Anda di halaman 1dari 22

PELEDAKAN

A. Pengertian Peledakan
Peledakan (blasting ; explosion) merupakan kegiatan pemecahan suatu material
(batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau proses terjadinya ledakan.

B. Tujuan Peledakan

Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tujuan, yaitu :


a. Membongkar atau melepaskan batuan (bahan galian) dari batuan induknya.
b. Memecah dan memindahkan batuan
c. Membuat rekahan

C. Alat dan Bahan Peledakan

Untuk dapat melakukan suatu kegiatan peledakan, maka dibutuhkan beberapa


alat bantu baik itu yang berupa peralatan maupun perlengkapan (komponen).

Peralatan
Alat bantu peledakan yang berupa peralatan secara umum dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
1. Alat bor
Prinsip pemboran adalah untuk mendapatkan kualitas lubang
tembak yang tinggi, dihasilkan oleh pemboran yang cepat dan dalam
posisi yang tepat. Secara garis besar metoda pemboran untuk
pembuatan lubang tembak dapat dikelompokkan menjadi tiga cara,
yaitu : Top-hammer drilling, Down-the-hole drilling dan Rotary drilling.
Empat komponen utama yang terlibat dalam metoda pemboran adalah :
feed, rotation, percbusing dan flushing.
Peralatan pemboran, dibedakan berdasarkan lokasi kerja (surface atau
underground). Akan tetapi kali ini, hanya diperkenalkan mengenai alat
bor yang digunakan di permukaan dan dikelompokkan sebagai berikut :
o Top hammer drilling
- Hydraulic self
- Contained drill
- Pneumatic drill dengan portable air compressor
o DTH drilling
- Pneumatic operated carrier dengan portable air compressor
- Hydraulically operated self contained carrier
o Rotarry drilling
- Pemboran untuk rotary crushing
- Pemboran untuk rotary cutting
Jumiah batuan yang harus digali/diledakkan dan jadwal dari operasi
biasanya menentukan diameter lubang tembak dan ukuran peralatan bor
yang dipergunakan, sedangkan metoda pemboran tergantung pada sifat-
sifat fisik dan geologi dari betuan yang akan digali diledakkan.
2. Kompressor
Atas dasar cara pemampatan udara yang dilakukan, maka
kompressor dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
Resiprocatlng compressor
Rotary compressor
Screw compressor
Perlengkapan
Setiap bagian dari perlengkapan peledakan ini mempunyai fungsi tersendiri.
Secara umum jenis-jenis perlengkapan beserta fungsinya adalah sebagai
berikut :

Penghantar nyala/panas atau arus listrik (sumbu bakar, kabel listrik)


Penggalak awal (detonator, sumbu ledak)
Penggalak utama (primer/booster)
Beberapa bagian dari perlengkapan peledakan tersebut akan dijelaskan berikut
ini.

Penghantar nyala/panas atau arus listrik


Sumbu Bakar
Adalah sumbu yang berfungsi untuk menghantarkan nyala/panas ke
dalam detonator biasa. Sumbu bakar ini berisi bahan peledak
berkekuatan lemah, seperti black powder, yang dibungkus dengan
bahan tekstil dan kemudian dilapisi dengan bahan kedap air, seperti
bitumen. Adapun syarat-syarat dari sumbu bakar adalah :
- Cukup kuat terhadap pengaruh gesekan
- Kedap terhadap air dan minyak
- Bila terdapat pengaruh tekanan dari luar, misalnya pengaruh
steaming yang terlalu padat, maka penurunan kecepatan rambat
api di dalam sumbu tidak labih dari 10%
- Variasi cepat rambatnya 85 160 detik/meter

Kabel Listrik
Adalah kabel-kabel listrik yang ada di permukaan tanah yang
berfungsi untuk mendistribusikan arus listrik dari sumber arus ke
setiap ujung legwire. Kabel-kabel listrik ini dibagi dua jenis sesuai
dengan fungsinya, yaitu kabel utama dan kabel pembantu.
o Kabel Utama (Lead Wire)
Berfungsi untuk menghubungkan kedua ujung rangkaian peledak
ke sumbu arus (exploder). Dengan memakai kabel ini dibutuhkan
jarak yang cukup aman dari pemegang exploder ke daerah
peledakan.
Kabel utama yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :

- Isolasi/pembungkus harus kedap air, dan cukup kuat terhadap


pengaruh gesekan/goresan

- Cukup kuat terhadap renggangan (Tensile Strength) dan tidak


kaku

- Tahanan listrik tidak lebih dari 1,8 ohm per 100 meter

o Kabel Pembantu
Merupakan kabel tambahan dari kabel utama yang berfungsi
untuk :

- Menghubungkan antar dua leg wire dalam rangkaian seri

- Menyambung leg wire yang terlalu pendek


Penggalak Awal
Detonator
Secara umum, detonator (khusus untuk detonator listrik
maupun nonel) dibedakan menjadi dua berdasarkan kecepatan
peledakan yaitu :

Instantaneous Detonator
Pada Instantaneous detonator begitu arus listrik dilepaskan dan
mengalir dari sumber arus (blasting machine/exploder) maka
serentak pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya,
kejadian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut : bagian dari
blasting machine/exploder, dengan kecepatan rambat arus listrik
yang sangat tinggi, seketika itu juga kawat halus dalam tabung
detonator berpijar dan membakar ramuan pembakar. Selanjutnya
ramuan pembakar yang telah menyala langsung membakar isian
utama dan menghasilkan gelombang atau sentakan yang berfungsi
untuk menghentakan isian dasar sehingga meledak. Rangkaian
kegiatan ini berlangsung begitu cepatnya. Instantaneous detonator
umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya terdiri dari satu
baris (single row), dan jumlah primer di dalam kolom ledakan
hanya ada satu (single primer).

Delay Detonator
Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan mengalir
dari sumber arus, maka kawat halus dalam detonator berpijar dan
membakar ramuan pembakar kemudian membakar delay
element dan api/panas tersebut menjalar dulu sepanjang delay
element sebelum mencapai isian utama.
Jadi dapat dilihat ada tenggang waktu dengan adanya delay
element, jika dibandingkan dengan instantaneous detonator.
Dalam bidang teknik peledakan ada beberapa jenis detonator,
sesuai dengan cara penyalaan dan kegunaannya, antara lain :

o Detonator biasa (plain detonator)


Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan api/panas yang
dihantarkan melalui sumbu bakar. Jadi boleh dikatakan detonator
biasa selalu digunakan bersama-sama dengan sumbu bakar.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat susunan elemen-


elemen dalam detonator biasa yaitu :

1. Ramuan pembakar, yang berfungsi untuk meneruskan


nyala/api dari sumbu bakar
2. Isian utama, begitu tersentuh oleh nyala/panas akan
menghasilkan gelombang sentakan
3. Isian dasar, karena pengaruh gelombang sentakan dari isian
utama sehingga isian dasar meledak, dan kemudian
menghentakan dinamit atau primer
Isian dasar, biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka
seperti PETN (Penta Erythrotol Tetra Nitrate), atau TNT (Tri
Nitron Toluena). Demikian pekanya isian detonator ini,
sehingga tidak boleh dilakukan pemadatan isinya atau
memberikan perlakukan yang kasar.
o Detonator Listrik
Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus listrik yang
dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada kedua ujung kabel,
di dalam tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat
halus yang telanjang yang apabila dilewati arus listrik akan berpijar.

o Detonator Non Electric (Nonel)


Nonel adalah sejenis detonator tetapi cara penyalaannya tidak
dengan nyala api/panas (sumbu bakar) atau arus listrik (kabel
listrik), melainkan dengan gelombang detonasi yang dihantarkan
melalui suatu pipa plastik kecil (diameter 3 mm) yang berisi suatu
bahan yang sangat mudah bereaksi (gambar 1.8). Bahan isian pipa
plastik ini dapat menghantarkan gelombang detonasi sampai 2000
m/detik (6000 ft/second). Sumber gelombang detonasi yang
dihantarkan adalah dari sumbu ledak.
o Detonator Khusus
Adalah detonator yang khusus dirancang untuk kegiatan tertentu di
luar kegiatan peledakan untuk penambangan, misalnya :

- Peledakan untuk seismik


Dalam hal ini tenggang waktu antara saat aliran listrik dilapas
dari sumber arus dengan saat timbulnya ledakan harus sekecil
mungkin.
- Peledakan di bawah permukaan air
Untuk itu detonator harus benar-benar kedap air dan tabung
detonator harus kuat menahan tekanan air, khususnya bila
(daya tahan minimum 14 kg/cm2).

