Anda di halaman 1dari 44

PENCEGAHAN STRES

INKONTINENSIA URIN

Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)

Departemen Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta
PENDAHULUAN
Jenis inkontinensia urin
Yang paling banyak ditemui adalah stres
inkontinensia dan overactive bladder
Stres inkontinensia urin merupakan
masalah pada wanita dewasa yang
mengalami inkontinensia
01/15/10 3
Epidemiologi
Prevalensi inkontinensia urin pada wanita
dewasa sebesar 20% (usia 25 55 tahun)

Etiologi
Stres inkontinensia urin disebabkan oleh
kelemahan otot dasar panggul
(kegemukan, kehamilan, persalinan dan
batuk menahun)
Stres inkontinensia
Difinisi
Keluarnya urin yang disebabkan karena adanya
aktifitas tubuh, seperti : batuk, bersin, tertawa,
berjalan, lari, melompat, atau mengangkat benda-
benda berat, yang menyebabkan tekanan intra
abdominal meningkat. (kandung kemih tidak
berkontraksi)
Selama abad ke-20, kemajuan dalam
perawatan obstetri secara dramatis telah
menurunkan angka kematian ibu dan bayi,
menyebabkan fokus perhatian bergeser ke
arah mengurangi morbiditas.
Kami menyadari bahwa trauma persalinan subklinis
terhadap otot-otot dasar panggul dapat
menyebabkan konsekuensi jangka panjang yang
tidak menguntungkan, seperti inkontinesia urin,
inkontinensia alvi, dan prolaps organ panggul.

Karena seorang ahli kebidanan berada dalam posisi


yang unik untuk menjaga otot-otot dasar panggul
yang sensitif selama persalinan, maka penting bagi
kita untuk memahami strategi untuk mengurangi
trauma tersebut.
STRUKTUR DAN FUNGSI OTOT-OTOT
DASAR PANGGUL
Otot-otot dasar panggul meliputi muskulus
levator ani, muskulus sfingter uretra dan
sfingter ani, fascia endopelvis, dan struktur
yang berhubungan lainnya.

Kelompok muskulus levator ani merupakan


komponen terbesar otot-otot dasar panggul.
LEVATOR ANI MEMPUNYAI
2 FUNGSI PENTING
Pertama, sistem muskular ini memelihara tonus
basal supaya tetap konstan, sehingga menjaga
hiatus urogenitalis dalam keadaan tertutup.

Fungsi kedua adalah berkontraksi secara refleks


sebagal respons terhadap aktivttas tertentu
Kompleks levator ani berhubungan sangat erat dengan
mekanisme sfingter ani dan sfingter uretra.
Sfingter ani terdiri atas 2 otot yang terpisah yaitu :
Sfingter ani interna
Eksterna.
Sfingter ani interna bertanggung jawab terhadap tonus
istirahat kanalis anal
Sfingter ani eksterna menjaga tonus basal agar tetap
konstan, namun dapat pula berkontraksi secara sadar
Mekanisme sfingter uretra sangat kompleks, meliputi
sfingter intrinsik dan ekstrinsik.
Levator ani dan muskulus sfingter otot-otot
dasar panggul dipersarafi oleh serabut saraf
sakralis anterior (S2-S4)

Sfingter ani eksterna dan sfingter uretra


dipersarafi oleh cabang-cabang nervus
pudendus yang juga berasal dan serabut
saraf sakralis S2-S4
MEKANISME TRAUMA OTOT-OTOT
DASAR PANGGUL

Saat persalinan, otot-otot dasar panggul


mengalami tekanan langsung oleh
bagian terbawah janin, bersamaan
dengan tekanan ke bawah yang berasal
dari tenaga meneran ibu.
MEKANISME TRAUMA OTOT-OTOT
DASAR PANGGUL2
Ahli kebidanan sangat akrab dengan trauma
muskular seperti laserasi perineum dan sfingter ani
eksterna.

Sedikit yang mengetahui rusaknya otot levator ani


saat persalinan, karena otot ini biasanya tidak
terlihat saat persalinan
Menurut hipotesa bahwa persalinan menyebabkan
peregangan dan penekanan saraf-saraf panggul
yang melewati otot-otot dasar panggul.

