Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Naufal Arif

NPM : 1506673050

Fakultas/ Program Studi : Teknik/Teknik Industri

Grup :8

No. & Nama Percobaan : KR02/Calori Work

Minggu Percobaan :8

Tanggal Percobaan : Selasa, 19 April2016

Nama Asisten : Dyas Asri Mutia

Laboratorium Fisika Dasar

UPP IPD

Universitas Indonesia

2016
I. Tujuan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Alat

1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan


2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Teori

Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau


diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :

... ( 1 )

Dimana

W = energi listrik ( joule )


v = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan
persamaan :
Q = m c (Ta - T) ....................................................... (1)

Dimana

Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )


m = massa zat ( gram )
c = kalor jenis zat ( kal/grC)
Ta = suhu akhir zat (K)
T= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri
arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi
akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang
diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.

Susunan alat percobaan Calory Work


Usaha

Usaha atau kerja yang dilambangkan dengan huruf W (Work), adalah sesuatu
yang dihasilkan oleh gaya (F = Force), ketika gaya bekerja pada benda hingga benda
bergerak dalam jarak tertentu.

Hal yang paling sederhana adalah apabila gaya (F) bernilai konstan (baik besar
maupun arahnya) dan benda yang dikenai gaya bergerak pada lintasan lurus dan searah
dengan arah gaya tersebut. Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang
konstan didefinisikan sebagai hasil kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan
perpindahan. Persamaan matematisnya adalah :

W=Fs

W adalah usaha atau kerja, F adalah gaya yang sejajar dengan perpindahan dan s adalah
perpindahan.

Apabila gaya konstan tidak searah dengan perpindahan, maka usaha yang
dilakukan oleh gaya pada benda didefinisikan sebagai perkalian antara perpindahan
dengan komponen gaya yang searah dengan perpindahan. Komponen gaya yang searah
dengan perpindahan adalah F.cos teta. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

W = F.s.cos teta.

Usaha hanya memiliki besar dan tidak mempunyai arah karena termasuk
besaran skalar. Walaupun gaya dan perpindahan termasuk besaran vektor tetapi usaha
merupakan besaran skalar karena diperoleh dari perkalian skalar. Satuan Usaha dalam
Sistem Internasional (SI) adalah newton-meter. Satuan newton-meter juga biasa disebut
Joule (1 Joule = 1 N.m). Jika menggunakan sistem CGS (Centimeter Gram Sekon),
satuan usaha disebut erg. Nilai 1 erg = 1 dyne.cm. Dalam sistem British, usaha diukur
dalam foot-pound (kaki-pon / ft.lb). Nilai 1 Joule = 107 erg = 0,7376 ft.lb.

Energi

Segala sesuatu yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan


energi. Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan.
Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu diperoleh dari
bahan bakar. Hewan juga membutuhkan energi untuk hidup, sebagaimana manusia dan
tumbuhan.

Energi memiliki pengertian yang berbeda jika dihadapkan pada berbagai segi
kehidupan, misalnya adalah bagi para insinyur, energi bisa bertautan dengan istilah
minyak bumi, listrik, panas bumi, gas alam, dan sebagainya. Energi menurut insinyur
adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber-sumber aktivitas yang memiliki
potensial yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan. Berbeda di mata masyarakat,
energi bisa berarti bensin, diesel (solar), pertamax, minyak tanah, baterai, dan bahkan
makanan. Tapi secara umum, energi itu ialah sesuatu yang menghasilkan kerja. Semua
kerja yang dilakukan membutuhkan energi.

Energi merupakan hal yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Energi
dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Dalam satuan SI, kerja
dan energi diukur dalam joule (1J = 1N.m).
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Seringkali perubahan
energi melibatkan perpindahan energi dari satu benda ke benda lainnya, dan diiringi
dengan adanya kerja. Namun, jika energi tersebut dipindahkan atau diubah, namun
ternyata tidak ada energi yang hilang pada proses tersebut, maka ini merupakan hukum
kekekalan energi, yang berbunyi :
Energi total tidak berkurang dan juga tidak bertambah pada proses apa pun.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, dan dipindahkan dari satu
benda ke benda lainnya, tetapi jumlah totalnya tetap konstan.
E awal = E akhir

Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,
tetapi energi dapat diubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam jenis energi. Energi


kimia pada bahan bakar membantu kita menggerakan kendaraan, serta energi kimia
pada makanan membantu makhluk hidup bertahan hidup dan melakukan kerja. Dengan
adanya energi listrik, kita bisa menonton TV atau menyalakan komputer sehingga bisa
bermain game sepuasnya. Ini hanya beberapa contoh dari sekian banyak jenis energi
dalam kehidupan kita. Misalnya, ketika kita menyalakan lampu neon, energi listrik
berubah menjadi energi cahaya. Energi listrik juga bisa berubah menjadi energi panas
(setrika listrik), energi gerak (kipas angin), dan sebagainya. Banyak sekali contoh dalam
kehidupan kita. Secara umum, energi bermanfaat bagi kita ketika energi mengalami
perubahan bentuk, misalnya energi listrik berubah menjadi energi gerak (kipas angin),
atau energi kimia berubah menjadi energi gerak (mesin kendaraan).

Energi atau tenaga adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan usaha.
Energi dijumpai dalam berbagai bentuk. Manusia memiliki sumber energi utama, yaitu
makanan yang akan dicerna oleh sistem pencernaan dalam reaksi kimia. Benda yang
dapat menghasilkan energi disebut sumber energi.
Sumber Energi
1. Matahari
2. Air
3. Gas
4. Minyak bumi
5. Listrik
6. Batu bara
7. Angin
8. Makhluk hidup

Bentuk-Bentuk Energi

1. Energi panas/kalor, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda karena suhunya (benda
yang panas).
2. Energi cahaya, yaitu energi yang dihasilkan oleh benda yang bercahaya.
3. Energi bunyi, yaitu energi yang yang dihasilkan dari benda yang bergetar/sedang
bergerak.
4. Energi listrik, yaitu energi yang dihasilkan oleh arus listrik.
5. Energi kinetik/energi gerak, yaitu energi yang dimiliki oleh benda-benda yang sedang
bergerak.
6. Energi kimia, yaitu energi yang tersimpan dalam suatu zat, dalam bentuk ikatan-ikatan
kimia pada kehidupan sehari-hari.
7. Energi nuklir, yaitu energi yang dihasilkan oleh bahan radioaktif . Energi ini tersimpan
dalam elemen.
8. Energi potensial, yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda karena kedudukannya.
Energi ini termasuk dalam energi yang tersimpan.
9. Energi potensial, gravitasi yaitu energi yang tersimpan pada benda yang berada pada
ketinggian tertentu.
10. Energi potensial pegas, yaitu energi yang tersimpan dalam pegas. Energi ini akan
tersimpan dalam benda yang dapa melenting/per. Jika benda yang memiliki per dilepas
maka energy potensial yang dimiliki akan berubah menjadi energi kinetik.

Energi Listrik

Energi listrik adalah salah satu bentuk energi yang yang digunakan untuk
menggunakan peralatan listrik ataupun untuk menggerakkan suatu peralatan mekanik
sehingga mengubah energi menjadi bentuk energi lain. Energi listrik juga diartikan
sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik atau kemampuan untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain.

Kelistrikan merupakan sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Biasanya, listrik
mengalir dalam bentuk energi listrik dengan media perantara kabel.

Fenomena-fenomena fisika banyak terjadi berasal dari listrik. Fenomena-


fenomena yang terkenal adalah seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik
digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga
listrik.

Energi listrik adalah energi yang timbul akibat aliran listrik. Satuan tegangan
listrik disebut Volt (V). Alat untuk mengukur tegangan listrik adalah Voltmeter.
Sedangkan, Watt (W) adalah satuan energi listrik setiap detik atau disebut juga dengan
daya listrik. Alat untuk mengukur arus listrik adalah Amperemeter. Satuan arus listrik
disebut Ampere (A). Selain hambatan dan tegangan, energi listrik juga melibatkan satu
komponen lain, yaitu hambatan listrik. Satuan hambatan listrik disebut Ohm () dan
alat untuk mengukur hambatan listrik adalah Ohmmeter. Alat gabungan untuk
mengukur arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik adalah multimeter
(avometer).
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan berikut ini.

