Anda di halaman 1dari 8

ORBITH VOL. 10 NO.

1 MARET 2014 : 29 36

MENGENAL TEKNOLOGI TELEVISI DIGITAL

Oleh : Lilik Eko Nuryanto


Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang
Jl.Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang 50275

Abstrak
Siaran televisi Digital di Indonesia sudah tidak dapat ditolak lagi keberadaannya. Etape akhir
perkembangan televisi yang menyatukan content, computer dan communication sehingga akan lebih
efisian dan multifungsi. Teknologi Televisi Digital yang diterapkan di Indonesia adalah Digital
Terrestrial TV (DVB-T), sebuah teknologi baru yang mirip dengan Digital Satellite (DVB-S) dan Digital
Cable (DVB-C). Penyiaran Televisi Digital Terrestrial adalah penyiaran yang menggunakan frekuensi
VHF/ UHF seperti halnya penyiaran analog, akan tetapi dengan konten yang digital. Dalam Penyiaran
Televisi Analog, semakin jauh dari Stasiun Pemancar Televisi, signal akan melemah dan penerimaan
gambar menjadi buruk dan berbayang. Lain halnya dengan Penyiaran Televisi Digital yang terus
menyampaikan gambar dengan jernih sampai pada titik dimana signal tidak dapat diterima lagi. Singkat
kata, Penyiaran TV Digital hanya mengenal 2 status : Terima (1) atau Tidak (0). Pesawat penerima TV
biasa (analog) tidak bisa menerima siaran TV digital, kecuali dengan alat bantu yang disebut dengan Set
Top Box.
Kata Kunci : Digital Terrestrial TV (DVB-T), Set Top Box, Televisi Digital

1. Pendahuluan sehingga pada akhir tahun 2017 Indonesia


Dengan siaran digital, kualitas gambar dan telah menjadi negara dengan siaran digital
suara yang diterima pemirsa jauh lebih baik penuh. Menghentikan seluruh siaran analog
dibandingkan siaran analog, dimana tidak akan menghemat penggunaan spektrum,
ada lagi gambar yang berbayang atau segala sehingga dapat dimanfaatkan untuk layanan
bentuk noise pada monitor televisi. Pada era tambahan.
digital, penonton televisi tidak hanya
menonton televisi namun bisa mendapat
berbagai fasilitas dan kemudahan seperti
akses data, e-banking, e-ticketing, e-
shopping serta berbagai kebutuhan
penonton lainnya. Sehingga bisa dilakukan
lewat satu sistem.

Semua negara khususnya negara maju telah


menetapkan tahun migrasi dari analog ke
digital. Pemerintah Indonesia sudah
menetapkan tahun 2014 seluruh kota besar
sudah beralih ke televisi digital dan tahun
2017 seluruh Indonesia sudah bermigrasi ke
sistem digital. Keberadaan teknologi ini Gambar 1 Blok Diagram Analog
dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Terestrial dan Digital Terestrial
No. 07/P/M. KOMINFO/3/2007 tentang
Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk 2. Teknologi Televisi Digital
televisi tidak bergerak di Indonesia, guna Televisi Digital atau DTV adalah jenis
mengantisipasi proses migrasi dari sistem televisi yang menggunakan modulasi digital
analog ke digital. dan sistem kompresi untuk menyiarkan
sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat
Saat ini dibeberapa kota di Indonesia, siaran televisi. Televisi digital merupakan alat
TV sudah dipancarkan dengan cara analog yang digunakan untuk menangkap siaran
dan digital secara bersamaan (simulcast). TV digital, perkembangan dari sistem
Sinyal analog secara bertahap akan dihapus siaran analog ke digital yang mengubah

