Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL

DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS


STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2010-2012

Moh. Rifai1), Rina Arifati, SE, M.Si, Akt2), Maria Magdalena M., SE, MM3)
1)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
2)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
3)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang

Abstract
This study aimed to determine the effect of firm size, capital structure and growth of
the company to profitability in manufacturing companies on the Stock Exchange.The
research sample with the criteria specified gained as much as 57 manufacturing companies
that go public in Indonesia Stock Exchange, with the method of pooled data or panel data
for years 2010 to 2012, bringing the total number of samples (n) = 57 x 3 = 171. The method
of analysis data using linear regression.
The results showed that (1) there is a significant and positive effect between the size
of the company to profitability partially, (2) there is a significant and negative effect of
capital structure on profitability partially and (3) there was no significant relationship
between the growth of sales to profitability is partially.
Keywords: firm size, capital structure, the company's growth and profitability

PENDAHULUAN
Kinerja keuangan perusahaan (Hasibuan, 2002). Profitabilitas dapat
pada akhir periode harus dievaluasi dinilai dengan Return On Asset
untuk mengetahui perkembangan (ROA). ROA adalah hasil
perusahaan. Proses evaluasi perbandingan antara laba sebelum
memerlukan standar tertentu sebagai pajak dengan rata-rata total aset.
dasar perbandingan. Standar yang ROA digunakan bagi kepentingan
digunakan dapat bersifat internal atau manajemen untuk mengukur
eksternal. Standar internal pada kemampuan perusahaan dalam
umumnya mengacu pada menghasilkan keuntungan yang
perbandingan kinerja perusahaan bersumber dari aktiva yang dimiliki
dengan pesaing utamanya atau oleh perusahaan. Return On Asset
industri (Wrigh, 1996 dalam M. merupakan rasio yang menunjukkan
Ridho Tarigan dan Zulkifli Harahap, hasil atas jumlah aktiva yang
2009). Pengukuran kinerja keuangan digunakan dalam perusahaan atau
dapat dilakukan dengan suatu ukuran tentang efisiensi
menggunakan beberapa analisis manajemen (Kasmir, 2007). ROA
keuangan, salah satunya dengan dinyatakan dalam persentase yang
analisis profitabilitas perusahaan menunjukkan produktivitas dari
(Wiwik Retnaningsih, 2010). seluruh dana yang dimiliki oleh
Profitabilitasperusahaanmeru perusahaan. Semakin kecil ROA
pakan suatu kemampuan perusahaan mengindikasikan keadaan keuangan
untuk memperoleh laba yang perusahaan tidak baik.
dinyatakan dalam persentase
perusahaan tersebut tergolong
Ukuran Perusahaan perusahaan besar.
Ukuran perusahaan merupakan Dan sebaliknya, semakin rendah
suatu penetapan besar kecilnya total asset mengindikasikan bahwa
perusahaan. Semakin tinggi total asset perusahaan tersebut tergolong
yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan kecil. Semakin besar total
perusahaan mengindikasikan bahwa asset menunjukkan bahwa semakin
besar pula harta yang dimiliki atau yang disebut leverage keuangan,
perusahaan sehingga investor akan menyiratkan tiga hal penting :
semakin aman dalam berinvestasi ke 1. Menaikkan dana melalui utang,
perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan pemilik dapat mempertahankan
diukur menggunakan Ln total asset. pengendalian atas perusahaan
Ukuran perusahaan diproksikan dengan dengan investasi yang terbatas.
total aktiva perusahaan setiap tahun 2. Kreditur mensyaratkan adanya
(Suryaputri dan Astuti, 2003). Ukuran ekuitas atau dana yang disediakan
perusahaan yang diukur dengan asset oleh pemilik (owner supplied funds),
perusahaan menunjukkan seberapa besar sebagai margin pinjaman; jika
harta yang dimiliki perusahaan. pemilik dana hanya menyediakan
Perusahaan dengan asset yang besar sebagian kecil dari pembiayaan
maka akan menggunakan sumber daya total, resiko perusahaan dipikul
yang ada semaksimal mungkin untuk terutama oleh krediturnya.
menghasilkan keuntungan usaha yang 3. Jika perusahaan memperoleh tingkat
maksimal dan perusahaan dengan asset laba yang lebih tinggi atas dana
yang kecil tentunya juga menghasilkan pinjamannya daripada tingkat bunga
keuntungan sesuai dengan yang dibayarkan atas dana tersebut,
asset yang dimilikinya yang relatif kecil. maka pengembalian atas modal
pemilik diperbesar atau diungkit
Struktur Modal (leveraged).