W = Q.V

Keterangan:

W = Energi Listrik (Joule)

Q = Muatan Listrik (Coulomb)

V = Beda Potensial (Volt)


Dari persamaan I = , persamaan W di atas menjadi :

W = V.I.t

Dengan menghubungkan rumus ohm, yaitu I = , maka rumus energi listrik di atas
menjadi :

W = I.R.I.t

Satuan energi listrik lain yang umum digunakan adalah kalori di mana 1 kalori sama
dengan 0,24 joule. Selain itu, energi listrik juga menggunakan satuan kWh (kilowatt
jam).

Energi listrik bermanfaat untuk :

a. Penerangan.

b. Penggerak motor.

c. Alat rumah tangga.

Untuk menghasilkan listrik, kita membutuhkan sumber listrik. Jenis jenis sumber
listrik yaitu :

a. PLN merupakan sumber listrik utama.


b. Generator merupakan sumber energi listrik yang terbesar. Mengubah energi gerak
menjadi energi listrik. Terdiri dari magnet dan kumparan.

c. Baterai dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai berisi zat kimia.
Bagian luarnya terdiri dari logam, lapisan seng yang digunakan sebagai kutub negative,
batang arang pada bagian tengah yang ujungnya terdapat tembaga dan bertindak
sebagai kutub positif.

d. Dinamo sepeda dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dinamo sepeda
terdiri dari magnet berbentuk tabung dan kumparan (kawat yang digulung secara
teratur).

e. Aki (akumulator/elemen basah) dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Aki berisi zat kimia cair.

f. Elemen volta. Penemu elemen volta adalah Alessandro Volta. Elemen volta terdiri dari
lempeng seng (Zn) dan lempeng tembaga (Cu) yang tercelup dalam suatu larutan asam
sulfat (H2SO4). Lempeng seng dan H2SO4 akan bereaksi dan menghasilkan muatan
negative. Reaksi antara H2SO4 encer dan tembaga akan menghasilkan muatan positif.
Muatan listrik akan bersifat sementara/bertahan sebentar karena muatan listrik akan
terhalang oleh gelembung gas.

Energi Kalor

Kalor didefinisikan sebagai panas yang dimiliki suatu zat. Panas merupakan
energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda lain karena adanya perbedaan
temperatur. Bila energi panas ditambahkan pada suatu zat, maka temperatur zat itu akan
naik, kecuali ketika sedang terjadi perubahan fasa pada zat tersebut. Untuk
membuktikan bahwa suatu benda memiliki panas, dapat dilakukan pengukuran suhu
benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, maka benda tersebut memiliki kalor yang tinggi,
dan sebaliknya.

Energi kalor adalah suatu kemampuan yang digunakan untuk menghasilkan


usaha yang berupa panas (kalor). Sedangkan, definisi dari kalor tersebut adalah suatu
bentuk energi yang diakibatkan karena adanya perbedaan suhu dan kalor mengalir dari
benda yang memiliki suhu tinggi ke benda yang memiliki suhu rendah. Hal ini
dinamakan transfer kalor untuk mendapatkan suhu dalam keadaan setimbang dari kedua
benda tersebut.
Panas dapat bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain karena adanya
perbedaan suhu diantara tempat tersebut, dan bergerak melalui benda padat, cair
maupun gas. Jadi, perbedaan panas merupakan syarat terjadinya perpindahan kalor.
Dalam prosesnya, perpindahan panas dibedakan dalam beberapa cara, yaitu secara
konduksi, konveksi dan radiasi. Perpindahan panas yang ideal, artinya panas yang
dipindahkan dari bahan satu dapat dipindahkan seluruhnya ke bahan yang lain tanpa
ada panas yang hilang. Perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya perpindahan
panas bisa terjadi karena ada pemanasan atau pendinginan dari salah satu benda yang
berinteraksi. Pemanasan berarti pengaktifan getaran molekul, sedangkan pendinginan
adalah pengurangan gerakan molekul dalam suatu bahan. Perpindahan panas dapat
memberikan manfaat yang besar bagi makhluk hidup maupun benda mati, namun ada
juga hal-halyang merugikan bagi makhluk hidup maupun benda mati seperti kanker
kulit, pelapukan, korosi, pemuaian, dan lain lain.

