PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN
SEMINAR
Kajian Aspek Elektrik Saluran Udara 66 KV Sebagai Jaringan Distribusi
Oleh: Edy Iskanto
Sinopsis
Dengan kemajuan perekonomian negara, berkembang pula jumlah konsumen besar yang harus dilayani oleh
PLN. Konsumen besar ini jika dilayani dengan jaringan 20 kV akan membutuhkan banyak sekali feeder yang
pemasangannya akan sulit akibat terlalu banyak sirkit, dan biaya proyek diperkirakan dapat menjadi tinggi.
Sementara itu di kalangan PLN mulai terdapat pemikiran untuk menggunakan saluran 66 kV sebagai jaringan
distribusi, khususnya untuk: (1) memasok suatu konsumen besar di kota-kota besar (super block), dan (2)
memasok konsumen yang berlokasi jauh dari gardu induk yang apabila dipasok dengan tegangan 20 kV akan
mempunyai regulasi tegangan yang buruk.
Laporan ini menyampaikan hasil kajian mengenai aspek elektris saluran udara 66 kV sebagai jaringan distribusi
khusus untuk butir (1), yaitu untuk memasok konsumen besar. Aspek elektris tersebut meliputi pemilihan
konduktor, insulator, pembumian netral, proteksi petir dan proteksi hubung singkat. Pada dasarnya kajian ini
dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur dan pengumpulan informasi melalui rapat/diskusi dengan PLN
Pusat, PLN P3B JB dan PLN Dstribusi untuk membuat pilihan dan merancang saluran udara 66 kV sebagai
jaringan distribusi.
Saluran udara 66 kV ini akan melintas di kawasan padat kegiatan ekonomi dan padat hunian, sehingga kajian
aspek elektris lebih mengutamakan kepada keamanan dan keselamatan lingkungan umum serta kekompakan
struktur (lebih ringkas/ramping). Sebagai ganti tower yang memberi kesan angker, dipergunakan tiang besi atau
beton yang lebih ramping untuk menyangga insulator. Tinggi tiang maksimum hanya 20 m dengan bentangan
terjauh 80 m. Kondisi ini memungkinkan penggunan konduktor jenis A1 (AAC) sebagai konduktor fase,
sehingga diperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar. Untuk insulator, saluran udara 66 kV kompak ini
memerlukan insulator jenis post. Dengan kemajuan teknologi insulator komposit saat ini yang menghasilkan
produk lebih baik, insulator komposit menjadi pilihan utama.
Dengan mempertimbangkan sensitifitas dan selektifitas relai proteksi dan untuk membatasi besarnya tegangan
langkah yang terjadi (di bawah 1187,7 V untuk tahanan jenis tanah sebesar 1000 m dan waktu pemutusan
gangguan 0,5 detik), ditetapkan arus gangguan tanah minimum 300 Amper dan maksimum 500 A. Oleh karena
itu pembumian titik netral trafo sisi 66 kV dipilih pembumian dengan resistans sebesar 100 ohm. Sebagai
proteksi arus hubung singkat digunakan rele arus lebih berarah. Rele jenis ini dipilih dengan pertimbangan
sederhana, namun cukup selektif untuk kondisi konfigurasi tersebut.
Saluran distribusi 66 kV ini memerlukan kawat tanah untuk proteksi terhadap sambaran petir langsung. Sistem
proteksi kawat tanah yang dirancang memberikan nilai angka keluar sebesar 9,8 kali/100 km/tahun.
SEMINAR
Pembicara
Edy Iskanto
adalah sarjana listrik lulusan ITS, kelahiran kota Ambarawa, 1 Agustus 1955. mulai
bekerja di PLN (d/h PLN LMK) pada tanggal 1 Nopember 1980. Dalam karirnya
selama ini ybs. mempunyai banyak pengalaman dibidang penelitian petir, kepala Lab.
Tegangan tinggi, ahli transmisi, tim kerja pemanfaatan energi surya, proyek
pengembangan teknologi mineral. Saat ini ybs. melakukan riset mengenai Kajian
Aspek Elektrik Saluran Udara 66 KV Sebagai Jaringan Distribusi. disamping
tugasnya sebagai Ahli Tegangan Tinggi (staf Ahli GM) PT PLN (Persero) LITBANG.