Struktur modal menunjukkan Menurut Erich A.Helfert (1997),
perimbangan jumlah utang jangka leverage mengacu pada kondisi
pendek yang bersifat tetap, utang jangka menguntungkan, karena memiliki unsur
panjang, saham preferen dan saham biaya yang stabil dan menunjang suatu
biasa (Abdul halim, 2007). tingkat volume yang tinggi. Leverage
Struktur modal juga menunjukkan operasi berarti sebagian dari biaya usaha
kemampuan perusahaan untuk perusahaan bersifat tetap, sedangkan
memenuhi segala kewajiban keuangan perubahan volume operasi cukup besar.
apabila perusahaan tersebut pada saat itu Akibatnya laba akan naik atau turun
dilikuidasi. Sehingga pengertian struktur lebih tajam dibandingkan dengan
modal dapat diartikan sebagai perubahan volume.
kemampuan suatu perusahaan untuk Demikian pula, leverage keuangan
membayar hutang-hutangnya baik terjadi bila struktur modal suatu
jangka pendek maupun jangka panjang perusahaan mengandung kewajiban
(Bambang Riyanto, 1997). dengan suku bunga yang tetap. Pengaruh
Struktur modal dapat diukur kondisi ini serupa seperti dalam hal
dengan menggunakan leverage leverage operasi, dimana laba setelah
Perusahaan yang menggunakan dana bunga dan pajak akuntansi naik atau
dengan beban tetap dikatakan turun lebih tajam daripada fluktuasi
menghasilkan leverage keuangan yang volume operasi. Model yang digunakan
menguntungkan (favorable financial adalah (Miswanto dan Eko Widodo,
leverage ) atau efek yang positif kalau 1997):
pendapatan yang diterima dari Total Hu tan g
penggunaan dana tersebut lebih besar Leverage = X 100%
Total Modal
daripada beban tetap dari penggunaan
dana itu (Weston dan Brigham, 1998).
Menurut Weston dan Brigham Pertumbuhan Perusahaan
(1998;299), tingkat penggunaan hutang Menurut Elim dan Yusfarita
sebagai sumber pembiayaan perusahaan, (2010) tingkat pertumbuhan adalah
tingkat kenaikan penjualan dari tahun ke
tahun, dimana semakin tinggi keuntungan dengan jumlah keseluruhan
pertumbuhan perusahaan maka investasi yang tersedia dalam
perusahaan akan semakin banyak perusahaan. Bila jumlah investasi yang
mengandalkan pada modal eksternal. digunakan adalah keseluruhan jumlah
Pertumbuhan dengan tingkat aktiva yang ada, ROI sering juga disebut
pertumbuhan yang tinggi cenderung ROA (Return On Assets) atau Earning
akan lebih banyak menggunakan hutang Power On Total Investment (Bambang
dibandingkan dengan perusahaan yang Riyanto, 1997). Bahkan Suad Husnan
mempunyai pertumbuhan yang lambat. (1997) menyatakan bahwa modal sendiri
Suatu perusahaan yang berada sering digunakan untuk menyatakan
dalam industri yang mempunyai laju jumlah investasi sehingga digunakan
pertumbuhan yang tinggi harus ROE (Return On Equity). Semakin
menyediakan modal yang cukup untuk tinggi ROA maka makin baik keadaan
membelanjai perusahaan. Perusahaan suatu perusahaan. Perhitungan ROA
yang bertumbuh pesat cenderung lebih dilakukan sebagai berikut (Suad
banyak menggunakan utang daripada Husnan, 1997) :
perusahaan yang bertumbuh secara Laba Setelah Pajak
lambat (Weston and Brigham, 1998). ROA = X
Total Aktiva
Pertumbuhan penjualan yang
tinggi menunjukkan peningkatan 100%
pendapatan yang diperoleh perusahaan METODE
dari penjualan produk dalam kegiatan Jenis Penelitian
operasional perusahaan. Dengan Penelitian ini bersifat eksploratif
peningkatan pendapatan maka atau penelitian penjagaan (explanatory
perusahaan akan memiliki kesempatan research). Penelitian ini bertujuan untuk
untuk melebarkan sayapnya guna memperdalam pengetahuan agar
ekspansi dengan menambah sumber masalah penelitian dapat dirumuskan
daya baru guna peningkatan keuntungan dengan lebih jelas dan lebih terinci serta
(profit) yang akan dicapai perusahaan. untuk mengembangkan hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini
Profitabilitas adalah perusahaan sektor manufaktur
Profitabilitas suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
menunjukkan perbandingan antara laba Dari populasi tersebut diambil sampel
dengan aktiva atau modal yang untuk penelitian ini.