Gabungan dan trauma tersebut di atas menyebabkan


denervasi parsial otot-otot dasar panggul.
Dengan menggunakan tehnik neurofisiologik untuk
mempelajari otot-otot dasar panggul, trauma
denervasi muskulus pubokoksigeus dan sfingter ani
eksterna didapati pada 42- 80% persalinan
pervaginam.

Denervasi ini tidak didapati pada pasien pasca


seksio sesaria, namun didapati juga
hubungannya pada seksio sesaria yang dilakukan
setelah pasien in partu.
Merupakan hipotesa bahwa regangan berulang
nervus pudendus dan cabang cabangnya,
menyebabkan trauma saraf berulang, sehingga
tidak dapat terjadi penyembuhan kembali
seperti bentuk asalnya
PERSALINAN DAN STRESS
INKONTINEN1

Stress inkontinen setelah melahirkan


berhubungan dengan partus kala dua
memanjang, bayi besar dan episiotomi

Sedangkan persalinan dengan seksio sesaria


berhubungan dengan berkurangnya risiko stre
Inkontinen.
PERSALINAN DAN STRESS
INKONTINEN2
Meskipun prevalensi gejala stress inkontinen dalam
kehamilan dan setelah melahirkan tinggi,
penyembuhan terjadi secara spontan.

Sebagai contoh, diantara wanita yang melaporkan


stress inkontinen dalam kehamilan, kurang dari 5%
yang tetap simptomatik selama 1 tahun setelah
melahirkan.

Berbeda sekali dengan wanita yang melaporkan


timbulnya stress inkontinen setelah persalinan, 24%
tetap simptomatik selama I tahun.
Persalinan pervaginam berhubungan
dengan turunnya tekanan penutupan uretra
dan turunnya panjang uretra fungsional,
dan perubahan ini tidak terjadi pada pasien
pasca seksio sesaria
CARA AHLI KEBIDANAN UNTUK MENCEGAH
KERUSAKAN OTOT-OTOT DASAR PANGGUL

Trauma muskular terhadap otot-otot dasar


panggul, dikombinasi dengan trauma
neurologis, dapat menyebabkan inkontinesia
ani, stress inkontinen dan prolaps organ
panggul.
Faktor-faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab
trauma neurologis meliputi persalinan dengan
bantuan forseps, kala dua memanjang, laserasi
perineum tingkat 3, berat lahir dan multiparitas.

Dengan mengurangi paparan terhadap faktor-faktor


risiko tersebut, ahli kebidanan dapat mengurangi
risiko jangka panjang persalinan yang menimbulkan
gejala sisa akibat trauma otot-otot dasar panggul.
Karena seksio sesarean tampaknya dapat
memproteksi otot-otot dasar panggul, seksio rutin
kemungkinan dapat mengurangi prevalensi
inkontinensia dan prolaps organ panggul

Hal ini berhubungan dengan meningkatnya


morbiditas perioperatif dan lebih mahalnya biaya
seksio

Seksio sesarean elektif telah terbukti bermanfaat


pada kondisi terdapatnya faktor-faktor risiko
tersebut diatas
Ahli kebidanan memiliki beberapa pilihan untuk
mengontrol atau menurunkan risiko rusaknya otot-
otot dasar panggul

Meningkatnya kebedulian akan kualitas hidup dan


meningkatnya harapan hidup, mengakibatkan usaha-
usaha untuk meminimalisasikan morbiditas maternal
jangka panjang menjadi hal yang penting
Masalah etik utama adalah mengeluarkan bias
personal tertentu pada diri anda; anda tidak
melakukan hal ini karena anda punya suatu dinner
date yang anda tidak ingin melewatinya, anda
memperoleh bayaran yang lebih banyak, atau anda
kawatir adanya tuntutan hukum
Strategi pencegahan primer
Seksio sesarea elektif
Seksio sesarea elektif pada wanita dengan faktor
risiko yang tidak dapat dimodifikasi
Riwayat keluarga
Ras kulit putih
Mobilitas leher kandung kemih antenatal
Latihan dasar panggul antenatal
Monitoring nervus pudendus intrapartum
Kontrasepsi
Kontrasepsi