29
Mengenal Teknologi Televisi Digital....Lilik Eko Nuryanto

informasi menjadi sinyal digital berbentuk digunakan untuk aplikasi seluler televisi
bit data seperti komputer. berdefinisi standar (SDTV), mode kedua
sebagai aplikasi penerima seluler dan
2.1. Frekuensi TV Digital SDTV atau televisi berdefinisi tinggi
Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio (HDTV) beraplikasi tetap, serta mode
yang digunakan untuk televisi analog dapat ketiga yang khusus untuk HDTV atau
digunakan untuk penyiaran televisi digital. SDTV bersistem penerima tetap. Semua
Perbandingan lebar pita frekuensi yang data modulasi sistem pemancar ISDB-T
digunakan teknologi analog dengan dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau
teknologi digital adalah 1 : 6. Jadi, bila 64QAM. Perubahan mode ini bisa diatur
teknologi analog memerlukan lebar pita 8 melalui apa yang disebut kontrol
MHz untuk satu kanal transmisi, teknologi konfigurasi transmisi dan multipleks
digital dengan lebar pita yang sama (TMCC).
(menggunakan teknik multipleks) dapat
memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal Frekuensi sistem penyiaran televisi digital
transmisi sekaligus untuk program yang dapat diterima menggunakan antena yang
berbeda. disebut televisi terestrial digital (DTT),
kabel (TV kabel digital), dan piringan
TV digital ditunjang oleh teknologi satelit. Alat serupa telepon seluler
penerima yang mampu beradaptasi sesuai digunakan terutama untuk menerima
dengan lingkungannya. Sinyal digital dapat frekuensi televisi digital berformat DMB
ditangkap dari sejumlah pemancar yang dan DVB-H. Siaran televisi digital juga
membentuk jaringan berfrekuensi sama dapat diterima menggunakan internet
sehingga daerah cakupan TV digital dapat berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai
diperluas. TV digital memiliki peralatan televisi protokol internet (IPTV).
suara dan gambar berformat digital seperti
yang digunakan kamera video. Dalam siaran televisi digital ini, satu slot
yang dipakai oleh televisi analog kini dapat
2.2. Sistem Pemancar TV Digital digunakan oleh 6 hingga 8 saluran televisi
Terdapat tiga standar sistem pemancar sekaligus. Saat ini terdapat tiga standar
televisi digital di dunia, yaitu televisi digital sistem pemancar televisi digital di dunia,
(DTV) di Amerika, penyiaran video digital yaitu televisi digital (DTV) di Amerika,
terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran video digital terestrial (DVB-T)
penyiaran digital terestrial terintegrasi di Eropa, dan layanan penyiaran digital
(ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang.
pemancar sistem digital berbasiskan sistem Semua standar sistem pemancar sistem
pengkodean OFDM dengan kode suara digital berbasiskan sistem pengkodean
MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk
MPEG-1 untuk DVB-T. ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk
DVB-T.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T,
ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki
kelebihan terutama pada penerima dengan
sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S
untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S
untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T
dapat diaplikasikan pada sistem dengan
lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas
ISDB-T bisa dilihat dari mode yang
dipakainya, dimana mode pertama Gambar 2 Penyiaran Analog VS Digital