menghasilkan laba tersebut. Dengan Sampel dalam penelitian ini
kata lain profitabilitas adalah diambil secara purposive sampling yaitu
kemampuan suatu perusahaan untuk emilihan sampel berdasarkan kriteria-
menghasilkan laba selama periode kriteria tertentu. Kriteria yang
tertentu, dimana profitabilitas digunakan yaitu perusahaan manufaktur
merupakan pengaruh gabungan dari yang memiliki nilai ROA positif
likuiditas, leverage, dan manajemen berturut-turut dari tahun 2010 2012
modal kerja terhadap hasil operasi dan memiliki data penelitian yang
(Brigham dan Houston, 1998). Dalam lengkap.
hal ini manajemen modal kerja Jenis data yang digunakan
merupakan efisiensi modal kerja yang dalam penelitian ini adalah data
ditunjukkan dengan perputaran modal sekunder. Data tersebut diperoleh dari
kerja. Indonesia Stock Excange (IDX)
ROI (Return On Investment) merupakan periode tahunan selama periode 2010 -
pengukuran kemampuan perusahaan 2012.
secara keseluruhan dalam menghasilkan Data tersebut berupa laporan
keuangan tahunan mulai 2010 sampai
dengan 2012. Data yang diolah dalam penjualan (t-1) dibagi dengan
penelitian berasal dari : Indonesian penjualan (t-1)
Capital Market Directory (ICMD) dan
laporan keuangan tahunan perusahaan Analisis Data
yang diperoleh dari Pojok Bursa Efek Uji Normalitas
Indonesia dan website www.idx.co.id. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel
Definisi Operasional Variabel dan terikat (dependen) dan variabel bebas
Pengukuran (independen) keduanya mempunyai
Sebelum melakukan penelitian, distribusi normal atau tidak. Model
terlebih dahulu kita harus memperjelas regresi yang baik adalah yang memiliki
definisi yang ada dalam penelitian ini. distribusi data normal atau mendekati
Hal ini dimaksudkan untuk normal.
mempermudah dalam memahaminya.
Variabel terikat dalam peneliian ini - Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) < Z
adalah profitabilitas yang diukur dengan tabel (1,96), atau angka signifikansi
Return on Asset yaitu rasio antara laba > taraf signifikansi ( ) 0,05; maka
bersih dibandingkan dengan total asset. distribusi data dikatakan normal
Variabel bebas yang ada dalam - Jika Z hitung (Kolmogorov Smirnov) > Z
penelitian ini, yaitu : tabel (1,96), atau angka signifikansi
a. Ukuran perusahaan (size) < taraf signifikansi ( ) 0,05
menggambarkan besar kecilnya distribusi data dikatakan tidak
suatu perusahaan yang ditunjukkan normal
oleh total aktiva, jumlah penjualan,
rata-rata tingkat penjualan dan rata- Pengujian Asumsi Klasik
rata total aktiva (Alli, 1993). Ukuran Model yang digunakan untuk
perusahaan (firm size) yang diukur menganalisisdata dalam penelitian ini
dengan logaritma penjualan adalah menggunakan regresi linier
perusahaan berganda dan uji hipotesis dengan
b. Struktur modal diukur dengan Debt menggunakan uji t dan uji F.