Pasangan Muda :
Pertimbangan karir dan finansial
Kesiapan fisik dan mental untuk menghadirkan manusia baru
Kehidupan
01/15/10 seksual yang sedang hangat2nya 26
JENIS KONTRASEPSI
A. Kontrasepsi Non-hormonal
- Teknik : menyusui
- Mekanik : spiral (IUD / AKDR), kondom
- Sterilisasi : vasektomi, tubektomi

B. Kontrasepsi Hormonal
- Pil - Suntik
- Susuk (Implant) - Spiral ber-
hormon
- Koyo (tempel)

01/15/10 27
Menyusui (prolonged lactation)

3-4 bulan setelah


melahirkan, dengan
syarat :

Menyusui eksklusif
(> 6 jam / hari)
Haid belum terjadi

01/15/10 28
KONTRASEPSI IDEAL ?
Efektivitas maksimal
Efek samping minimal
Memberikan keuntungan tambahan ?

01/15/10 29
Kontrasepsi yang sangat efektif
PIL

Mudah
Ekonomis
Aman
Efektif
Fertilitas

01/15/10 30
Apa yang akan
Anda dapatkan
dari
OC Plus ?
01/15/10 31
1

01/15/10 32
Kulit halus

2 dan
cantik

01/15/10 33
OC PLUS : Cegah JERAWAT

01/15/10
Parut Jerawat 34
OC PLUS : Basmi Rambut yang tidak
normal

Termasuk rambut
yang lebat di
lengan dan kaki
01/15/10 35
OC PLUS : Cegah Ketombe &
Kebotakan

Ludwig 1 Ludwig II

Ludwig III

01/15/10 36
Efektivitas OC Plus

Sebelum 4 bulan setelah


pengobatan pengobatan OC Plus
01/15/10 37
Efektivitas OC Plus

Efek terhadap
cambang dan kumis :

Kiri : sebelum
pengobatan

Kanan : setelah
pengobatan dengan
OC Plus

01/15/10 38
Hasil penelitian pada 159 wanita muda
setelah 3,5 bulan pemakaian Diane 35 :

93 % puas atau
sangat puas pada
hasil pengobatan
jerawat

87 % kualitas
hidupnya meningkat

01/15/10 39
Efek Ganda
DIANE 35
mengandung :

Etinil Estradiol CPA


suatu estrogen progesteron + anti-androgen

efek kontrasepsi : efek kontrasepsi : efek anti-androgen


mencegah pematangan dan - mengentalkan lendir serviks shg
pelepasan sel telur menghalangi penetrasi sperma
- mencegah terjadinya nidasi

PCOS Berbagai masalah kulit

Kulit berminyak Jerawat Hirsutisme

Efektivitas kontrasepsi > 99%


Kontrol siklus yang baik
Mengatasi infertilitas primer
Kulit Cantik

01/15/10 40
Dapatkan Keuntungan lebih
dari sekedar kontrasepsi,
yaitu KULIT HALUS DAN
CANTIK dengan..

OC PLUS dong!

01/15/10 41
Strategi pencegahan sekunder
Faktor risiko obstetrik yang dapat dimodifikasi
(berdasarkan literatur pada trauma perineum)
Persalinan spontan daripada persalinan dengan bantuan
forseps
Ekstraksi vakum daripada persalinan dengan bantuan
forseps
Episiotomi terbatas
Pijatan perineum antepartum
Strata pencegahan tertier
Cara persalinan untuk kehamilan selanjutnya
Seksio sesarea untuk wanita pasca operasi perbaikan
inkontinensia atau rekonstruksi pelviks
Seksio sesarea untuk wanita dengan gejala defek sfingter
ani yang terbukti secara klinis
Pertimbangkan seksio sesarea untuk wanita tanpa gejala
dengan defek sfingter ani yang terbukti secara klinis
Pertimbangkan seksio sesarea untuk wanita tanpa gejala
dengan riwayat laserasi perineum derajat tiga atau empat
01/15/10 44

Anda mungkin juga menyukai