58 Nurul Huda - Formulasi Makanan Cair PDF
58 Nurul Huda - Formulasi Makanan Cair PDF
58 Nurul Huda - Formulasi Makanan Cair PDF
Nurul Huda
Clara Meliyanti Kusharto
Merry Aitonami
Metodologi Penelitian
Kesimpulan
Pendahuluan
Latar Belakang
Albumin Fungsi albumin
Protein (60 %)
Indikator :
Hipoalbuminemia sintesa protein
status gizi
Terapi diet :
pasca bedah penyembuhan Ekstrak ikan gabus, putih telur,
luka lama makanan cair komersial,
obat-obatan
Tujuan Khusus
Mempelajari cara pembuatan makanan cair dan menentukan formula terbaik
dari makanan cair yang berbasis tepung ikan lele
Mengevaluasi sifat organoleptik makanan cair berbasis tepung ikan lele
Menganalisis sifat fisik kimia makanan cair berbasis tepung ikan lele (Clarias
gariepenus)
Menganalisis pengaruh penambahan tepung ikan lele (Clarias gariepenus)
terhadap sifat fisik (viskositas, total padatan terlarut, osmolaritas) formula.
Menganalisis pengaruh penambahan tepung ikan lele (Clarias gariepenus)
terhadap sifat kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan kadar
karbohidrat) formula.
Menghitung kontribusi zat gizi makanan cair terpilih terhadap Angka
Kecukupan Gizi (AKG) dewasa.
Melakukan uji klinis tepung ikan lele (Clarias gariepenus) di RSUD Cibinong
Manfaat Penelitian
Yij = + Ti + ij
83,3 %
5,86
4.89 60%
4.10
20%
60%
50%
5,12
4,8 33,3%
4,68
Grafik rata-rata nilai uji hedonik tekstur Persentase panelis yang menerima
tekstur makanan cair
Hasil sidik ragam : perlakuan tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap rata-rata
tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur makanan cair.
Karakteristik Organoleptik Makanan Cair
(Uji hedonik )
rasa
8.00 7.35
7.00
80%
6.00 5,25 63,3%
4,84 53,3%
5.00
4.00
rasa
3.00
2.00
1.00
0.00
F1 F2 F3
Persentase panelis yang
Grafik rata-rata nilai uji hedonik rasa
menerima rasa makanan cair
6.16
83,3%
4.87
3.91 60%
30%
0
F1 F2 F3
Hasil sidik ragam : perlakuan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai mutu
warna ketiga formula
Hasil uji lanjut Duncan: nilai mutu warna formula F1 berbeda nyata dengan formula
F2 dan formula F3.
Karakteristik Organoleptik Makanan Cair
(Uji Mutu Hedonik)
tekstur
6.06
7
5.12
6
4.85
5
0
F1 F2 F3
Hasil sidik ragam : perlakuan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai mutu
tekstur ketiga formula
Hasil uji lanjut Duncan: nilai mutu tekstur formula F1 berbeda nyata dengan formula
F2 dan formula F3.
Karakteristik Organoleptik Makanan Cair
(Uji Mutu Hedonik)
rasa
8
7
6.83
5.66
5.07
6
0
F1 F2 F3
Hasil sidik ragam : perlakuan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap nilai mutu rasa
ketiga formula
Hasil uji lanjut Duncan : nilai mutu rasa formula F1 berbeda nyata dengan formula F2
dan formula F3.
Karakteristik Organoleptik Makanan Cair
(Uji Mutu Hedonik)
aroma
5.2
4.9
4.8
4.7
4.65
4.6
4.5
4.4
F1 F2 F3
Hasil sidik ragam : perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap nilai mutu
aroma ketiga formula
Formula Terpilih
a. Kadar Air
Kadar air (%)
Perlakuan Rata-rata
Ulangan 1 Ulangan 2
F1 77,67 77,74 77,70
F2 76,67 76,70 76,68
F3 80,38 80,48 80,48
Menurut Winarno (1992) kadar air susu adalah 85-90 %. Jika dibandingkan
dengan susu sapi kadar air makanan cair ini lebih rendah.
b. Kadar Abu
Kadar abu (%)
Perlakuan Rata-rata
Ulangan 1 Ulangan 2
F1 0,98 1 0,99
F2 1,13 1,16 1,14
F3 0,95 0,98 0,96
Hasil analisis lemak untuk ketiga formula berbeda dengan kadar lemak
yang diperoleh dari Food Processor Program (FP2) yaitu 2,7 g/100 ml
Hasil uji sidik ragam : perlakuan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar
lemak makanan cair.
Uji lanjut Duncan : menunjukkan bahwa kadar lemak F2 berbeda nyata
dengan formula F1 dan formula F3.
Karakter Kimia Makanan Cair
d. Kadar Protein
Kadar protein (g)
Perlakuan Rata-rata FP2
Ulangan 1 Ulangan 2
F1 4,25 4,48 4,36 4,59
F2 4,86 4,89 4,87 5,03
F3 6,01 5,46 5,73 5,56
e. Kadar Karbohidrat
Kadar kadar karbohidrat (g)
Perlakuan Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata
Saran