Puji syukur Kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Paper ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini dengan materi
Jenis Jenis Serangan Hama, Penyakit Dan Cara Penanggulangannya.
Pada kesempatan ini Kami menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya
kepada pihak pihak yang telah turut membantu secara langsung maupun tidak langsung
dalam proses pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa Penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan, karena
keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Paper ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
1
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. 1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1. 3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................2
1. 4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................2
2. 1 Umum........................................................................................................................3
2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur
disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi
mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses proses dalam tubuh
tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang
terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas
hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama
dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat obatan anti hama. Pestisida
yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida
yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.
Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara
hati hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat
justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena
pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu
pengguna obat obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal
dan sebijak mungkin.
1
musuh yang memamngsanya. Musuh alami tikus ini dapat mengendalikan jumlah
populasi tikus. Musuhnya tikus itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang.
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penelitian
Memahami dan mempelajari tentang apa itu hama dan penyakit, serta
bagaimana cara penanggulangan hama dan penyakit pada tanaman secara kimia
maupun non kimia.
1. 4 Manfaat Penelitian
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. 1 Umum
Ulat Grayak Seranga ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung
daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman cabai tanpa
helai daun pada
3
Gambar 2. 1 Contoh gambar daun cabai yang diserang Ulat Grayak
4
jambu dan berumur 14 - 22 hari. Pada bagian punggungnya terdapat 4 garis
berwarna hitam yang membujur sepanjang badan. Larva Spodoptera litura
memiliki jumlah instar 5 dengan ukuran instar 1 panjang 1,0 mm dan instar 5
panjang 40 - 50 mm berwarna coklat sampai coklat kehitaman dengan bercak-
bercak kuning dan berumur 20 - 26 hari. Sepanjang badan pada kedua sisinya
masing-masing terdapat 2 garis coklat muda. Serangga ulat "Grayak" perlu
diwaspadai karena pada siang hari tidak tampak dan biasanya bersembunyi di
tempat yang gelap dan didalam tanah, namun pada malam hari melakukan
serangan yang hebat dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan panen, mungkin
itulah sebabnya maka serangga ini disebut sebagai ulat grayak.
Pada lahan sawah yang kering sering sekali terserang oleh hama ulat grayak,
oleh karena itu untuk pengendalian ulat grayak ini kondisi tanah sawah hendaknya
diari dan perlu pengamatan lebih awal agar tidak terjadi serangan yang hebat.
Pengamatan awal dapat dilakukan dengan cara apabila ada kupu-kupu atau
ngengat serta terlihat adanya telur serangga dapat dilakukan dengan cara mekanis
yaitu menangkap kupu-kupu dengan menggunakan jaring serta membunuh telur-
telur serangga yang dijumpai. Meskipun umur larva atau ulat grayak ini berkisar
20 - 26 hari, namun perlu diwaspadai karena larva atau ulat ini dapat menyerang
hampir semua tanaman termasuk padi pada semua stadium pertumbuhan. Setelah
20 - 26 hari ulat ini hidup dan menyerang tanaman, maka ia akan berubah menjadi
kepompong dan selanjutnya berubah jadi kupu-kupu. Kupu-kupu bertelur dan
setelah 4 - 5 hari akan menetas menjadi ulat atau larva yang akan menyerang
tanaman.
5
c) penggenangan pesemaian/pertanaman
6
Gambar 2. 2 Contoh gambar tanaman kopi yang diserang Kutu Putih
Siklus hidup Bemisia tabaci, dari telur menjadi imago berlangsung selama
25 hari. Lama stadium telur rata-rata 5,8 hari. Stadium nimfa rata-rata 9,2 hari.
Periode makan kutu kebul selama 30 menit dan masa inkubasi dalam serangan
antara 10-11 hari tergantung kondisi lingkungan/ekosistem hama tersebut.
Sedangkan masa inkubasi dalam tanaman 10-20 hari. Nimfa menjadi imago
selama 2-3 minggu, sedangkan imago dapat hidup selama 6 hari dan
menghasilkan 30 telur. Telur biasanya diletakkan di permukaan bawah daun, pada
daun teratas (pucuk). Serangga betina lebih menyukai daun yang telah terinfeksi
virus mosaik kuning sebagai tempat meletakkan telur dari pada daun sehat.
Rata-rata banyaknya telur yang diletakkan pada daun yang terserang virus
adalah 77 butir, sedangkan pada daun sehat 14 butir. Imago atau serangga dewasa
tubuhnya berukuran kecil antara (1-1,5 mm), tubuhnya berwarna kuning, sayap
dilapisi lapisan tepung yang mengandung lilin berwarna putih. Sebenarnya sayap
kutu kebul sendiri berwarna bening atau transparan. Kedua sayap sama panjang.