Kalor timbul akibat perbedaan suhu, maka sampai dengan pertengahan abad
kedelapan belas, istilah kalor dan suhu memiliki arti yang sama. Joseph black pada
tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan perbedaan antara suhu dan
kalor. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang diukur oleh
termometer, sedang kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda lebih
dingin untuk menyamakan suhunya. Suhu sesungguhnya adalah ukuran energi kinetik
rata-rata partikel (berkaitan dengan gerak partikel-partikel) dalam suatu benda.
Sedangkan dalam fisika, istilah kalor selalu menngacu pada energi yang berpindah dari
suatu benda lainnya karena perbedaan suhu. Begitu proses perpindahan energi ini
berhenti, maka kalor tidak lagi memiliki arti. Jadi, kalor bukanlah jumlah energi yang
dikandung dalam suatu benda.

Suatu satuan yang umum untuk kalor, masih digunakan sampai sekarang,
dinamakan kalori. Satuan ini disebut kalori (kal) dan didefinisikan sebagai kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat Celcius. Secara
kuantitatif, kerja 4,186 Joule (J) ekivalen dengan 1 kalori (kal) kalor. Nilai ini dikenal
dengan tara kalor mekanik.

Kalor pertama kali diamati oleh A. Laouvisier yang kemudian menyatakan


Teori Kalorik, sebuah teori dasar yang menerangkan keberadaan kalor. Teori ini
menyatakan : Setiap zat/benda mempunyai zat alir yang berfungsi untuk
mentransfer panas. Jadi, Laouvisier menyatakan bahwa pada saat dua benda/zat
berbeda suhu bersentuhan, maka akan terdapat zat alir yang memindahkan panas dan
menyebabkan perubahan suhu pada kedua benda tersebut. Teori Kalorik tidak dapat
menerangkan mengapa benda yang dijemur akan menjadi panas meskipun tidak
bersentuhan dengan benda lain, dan masih banyak kasus yang tidak dapat dijelaskan
oleh teori ini. Sampai akhirnya, para ilmuwan sadar bahwa kalor itu sebenarnya adalah
sebuah bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke benda lain dan
menyebabkan perubahan suhu pada keduanya.

Dalam topik kalor, terdapat sebuah istilah yang bernama kerja kalor. Kerja
kalor merupakan suatu kerja sistem. Kerja kalor yang terjadi pada suatu benda ini
dinamakan melepas dan menerima kalor. Pada benda, dikenal dengan istilah sistem
dan lingkungan, di mana sistem itu adalah sebuah atau sekumpulan objek yang ditinjau
yang merupakan tempat terjadinya suatu reaksi. Sedangkan, lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada di luar sistem yang bersifat persuasif. Jadi, pengertian dari
melepas kalor adalah adanya suatu perpindahan panas dari sistem ke lingkungan.
Sedangkan, pengertian menerima kalor adalah adanya suatu perpindahan panas dari
lingkungan menuju sistem.

Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda bergantung pada massa zat,
jenis zat (kalor jenis) dan perubahan suhu. Hal ini dapat dituliskan secara sistematis
dengan :

Q = m.c.(t2 - t1)

Keterangan:
Q = kalor yang dibutuhkan (J)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis (J/kgoC)
(t2-t1) = perubahan suhu (oC)
Energi panas yang disebut juga kalor adalah energi yang dihasilkan oleh benda yang
menimbulkan panas. Satuan kalor adalah kalori dimana satu kalori sama dengan 4,2
joule dan satu joule sama dengan 0,24 kalori.

Berikut macam-macam sumber energi panas:

a. Gesekan benda
b. Api
Panas api termasuk salah satu sumber energi panas.

c. Matahari
Merupakan sumber energi utama.
Pancaran panasnya ke bumi secara radiasi.
Panas permukaan matahari mencapai 6.000 derajat Celcius.
Panas bagian dalam mencapai 16 juta derajat Celcius.
Dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Oleh
manusia dan hewan untuk pertumbuhan tulang.
Energi panas dimanfaatkan oleh manusia, terutama untuk :
1. Pembangkit tenaga listrik.
2. Menggerakkan mobil.
d. Panas bumi
Panas berasal dari dalam bumi yang disebut panas bumi.
Energi panas bumi disebut endogen.
Dimanfaatkan untuk :
1. Pembangkit tenaga panas bumi.
2. Memanaskan air sehingga menghasilkan uap. Uap panas dimanfaatkan untuk
memutar turbin yang menyebabkan generator bergerak. Generator dapat
menghasilkan listrik.
e. Batu bara
Batu bara dihasilkan dari penumpukan tumbuhan tropis yang telah mati ribuan tahun
yang lalu.
Jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan batu bara yaitu :
1. Galamariaceae
2. Lapidodendrale
3. Pteridospermae
Manfaat batu bara adalah:
1. Bahan bakar kereta api atau kapal laut.
2. Bahan mentah bensin tiruan.
3. Bahan bakar pembangkit listrik.
4. Keperluan industri.
5. Memasak.