30
ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 29 36

Di Negara Indonesia sendiri, standard oleh penyelenggara penyiaran yang sudah


penyiaran Digital yang diterapkan lulus seleksi kepada masyarakat yang
pemerintah mulai tahun 2012 tersebut kurang mampu. Signal yang dipancarkan
mengadopsi standard penyiaran digital oleh stasiun siaran digital terrestial
terestrial DVB-T2. Penyiaran digital menggunakan frekwensi radio VHF/UHF
terrestrial tersebut sama dengan penyiaran yang dimodulasi. Hal ini sama dengan
TV analog yang masih ada hingga sekarang signal yang dipergunakan pada TV analog,
ini, yaitu menggunakan frekwensi radio maka antena yang dipergunakan juga sama
VHF/UHF, namun bedanya hanya pada saja. Yang membedakan dengan siaran
format kontent yang dikemas secara digital. analog hanya pada gelombang
Jika dalam sistem penyiaran TV analog, elektromagnetik yang dipancarkan, karena
semakin jauh posisi penerimaan maka modulasi yang digunakan adalah modulasi
signal yang diterima akan semakin digital. Dalam modulasi sistem siaran
menurun. Menurunnya kualitas / penurunan digital, gelombang informasi adalah data-
& nbsp; penerimaan ditandai oleh gambar data digital yang berupa bit bit biner.
yang dipenuhi bintik bintik. Namun hal ini
berbeda dengan penerimaan siaran secara
digital, gambar akan tetap baik bebas dari
bintik dan bayangan walaupun keberadaan
signal semakin melemah. Hal tersebut
terjadi karena dalam teknologi penyiaran
TV digital hanya mengenal dua status
penerimaan, yaitu ada signal atau tidak ada
signal. Jika Ada signal maka siaran akan
ditangkap, jika tidak ada signal maka TV
tidak menerima siaran. Jadi tidak ada istilah Gambar 3 Set Top Box
kualitas gambar buruk karena jauh dari
antena stasiun pemancarnya. Selain itu, TV 2.4. Siaran TV Digital
digital tidak hanya bisa menyajikan Teknologi analog mulai meredup ketika
penerimaan gambar dan suara saja. Dengan kamera dan perangkat editing sudah
sistem Penyiaran TV digital, penyelenggara mengadopsi teknologi digital. Mulai saat itu
siaran juga bisa menyajikan layanan yang lengkaplah sudah teknologi digital
interaktif dan kemampuan menyediakan mendominasi studio-studio televisi di
fitur multimedia. Misalnya Anda bisa seluruh dunia. Sebab kamera merupakan
mengikuti program siaran yang dijadwalkan perangkat utama produksi, sedangkan
saat itu juga, sekaligus menonton acara editing merupakan perangkat utama paska
yang sedang berlangsung. produksi. Ketika dua perangkat utama ini
sudah digital, maka bisa dikatakan bahwa
2.3. Antena dan Perangkat Penerimaan peralatan penghasil materi siaran sudah 100
Untuk dapat menangkap siaran digital, alat persen digital. Justru satu-satunya peralatan
penerima (pesawat televisi) harus memiliki siaran yang masih analog adalah pemancar.
alat untuk men-decode siaran tersebut. Alat Bila pemancar ini diganti dengan pemancar
atau decoder penerimaan siaran digital digital maka semua peralatan siaran sudah
tersebut disebut dengan Set Top Box 100 persen digital. Penggantian pemancar
(STB). STB adalah sebuah perangkat yang menjadi digital tidak akan berpengaruh ke
mengkonversi sinyal digital kembali ke bagian produksi maupun paska produksi,
analog, sehingga Anda dapat menyaksikan karena bagian ini sudah lebih dulu beralih
TV free-to-air digital pada perangkat TV ke digital.
analog Di Indonesia sendiri STB tersebut
rencananya akan dibagikan secara gratis