to Equity Ratio (DER) adalah Sebelum membahas tentang
struktur pendanaan perusahaan yang analisis data, terlebih dahulu dilakukan
mempertimbangkan total utang yang uji asumsi klasik yang digunakan untuk
dirumuskan hutang dibagi dengan mengetahui gangguan-gangguan atau
hutang, persoalan-persoalan pada regresi linier
c. Menurut Meyulinda Aviana Elim berganda.
dan Yusfarita (2010) pertumbuhan
perusahaan adalah tingkat kenaikan Uji Multikolinearitas
penjualan dari tahun ke tahun, Uji multikolinieritas bertujuan
dimana semakin tinggi pertumbuhan untuk menguji apakah dalam model
perusahaan maka perusahaan akan regresi ditemukan adanya kolerasi antar
semakin banyak mengandalkan pada variabel bebas. Model regresi yang baik
modal eksternal. Pertumbuhan seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
dengan tingkat pertumbuhan yang variabel bebas.
tinggi cenderung akan lebih banyak
menggunakan hutang dibandingkan Uji Autokorelasi
dengan perusahaan yang Uji autokolerasi bertujuan untuk
mempunyai pertumbuhan yang menguji apakah dalam suatu model
lambat. Pertumbuhan penjualan regresi linier ada korelasi antar anggota
yang diukur dengan penjualan (t) sampel yang diurutkan berdasarkan
waktu. Penyimpangan asumsi ini - Jika tidak ada pola yang jelas, serta
biasanya muncul pada observasi yang titik-titik menyebar di atas dan
menggunakan data time series. Untuk dibawah angka nol pada sumbu Y,
mendiagnosis adanya autokolerasi maka tidak terjadi
dalam suatu model regresi dilakukan heteroskedastisitas. (Imam Ghozali,
melalui pengujian terhadap nilai Uji 2006: 68)
Durbin Watson (Santoso, 2000: 219).
Pengambilan keputusan ada tidaknya Pengujian Hepotesis
autokolerasi yaitu : Uji t
- Autokolerasi bila dalam DW terletak Uji hipotesis t atau uji secara
antara batas atas atau upper bound parsial antara variabel bebas yaitu :
(du) dan (4-du), maka koefisien ukuran perusahaan, struktur modal dan
sama dengan nol, berarti tidak pertumbuhan penjualan terhadap
autokolerasi. variabel terikatnya yaitu Profitabilitas
- Bila nilai DW lebih rendah daripada (Y).
batas bawah atau lower bound (dl), Dalam pengujian ini dilakukan uji satu
maka koefisien autokorelasi lebih sisi dengan derajat kebebasan sebesar
besar daripada nol, berarti ada 5%, sedangkan jumlah sampel sebanyak
autokorelasi positif. 57 perusahaan manufaktur yang go
- Bila nilai DW lebih besar dari pada public di Bursa Efek Indonesia periode
(4-dl), maka koefisien autokorelasi tahun 2010 2012 dengan metode
lebih kecil daripada nol, berarti ada pooled data dengan sampel (n) yaitu
autokorelasi negatif. 171.
