Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENJELASAN UMUM
I. PENDAHULUAN
Metoda pelaksanaan ini di buat berdasarkan Spesifikasi Teknis, Rencana Biaya, Gambar,
Risalah Aanwidzing dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan. Metode ini dibuat untuk tujuan mendapatkan hasil yang maksimal dari
pelaksanaan yang akan dilakukan untuk pekerjaan ini baik dari segi mutu, qualitas dan
kuantitas yang baik dan sempurna serta tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Metode ini juga bertujuan agar tidak terjadi pekerjaan yang tumpang tindih yang
mengakibatkan kepada mutu pekerjaan dan dan mengantisipasi pekerjaan bongkar
pasang.Oleh karena itu maka kami sangat memperhatikan sekali terhadap kwalitas bahan
yang dipakai, tenaga yang mempunyai skill /kepandaian untuk masing-masing pekerjaan,
cuaca dan tak kalah penting lagi Cash Flow /Keuangan proyek.
B. METODE KONSTRUKSI
Dalam melaksanakan pembangunan proyek ini perlu dibuat metode konstruksi sebagai
pedoman awal pelaksanaan pekerjaan, jika pelaksanaan pekerjaan akan dimulai maka akan
dibuat metode konstruksi yang detail yang tentunya sudah mempertimbangkan situasi dan
kondisi lapangan yang ada.
Metode Pelaksanaan secara garis besar akan dibuat untuk beberapa pekerjaan dominan seperti
dibawah ini
I. UMUM
Halaman 1/12
keamanan. Fasilitas kontraktor akan ditempatkan di perkampungan yang
memungkinkan adanya sambungan komunikasi. Lokasi akan pada saat awal
sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4. Mobilisasi
Mobilisasi akan dilaksanakan secepatnya setelah kontrak ditanda tangani. Mobilitas
termasuk pembangunan fasilitas kantor direksi lapangan dan fasilitas untuk kontraktor,
serta mencakup juga trial mix dan job mix sebagai formula acuan untuk campuran beton
dan aspal yang akan dipakai pada proyek ini. Mobilisasi peralatan laboratorium sebagai
sarana pengecekan kualitas pekerjaan akan dimobilisasi pada awal pekerjaan dan paling
lambat 15 hari setelah awal proyek. Mobilisasi peralatan yang diperlukan, jenis peralatan,
serta jumlah alat akan disesuaikan dengan kondisi pekerjaan di lapangan.
6. Persiapan Quality
Periapan quality merupakan pekerjaan awal terutama untuk material yang diperlukan
proses pencampuran pada saat pelaksanaan. Percobaan pencampuran dimaksudkan untuk
mendapatkan komposisi material yang dicampur dalam suatu campuran yang memenuhi
suatu standar yang ditentukan.Material yang perlu percobaan pencampuran adalah
campuran beton sesuai karakteristik campuran yang dipakai.Percobaan juga dilakukan
untuk pekerjaan pemadatan tanah.
Halaman 2/12
II. LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan
Pekerjaan in i bertujuan untuk membersikan lokasi dari semak dan mengupas
permukaan tanah dari humus dan sampah agar mudah dalam melakukan stageoutdan
pemasangan bouplank.
2. Pasang Bouplank
Pemasangan Bouplank bertujuan untuk menentukan dan sebagai pedoman untk bentuk
bangunna dan ukuran yang akan dikerjakan atau sebagai acuan sebelum pekerjaan
dimulai.
Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
1. Siapkan kayu untuk pembatas.
2. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
3. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
4. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
5. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
6. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
7. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
8. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
9. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
Melakukan survey untuk menentukan batas, elevasi dan bentuk dari galian
untuk pembuatan bangunan yang akan dibangun oleh orang survey
Memberi tanda berupa patok kayu yang diberi tanda merah sebagai acuan
untuk melaksanakan pekerjaan.
Excavator menggali berdasarkan tanda yang sudah diberikan oleh orang
survey.
Halaman 3/12
Pada saat penggalian diarahkan oleh pelaksana lapangan yang didampingi oleh
pengawas lapangan agar mendapatkan hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan
gambar yang digunakan.