Penggalak Utama (primer/booster)


Primer berfungsi untuk menghentakkan (shock) ANFO atau blasting
agent lainnya, sedangkan primer itu sendiri dihentakkan oleh detonator
atau sumbu ledak. Primer ada yang sudah dibuat langsung di pabrik, tetapi
dapat juga dibuat sendiri dari dinamit. Ukuran atau berat dinamit yang
diperlukan, disesuaikan dengan diameter dan dalamnya lubang ledak.
Untuk diameter lubang ledak yang kecil ( 3 cm), primer dapat dibuat
dari 1/3 atau dodol dinamit, dengan berat satu dodol 200 gram,
sedangkan untuk ukuran yang besar ( 10 cm), primer dapat dibuat dari
tiga (3) atau enam (6) dodol yang disatukan. Dalam hal ini detonator atau
sumbu ledak hanya dimasukan ke salah satu dari dodol dinamit.
Jenis-jenis Bahan Peledak
Ada berbagai macam pembagian bahan peledak berdasarkan penggunaan dan
juga jenisnya. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut :

Berdasarkan komposisi senyawa kimia


Peledak senyawa murni (tunggal), kemudian dibedakan lagi menjadi yaitu :

Primary explosive, contohnya mercury fulminat, timbal azoda, sianurat


triaziat (CTA), diazodinitro
High explosive
Peledak campuran merupakan bahan peledak yang digunakan karena
memiliki keuntungan lebih banyak dibandingkan bahan peledak tunggal.

Bahan peledak ini dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu :

- Bahan peledak kuat (high explosive)


Merupakan campuran yang banyak digunakan baik dalam bidang militer
maupun sipil/komersial dengan tujaun untuk meledakkan

Contohnya : ANFO (amonium nitrat fuel oil)

- Bahan peledak lemah (low explosive)


Bukan merupakan bahan peledak penghancur tetapi digunakan sebagai
bahan isian pendorong (propelan) pada amunisi

Contohnya : black powder


Berdasarkan penggunaannya
Berdasarkan penggunaannya, bahan peledak dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu :

- Tipe A
Merupakan jenis bahan peledak yang terdiri dari nitrat propelan cair atau
campurannya dengan satu atau lebih bahan, seperti :

- Nitro Cellulose (NC)


- Amonium nitrat organik
- Derivativ nitro aromatik
- Bahan-bahan yang mudah terbakar seperti serbuk kayu dan aluminium
- Tidak mengandung nitrogliserin atau campuran sejenis

- Tipe B
Bahan peledak tipe ini dibedakan menjadi dua yaitu :

- Campuran amonium nitrat dengan TNT


- Campuran NH4NO3 dengan bahan yang mudah terbakar serta tidak
mengandung bahan nitrogliserin

- Tipe C
Merupakan bahan peledak yang berupa campuran Kalium/Natrium
Klorat dengan bahan yang mudah terbakar seperti serbuk aluminium dan
hidrokarbon
- Tipe D
Campuran senyawa nitrat anorganik dengan bahan yang mudah terbakar
serta tidak mengandung cairan nitrogliserin

- Tipe E
Merupakan bahan peledak yang berupa campuran atau larutan air
dengan sejumlah amonium nitrat/oksidator lainnya dan bahan yang
mudah terbakar

Contoh : bahan peledak cartridge, bahan peledak propelan, dan bahan


peledak fuse

D. Proses Peledakan
PELEDAKAN CARA NON-LISTRIK
- Sumbu Api ( Safety Fuse )

Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya adalah merambatkan
api dengan kecepatan tetap.Perambatan api tersebut dapat menyalakan
detonator yang dipasang pada ujung sumbu guna meledakkan bahan
peledak.