31
Mengenal Teknologi Televisi Digital....Lilik Eko Nuryanto

Mengapa pemancarnya harus diganti Dengan teknologi digital tidak ada lagi
digital? Bukankah pemancar analog selama masalah adjacent channel. Dengan kata
ini sudah sangat memuaskan hasilnya? lain, dari total 40 kanal itu semuanya bisa
Benar bahwa sudah lebih dari 50 diduduki. Satu kanal pemancar TV butuh 8
tahun Pemancar TV Analog telah MHz untuk beroperasi, dan 8 MHz itulah
membuktikan kinerjanya yang sangat baik. yang akan diduduki. Kanal di sebelahnya
Namun dari sisi lain, yaitu ketika teknologi boleh diduduki oleh pemancar digital lain
digital telah memperlihatkan tanpa keduanya saling menganggu. Dengan
keunggulannya, pemancar analog itu sudah catatan, dua pemancar yang bersebelahan
sepantasnya untuk diganti. Alasan yang itu dilengkapi dengan filter sesuai standar
paling utama penggantian ini adalah: demi yang telah ditetapkan.
efisiensi atas pendudukan frekuensi. Sebab
frekuensi adalah sumber daya alam yang Tidak hanya itu, satu kanal yang semula
tidak bisa diperbarui, sehingga hanya bisa untuk menyiarkan satu program
keberadaannya haruslah dimanfaatkan se- TV analog, dengan teknologi digital bisa
efisien mungkin. Nah satu-satunya cara untuk menyiarkan 12 program sekaligus.
yang mampu meningkatkan efisiensi Jadi kalau ada 40 kanal yang tersedia, maka
pemakaian frekuensi ini adalah teknologi dengan teknologi digital bisa untuk
digital. menyiarkan 480 program yang berbeda
secara bersama-sama. Ini jelas merupakan
Di Indonesia alokasi frekuensi untuk siaran terobosan yang luar biasa dalam hal
TV swasta berada pada band UHF dengan pemakaian frekuensi. Akan tetapi program
rentang frekuensi mulai dari 478 MHz sebanyak itu rasanya terlalu berlebihan,
hingga 806 MHz. Sementara itu hanya sehingga Pemerintah kemudian menetapkan
dibutuhkan bandwidth sebesar 8 MHz saja cukup 72 program saja yang boleah
untuk satu kanal siaran TV analog. Jadi disiarkan di satu zona tertentu untuk siaran
dalam rentang frekuensi itu seharusnya ada komersial. Sementara bandwidth atau
40 kanal yang bisa digunakan untuk siaran alokasi frekuensi sisanya akan digunakan
TV. Tapi kenyataanya hanya 20 kanal saja untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat
yang bisa dimanfaatkan. Sebab kanal yang dan bernilai ekonomi tinggi. Jadi makin
bersebelahan (adjacent channel) harus jelas betapa efisiennya pemancar TV digital
dikosongkan. Kalau tidak, maka kedua ini dalam hal pemakaian frekuensi.
kanal yang bersebalahan akan saling
menggangu. Dari sini sudah nampak jelas Selain itu, transmisi digital juga dikenal
bahwa betapa borosnya pemakaian sangat kebal terhadap noise atau gangguan
frekuensi oleh pemancar TV analog ini, luar. Hal ini disebabkan karena pesawat
karena sebetulnya yang dibutuhkan hanya 8 penerima hanya diperintahkan untuk
MHz saja, tetapi harus mengorbankan 8 mengenali dua kondisi saja yaitu "1" dan"
MHz lagi untuk dikosongkan. Ini jelas 0". Pesawat penerima akan menjadi lebih
merupakan sebuah pemborosan. Akibat dari peka karena hanya mengenal "1" dan "0"
sifatnya inilah yang akhirnya membuat saja, sehingga dikatakan transmisi digital
banyak calon penyelenggara siaran TV ini kebal terhadap noise / gangguan dari
tidak kebagian frekuensi. Pemerintah pun luar.
tidak bisa berbuat apa-apa untuk melayani
permintaan itu, karena memang sudah tidak Di dalam transmisi digital juga dilengkapi
ada lagi slot frekuensi yang bisa diberikan. dengan sebuah sistem yang mampu
Kehadiran teknologi digital inilah yang memperbaiki kesalahan penerimaan data
pada akhirnya harus dipilih untuk akibat gangguan dari luar atau noise. Sistem
menyelesaikan persoalan keterbatasan ini disebut dengan FEC (Forward Error
frekuensi ini. Correction). Dengan rangkaian FEC