Asas Black
Teori asas Black mengatakan jika dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan suhu dimana suhu kedua benda sama. Teori ini dapat dituliskan,
sebagai berikut:
Q lepas = Q terima
Benda yang suhunya lebih tinggi adalah benda yang melepas kalor dan yang
menerima kalor adalah benda yang bersuhu lebih rendah. Jika persamaan di atas
dijabarkan maka akan didapatkan:
Q lepas = Q terima
m1.C1.(t1 - ta) = m2.C2.(ta-t2)
Penggunaan rumus (t1 - ta) pada benda bersuhu tinggi dan untuk benda yang
bersuhu rendah menggunakan (ta - t2).

Tabel Nilai-nilai Cp untuk beberapa benda padat (pada temperatur kamar dan p = 1,0 atm)
Berat Kapasitas Kapasitas
Kalor Jenis Kalor Jenis
Zat Molekul kalor molar kalor molar
(kal/goC) (J/goC)
g/mol (kal/moloC) (J/moloC)
Aluminium 0,215 0,900 27,0 5,82 24,4
Karbon 0,121 0,507 12,0 1,46 6,11
Tembaga 0,0923 0,386 63,5 5,85 24,5
Timbal 0,0305 0,128 207 6,32 26,5
Perak 0,0564 0,236 108 6,09 25,5
Tungsten 0,0321 0,134 184 5,92 24,8
IV. Cara Kerja

1. Mengaktifkan Web cam (mengklik icon video pada halaman web r-Lab)
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

V. Tugas & Evaluasi

1. Berdasarkan data yang di dapat , membuat grafik yang menggambarkan


hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke
kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari
kawat konduktor yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, menentukan jenis kawat konduktor
yang digunakan.
4. Memberi analisis dari hasil percobaan ini.
VI. Data Pengamatan

Pada Tegangan V0

No. Waktu (s) I (Ampere) V (Volt) Temperatur (C)


1. 3 23.84 0.00 21.4
2. 6 23.84 0.00 21.4
3. 9 23.84 0.00 21.4
4. 12 23.84 0.00 21.4
5. 15 23.84 0.00 21.4
6. 18 23.84 0.00 21.4
7. 21 23.84 0.00 21.4
8. 24 23.84 0.00 21.4
9. 27 23.84 0.00 21.4
10. 30 23.84 0.00 21.4

Pada Tegangan V1

No Waktu (s) I (Ampere) V (Volt) Temperatur (C)


1. 3 35.13 0.65 21.3
2. 6 35.13 0.65 21.4
3. 9 35.13 0.65 21.6
4. 12 35.13 0.65 21.8
5. 15 35.13 0.65 21.9
6. 18 35.13 0.65 22.1
7. 21 35.13 0.65 22.1
8. 24 35.02 0.65 22.3
9. 27 35.13 0.65 22.4
10. 30 35.13 0.65 22.5

Pada Tegangan V2

No Waktu (s) I (Ampere) V (Volt) Temperatur (C)


1. 3 50.65 1.57 21.4
2. 6 50.65 1.57 21.8
3. 9 50.65 1.57 22.8
4. 12 50.65 1.57 23.8
5. 15 50.65 1.57 24.7
6. 18 50.65 1.57 25.6
7. 21 50.65 1.57 26.3
8. 24 50.65 1.57 27.0
9. 27 50.65 1.57 27.6
10. 30 50.65 1.57 28.2

Pada Tegangan V3

No. Waktu (s) I (Ampere) V (Volt) Temperatur (C)


1. 3 41.75 1.06 24.4
2. 6 41.86 1.06 24.4
3. 9 41.86 1.06 24.6
4. 12 41.86 1.06 24.8
5. 15 41.86 1.06 25.1
6. 18 41.86 1.06 25.3
7. 21 41.86 1.06 25.6
8. 24 41.86 1.06 25.8
9. 27 41.86 1.06 25.9
10. 30 41.86 1.06 26.1

