PELAT Libre PDF
PELAT Libre PDF
BAB I
P E L A T
PENDAHULUAN
Dalam pertemuan ini anda akan mempelajari hal-hal tentang pelat lantai
beton yang meliputi pendahuluan, desain pelat satu arah dan pelat dua arah. Pelat
merupakan salah satu elemen struktur beton, sehingga hal ini berguna dalam
Berapa tebal pelat yang aman pada suatu gedung bertingkat ataupun
konstruksi lain?
syarat keamanan?
Selain pelat pada mata kuliah ini, anda telah mengetahui elemen struktur
balok dan kolom yang telah dipelajari pada mata kuliah Struktur Beton Dasar
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, diharapkan anda dapat mendesain suatu
menjelaskan pelat lantai secara umum, mendesain pelat satu arah dan pelat dua
PENYAJIAN
1.1. Pendahuluan
Pelat atau slab adalah elemen bidang tipis yang menahan beban-beban
berdasarkan asumsi yang identik dengan bangunan kayu. Gaya-gaya pada struktur
kayu ditransmisikan dari lantai kayu ke balok anak, balok induk dan ke kolom.
bebannya sedemikian rupa, sehingga defleksi lajur pelat yang orthogonal adalah
sama.
Pada konstruksi beton bertulang, pelat digunakan sebagai lantai, atap dari
gedung, lantai jembatan, lapis perkerasan pada jalan raya dan landasan bagi
pesawat terbang di bandara. Hal ini terjadi karena pelat merupakan elemen
struktur penahan beban vertikal yang rata dan dapat dibuat dengan luasan yang
cukup besar.
bukan hanya pembebanan, tetapi juga ukuran dan syarat-syarat tumpuan pada tepi.
a) Tertumpu bebas
4
(a) Tepi ditumpu bebas (b) Tepi dengan tumpuan (c ) Tepi dengan tumpuan
terjepit penuh terjepit sebagian
Pelat beton bertulang yang langsung ditumpu oleh kolom-kolom tanpa balok-
balok disebut Sistem Flat Slab. Sistem ini digunakan bila bentang tidak besar
dan intensitas beban tidak terlalu berat, misalnya bangunan apartemen atau
hotel.
untuk memperkuat pelat terhadap gaya geser, pons dan lentur. Bagian
kepala kolom disebut Column Capital. Flat slab yang memiliki ketebalan
5
merata tanpa adanya Drop Panel dan Column Capital disebut Flat Plate.
Tebal lantai Flat Slab adalah 125 hingga 250 mm untuk bentangan 4,5 hingga
7,5 m.
Sistem ini banyak digunakan pada bangunan rendah yang beresiko rendah
bersilangan dengan jarak yang relatif rapat yang menumpu pelat atas yang
tipis. Ini dimakudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat dan dapat didesain
sebagai Flat Slab atau pelat dua arah, tergantung konfigurasinya. Sistem ini
Sistem ini hampir sama dengan system balok-pelat tetapi menggunakan balok-
balok dangkal yang lebih lebar. Sistem lajur balok banyak diterapkan pada
bangunan yang mementingkan tinggi antar lantai. Balok lajur tidak perlu
Sistem ini terdiri dari slab menerus yang ditumpu balok-balok monolit yang
aspek keamanan terhadap bahaya kebakaran. Sistem ini yang banyak dipakai.
sistem pendukung tersebut, pelat akan melendut dalam satu arah atau dua arah.
Pada pelat satu arah, biasanya pelat hanya ditumpu pada kedua sisinya
Pada pelat dua arah, pelat ditumpu pada ke empat sisinya. Tetapi bila
perbandingan antara sisi panjang (Ly) dan sisi pendek (Lx) lebih besar dari 2,
maka pelat tersebut dapat dianggap sebagai pelat satu arah, di mana beban pelat
Distribusi gaya dalam pada pelat satu arah di atas dua atau lebih tumpuan
; ;
Untuk struktur statis tak tentu, besar reaksi perletakannya dapat ditentukan
dengan cara Clayperon, cara Cross dan lain-lain. Selain cara tersebut di atas,
9
dipenuhi.
a) Jumlah bentang 2
b) Selisih antara bentang terpanjang dan terpendek lebih kecil atau sama dengan
untuk momen tumpuan : bentang teoritis (l) rata-rata di kiri dan kanan
tumpuan
h
h = tebal pelat
b1 ln b2
b1, b2 = lebar balok
bila maka
bila maka mm
h
h = tebal pelat
b2
b1, b2 = lebar balok
b1 ln
bila maka
bila maka
Tabel 1.2. Tebal minimum pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung
12
Pelat solid
satu arah
pada baja tulangan. Oleh karena itu bila meninjau lebar retak, harus
A = luas = 2 dc s
A
dc
dc
s
s s s
Rumus di atas hanya berlaku untuk fy > 300 MPa. Untuk fy 300 MPa
a) Spasi Tulangan
dtul atau 25 mm
b) Selimut Beton
Komponen
Di dalam ruangan Di luar ruangan
struktur
Rasio tulangan susut dan suhu terhadap luas bruto penampang beton
fy (MPa)
< 300
= 300 0,0020
= 400 0,0018
> 400
Tulangan susut dipasang tegak lurus terhadap tulangan pokok pada pelat
dua arah. Pelat lantai/atap gedung umumnya menggunakan sistem pelat dua arah,
yang mana pelat tersebut dipikul oleh balok-balok dan atau kolomkolom dan
b) Dipikul oleh kolom dengan kepala kolom dan atau penebalan pelat di
(Mlap) pada kedua arah dapat ditentukan dengan menggunakan tabel-tabel yang
tersedia dengan tebal pelat tetap yang ditumpu pada ketiga atau keempat sisinya
besarnya Mtp dan Mlap pada kedua arah ditentukan dengan metode garis leleh
(Yield Line Method). Bila terdapat lubang pada panel pelat berbentuk persegi
empat, besarnya Mtp dan Mlap pada kedua arah ditentukan dengan metode jalur
(Strip Method).