32
ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 29 36

informasi yang diterima di pesawat Kendala yang kedua adalah bahwa satu unit
penerima akan selalu utuh karena setiap pemancar TV analog yang semula hanya
kali ada kesalahan data yang diterimanya untuk menyiarkan satu program saja,
secara otomatis akan langsung dikoreksi. setelah diganti digital (DVB-T2) bisa
Itulah sebabnya dengan transmisi digital, digunakan untuk menyiarkan 12 program
gambar dan suara yang diterima di pesawat yang berbeda secara bersamaan. Pertanyaan
penerima bisa dikatakan sama kualitasnya yang kemudian muncul adalah: siapa yang
dengan gambar dan suara yang dikirim dari harus mengoperasikan pemancar digital itu
studio. dan siapa saja yang berhak mengisi ke 12
program siaran itu?
Dengan sifatnya yang kebal terhadap noise
dan ditambah lagi dengan adanya rangkaian Kendala itulah yang membuat implementasi
FEC akan membuat pesawat penerima siaran TV digital agak terhambat karena
menjadi sangat peka dalam menangkap perlu proses dan waktu yang lama untuk
sinyal. Oleh karena itu daya pancar di melakukan perubahan peraturan maupun
pemancar bisa diturunkan, karena kekuatan pendekatan bisnis yang sesuai. Jika kendal-
sinyal yang menurun ini masih tetap bisa kendala itu sudah dapat diselesaikan maka
ditangkap dengan baik oleh pesawat secara teknis mengubah siaran TV analog
penerima. Bahkan kalau ada kesalahan menjadi digital sangatlah mudah, yaitu
penerimaan akan diperbaiki oleh rangkaian cukup ganti saja TV-Exciter analog dengan
FEC. Dari sini bisa disimpulkan bahwa Digital Exiter. Selebihnya tidak ada
untuk menjangkau wilayah yang sama, perangkat existing lain yang perlu diubah
kebutuhan daya pancar pemancar digital (Lihat Gambar 4).
lebih rendah dibanding pemancar TV
analog. Berkurangnya daya pancar berarti Namun berhubung dalam pemancar digital
energi yang dibutuhkan juga berkurang. ini ada 12 program yang akan disiarkan
Jadi pemancar digital tidak hanya hemat secara bersamaan, maka perlu ditambahkan
dalam hal pemakaian frekuensi tetapi juga sebuah multiplexer yang berfungsi untuk
sekaligus hemat energi. Oleh karena itu menyusun 12 program itu ke dalam satu
alasan penggantian pemancar analog ke paket (transport stream). Kemudian untuk
digital menjadi semakin jelas. menghemat bandwidth, setiap program
yang berasal dari Playout atau Studio harus
Tapi walaupun sudah sedemikian jelas, dimampatkan terlebih dulu di dalam video
implementasi pergantian itu ternyata encoder. Maksudnya, sinyal video SD
tidaklah mudah. Sebab ada beberapa dalam format SDI berkecepatan 270 Mbps
kendala yang harus diselesaikan terlebih itu harus dimampatkan menjadi sekitar 3
dahulu. Salah satunya adalah: pesawat Mbps menggunakan mesin kompresi
penerima TV biasa (analog) tidak bisa MPEG4 yang ada di dalam video encoder.
menerima siaran TV digital, kecuali dengan
alat bantu yang disebut dengan Set Top
Box. Oleh karena itu pergantian pemancar
dari analog ke digital akan berjalan dengan
lancar apabila harga set top box ini sudah
sangat rendah. Sebab ada seratus juta lebih
pesawat televisi yang membutuhkan set top
box ketika pemancarnya diganti ke digital.

33
Mengenal Teknologi Televisi Digital....Lilik Eko Nuryanto

dari banyaknya program yang bisa


disiarkan secara bersamaan.

Poin kedua adalah: tidak ada perubahan


apapun di sisi studio. Artinya, penggantian
pemancar dari analog ke digital sama sekali
tidak akan mengganggu aktifitas di bagian
produksi maupun paska produksi. Bahkan
materi dari studio yang sudah lebih dulu
digital, akan tetap digital hingga sampai di
sisi penerima. Ini merupakan suatu
keuntungan tersendiri dalam hal menjaga
kualitas materi siaran.