VII. Grafik

Pada Tegangan V0

Hubungan Temperatur terhadap Waktu


22
21,9
21,8
Temperatur (oC)

21,7
21,6
21,5
21,4
21,3
21,2
21,1
21
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu (s)

Pada Tegangan V1
Hubungan Temperatur terhadap Waktu
22,6
22,4
22,2
Temperatur (oC)

22
21,8
21,6
21,4
21,2
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)

Pada Tegangan V2

Hubungan Temperatur terhadap Waktu


30

25
Temperatur (oC)

20

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)

Pada Tegangan V3
Hubungan Temperatur terhdap Waktu
26,2
26
25,8
Temperatur (oC) 25,6
25,4
25,2
25
24,8
24,6
24,4
24,2
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (s)

VIII. Pengolahan Data

Percobaan dilakukan dengan 4 nilai tegangan berbeda. Setiap 3 detik dilakukan


perhitungan hingga 10 kali masing-masing tegangan. Berdasarkan teori dapat
disimpulkan bahwa energi listrik yang diterima oleh kawat diubah menjadi energi panas
(kalor)

Perhitungan nilai kapasitas panas (c) dari kawat konduktor dapat dicari
menggunakan rumus :

Dari persamaan di atas, maka dapat kita gunakan rumus dalam persamaan
garis lurus yaitu :
= +
Dimana y melambangkan T dan x melambangkan V.I/c. Dari persamaan di
atas kita bisa mencari nilai gradien (a) dan b dengan menggunakan metode
Least Square.
Pada Percobaan dengan menggunakan V1:

NO. Xi Yi Xi Yi XiYi
1 3 0,3 9 0,09 0,9
2 6 0,4 36 0,16 2,4
3 9 0,6 81 0,36 5,4
4 12 0,8 144 0,64 9,6
5 15 0,9 225 0,81 13,5
6 18 1,1 324 1,21 19,8
7 21 1,1 441 1,21 23,1
8 24 1,3 576 1,69 31,2
9 27 1,4 729 1,96 37,8
10 30 1,5 900 2,25 45
165 9,4 3465 10,38 188,7

Dari tabel di atas, kita dapat memperoleh gradien (a) dengan cara :

Nxiyi xi. yi
=
2 ( )2
10(188,7) (9,4)(165)
=
10(3465) 27225
1887 1551
=
34650 27225
336
=
7425
= 0,045

Nilai b sendiri diperoleh dengan cara :


2
=
2 ( )2
10(3465)(9.4) (165)(188.7)
=
10(3465) 27225
325710 31135,5
=
34650 27225
294574,5
=
7425
= 39,67

Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa y = 0,045x + 39,67


Maka, nilai C bisa di dapat dari :
.
=

(0,65)(35,13)(0,001)
0,045 =

= 0.507 /

Dari nilai kapasitas kalor (C)= 0,507, kita bisa mendapatkan nilai kalor jenis (c) dari :
=

=

0,507 /
=
2
= 0,25 /

Pada percobaan dengan menggunakan V2 :

NO. Xi Yi Xi Yi XiYi
1 3 0,4 9 0,16 1,2
2 6 0,8 36 0,64 4,8
3 9 1,8 81 3,24 16,2
4 12 2,8 144 7,84 33,6
5 15 3,7 225 13,69 55,5
6 18 4,6 324 21,16 82,8
7 21 5,3 441 28,09 111,3
8 24 6 576 36 144
9 27 6,6 729 43,56 178,2
10 30 7,2 900 51,84 216
165 39,2 3465 206,22 843,6

Dari tabel di atas, kita dapat memperoleh gradien (a) dengan cara :
Nxiyi xi. yi
=
2 ( )2
10(843,6) (165)(39,2)
=
10(3465) 27225
8436 6468
=
34650 27225
1968
=
7425
= 0,265
Nilai b sendiri diperoleh dengan cara :
2
=
2 ( )2
10(3465)(39,2) (165)(843,6)
=
10(3465) 27225
1358280 139194
=
34650 27225
1219086
=
7425
= 164,18
Dari perhitungan di atas, didapatkan persamaan y = 0,265x+164,18, sehingga nilai C
didapat dari :
.
=