7
Telur berbentuk lonjong atau bentuknya tergantung inang. Biasanya pada tanaman
yang berduri bentuk telur lonjong agak sedikit bulat. Serangga dewasa biasanya
berkelompok pada bagian permukaan bawah daun. Jika tanaman tersentuh atau
ada getaran biasanya akan berterbangan seperti kabut atau kebul putih. Kerusakan
langsung pada tanaman karena imago dan nimfa yang menghisap cairan daun.
Gejalanya bercak nekrotik pada daun. Ini terjadi karena rusaknya sel-sel dan
jaringan daun, sehingga pertumbuhan daun terhambat.
8
2.3.2 Cara pengendalian secara kimia
Penyakit Kerdil Hampa. Penyakit ini disebabkan oleh virus kerdil hampa
padi yang ditularkan secara persisten oleh wereng cokelat (Nilaparvata lugens
Stal.) dan spesies lain dalam genus Nilaparvata (Hibino 1989; Milne and Ling
1982). Virus ini dapat memperbanyak diri di dalam tubuh vektor, tetapi tidak
ditularkan melalui telur, air, tanah, biji maupun secara mekanik (Chetanachi et
al.,1979; Ling et al.,1978).
9
Tanaman padi yang diserang pertumbuhannya kerdil, daun bendera agak
pendek, dan warna daun menjadi hijau tua. Daun yang baru tumbuh sering
memutar dan tepinya robek, anakan bercabang dan terdapat bengkakan sepanjang
tulang daun, keluiarnya malai terhambat dan menyebabkan bulir menjadi hampa
(Hibino et al.,1977).Secara alamiah sumber penyakit telah terpelihara di daerah
endemis wereng cokelat, hal tersebut disebabkan karena wereng cokelat
mempunyai kemampuan terbang yang jauh dan mampu melintas lautan.
Penyakit Kerdil Rumput
Sama halnya dengan penyakit kerdil hampa, penyakit ini juga disebabkan
oleh virus kerdil rumput padi yang berbentuk benang halus sekali (filamentous
thread) melingkar dengan diameter 6-8 mm dan panjang bervariasi antara 950-
1.350 mm, menghasilkan protein noncapsid yang berlimpah, mengandung RNA
utas tunggal dan utas ganda (Hibino et al.,1985). Partikel virus ini serupa dengan
virus penyebab penyakit daun bergaris (rice stripe virus) di Jepang.
Apa Gejalanya, Bagaimana Penyebarannya, dan Epidemiologi
Tanaman padi yang diserang akan menunjukkan gejala-gejala sebagai
berikut: tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan sangat banyak, tumbuhnya tegak,
daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau pucat atau kekuningan dengan
bercak-bercak berwarna cokelat, kadang-kadang muncul gejala belang. Tingkat
kerusakan ditentukan oleh varietas padi dan umur tanaman pada saat terinfeksi.
Pada umumnya semakin tua umur tanaman pada saat terinfeksi, semakin rendah
persentase pertanaman yang rusak bahkan gejala penyakit tidak tampak sampai
tanaman dipanen. Gejalanya baru akan tampak pada ratun sehabis panen (Ling,
1972). Penularan virus kerdil rumput terjadi secara persisten oleh wereng cokelat
Nilaparvata lugens dan dua spesies Nilaparvata lainnya. Virus ini dapat
memperbanyak diri di dalam tubuh vektor, tetapi tidak ditularkan melalu telur.
Virus ini juga mempengaruhi umur dan reproduksi vektornya. Bila terjadi ledakan
serangan wereng cokelat yang merupakan vektor dari ke dua virus tersebut maka
akan timbul endemi penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput. Penyebaran
penyakit kerdil hampa dan kerdil rumput di lapangan tergantung pada beberapa
faktor, antara lain serangga vektor, sumber virus, varietas padi dan faktor
lingkungan.
10
2.4.1 Cara pengendalian secara non kimia
11
dengan insektisida an-organik. Penggunaan pestisida nabati dianjurkan mulai dari
saat populasi wereng cokelat masih di bawah ambang kendala.
12
Tumpukan ini selalunya banyak, meliputi seluruh permukaan daun.
Biasanya terdapat di permukaan atau daun, juga terdapat pada tangkai dan ranting.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi hama dan penyakit yang merugikan petani dan berpengaruh pada
ekonomi dan jumlah produk pertanian yang dihasilkan, hal tersebut perlu
penanganan yang serius seperti pengendalian dari hama dan penyakit agar tidak
mengganggu produksi pertanian, pengendalian bisa dengan cara kimia dan non
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hama
https://sababjalal.files.wordpress.com/2012/02/hama-dan-penyakit-pada-
tumbuhan.doc
http://www.caragampang.com/2013/10/penyakit-pada-tanaman-dan-
tumbuhan.html
http://www.tipsrumah.com/membuat-pembasmi-hama-alami-2/
http://tipspetani.blogspot.co.id/2015/04/cara-pengendalian-hama-ulat-grayak.html
14
http://pokok-pokok-mangga.blogspot.co.id/
http://animhosnan.blogspot.co.id/2012/09/penyakit-mangga.html
15