Poin yang ketiga adalah, tidak ada


perubahan yang sangat dramatis di sisi
pemancar, kecuali penggantian modulator
dan sedikit penyesuaian (adjustment) pada
filter outputnya. Sekedar catatan, modulator
hanyalah bagian kecil dari sebuah sistem
pemancar TV secara keseluruhan. Sebab
dalam sistem pemancar TV terdapat
infrastruktur yang cukup kompleks dimana
di dalamnya terdapat komponen-komponen
penting lain yang saling melengkapi seperti:
Gambar 4 Diagram perbandingan antara menara, saluran transmisi, RF amplifier,
konfigurasi perangkat siaran TV Analog filter, power splitter, susunan antena, sistem
dan Digital pendingin, sistem catu daya, UPS, Genset,
alat ukur dan perangkat monitoring. Jadi
Dalam contoh pada Gambar 4(B) terlihat penggantian modulator bukanlah sebuah
ada 12 program yang berasal dari 12 persoalan besar, karena komponen lain
sumber yang berbeda. Ke 12 program ini yang jauh lebih besar nilainya tidak
dimasukkan ke muliplexer untuk disusun berubah.
menjadi satu paket data (transport stream)
dan kemudian dikirim ke pemancar untuk Point yang keempat adalah: enam program
dipancarkan. Dalam contoh ini 3 program siaran itu hanya membutuhkan satu unit
diasumsikan berada di lokasi dekat pemancar, satu infrastruktur, satu lahan dan
pemancar, sedangkan 9 lainnya berada jauh satu team teknisi. Jadi betapa banyak yang
dari pemancar sehingga bisa dihemat dari kehadiran pemancar TV
memerlukan STL (Studio to Transmitter digital ini.
Link) sebagai penghubung.
Dari Gambar 4 ada 4 poin penting yang Sebenarnya siaran TV digital merupakan
perlu disimak, yaitu : produk turunan dari siaran TV via satelit.
Dulu satu transponder satelit hanya bisa
Poin pertama: multiplexer, encoder-decoder untuk menyiarkan satu program TV analog
dan STL bukan merupakan barang baru di saja, tapi berkat teknologi kompresi
dunia penyiaran. Teknologi peralatan ini (MPEG-4) dan sistem modulasi digital
sudah sangat mapan dan harganya pun (DVB-S2) akhirnya satu transponder bisa
sangat terjangkau. Selain itu penambahan digunakan untuk menyiarkan lebih dari dua
peralatan ini merupakan konsekuensi logis puluh program siaran yang berbeda secara

34
ORBITH VOL. 10 NO. 1 MARET 2014 : 29 36

bersamaan. Ini merupakan penghematan penerimaan televisi bergerak.


bandwidth yang luar biasa, disamping Kebutuhan daya pancar televisi
penghematan yang juga luar biasa atas digital yang lebih kecil menyebabkan
beban beaya sewa transponder itu sendiri. siaran dapat diterima dengan baik
meski alat penerima siaran bergerak
Dari penghematan bandwidth yang luar dalam kecepatan tinggi seperti di
biasa ini akan membuat semakin banyak dalam mobil dan kereta.
jenis program (content) yang bisa disiarkan, d) TV Digital memungkinkan penyiaran
baik melalui satelit maupun TV digital. saluran dan layanan yang lebih
Bahkan content audio-visual ini juga sudah banyak daripada televisi analog.
lama menembus jaringan internet. Penyelenggara siaran dapat
menyiarkan program mereka secara
3. Penutup digital dan memberi kesempatan
Sistem penyiaran televisi digital terestrial terhadap peluang bisnis pertelevisian
yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan dengan konten yang lebih kreatif,
kualitas penyiaran, manfaat, dan menarik, dan bervariasi.
keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital
dalam perkembangannya memiliki c. Keunggulan Frekuensi TV Digital
karakteristik yang berbeda di tiap area Siaran menggunakan sistem digital
penyiaran, yaitu: memiliki ketahanan terhadap gangguan dan
mudah untuk diperbaiki kode digitalnya
a. Kualitas Penyiaran TV Digital melalui kode koreksi error. Akibatnya
TV Digital memiliki hasil siaran dengan adalah kualitas gambar dan suara yang jauh
kualitas gambar dan warna yang jauh lebih lebih akurat dan beresolusi tinggi
baik dari yang dihasilkan televisi analog. dibandingkan siaran televisi analog. Selain
Sistem televisi digital menghasilkan itu siaran televisi digital dapat
pengiriman gambar yang jernih dan stabil menggunakan daya yang rendah.
meski alat penerima siaran berada dalam
kondisi bergerak dengan kecepatan tinggi. Transmisi pada TV Digital menggunakan
TV Digital memiliki kualitas siaran lebar pita yang lebih efisien sehingga
berakurasi dan resolusi tinggi. Teknologi saluran dapat dipadatkan. Sistem penyiaran
digital memerlukan kanal siaran dengan TV Digital menggunakan OFDM yang
laju sangat tinggi mencapai Mbps untuk bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat.
pengiriman informasi berkualitas tinggi. Transisi dari teknologi analog menuju
teknologi digital memiliki konsekuensi
b. Manfaat Penyiaran TV Digital berupa tersedianya saluran siaran televisi
a) TV Digital digunakan untuk siaran yang lebih banyak. Siaran berteknologi
interaktif. Masyarakat dapat digital yang tidak memungkinkan adanya
membandingkan keunggulan kualitas keterbatasan frekuensi menghasilkan
siaran digital dengan siaran analog saluran-saluran televisi baru. Penyelenggara
serta dapat berinteraksi dengan TV televisi digital berperan sebagai operator
Digital. penyelenggara jaringan televisi digital
b) Teknologi siaran digital menawarkan sementara program siaran disediakan oleh
integrasi dengan layanan interaktif operator lain. Bentuk penyelenggaraan
dimana TV Digital memiliki layanan sistem penyiaran televisi digital mengalami
komunikasi dua arah layaknya perubahan dari segi pemanfaatan kanal
internet. ataupun teknologi jasa pelayanannya.
c) Siaran televisi digital terestrial dapat Terjadi efisiensi penggunaan kanal
diterima oleh sistem penerimaan frekuensi berupa pemakaian satu kanal
televisi tidak bergerak maupun sistem frekuensi untuk 4 hingga 6 program.

