak/menit) tidak selalu menyebabkan tekanan darah rendah. Faktanya,
beberapa olahragawan-olahragawan yang sangat terlatih dapat mempunyai angka-angka
detak jantung di 40 dan 50 (detak per menit) tanpa gejala-gejala apa saja. (Angka-angka
detak jantung yang perlahan diimbangi dengan kontraksi-kontraksi jantung yang lebih
bertenaga yang memompa darah daripada pada bukan olahragawan-olahragawan.) Namun
pada banyak pasien-pasien bradycardia dapat menjurus pada tekanan darah rendah,
keringanan kepala, pening, dan bahkan pingsan.
1. Sick sinus syndrome: Sick sinus syndrome terjadi ketika sistim elektrik jantung
yang berpenyakit tidak dapat menghasilkan sinyal-sinyal cukup cepat untuk
memelihara denyut jantung yang normal.
2. Heart block: Heart block terjadi ketika jaringan-jaringa khusus yang memancarkan
arus listrik di jantung dirusak oleh serangan-serangan jantung, degenerasi dari
atherosclerosis, dan obat-obat. Heart block mencegah beberapa atau seluruh dari
sinyal-sinyal elektrik mencapai sisa dari jantung, dan ini mencegah jantung
berkontraksi secepat seperti biasa yang ia lakukan.
Obat-obat seperti calcium channel blockers, beta blockers, dan digoxin (Lanoxin) dapat
memperlambat denyut dimana jantung berkontraksi. Beberapa orang-orang yang lebih tua
adalah sangat sensitif pada obat-obat ini karena mereka lebih mungkin mempunyai jantung-
jantung dan jaringan-jaringan penghantar elektrik yang berpenyakit. Pada beberapa individu-
individu, denyut jantung dapat menjadi perlahanya secara berbahaya bahkan dengan dosis-
dosis yang kecil dari obat-obat ini.
Obat-obat yang digunakan dalam merawat tekanan darah tinggi (seperti ACE inhibitors,
angiotensin receptor blockers, beta blockers, calcium channel blockers, dan alpha-blockers)
dapat secara berlebihan menurunkan tekanan darah dan berakibat pada tekanan darah rendah
yang simptomatik terutama diantara kaum tua.
Pil-pil air (diuretics) seperti furosemide (Lasix) dapat mengurangi volume darah dengan
menyebabkan buang air kecil yang berlebihan.
Obat-obat yang digunakan untuk merawat depresi, seperti amitriptyline (Elavil), penyakit
Parkinson, seperti levodopa-carbidopa (Sinemet), gangguan fungsi penegangan
(impotence), seperti sildenafil (Viagra),vardenafil (Levitra), dan tadalafil (Cialis) ketika
digunakan dalam kombinasi dengan nitroglycerine, dapat menyebabkan tekanan darah
rendah.
Vasovagal reaction adalah kondisi umum dimana seorang yang sehat untuk sementara
mengembangkan tekanan darah rendah, denyut jantung yang lambat, dan adakalanya
pingsan. Vasovagal reaction secara khas ditimbulkan oleh emosi-emosi dari takut atau nyeri
seperti pengambilan darah, memulai infusi intravena, atau oleh gangguan pencernaan.
Vasovagal reactions disebabkan oleh aktivitas dari sistim syaraf diluar kemauan (autonomic),
terutama syaraf vagus, yang melepaskan hormon-hormon yang memperlambat jantung dan
melebarkan pembuluh-pembuluh darah. Syaraf vagus mengontrol denyut jantung
(memperlambat). Syaraf vagus juga mengontrol fungsi saluran pencernaan dan merasakan
aktivitas di sistim pencernaan. Jadi, beberapa orang-orang dapat mempunyai vasovagal
reaction dari ketegangan pada waktu membuang air besar atau muntah.
Postural (orthostatic) hypotension adalah kejatuhan yang tiba-tiba pada tekanan darah
ketika seorang individu berdiri dari posisi duduk, berjongkok, atau terlentang. Ketika
seseorang berdiri, gaya berat menyebabkan darah turun ke vena-vena di kaki-kaki, sehingga
lebih sedikit darah mencapai jantung untuk dipompa, dan sebagai akibatnya tekanan darah
jatuh. Tubuh normalnya merespon secara otomatis pada kejatuhan tekanan darah dengan
meningkatkan denyut jantung dan dengan menyempitkan vena-vena untuk mengembalikan
lebih banyak darah ke jantung. Pada pasien-pasien dengan postural hypotension, reflex yang
mengkompensasi ini gagal terjadi, berakibat pada tekanan darah rendah yang simptomatik.
Postural hypotension dapat terjadi pada orang-orang dari semua umur namun jauh lebih
umum diantara kaum tua, terutama mereka yang berada pada obat-obat untuk tekanan darah
tinggi dan/atau diuretics. Penyebab-penyebab lain dari postural hypotension termasuk
dehidrasi, kekurangan adrenal (didiskusikan belakangan), istirahat di ranjang yang
berkepanjangan, diabetes yang telah menyebabkan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic,
alkoholisme dengan kerusakan pada syaraf-syaraf autonomic, dan sindrom-sindrom
neurologikal tertentu yang jarang (contohnya, Shy-Drager syndrome) yang merusak syaraf-
syaraf autonomic.
Bentuk lain dari postural hypotension terjadi secara khas pada individu-individu
muda yang sehat. Setelah berdiri yang berkepanjangan, denyut jantung dan tekanan darah
seseorang jatuh, menyebabkan pening, mual, dan seringkali pingsan. Pada individu-individu
ini, sistim syaraf autonomic secara salah merespon pada berdiri yang berkepanjangan dengan
mengarahkan jantung untuk melambat dan vena-vena untuk melebar.