(1,57)(50,65)(0,001)
0.265 =

= 0,3 /
Dari nilai kapasitas kalor (C)= 0,3 /, kita bisa mendapatkan nilai kalor jenis (c)
dari
=

=

0,3 /
=
2
= 0,15 /

Pada percobaan dengan menggunakan V3 :

NO. Xi Yi Xi Yi XiYi
1 3 3,4 9 11,56 10,2
2 6 3,4 36 11,56 20,4
3 9 3,6 81 12,96 32,4
4 12 3,8 144 14,44 45,6
5 15 4,1 225 16,81 61,5
6 18 4,3 324 18,49 77,4
7 21 4,6 441 21,16 96,6
8 24 4,8 576 23,04 115,2
9 27 4,9 729 24,01 132,3
10 30 5,1 900 26,01 153
165 42 3465 180,04 744,6

Dari tabel di atas, kita dapat memperoleh gradien (a) dengan cara :
Nxiyi xi. yi
=
2 ( )2
10(744.6) (42)(165)
=
10(3465) 27225
7446 6930
=
34650 27225
516
=
7425
= 0,069
Nilai b sendiri diperoleh dengan cara :
2
=
2 ( )2
10(3465)(42) (165)(744,6)
=
10(3465) 27225
1455300 122859
=
34650 27225
1332441
=
7425
= 179,45
Dari perhitungan di atas, didapatkan persamaan y = 0,069x +179,45, sehingga dapat
ditemukan nilai c yaitu
.
=

(1,06)(41,86)(0,001)
0,069 =

= 0,64 /
Dari nilai kapasitas kalor (C) = 0,64 /, kita bisa mendapatkan nilai kalor jenis (c)
dari :
=

=

0,64 /
=
2
= 0,32 /

Menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan berdasarkan nilai c yang telah
diperoleh.

Dari ketiga nilai c yang didapat, dilakukan pencarian rata-rata ketiga nilai tersebut
dengan cara :


=

0.25 + 0.15 + 0.32
=
3
= 0.24 /

Nilai kalor jenis kawat = 0.24 J/g.C yang mendekati nilai kalor jenis dari perak yaitu
0.236 J/gC. Oleh karena itu, bisa dianalisis bahwa kawat yang digunakan terbuat dari
perak.
IX. Analisis

1. Analisis Percobaan
Dalam percobaan r-lab berjudul Calori Work ini, praktikan menggunakan
komputer atau laptop untuk mengerjakan percobaannya. Praktikan mengambil
beberapa data percobaan dengan menggunakan berbagai tegangan yaitu V0,V1,V2, dan
V3. Tujuan dari pengambilan data menggunakan beberapa tegangan ini adalah agar
data yang diperoleh lebih teliti dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sebelum
mengambil data, praktikan harus menunggu sampai pengukuran termometer di web
cam sama dengan temperatur awal dari percobaan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar
data yang dihasilkan dari perbedaan temperaturnya menunjukkan adanya perbedaan
yang besar dari beberapa tegangan yang juga secara tidak langsung menunjukkan besar
tegangan yang digunakan.

Tegangan listrik yang diberikan menjadi variabel bebas yang berubah-ubah.


Dalam percobaan ini, tegangan awal yang digunakan adalah nol. Kemudian, tegangan
dinaikkan menjadi V1, V2, dan V3. Dengan adanya tegangan yang diberikan pada
konduktor, suhu berubah secara perlahan-lahan. Dalam percobaan ini, setiap perubahan
suhu saat tegangan dicatat selama 30 detik dengan selang 3 detik sekali sehingga dalam
setiap nilai tegangan terdapat sepuluh macam nilai temperatur dan sepuluh macam nilai
arus yang sesuai dengan waktu yang digunakan.

Saat tegangan diberikan pada kawat konduktor, akan terjadi perubahan bentuk
energi dari energi listrik menjadi energi panas. Saat sumber energi baterai diberi
tegangan, elektron-elektron pada logam akan bergerak dan menimbulkan aliran listrik
yang disebut arus listrik. Aliran elektron akan melintasi filamen yang menghantarkan
arus listrik yang disebut konduktor. Pada konduktor sendiri, telah terpasang
termometer, voltmeter dan amperemeter. Voltmeter dirangkai secara paralel, sedangkan
amperemeter dirangkai seri.