Hasil galian dimuat pada dump truck dan kemudian dump truck membawa
hasil galian pada tempat yang sudah ditentukan.
4. Lapisan Geotekstil
Pekerjaan lapisan geotekstil ini bertujuan agar material timbunan yang didatangkan
tidak bercampur ke dalam material lumpur pada lokasi penimbunan tersebut
Lapisan Geotekstil di gelar di atas tanah yang akan di timbun
Jahit sambungan geotekstil agar tidak terjadi robek setelah ditimbun material
Timbun dengan material timbunan yang sesuai diminta direksi pekerjaan.
Halaman 4/12
Adapun urutan pekerjaan untuk pemasangan batu kali ini adalah sebagai berikut :
Melakukan survey kembali dan member tanda untuk menentukan Panjang
bangunan, elevasi dan dimensi untuk darinase yang akan dibuat.
Memasang bouplank yang terbuat dari kayu 5/7 untuk tiang dan papan sebagai
mistar/leveling pada tanda yang sudah ditentukan oleh orang survey, sebagai batasan
pekerjaan dan mempermudah untuk melakukan pekerjaan yaitu untuk mentukan
panjang bangunan, elevasi bangunan dan dimensi dari bangunan yang akan dibuat.
Setelah buoplank terpasang maka dilakukan pengecekkan kembali terhadap
elevasi galian yang sudah dikerjakan.
Memberi urugan pasir dibawah lantai saluran
Menyusun batu kali yang dilekatkan dengan menggunakan mortar ( adukan
semen + pasir ) dengan mengikuti tanda yang sudah diberikan atau sesuai dengan
bentuk, ukuran dan dimensi yang ada pada gambar kerja atau atas instruksi pengawas
lapangan.
Pekerjaan pemasangan batu kali untuk pembuatan selokan drainase dan saluran
air ini dikerjakan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu
pemasangan.
Halaman 5/12
Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton K-175 yangakan
digunakan dan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
Tahapan Pekerjaan :
Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan
Semen.
Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air
yang telah disediakan dengan alat water tank truck.
Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu
perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan
gambar.
Setelah bekisting dan tulangan sudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan
dan pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan
karakteristik (kuat tekan) beton tercapai.
Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk
dilakukan pengetesan dilaboratorium.
Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala
Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan
beserta stafnya. Kepala Proyek bertanggung jawab kepada pimpinan CV. TUKANG
PIJIT
Halaman 6/12
III. METODE PENYELESAIAN PROYEK
Untuk menjamin system manajemen agar berlangsung dengan baik, Perusahaan telah
mengeluarkan kebijakan mengenai system manajemen proyek berupa Kebijakan Mutu.
System manajemen tersebut di atas dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-
sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat
keras (hardware) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan
pekerjaan.
a. Tenaga Kerja
Personel yang terpilih yang berpengalaman dalam proyek sejenis akan ditempatkan
sebagai personel inti dalam organisasi proyek. Tenaga Kerja terampil akan dipilih
dan didatangkan dari daerah setempat jika kualifikasi maupun jumlah tidak
memadai, akan ditambah dari daerah lain.
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas,
i. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek termasuk Site Engineer.
ii. Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator alat
berat
iii. Pekerjaa (mandor, tukang, kenek, operator alat Bantu)
b. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, kapasitas, maupun jumlah akan
dipengaruhi oleh kondisi lapangan dan progres pekerjaan yang akan dilaksanakan
untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan. Tolok ukur yang
dipakai adalah Biaya Hemat, Mutu Akurat, dan Waktu Tepat.
Secara umum jenis alat yang dipakai untuk pelaksanaan Pembangunan proyek ini
sebagai berikut :
Operasional
Perlengkapan Kantor
Pick Up
Generator Set
Sepeda Motor
Alat komunikasi
Halaman 7/12
c. Bahan
Kebutuhan bahan-bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan berpedoman
pada jadwal material dan persyaratan yang diatur dalam spesifikasi teknik. Program
detail untuk pendatangan bahan akan dibuat pada saat pelaksanaan pekerjaan,
setelah ada detail skedul pelaksanaan pekerjaan yang dibuat berdasarkan survey
awal proyek.
Material pekerjaan terdiri atas,
1. Batu Kali
2. Kerikil
3. Pasir
4. Semen PC
5. Besi Tulangan
6. Dll.
d. Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, Kami akan menyediakan tenaga
keamanan dan akan berkoordinasi dengan petugas keamanan setempat, Petugas
keamanan bertugas untuk
a. Pengamanan proyek pada umumnya
b. Pengamanan bahan-bahan dan peralatan milik proyek
e. Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek akan dibentuk unit K3 yang akan membuat program K3 dan akan selalu
dimonitor (Proses OHSAS 18001-1999). Dalam menanggulangi hal-hal yang
mungkin akan terjadi, maka unit K3 akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik,
Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain terdekat yang terkait.
Halaman 8/12
Melakukan pengamanan terhadap arus lalu lintas
V. QUALITY CONTROL
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang antara lain mengontrol,
Material yang digunakan
Pemilihan tenaga kerja
Perawatan alat
Test material di laboratorium dan lapangan
Test hasil pekerjaan
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan
terencana yang diterapkan sebagai bagian dari system mutu perusahaan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai
Halaman 9/12
semua sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan
dan spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan
dengan baik dengan adanya :
i. Sasaran mutu yang jelas
ii. Sumber daya manusia yang professional dan tanggung jawab yang jelas
iii. Organisasi proyek yang handal
iv. Sistem dan prosedur mutu yang baku
v. Penerapan manajemen mutu yang konsisten.
Perhitungan jumlah, kapasitas alat yang akan dipakai sangat dipengaruhi oleh :
Waktu efektif pelaksanaan pekerjaan
Volume pekerjaan yang harus dikerjakan
Jarak antara sumber material dengan lokasi proyek
Penggunaan peralatan akan diutamakan menggunakan alat milik sendiri, seperti yang telah
kami nyatakan pada dokumen Kualifikasi yang telah dilakukan, dan jika alat sendiri tidak
mencukupi atau berdasarkan pertimbangan waktu, maka kekurangan tersebut akan dipenuhi
dari perusahaan rental alat setempat.
Halaman 10/12
Menempatkan petugas khusus yang memantau penanganan lingkungan seperti yang
ditentukan dalam spesifikasi.
Membuat standar pelaksanaan, metode kerja, schedule, serta penanggung jawab.
Jika tidak dapat melaksanakan dengan sumber daya intern perusahaan, maka kami
akan menghubungi subkontraktor atau supplier yang mampu menangani fungsi
tersebut.
Berikut beberapa isu lingkungan yang sering menjadi perhatian masyarakat, dan cara yang
biasa kami lakukan untuk mengatasinya.
Limbah Hasil Galian
Limbah hasil galian atau hasil pembersihan saluran
Sanitari
Banyaknya pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek akan menimbulkan
masalah berupa penyediaan fasilitas sanitari, kami akan menyediakan sarana sanitari
di lokasi barak pekerja menginap sehingga pencemaran secara terbuka dapat dihindari.
Pekerjaan tanah biasanya akan menimbulkan debu yang beterbangan baik pada saat
proses di lapangan atau pada saat pengangkutan, hal ini akan diatasi dengan
penyiraman pada saat proses di lapangan, dan pada saat pengangkutan tanah diberikan
penutup terpal.
Ceceran tanah
Angkutan tanah biasanya akan mengotor jalan dengan ceceran tanah baik dari baknya
maupun dari tanah yang menempel di roda, isu ini akan diatasi dengan menutupi truk
pengangkut dengan terpal dan menyiram roda kendaraan sebelum keluar di jalan raya,
dan disediakan petugas kebersihan yang membersihkan ceceran tanah.
Limbah bekas pengecoran
Proses pengecoran biasanya meninggalkan limbah berupa bongkaran bekisting,
limbah ini akan segera diangkut ke suatu tempat untuk proses lanjutan.
V. PENUTUP
Demikian garis besar metode pelaksanaan yang dapat kami sampaikan sebagai usulan untuk
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam lingkup proyek ini, metode pelaksanaan yang lebih
detail untuk tiap item pekerjaan akan dibuat pada saat pelaksanaan.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.
JONH ALEG, ST
Direktur
Halaman 11/12
Halaman 12/12