- Bila nilai DW terletak diantara batas Kriteria pengujiannya yaitu :
atas (du) dan batas bawah (dl) atau Apabila probabilitas < taraf
DW terletak antara (4-dl), maka signifikansi 5% atau 0,05; maka Ha
hasilnya tidak dapat disimpulkan. diterima (ada pengaruh yang signifikan)
Apabila probabilitas > taraf signifikansi
Uji Heteroskedastisitas 5% atau 0,05; maka Ha diterima (tidak
ada pengaruh yang signifikan) Uji
Uji heteroskedastisitas bertujuan Pengaruh Parsial (uji t) antara Variabel
menguji apakah dalam model regresi Ukuran Perusahaan (X1) terhadap
terjadi ketidaksamaan variance dari Profitabilitas (Y)
residual satu pengamatan ke pengamatan Hasil perhitungan dengan
yang lain. Cara untuk mendeteksinya menggunakan program SPSS dapat
adalah dengan cara melihat grafik diketahui bahwa nilai t hitung sebesar
scatter plot antara nilai, prediksi 3,612 dan angka probabilitas 0,000 lebih
variabel terikat (Z-PRED) dengan kecil dibandingkan taraf signifikansi 5%
residualnya (SRESID). Deteksi ada atau 0,05; sehingga dapat dikatakan
tidaknya heteroskedastisitas dapat bahwa ada pengaruh yang signifikan dan
dilakukan dengan melihat ada tidaknya positif antara ukuran perusahaan
pola tertentu pada grafik scaterplot antar terhadap profitabilitas secara parsial.
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y Dengan demikian hipotesis pertama
adalah Y yang telah diprediksi dan yang menyatakan bahwa terdapat
sumbu X adalah residual (Y pred Y pengaruh positif antara ukuran
sesungguhnya) yang telah distudentized. perusahaan terhadap profitabilitas,
- Jika ada pola tertentu seperti titik- diterima.
titik yang ada membentuk pola a.Uji Pengaruh Parsial (uji t) antara
tertentu yang teratur (bergelombang, Variabel Struktur Modal (X2) terhadap
melebar, dan menyempit) Profitabilitas (Y) Hasil perhitungan
dengan menggunakan program SPSS Pembahasan
dapat diketahui bahwa nilai t hitung Pengaruh Ukuran Perusahaan
sebesar -3,268 dan angka probabilitas terhadap Profitabilitas
0,001 lebih kecil dibandingkan taraf Hasil penelitian menunjukkan
signifikansi 5% atau 0,05; sehingga bahwa hipotesis H1 diterima, artinya ada
dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pengaruh yang signifikan antara ukuran
yang signifikan dan negatif antara perusahaan terhadap profitabilitas secara
struktur modal terhadap profitabilitas parsial. Adanya pengaruh yang
secara parsial. Dengan demikian signifikan dan positif ini
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa mengindikasikan bahwa semakin besar
terdapat pengaruh negatif antara struktur nilai ukuran perusahaan dapat
modal terhadap profitabilitas, diterima. menjelaskan dan memprediksi
peningkatan profitabilitas. Sebaliknya,
b.Uji Pengaruh Parsial (uji t) antara semakin redah nilai ukuran perusahaan
Variabel Pertumbuhan Penjualan (X3) dapat menjelaskan dan memprediksi
terhadap Profitabilitas (Y) penurunan profitabilitas. Hasil penelitian
Hasil perhitungan dengan ini mendukung temuan yang dilakukan
menggunakan program SPSS dapat oleh David Sukardi Kodrat (2009)
diketahui bahwa nilai t hitung sebesar - menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
0,041 dan angka probabilitas 0,967 lebih berpengaruh positif terhadap
besar dibandingkan taraf signifikansi 5% profitabilitas.
atau 0,05; sehingga dapat dikatakan Hasil temuan tersebu
bahwa tidak ada pengaruh yang tmenunjukkan bahwa semakin besar
signifikan antara pertumbuhan penjualan ukuran perusahaan yang diukur dengan
terhadap profitabilitas secara parsial. logaritma natural penjualan (sales)
Dengan demikian hipotesis ketiga yang sebesar 14,40 diikuti dengan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh meningkatnya Profitabilitas. Dari hasil
positif antara pertumbuhan penjualan statistik deskriptif dapat dijelaskan
terhadap profitabilitas, ditolak. bahwa rata-rata ukuran perusahaan
sebesar 14,40 diikuti dengan
Koefisien Determinasi meningkatnya profitabilitas (ROI)
analisis koefisien determinasi dengan rata-rata sebesar 10,72%.
dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa besar keterkaitan antara Pengaruh Struktur Modal terhadap
variabel bebas yaitu : ukuran Profitabilitas
perusahaan, struktur modal dan Hasil penelitian menunjukkan
pertumbuhan penjualan terhadap bahwa hipotesis H2 diterima, artinya ada
profitabilitas (Y). pengaruh yang signifikan antara struktur
modal terhadap profitabilitas secara
Pada penelitian ini nilai parsial. Adanya pengaruh yang
koefisien determinasi (Adjusted R2) signifikan dan negatif ini
adalah sebesar 0,098. Hal ini berarti mengindikasikan bahwa semakin besar
bahwa variabel ukuran perusahaan, nilai rasio struktur modal
struktur modal dan pertumbuhan mengindikasikan semakin banyaknya
penjualan mampu menerangkan hutang yang harus dibayarkan
profitabilitas sebesar 9,80%. Sedangkan perusahaan sehingga mempengaruhi
sisanya yaitu sebesar 100% - 9,80% = penurunan rasio keuntungan atau
90,20% dijelaskan oleh faktor-faktor profitabilitas.Dan sebaliknya, semakin
lain selain variabel yang diteliti di atas. rendah nilai rasio struktur modal
mengindikasikan semakin kecilnya
jumlah hutang yang harus dibayarkan terlihat bahwa selama periode 2010
perusahaan sehingga mempengaruhi 2012 pertumbuhan penjualan relatif
peningkatan rasio keuntungan kecil sehingga tidak bisa meningkatkan
perusahaan atau profitabilitas. Hasil profit menjadi lebih besar.
penelitian ini didukung oleh David
Sukardi Kodrat (2009) dan M. Ridho Simpulan
Tarigan dan Zulkifli Harahap (2009) Berdasarkan hasil analisis yang
menunjukkan bahwa struktur modal telah dilakukan terhadap hipotesis yang
berpengaruh negatif terhadap telah dirumuskan, maka dapat ditarik
profitabilitas. kesimpulan sebagai berikut :
Hasil temuan tersebut 1.Nilai t hitung sebesar 3,612 dan angka
tmenunjukkan bahwa semakin besar probabilitas 0,000 lebih kecil
struktur modal mempengaruhi dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
Profitabilitas. Hal ini menunjukkan 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa
bahwa penggunaan utang jangka pendek ada pengaruh yang signifikan dan positif
maupun utang jangka panjang yang antara ukuran perusahaan terhadap
menurun mampu meningkatkan nilai profitabilitas secara parsial. Dengan
perusahaan karena kenaikan keuntungan demikian hipotesis pertama yang
dari penggunaan utang sebanding menyatakan bahwa terdapat pengaruh
dengan kenaikan biaya agensi. positif antara ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas, diterima.
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan 2.Nilai t hitung sebesar -3,268 dan
terhadap Profitabilitas angka probabilitas 0,001 lebih kecil
Hasil penelitian menunjukkan dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
bahwa hipotesis H3 ditolak, artinya 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan ada pengaruh yang signifikan dan
antara pertumbuhan penjualan terhadap negatif antara struktur modal terhadap
profitabilitas secara parsial. Tidak profitabilitas secara parsial. Dengan
adanya pengaruh yang signifikan ini demikian hipotesis kedua yang
mengindikasikan bahwa besar kecilnya menyatakan bahwa terdapat pengaruh
nilai pertumbuhan penjualan tidak dapat negatif antara struktur modal terhadap
menjelaskan dan memprediksi profitabilitas, diterima.
peningkatan profitabilitas. Pertumbuhan 3.Nilai t hitung sebesar -0,041 dan
penjualan lebih dipengaruhi oleh angka probabilitas 0,967 lebih besar
permintaan pasar yang tinggi karena dibandingkan taraf signifikansi 5% atau
produk sangat diminati pasar sehingga 0,05; sehingga dapat dikatakan bahwa
dalam penelitian ini tingginya tidak ada pengaruh yang signifikan
pertumbuhan penjualan pada perusahaan antara pertumbuhan penjualan terhadap
manufaktur belum tentu mempengaruhi profitabilitas secara parsial. Dengan
rasio keuntungan atau profitabilitas yang demikian hipotesis ketiga yang
dapat dicapai perusahaan. Hasil menyatakan bahwa terdapat pengaruh
penelitian ini didukung oleh temuan positif antara pertumbuhan penjualan
yang dilakukan oleh David Sukardi terhadap profitabilitas, ditolak.