Adanya aliran elektron yang sesuai dengan arah arus listrik akan menggerakkan
jarum penunjuk pada voltmeter dan amperemeter. Banyaknya elektron yang mengalir
akan menyebabkan filamen menjadi semakin panas. Kenaikan suhu pada filamen dapat
diukur dengan termometer. Jadi, tegangan akan menyebabkan sistem mengalami
kenaikan suhu.
2. Analisa Data dan Grafik

Dari percobaan tersebut praktikan melihat ada beberapa variabel bebas yaitu
waktu dan tegangan, sedangkan variabel yang terikat adalah temperatur dari kabel. Pada
percobaan menggunakan V0, tidak terlihat perubahan temperatur yang signifikan pada
grafik perubahan temperatur terhadap waktu. Pada penggunaan tegangan V1, mulai
terlihat perbedaan pada arus dan perubahan temperatur sehingga grafik yang dihasilkan
memiliki kemiringan. Kemiringan dari setiap grafik berdasarkan tegangannya memiliki
nilai positif. Hal ini menunjukkan penggunaan rumus kalor yang tepat karena
berdasarkan rumus tersebut, semakin besar waktu yang digunakan untuk mengalirkan
panas, semakin besar kalor yang dihasilkan. Dalam percobaan ini, waktu digunakan
untuk mengalirkan listrik dari sumber listrik menuju ke kawat dalam bentuk energi
listrik. Perpindahan energi ini ditunjukkan melalui perubahan energi listrik menjadi
energi kalor yang ditunjukkan oleh perubahan temperatur juga. Akan tetapi, setelah
dilihat data dan grafik dari tabel data yang ada, praktikan melihat adanya suatu
kejanggalan dengan V2 karena praktikan melihat bentuk grafik yang lebih curam
dibandingkan dengan V3 yang memiliki tegangan yang lebih besar tetapi memiliki
bentuk grafik yang lebih landai. Selanjutnya setelah mendapatkan data yang
dibutuhkan, praktikan menerapkan data tersebut dengan metode Least Square, yaitu
metode yang menggunakan nilai gradien dari grafik yang telah dibuat.

Setelah melakukan perhitungan data, diperoleh persamaan garis lurus yang bervariasi
antara V1, V2, dan V3.

Persamaan garis lurus pada saat V1, yaitu y = 0,045x + 39,67


Persamaan garis lurus pada saat V2, yaitu y = 0,265x+164,18
Persamaan garis lurus pada saat V3, yaitu y = 0,069x +179,45

3. Analisis Kesalahan

Praktikan menghitung bahwa persentase kesalahan yaitu


= | | 100%

0.23 0.24
=| | 100%
0.23
= 4.34%
Hasil perhitungan persentase kesalahan sekitar 4% sehingga dapat disimpulkan bahwa
praktikan melakukan pengolahan data dengan cukup akurat. Kesalahan perhitungan
dari percobaan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Faktor lingkungan, misalnya jaringan internet yang lama sehingga ketika praktikan
melihat temperatur dari webcam dan mulai melakukan percobaan selanjutnya
membutuhkan waktu loading yang lama dan secara tidak langsung terjadi perubahan
suhu dari yang awalnya praktikan gunakan.
2. Faktor pengamatan, misalnya praktikan tidak teliti ketika melihat temperatur dan
terburu-buru mengklik tombol ukur untuk percobaan selanjutnya.

X. Kesimpulan
1. Energi bersifat kekal. Tidak dapat dilenyapkan, hanya dapat diubah. Dalam
percobaan ini, energi listrik diubah menjadi energi kalor yang akhirnya
mempengaruhi temperatur kawat.
2. Besar tegangan sangat mempengaruhi temperatur kawat. Semakin besar tegangan,
semakin besar pula suhu kawat.
3. Kapasitas kalor bergantung pada tegangan, arus, massa bahan, perubahan suhu, dan
waktu.
4. Benda yang memiliki kalor jenis kecil, hal tersebut menandakan bahwa benda
tersebut mempunyai konduktivitas yang tinggi karen dapat menaikkan suhunya
dengan energi yang kecil.
5. Kawat konduktor yang dipakai pada percobaan ini berjenis perak dengan kalor jenis
zar sebesar 0,236 J/gr C

XI. Referensi

1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ,

Anda mungkin juga menyukai