Sumbu api terdiri dari inti berupa black powder dan pembungkus berupa
tekstil dan material kedap air. Fungsi pembungkus untuk menjaga sumbu
api dari kerusakan mekanis dan kerusakan akibat air atau minyak.
Pemasangan Detonator pada sumbu api

Pemasangan detonator pada sumbu api dapat dilakukan dengan


memakai crimper.

Crimper dibagi menjadi 2 macam yaitu :

a) Bench - type Crimper

b) Hand type Crimper

Cara pemasangan sebagai berikut :

- Potong sumbu api tegak lurus, sesuai dengan panjang yang


diperlukan.
- Ambil detonator secara hati-hati dari kemasan.
- Masukkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam
detonator sedalam mungkin.
- Jepit mulut detonator yang mengarah sumbu api dengan sempurna,
- Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang satu inch
kedalam larutan penyebab kedap air.
- Hindari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang
tertutup.

Pembuatan Primer

Untuk peledakan dengan lubang tembak besar telah tersedia primer


yang dibuat pabrik disebut Booster sedangakn peledakan dengan
lubang kecil perlu membuat primer dahulu.
Pembuatan primer dengan cara memasang detonator kedalam cartridge
bahan peledak kuat. Detonator yang dipakai adalah detonator biasa
yang telah dipasang pada ujung sumbu api.

Cara pembuatan primer sebagai berikut ;

- ambil dodol bahan peledak kuat, pembungkus jangan dibuang.


- Buatlah lubang kira-kira 2 inch dalamnya ditengah-tengah salah satu
ujung dari dodol memakai penusuk kayu atau tembaga.
- Sisipkan detonator kedalam lubang sedemikian rupa sehingga
detonator terbenam seluruhnya kedalam dodol.

Cara menyalakan sumbu api

Menyalakan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire


fuse lighter, full wire fuse lighter, lead spritter, korek dan igniter cord.

Apabial sumbu api dinyalakn akan terlihat pancaran api yang dikenal
dengan nama ignition flame, menandakan sumbu terbakar dan
berfungsi normal. Pembakaran akan merambat perlahan terus
sepanjang sumbu api sampai pada ujung yang lain.

- Sumbu Ledak

Sumbu ledak adalah sumbu yang terdiri dari : inti initiating explosive
dibalut lapisan plastic dan dibungkus dengannkombinasi tekstil, kawat dan
lapisan plastic.

Sumbu ledak mudah dan aman penggunaannya, mempunyai ketahan


terhadap air yang baik sekali dan mempunyai kecepatan detonasi yang
tinggi 21000 feet per detik.
Sumbu ledak mempunyai kuat tarik yang baik, ringan dan fleksibel.
Sumbu ledak apabila dinyalakan dapt merambatkan gelombang detonasi
kesemua tempat sepanjang sumbu. Peledakan dengan sumbu ledak tidak
memerlukan detonator didalam lubang tembak.

Sumbu ledak sangat luas pemakaiannya, sangat cocok untuk daerah-


daerah yang kondisi iklimnya banyak petir. Sumbu ledak dikemas dalam
bentuk gulungan 500 ft, 1000 ft dalam kotak kemasan berisi 2-4 gulungan.

Delay Connector

Delay connector disebut juga non-electric MS delay connector atau


detonating relay connector. Delay connector adalh perlengkapan
peledakan yang digunakan untuk menyelenggarakan peledakan tunda
( delay blasting ) dalam suatu peledakan memakai sumbu api.

Delay connector mempunyai bermacam-macam interval waktu atau


delay time. Bentuk delay connector adalah berupa tabung tembaga
panjangnya 3 inch. Pada ujung-ujungnya diisi muatan bahan peledak
dipisahkan oleh elemen yang fungsinya menunda peledakan dan
disebut delay element.

Cara menyambung sumbu ledak

Dalam peledakan memakai sumbu ledak, terutama peledakan dikuari,


pemasangan sumbu ledak terdiri dari trunk line yaitu sumbu ledak
sepanjang sisi lubang tembak dan brach atau downline yaitu sumbu
ledak yang menuju kedalam lubang tembak.
Cara menyalakan sumbu ledak

Dalam peledakan memakai sumbu ledak hanya diperlukan satu


detonator. Didalam setiap lubang tembak tidak perlu dipasang
detonator. Sumbu ledak hanya dapat dinyalakan dengan detonator.

