Refleksi Diri Nama : Raditya Citra Sugandi, S.Pd NIM : 7101016003 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Sekolah Latihan : SMA Kesatrian 1 Semarang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan di SMA Kesatrian 1
Semarang dimulai tanggal 9 Agustus hingga 25 November 2016. Kegiatan yang dilakukan meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, perencanaan pembelajaran, media pembelajaran, hingga praktik mengajar terbimbing dan mandiri, pelaksanaan penelitian tindakan kelas serta penyusunan laporan. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 4 bulan ini memberikan kesempatan kepada praktikan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kegiatan workshop di LPTK. Melalui program ini, praktikan juga dapat mengembangkan proses pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan hasil kegiatan PPL meliputi: 1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi Mata pelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada diprogram IPS. Selama proses belajar mengajar di kelas X IPS 1, 2 maupun 3 berlangsung dengan sangat menyenangkan. Praktikan sudah berusaha menghadirkan pembelajaran yang scientific . Hal ini praktikan lakukan salah satunya adalah untuk lebih mengenalkan ekonomi bukan hanya sebagai mata pelajaran yang menyebalkan dengan segudang hafalan tetapi lebih pada pelajaran yang sangat menyenangkan karena sifat materi yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Praktikan mengemas materi pelajaran ekonomi dalam sebuah video, peta konsep, gambar, game edukatif, contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari dan masih banyak lagi. Pengemasan ini tentunya dengan tetap memperhatikan Indikator pencapaian dalam setiap Kompetensi Inti dan keadaan peserta didik. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses kolaborasi antara peserta didik, guru dan materi ajar. Usaha praktikan untuk mengubah pembelajaran dari teacher centered menuju student centered ternyata mengalami beberapa kendala. Pelaksanaan diskusi yang tidak maksimal merupakan salah satu kelemahan pembelajaran yang berbasis student centered. Hal ini mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran 60% masih bersifat teacher centered dan sisanya student centered. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di sekolah latihan Sarana dan Prasarana yang terdapat di SMA Kesatrian 1 Semarang sangat menunjang kegiatan belajar-mengajar. Di dalam kelas tempat berlangsungnya KBM, fasilitas yang dapat ditemui berupa LCD Proyektor, layar, media player, komputer kelas yang terhubung dengan internet, speaker, serta fasilitas wifi yang dapat mengakses informasi apapun. Fasilitas ini dapat digunakan untuk keperluan KBM dengan berbagai inovasi. SMA Kesatrian 1 Semarang juga memiliki laboratorium sains (biologi, fisika dan kimia), komputer dan bahasa. Perpustakaan yang cukup lengkap dengan koleksi uku-bukunya dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan peserda didik 3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing Dra. Hj. Endang Yuliarti, M.Si adalah guru mata pelajaran ekonomi kelas X dan XI. Beliaulah yang menjadi guru pamong sekaligus guru panutan praktikan selama menjalani program PPL PPG SM3T di SMA Kesatrian 1. Interaksi yang terjalin antara praktikan dengan guru pamong berlangsung dengan baik sehingga tidak jarang praktikan mendapat beberapa ilmu baru terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang praktikan lakukan, proses pengemasan materi pelajaran, proses evaluasi dan penilaian dan masih banyak lagi ilmu baru yang praktikan peroleh. Keberadaan dosen pembimbing juga sangat membantu dalam proses pelakasanaan PPL PPG SM3T. Meskipun tidak setiap hari saling berinteraksi tetapi setiap kunjungan beliau ke Sekolah Praktikan selalu memberikan bimbingan, motivasi serta saran saran atas keluhan-keluhan praktikan. Dan hal itu sangat bermanfaat.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Secara keseluruhan kualitas pembelajaran di SMA Kesatrian 1 Semarang sudah sangat bagus. Hal ini dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang diukir peserta didik baik dalam bidang akademik maupun non akademik. 5. Kemampuan diri praktikan Jam terbang mengajar praktikan yang masih sangat minim menyebabkan banyaknya kekurangan baik selama proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Sehingga praktikan masih perlu banyak belajar. Tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat praktikan untuk terus berbagi baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Di bidang akademik, dapat praktikan berikan melalui pembelajaran di dalam kelas khususnya mata pelajaran ekonomi. Sedangkan non akademik berupa kegiatan pendampingan ekstrakurikuler dan organisasi di sekolah. Kemampuan ini tentunya terbatas dan masih memerlukan bimbingan dari pihak yang lebih mumpuni agar kelak dapat dimanfaatkan secara maksimal. 6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 2 Selama melaksanakan kegiatan PPL, banyak hal yang dapat diperoleh praktikan, meliputi pengalaman mengajar di satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), pembuatan perangkat pembelajaran, membuat media belajar interaktif, kemampuan sosial berupa interaksi dengan masyarakat sekolah dan lobbying. Selain itu, praktikan juga memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler di sekolah peraturan sekolah, struktur administrasi, organisasi sekolah, serta pelaksanaan pendidikan di SMA Kesatrian 1 Semarang. 7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes Kegiatan belajar mengajar di SMA Kesatrian 1 Semarang sudah tergolong sangat baik. Adanya optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana akan sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Sedangkan saran yang dapat praktikan berikan untuk Unnes terkait dengan kegiatan PPL adalah koordinasi pihak PPL pusat dengan mahasiswa lebih ditingkatkan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara kegiatan mahasiswa di sekolah tempat latihan dengan tujuan PPL yang sudah dirumuskan Unnes. Selain itu, koordinasi pihak PPL dengan dosen pembimbing dan pihak sekolah juga ditingkatkan agar tidak terjadi banyak kesalahan yang dapat mengganggu kegiatan PPL.