Micturition syncope adalah kejatuhan sementara pada tekanan darah dan kehilangan
kesadaran yang disebabkan oleh membuang air kecil (kencing). Kondisi ini terjadi secara khas
pada pasien-pasien yang lebih tua dan mungkin disebabkan oleh pelepasan hormon-hormon
oleh syaraf-syaraf autonomic yang menurunkan tekanan darah.
Anaphylaxis (anaphylactic shock) adalah reaksi alergi fatal yang berpotensi pada obat-
obat seperti penicillin, intravenous iodine yang digunakan pada beberapa studi-studi x-ray,
makanan-makanan seperti kacang-kacang tanah, atau sengatan-sengatan lebah (sengata-
sengatan serangga). Sebagai tambahan pada kejatuhan tekanan darah yang berat/parah,
individu-individu mungkin juga mengalami hives, mencuit-cuit, dan leher yang membengkak
dengan kesulitan bernapas. Shock disebabkan oleh pembesaran dari pembuluh-pembuluh
darah yang mengandung darah dan keluarnya air dari darah kedalam jaringan-jaringan.
CBC (complete blood count). CBC mungkin mengungkapkan anemia dari kehilangan darah
atau kenaikan sel-sel darah putih yang disebabkan oleh infeksi.
Tingkat-tingkat Cortisol dapat diukur untuk mendiagnosis kekurangan adrenal dan penyakit
Addison.
Studi-studi radiologi, seperti x-rays dada, ultrasounds perut, dan computerized tomography
(CT or CAT) scans mungkin mendeteksipneumonia, gagal jantung, batu-batu
empedu, pankreatitis, dandiverticulitis.
Perekam kejadian yang diaktifkan oleh pasien. Jika episode-episode dari bradycardia
atau tachycardia adalah jarang, perekaman Holter 24 jam mungkin tidak menangkap episode-
episode yang sporadis ini. Dalam situasi ini, seorang pasien dapat memakai perekam kejadian
yang diaktifkan oleh pasien untuk sampai dengan empat minggu. Pasien menekan tombol
untuk memulai perekaman ketika ia merasakan timbulnya irama jantunga abnormal atau
gejala-gejala yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah rendah. Dokter kemudian
menganalisa rekaman-rekaman pada suatu waktu kemudian untuk mengidentifikasi episode-
episode abnormal.
Septic shock adalah keadaan darurat dan dirawat dengan cairan-cairan intravena dan
antibiotik-antibiotik.
Obat-obat tekanan darah atau diuretics disesuaikan, diganti, atau dihentikan oleh dokter
jika mereka menyebabkan gejala-gejala tekanan darah rendah.
Bradycardia mungkin disebabkan oleh obat. Dokter mungkin mengurangi, mengganti atau
menghentikan obat. Bradycardia yang disebabkan oleh sick sinus syndrome atau heart block
dirawat dengan pemacu jantung yang dapat ditanamkan.
Tachycardia dirawat tergantung pada sifat dasar (nature) dari tachycardia. Atrial fibrillation
dapat dirawat dengan obat-obat oral, electrical cardioversion, atau prosedur kateterisasi yang
disebut pulmonary vein isolation. Ventricular tachycardia dapat dikontrol dengan obat-obat
atau dengan defibrillator yang dapat ditanam.
Postural hypotension dapat dirawat dengan meningkatkan masukan air dan garam,
meningkatkan masukan dari minuman-minuman yang mengandung kafein karena kafein
menyempitkan pembuluh-pembuluh darah, menggunakan compression stockings untuk
menekan vena-vena kaki dan mengurangi pengumpulan darah di vena-vena kaki, dan pada
beberapa pasien-pasien, penggunaan dari obat yang disebut midodrine (ProAmatine).
Persoalan dengan ProAmatine adalah bahwa ketika ia meningkatkan tekanan darah pada
posisi tegak lurus, tekanan darah terlentang mungkin menjadi terlalu tinggi, jadi
meningkatkan risiko stroke. Peneliti-peneliti Mayo Clinic menemukan bahwa obat yang
digunakan untuk merawat kelemahan otot pada Myasthenia gravis yang
disebutpyridostigmine (Mestinon) meningkatkan tekanan darah tegak lurus namun tidak
tekanan darah terlentang. Mestinon, obat anticholinesterase, bekerja pada sistim syaraf
autonom, terutama ketika seseorang berdiri. Efek-efek sampingan termasuk keram perut yang
minor atau frekwensi yang meningkat dari gerakan-gerakan usus besar. Catatan: Masukan
garam yang meningkat dapat menjurus pada gagal jantung pada pasien-pasien dengan
penyakit jantung yang telah ada dan harus tidak dilakukan tanpa konsultasi seorang dokter.
Postprandial hypotension merujuk pada tekanan darah rendah yang terjadi setelah makan.
Ibuprofen (Motrin) atau indomethacin (Indocin) mungkin bermanfaat.
Vasovagal Syncope dapat dirawat dengan beberapa tipe-tipe dari obat-obat seperti beta
blockers [contohnya, propanolol (Inderal, Inderal LA)],selective serotonin reuptake
inhibitors [fluoxetine (Prozac), escitalopram oxalate (Lexapro), paroxetine (Paxil), sertraline
(Zoloft), citalopram (Celexa), fluvoxamine (Luvox)], fludrocortisone (Florinef) (obat yang
mencegah dehidrasi dengan menyebabkan ginjal-ginjal untuk menahan air). Pemacu jantung
dapat juga bermanfaat ketika seorang pasien gagal dengan terapi obat.