Cara menyalakan sumbu ledak adalah sebagai berikut :

1. Sumbu ledak dengan detonator biasa ( plain detonator ):

- sumbu api yang telah dipasang detonator disiapkan dengan


panjang tertentu.

- detonator yang dipasang pada sumbu api dikaitkan pada sumbu


ledak memakai tape atau tali.

2. Sumbu ledak dengan detonator listrik

Detonator listrik dikaitkan pada ujung sumbu ledak dengan


memakai tape.

3. Dalam penggunaan dilapangan kita harus menyiapkan dulu


detonator yang diikatkan pada sumbu ledak sepanjang IS inch.
Kemudian baru disambungkan dengan sumbu ledak utama
memakai ikatan square knot.

Detonator yang dijelaskan diatas dipasang terakhir setelah semua


rangkaian peledakan siap untuk diledakkan,
- Nonel

Nonel adalah tube plastik,yang mempunyai diameter luar 3 mm.


didalamnya berisi suatu bahan reaktif yang dapat menjalankan gelombang
kejut dengan kecepatan kira-kira 2000 meter per detik.

Dua macam nonel yang tersedia :

1. Nonel GT

Nonel GT/MS dipakai untuk peledakan tambang terbuka dan nonel


GT/T dipakai untuk peledakan dalam terowongan.

2. Nonel UNITED

adalah system nonel yang terakhir. Detonator mempunyai delay yang


sama. Dalam peledakan urutan waktu peledakan dipasang
dipermukaan. Hal tersebut akan memudahkan pemakaian dan
penyimpanannya.

Nonel detonator

Bagian-bagian dari detonator adalah sebagai berikut :

1. Kelongsong alumunium, panjangnya bervariasi tergantung panjang


dari delay element.

2. Base charge : bahan peledak kuat.

3. Primer charge : bahan peledak kuat yang peka terhadap nyala api.

4. Delay element

5. Sumbat karet

6. Nonel tube : panjangnya tertentu, ujung yang bebas ditutup.


PELEDAKAN CARA LISTRIK

Rangkaian peledakan meliputi 3 elemen dasar rangkaian, yaitu :

1. Detonator listrik.
Detonator dapat dibagi menjadi 3:
Instantaneous detonator
Milli-second detonator
Half-second detonator
2. Kawat rangkaian : leg wire, connecting wire, firing line dan bus wire.
- Legwire adalah dua kawat yang menjadi satu dengan detonator listrik
yang salah satu ujung dihubungkan dengan bridge wire yang terdapat
dadalam detonator.
- Connecting wire adalah kawat yang mempunyai isolasi dipakai untuk
menghubungkan legwire dengan firing line.
- Firing line atau leading wire adalah kawat yang dipergunakan untuk
menghubungkan sumber tenaga listrik dengan rangkaian detonator.
- Buswire adalah perpanjangan dari firing line dimana masing-masing
detonator dihubungkan.

3. Sumber tenaga : blasting machine dan AC-Power line.

E. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :


1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peledakan :
Pemilihan bahan peledak
Metode dan teknik yang digunakan
Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan
kondisi lingkungan
Asap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas-gas
berbahaya.
2. Pada dasarnya bahan peledak (explosive) terdiri dari campuran
tiga bahan yaitu :
Zat kimia yang mudah bereaksi, yang berfungsi debagai
bahan peledak dasar (explosive base), misalnya Nitrogliserin
(NG), Trinitrotiliene (TNT), Ethylene glycoldinitrate,dan lain-
lain.
Oksidator, yang berfungsi memberikan oksigen, misalnya
KClO3, NaClO3, NaNO3, dan sebagainya
Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk
batubara, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bosstambang.com

http://www.desrizal.com

http://www.wikipedia.com
Tugas : 2

PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL

KELOMPOK II
(0931052 - 0931062)

Kelas: B

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA

MAKASSAR

2010

Anda mungkin juga menyukai