35
Mengenal Teknologi Televisi Digital....Lilik Eko Nuryanto

Siaran televisi digital terestrial dapat http://www.ismiaprial.com/2010/03/tv-


diterima oleh sistem penerimaan televisi digital.html - "TV Digital",
analog dan sistem penerimaan televisi Informasi Teknologi, - download
bergerak. TV Digital memiliki fungsi bulan September 2013
interaktif dimana pengguna dapat http://www.beritaiptek.com/zberita-iptek-
menggunakannya seperti internet. Sistem 2006-01-11 - "Menyongsong Era TV
siaran televisi digital DVB mempunyai Digital", Berita Iptek, - download
kemampuan untuk memanfaatkan jalur bulan September 2013
kembali antara IRD dan operator melalui http://www.denken.co.id/ - "Perlunya TV
modul Sistem Manajemen Subscriber. Jalur Digital di Indonesia", Denken, -
tersebut memerlukan modem, jaringan download bulan Oktober 2013
telepon atau jalur kembali televisi kabel, http://jardiknas.depdiknas.go.id/index.php/
maupun satelit untuk mengirimkan sinyal administrasi/informasi/ - "Televisi
balik kepada pengguna seperti pada aplikasi Digital", Depdiknas, - download
penghitungan suara melalui televisi. Ada bulan Oktober 2013
beberapa spesifikasi yang telah http://www.dtvanswers.com/ - "Era
dikembangkan, antara lain melalui jaringan Menuju ke Televisi Digital (DTV)
telepon tetap (PSTN) dan jaringan Telah Tiba", DTV Answer, -
berlayanan digital terintegrasi (ISDN). download bulan November 2013
Selain itu juga dikembangkan solusi http://www.ristek.go.id/index.php , "Info
komprehensif untuk interaksi melalui Iptek TV Digital", Ristek, - download
jaringan CATV, HFC, sistem terestrial, bulan November 2013
SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM. http://www.electronics.howstuffworks.com/
dtv.htm - "How Digital Television
DAFTAR PUSTAKA Works", How Stuff Works, -
Buku Putih Penelitian, Pengembangan dan download bulan Desember 2013
Penerapan IPTEK 2005-2025.
Kementrian Negara Riset dan
Teknologi Republik Indonesia, hal.
72 79.
Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L
(2004). New Communication
Technology: Applications, Policy,
and Impact, Fifth Edition, UK: Focal
Press., hal. 1 20.
Peraturan Menkominfo No.
07/P/M.KOMINFO/3/2007 tentang
Standar Penyiaran Digital Terestrial
Untuk Televisi Tidak Bergerak Di
Indonesia, hal. 1 - 10.
Peraturan Menkominfo No. 27
/P/M.KOMINFO/8/2008 tentang Uji
Coba Lapangan Penyelenggaraan
Siaran Televisi Digital, hal. 1 - 6.
Tjahyono, Bambang Heru. 2006. Sistem
Jaringan Penyiaran Radio dan
Televisi Dimasa Mendatang. Kajian
Teknologi Informasi Komunikasi.
Jakarta : Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi.

36

Anda mungkin juga menyukai