perhitungan Mtp dan Mlap dapat ditentukan dengan Cara Perencanaan Langsung
(Direct Design Method), asalkan persyaratan pada pasal 3.6.6. dipenuhi. Bila
Pembahasan pelat dua arah dikhususkan pada panel pelat yang berbentuk
tabel yang ada, diantaranya Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 dan SK SNI-T-
a) Tertumpu bebas
Pada sudut-sudut pelat di mana bertemu tepi-tepi yang menumpu bebas, harus
dipasang tulangan atas dan tulangan bawah dalam kedua arah untuk memikul
diambil sama dengan jumlah tulangan lapangan terbesar. Jaring tulangan ini
harus meliputi daerah tidak kurang dari 1/5 x bentang pelat di arah tepi pelat
yang ditinjau.
18
b) Terjepit Elastis
panel pelat persegi yang menumpu pada ke empat sisinya akibat beban terbagi
Tabel 1.5. Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada ke empat tepinya
Tabel 1.6. Momen di dalam pelat persegi yang menumpu pada ke empat tepinya
Penentuan bentang teoritis pada masing-masing arah seperti pada pelat satu
arah.
Menurut SK SNI-T-15-1991-03:
. (1.1.)
bersih terpendek
..(1.2)
Ip1
22
lp1
ay
Ip2
ay
ay
ax ax ax ax
a) Denah pelat
h h
b
hb
a
45 45
b
c) Potongan pelat
bm = b + {2 (hb-h)}
b) Potongan balok
.(1.3)
...(1.4)
ln1
ln1 < ln2
(2)
(1) (3)
ay
ln2
(4)
ax
(1.5)
Perkiraan harga h didasarkan pada pembatasan harga h yang akan diperoleh dari
persamaan tadi.
24
Apabila tidak digunakan balok atau balok yang digunakan sangat fleksibel,
maka harga h yang akan diperoleh menjadi terlampau besar dari yang
sesungguhnya diperlukan.
..(1.6)
Sebaliknya apabila balok yang digunakan sangat kaku, maka harga h yang
(1.7)
kenyamanan dalam penggunaannya, dengan kata lain lendutan yang terjadi tidak
Dalam segala hal, hmin pelat tidak boleh kurang dari harga berikut ini:
Pemeriksaan lebar retak pada sistem pelat dua arah sama pada sistem pelat
satu arah.
25
lx
ly
dc
s s
dc
s s
Detail penulangan pada pelat dua arah sama seperti pada pelat satu arah.
26
PENUTUP
A. Rangkuman
Pelat atau slab adalah elemen bidang tipis yang menahan beban-beban
terjepit sebagian/elastis. Sistem lantai terdiri dari sistem flat slab (termasuk
drop panel dan column capital) dan flat plate, sistem grid, sistem lajur balok
Bentang teoritis (l) pada pelat satu arah dan pelat dua arah berbeda untuk
perletakan yang monolit dengan pelat dan yang tidak monolit dengan pelat.
Pemeriksaan lebar retak hanya berlaku untuk fy > 300 MPa. Untuk fy 300
Tulangan pada pelat satu arah terdiri dari tulangan lentur/utama dan tulangan
pelat dua arah terdiri dari tulangan pada arah panjang dan arah pendek yang
Menentukan tebal pelat (h) dihitung dengan persamaan (1.1), tetapi nilai
tersebut harus terletak antara hmin (persamaan (1.6)) dan hmaks (persamaan
(1.7)).
Lebar retak yang terjadi () tidak boleh kurang dari lebar retak yang
3 x h atau 500 mm
dtul atau 25 mm
3 x h atau 500 mm
28
B. S o a l
3) Jelaskan persamaan dan perbedaan antara sistem lantai flat slab dengan
flat plate!
5) Diketahui suatu panel pelat lantai dengan ukuran sisi panjang 4 m dan sisi
pendek 2,5 m. Pelat tersebut temasuk pelat satu arah atau pelat dua arah?
7) Diketahui suatu pelat dua arah, yang terjepit elastic pada keempat sisinya.
tumpuan dan momen lapangan pada bentang panjang dan bentang pendek?
ini:
9) Hitung rasio tulangan susut () jika diketahui tegangan leleh baja (fy) =
240 MPa!
10) Diketahui suatu pelat dua arah terletak di dalam ruangan dengan kuat
tekan beton = 35 MPa. Tebal pelat 130 mm, tulangan utama D19-150 dan
Hitung lebar retak pelat tersebut jika tegangan leleh baja = 250 MPa!
Hitung lebar retak pelat tersebut jika tegangan leleh baja = 420 MPa!
C. Tindak Lanjut
Jika anda tidak dapat menyelesaikan soal 110, maka anda tidak dapat
Jika anda dapat menyelesaikan dengan baik soal 14, maka saudara dapat
melanjutkan membaca bab selanjutnya tetapi harus mengulang sub bab 1.2.
dan 1.3.
Jika anda dapat menyelesaikan dengan baik soal 510, maka anda dapat
Jika anda dapat menyelesaikan dengan baik 78 soal, maka anda dapat