Kodrat (2009) menunjukkan bahwa
pertumbuhan penjualan tidak Saran
berpengaruh terhadap profitabilitas. 1. Untuk penelitian berikutnya, perlu
Hasil temuan tersebut membandingkan jenis perusahaan
tmenunjukkan bahwa besar kecilnya sektor lain tidak hanya pada
Pertumbuhan Penjualan tidak perusahaan manufaktur saja, akan
mempengaruhi Profitabilitas. Hal ini tetapi dapat menggunakan sektor
lainnya misalnya sektor perbankan, J. Supranto, 2001. Statistik : Teori Dan
pertanian (agriculture), real estate, Aplikasi, Jilid 2, Edisi Kelima,
telekomunikasi, transportasi, finance Erlangga, Jakarta
dan sektor lainnya. Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan.
2. Untuk penelitian berikutnya, Edisi Pertama. Cetakan Kelima.
variabel penelitian yang digunakan Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
untuk memprediksi profitabilitas Kodrat, David Sukardi, 2009. Peranan
hendaknya tidak hanya dibatasi pada Struktur Modal terhadap
variabel bebas pada penelitian ini Profitabilitas. Jurnal Eksekutif
yaitu ukuran perusahaan, struktur Vol. 6 No. 1 Februari.
modal dan pertumbuhan penjualan. Miswanto dan Widodo, Eko, 1997.
Hal ini digunakan sebagai bahan Manajemen Keuangan 1,
pertimbangan untuk memprediksi Universitas Gunadarma, Jakarta
faktor lain yang berpengaruh Riyanto, Bambang, 1997. Dasar-Dasar
terhadap profitabilitas selain ketiga Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
variabel bebas tersebut. Keempat, BPFE Yogyakarta
3. Investor hendaknya menanamkan Sartono, Agus R, 1999. Manajemen
sahamnya pada perusahaan yang Keuangan : Ringkasan Teory,
memiliki ukuran perusahaan yang Soal Dan Penyelesaiannya. Edisi
tinggi dan struktur modal yang Ketiga, BPFE Yogyakarta
rendah karena akan mempengaruhi Singarimbun, Masri dan Effendi,
meningkatnya profitabilitas Sofian, 1997. Metodologi
perusahaan. Penelitian Survey, Jakarta:
LP3ES.
DAFTAR PUSTAKA Suryaputri, Rossje V. dan Christina Dwi
Brigham, E. F. and Weston, J. F. 1998. Astuti, 2003. Pengaruh Faktor
Dasar-dasar Manajemen Leverage, Dividen Payout, Size,
Keuangan. Salemba Empat, Earning Growth dan Country Risk
Jakarta. terhadap Price Earning Ratio.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel Jurnal Media Riset Akuntansi,
F., 1998. Manajemen Keuangan, Auditing dan Informasi Vol. 3 No.
Edisi Kedelapan, Erlangga, 1 April.
Jakarta Tarigan, M. Ridho dan Zulkifli Harahap,
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis 2009. Analisis Pengaruh
Multivariate Dengan Program Profitabilitas, Rasio Leverage, dan
SPSS, Badan Penerbit Universitas Intensitas Modal serta Pangsa
Diponegoro, Semarang Pasar terhadap ROA dan ROE
Hanafi, Mamduh M. dan Halim, Abdul, Perusahaan Manufaktur yang Go
2005. Analisis Laporan Publik di Indonesia. Jurnal
Keuangan, Yogyakarta : UPP Penelitian.
AMP YKPN. Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Dasar- E., 1998. Manajemen Keuangan,
dasar Perbankan. Cetakan Edisi Kedelapan, Erlangga,
Pertama. Bumi Aksara : Jakarta. Jakarta
Helfert, Erich A., 1997. Teknik Analisa
Keuangan, Erlangga, Jakarta
Husnan, Suad, 1997. Manajemen
Keuangan : Teori Dan Penerapan
( Keputusan Jangka Pendek ),
Edisi Keempat, BPFE-Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai