Anda di halaman 1dari 86

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan dan kebidanan yang profesional merupakan

bagian dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan dan kebidanan

berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental,

keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan untuk melaksanakan

kehidupan sehari -hari secara mandiri. Kegiatan dilakukan dalam upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta

pemeliharaan kesehatan.

Angka kematian ibu (AKI) menurut survey kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) 1995 adalah 373 per 100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan

yang lambat yaitu pada tahun 2002 adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup.

Dan menurut survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2003

adalah 307 per 100.000.

Untuk mencapai manusia Indonesia seutuhnya, perlu ditunjang oleh

berbagai segi kesehatan. Salah satu adalah kesehatan fisik Ibu yang telah

melahirkan atau memasuki masa nifas.

Untuk peningkatan kesehatan ibu dan bayi, maka petugas kesehatan

dalam hal ini perawat dan bidan merupakan ujung tombak dalam memberikan

pelayanan kesehatan khususnya pada masalah-masalah kebidanan yang ada

pada masyarakat, serta senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu

pelayanan dalam bentuk asuahan keperawatan.


B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai penerapan

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Post Natal Care.

2. Tujuan Khusus

a. Memperoleh gambaran pengkajian pada klien dengan Post

Natal Care

b. Memperoleh gambaran nyata dalam menegakkan diagnosa

keperawatan Post Natal Care.

c. Memperoleh pengalaman dalam menetapkan perencanaan Post Natal

Care.

d. Memperoleh pengalaman dalam melakukan implementasi Post Natal

Care.

e. Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan evaluasi pada klien

Post Natal Care.

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi Mahasiswa dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama praktek di rumah sakit.

2. Untuk dipersembahkan pada Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan

Depkes Gorontalo sebagai bacaan dan informasi bagi mahasiswa.

3. Sebagai masukan pada Ujian Akhir Program.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah seminar menggunakan metode sebagai

berikut :

1. Studi kepustakaan (library reseach) yaitu garis besar dalam mempelajari

literature atau bahan kepustakaan yang berkaitan dengan judul

pembahasan yang menggunakan teknik pengutipan sebagai berikut :

a. Kutipan langsung yaitu penyusun mengutip langsung materi dari

sumber referensi dengan tidak mengubah tesk aslinya.

b. Kutipan tidak langsung yaitu penyusun mengutip dari buku sumber

dengan mengadakan perubahan dari segi formulasi kalimat namun

dengan tidak mengubah maksud dan tujuan aslinya.

2. Study Kasus

Penerapan Asuhan Keperawatan dimulai dari :

a. Pengkajian dan menganalisa data

b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan

c. Merencanakan Tindakan Keperawatan

d. Melaksanakan Tindakan Keperawatan

e. Mengevaluasi hasil dari tindakan Keperawatan dan

pendokumentasiannya.

Untuk mencapai tahap penulisan diatas maka untuk pengumpulan

data menggunakan beberapa cara antara lain : observasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, dan catatan hasil petugas lain yang terkait.

E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran umum secara singkat mengenai isi

makalah seminar, maka di bagi menjadi 5 bab,yaitu :

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan teori menguraikan tentang landasan teori yang terdiri 2

bagian yaitu Konsep Medik yang berisi Pengertian, Etiologi,

Patofisiologi, Tanda dan Gejala, Pemeriksaan Diagnostik,

Penatalaksanaan Medik, serta Konsep Keperawatan yang berisi

jabaran khusus keperawatan berdasarkan konsep keperawatan.

BAB III Asuhan Keperawatan pada klien Ny. Z.M dengan Post Natal Care

di Ruangan G1 Lt 1 kelas III RSUD Prof.Dr.H.Aloei Saboe Kota

Gorontalo

BAB IV Pembahasan

BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


BAB II

TINJAUAN TEORI

LAPORAN PENDAHULUAN

MASA NIFAS

A. KONSEP MEDIK

1. Pengertian

Nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil, lamanya

masa nifas yaitu 6-8 minggu. Proses perubahan pada organ-organ

reproduksi disebut involusio (Mochtar, R. 1998 :115).

2. Klasifikasi Nifas

Menurut Mochtar, R (1998:115) klasifikasi nifas terdiri atas :

a. Puerperium Dini kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri,

berjalan- jalan dan dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh

bekerja setelah 4 hari.

b. Puerperium Intremediat yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia

yang lamanya 6-8 minggu.

c. Remote Puerperium yaitu yang lamanya 6-8 minggu waktu yang

diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna.

3. Tujuan Perawatan Nifas

Menurut Prawirohardjo (S. 2000 : 122) tujuan perawatan nifas :

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi.


b. Melaksanakan skrening yang komprehensif, mendeteksi masalah

merujuk apabila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.

c. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisai kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

4. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Involusi merupakan proses pemuluhan uterus pada ukuran dan

kondisi normal setelah kelahiran bayi sehat.

a. Karena Adanya ( Farrer, H. 1999 : 225)

1) Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi

terus menerus sehingga mengakibatkan pembuluh darah dan

anemia setempat

2) Otolisis sitoplasma sel yang berlebihan akan tercerna

sendiri sehingga tertinggal jaringan fibroelastik dalam jumlah renik

sebagai bukti kehamilan.

3) Atrofi jaringan yang berpoliferasi dengan adanya

estrogen dalam jumlah besar, kemudian mengalami atrofi sebagai

reaksi terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai

pelepasan plasenta.

b. Lochia adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina

dalam masa nifas. (Mochtar, R. 1998:116) yang terdiri atas:


1) Lochia rubra ( cruenta ) yaitu berisi darah segar

dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa,

lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.

2) Lochia sanguinolenta, warna merah kuning berisi

darah segar dan kuning hari ke 3 7 pasca persalinan.

3) Lochia serosa, berwarna kuning, cairan tidak

berdarah lagi pada hari ke 7 14 pasca persalinan.

4) Lochia albae, cairan putih setelah 2 miggu.

5) Lochia purulenta, adalah jika terjadi infeksi, keluar

cairan seperti berbau busuk.

6) Lochiastatis yaitu lochia yang tidak berwarna.

c. Laktasi

Setelah persalinan pengaruh supresi estrogen dan progesteron

hilang maka timbul pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin

yang akan merangsang air susu ibu. Disamping itu pengaruh hormon

oksitoksin menyebabkan mio epitel kelenjar susu berkontraksi

sehingga air susu keluar. Produksi asi akan semakin banyak sesuadah

2-3 hari pasca persalinan. (Mochtar, R. 1998:117).

5. Gambaran Klinis Masa Nifas ( Farrer, H. 1999 : 225-227)

a. Sistem Kardiovaskuler

Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar

estrogen, volume darah kembali normal.


b. Sistem Urinaria

Setelah plasenta dilepaskan kadar hormon estrogen akan bersifat

menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini

menyebabkan terjadinya diuresis.

c. Sistem Gastrointestinal

Meskipun kadar progesteron menurun namun asupan makanan juga

mengalami penurunan selama satu atau dua hari pasca persalinan.

d. Sistem Reproduksi

1) Serviks : serviks mengalami

involusi bersama dengan uterus, setelah pasca persalinan ostium

eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari, namun setelah 6

minggu serviks akan menutup.

2) Uterus : uterus mengalami

involusi dengan cepat selama 7-10 hari pertama dan selanjutnya

proses involusi berangsur-angsur.

3) Vulva dan vagina : Vulva dan

vagina akan mengalami penekanan serta peregangan yang sangat

besar selama proses melahirkan bayi.

4) Payudara : payudara akan

menjadi lebih besar, lebih kencang dan terasa nyeri tekan.

5) Perineum : perineum menjadi

kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang

bergerak maju.
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak memberikan gejala berupa

perasaan pusing atau pening biasanya ditemukan pada 6 -8 jam pertama.

6. Pemeriksaan Penunjang

Lab : Hb, Leukosit, LED.


7. Perawatan Masa Nifas

Menurut Mochtar, R. (1998 : 118) perawatan masa nifas terdiri atas :

a. Istirahat : setelah melahirkan penderita membutuhkan istirahat

bukan hanya sementara masih dikamar bersalin, tetapi juga sesudah

pindah di bangsal nifas.

b. Mobilisasi : karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat tidur

terlentang selama 8 jam pasca persalinan, kemudian boleh miring

kanan dan miring kiri, pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari

ketiga jalan jalan, hari keempat diperbolehkan pulang.

c. Diit : makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori sebaiknya

makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan sayur

sayuran dan buah buahan.

d. Miksi : hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri.

e. Defekasi : buang air besar dan terjadi konstipasi apabila BAB keras

dapat diberikan obat laksatif peroral atau parenteral.

f. Perawatan payudara : perawatan payudara di mulai sejak wanita

hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sehingga

persiapan menyusui bayinya. Bila bayi meninggal, laktasi

digantikan dengan cara pembasuan payudara, pemberian obat

estrogen untuk supresi LH. Dianjurkan sekali supaya ibu menyusui

bayinya karena sangat baik untuk kesehatan bayinya.

g. Senam masa nifas : senam masa nifas ini berupa gerakan gerakan

yang berguna untuk mengembangkan otot otot perut yang telah


menjadi longgar setelah kehamilan. Selain itu senam nifas juga

memiliki tujuan mengurangi rsa sakit pada otot-otot, memperbaiki

peredaran darah, mengencangkan otot-otot perut dan puerperium,

mencairkan pengentalan lochia, mempercepat involusi,

menghindarkan kelainan misalnya emboli, thrombus dan lain

sebagainya.

h. Rawat gabung : antara ibu dan anak digabung untuk di rawat disatu

ruangan.

8. Nasehat Untuk Ibu Nifas

Menurut Mochtar, R. (1998 : 118) nasehat untuk ibu nifas terdiri atas :

a. Fisioterapi ibu nifas sangat baik bila diperlukan.

b. Sebaiknya bayi di susui.

c. Untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga sebaiknya melakukan KB

untuk mengurangi anak.

B. KONSEP KEPERAWATAN

1. Pengertian Konsep

Keperawatan

Proses Keperawatan adalah metode sistematika dimana secara

langsung perawat dan klien bersama-sama menentukan masalah

keperawatan, membuat perencanaan dan implementasi serta mengevaluasi

hasil asuhan keperawatan tersebut.


2. Tujuan Proses

Keperawatan

Tujuan proses keperawatan adalah memberikan pelayanan yang

utama berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam

aspek biopsikososial yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga

maupun komunitas yang sehat dan sakit.

3. Tahap-tahap Proses

Keperawatan

a. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan

merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.

1) Biodata

Terdiri dari nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, tanggal

MRS, tanggal dikaji, No. CM, No. Reg, penanggung jawab.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Alasan masuk RS, keluhan utama yang dirasakan, riwayat keluhan

utama, keluhan yang menyertai, diagnosa medik.

3) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

4) Riwayat Kesehatan keluarga

5) Psikososial

6) Keadaan spritual klien

7) Kondisi lingkungan rumah


8) Pengkajian ADL

(a) Aktivitas dan latihan

Insomia mungkin teramati

Sirkulasi

Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari

Intergritas ego

Peka rangsangan, takut / menangis, (post vpartum blues

sering terlihat kira-kira 3 hari setelah melahirkan)

Eliminasi

diuresisi diantara hari ke 2 dan ke 5

Makanan / cairan

Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ke

Nyeri / ketidaknyamanan

Nyeri tekan payudara / pembe saran dapat terjadi diantara hari

ke 3 sampai ke 5.

Seksualitas

Uterus i cm diatas umbilikus pada 12 jam setelah melahirkan,

menurun kira-kira 1 lebar jari setiap harinya, lochia rubra

berkelanjut sampai hari ke 2-3 berlanjut menjadi lochia serosa

dengan aliran tergantung pada posisi (mis : rekumben versus

ambulasi berdiri) dan aktivitas.


Payudara : produksi kolostorum 48 jamn pertama, berlanjut

pasa susu matur.

(b) Prioritas keperawatan :

1. Meningkatkan kenyamanan dan kesejatheraan

umum

2. Mencegah komplikasi

3. Mendukung ikatan keluarga

4. Memberikan informasi dan pedoman antisipasi

(c) Tujuan pemulangan

1. Kebutuhan fisiologis / psikologis dipenuhi

2. Komplikasi di cegah / teratasi

3. Ikatan keluarga dimulai

4. Kebutuhan pasca partum dipahami

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari masalah

klien yang actual maupun potensial berdasarkan data yang nyata

melalui pengumpulan data.

Tujuan dibuatnya diagnosa keperawatan yaitu untuk

mengidentifikasi kemampuan klien mencegah atau menghilangkan

masalah. Diagnosa keperawatan dibuat dengan menggunakan rumus P

+ E + S.

1 Nyeri (akut) / Ketidaknyamanan


Dapat berhubungan dengan : trauma mekanis, edema/pembesaran

jaringan

Kemungkinan dibuktikan : melaporkan kram, sakit kepala,

ketidaknyamanan perineal, dan nyeri

tekan payudara.

Hasil yang diharapkan : mengidentifikasi dan menggunakan

intervensi untuk mengatasi

ketidaknyamanan dengan tepat,

mengungkapkan berkuranganya

ketidaknymanan.

Tindakan / Intervensi

a. Kaji kembali lokasi, skala dan waktu nyeri, penyebaran dan faktor-

faktor yang membuat nyeri

b. Observasi adanya isyarat non verbal pada klien seperti ekspresi

wajah meringis dan gerakan yang terbatas

c. Observasi tanda-tanda vital

d. Ubah posisi klien dan kurangi rangsangan berbahaya serta berikan

gosokkan di punggung.

e. Berikan informasi dan petunjuk atau antisipasi mengenai penyebab

dari ketidaknyamanan dan intervensi yang tepat

f. Ajarkan dan anjurkan klien untuk melakukan latihan relaksasi

nafas dalam
g. Anjurkan klien untuk memberikan lingkungan yang tenang pada

keluarga klien untuk berpartisipasi.

h. Kolaborasi dalam pemberian analgetik

Rasional

a. Dapat mengidentifikasi keluahan-keluhan khususnya dari nyeri

untuk melaksanakan intervensi selanjutnya.

b. Klien mungkin tidak secara verbal melaporkan nyeri atau adanya

ketidaknyamanan secara langsung oleh karena itu perawat harus

dapat mengenali ekspresi wajah non verbal

c. Pada banyak klien dapat menyebabkan gelisah serta tekanan darah

dan nadi meningkat

d. Merilekskan otot dan mengalihkan perhatian terhadap sensasi nyeri

dan meningkatkan kenyamanan

e. Meningkatkan pencegahan masalah, membantu mengurangi nyeri

yang berkenan dengan ansietas dan ketakutan karena memberikan

rasa kontrol

f. Peningkatan suplai O2 kedalam tubuh dapat menghambat

metabolisme Anaerob sehingga tidak dipersepsikan sebagai nyeri.

g. Persalinan adalah proses yang melelahkan,ketenangan dan istrahat

dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan kenyamanan

h. Meningkatkan kenyamanan yang dapat memperbaiki status

psikologis

2 Menyusui
Dapat berhubungan dengan : tergantung apakah ibu bayi

menunjukan kepuasan dengan

pengalaman menyusui, tingkat

pengetahuan, pengalaman

sebelumnya.

Kemungkinan dibuktikan : ungkapan ibu akan tingkat kepuasan,

observasi proses menyusui.

Hasil yang diharapkan : mengungkapkan pemahaman tentang

situasi menyusui satu sama lain.

Tindakan / intervensi

a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui

sebelumnya

b. Kaji puting klien, anjurkan klien melihat puting sehabis

menyusui

c. Demonstrasikan dan tinjau ulang teknik menysusi

d. Berikan informasi verbal yang tertulis mengenai fisiologis dan

keuntungan menyusui

e. Demonstrasikan perawatan payudara

f. Berikan he tentang pentangnya perawatan payudara

Rasional

a. Membantu mengidentifikasi kebutuhan saat ini dan

mengembangkan rencana keperawatan


b. Identifikasi dan intervensi dapat mencegah terjadinya luka pada

puting susu

c. Posisi yang biasanya mencegah luka puting susu tanpa

memperhatikan lamanya menyusui

d. Membantu menjamin suplai susu adekuat, mencegah puting

pacah.

e. Agar klien lebih tau dan mampu mengingat bagaimana cara

perawatan payudara

f. Penyuluhan perawatan payudara sangat penting untuk ibu

primipara agar lebih tau dan mampu melakukannya dengan

baik

3 Cedera, Resiko tinggi terhadap

Faktor resiko dapat meliputi : biokimia, fungsi regulator, efek-

efek anastesia.

Kemungkinan dibuktikan : tidak dapat diterapkan: adanya /

gejala untuk menegakkan diagnosa

aktual)

Hasil yang diharapkan : mendemonstrasikan perilaku /

melindungi diri

Tindakan / Intervensi

a. Tinjau kembali kadar Hb darah dan kehilangan darah pada

waktu melahirkan.

b. Anjurkan ambulasi dini dan latihan dini


c. Biarkan klien duduk dilantai atau kursi dengan kepala diantara

kaki, atau berbaring pada posisi datar.

d. Bantu klien dengan ambulasi awal, berikan supervisi yang

adekuat

e. Inspeksi ekstremitas bawah terhadap tanda-tanda tromboflebitis

f. Berikan kompres panas lokal

g. Berikan anti koagulan

Rasional

a. Anemia memprediposisikan pada sinkope klien karena

ketidakadekuatan pengiriman oksigen ke otak

b. Meningkatkan sirkulasi dan aliran balik vena ke ekstremitas

bawah

c. Membantu memperthankan sirkulasi dan pengiriman oksigen

ke otak

d. Hipotensi ortostatik mungkin terjadi pada waktu berubah posisi

dari terlentang ke berdiri

e. Peningkatan produk spilit firbin, penurunan mobilitas, trauma,

sepsis memberi kecenderungan terjadinya tromboflebitis

f. Merangsang sirkulasi dan menurunkan penumpukan pada vena

di ekstremitas bawah.

g. Membantu mencegah terjadinya trombus lebih lanjut

4 Infeksi, Resiko tinggi terhadap


Dapat berhubungan dengan : trauma jaringan, kerusakan kulit,

penurunan Hb, peningkatan

pemajanan lingkungan.

Kemungkinan dibuktikan : (tidak dapat diterapkan, adanya

tanda da gejala untuk menegakkan

diagnosa aktual)

Hasil yang diharapkan : mendemonstrasikan teknik untuk

menurunkan resiko.

Tindakan / intervensi

a. Kaji keadaan luka insisi apakah ada tanda-tanda infeksi seperti

kemerahan,edema,atau adanya pus atau gangguan luka.

b. pantau suhu tubuh, nadi dengan rutin

c. Anjurkan teknik mencuci tangan secara cermat

d. Anjurkan mengganti pembalut maksimal setiap 4 jam

e. Masukkan cairan oral dan makanan kalori

tinggi,protein,vitamin C dan zat besi.

f. Penatalaksanaan pemberian obat antibiotik

Rasional

a. Tanda-tanda ini menandakan infeksi luka yang biasanya

disebabkan oleh streptokokus atau sepsis psendomonas

b. Peningkatan suhu tubuh sampai 38 0 c dalam 24 jam pertama

sangan menandakan infeksi

c. Membantu mencegah atau menghalangi infeksi


d. Membersihkan diri dapat membantu mencegah infeksi dan

kontaminasi rektal memasuki vagina atau uretra

e. Mencegah terjadinya dehidrasi,memaksimalkan volume

sirkulasi protein dan vitamin C diperlukan untuk membentuk

kolagen,zat besi diperlukan untuk sintesis HB

f. Mencegah infeksi dari penyabaran ka jaringan sekitar atau

aliran darah

5 Eliminasi urine, Perubahan

Dapat berhubungan dengan : efek hormonal, trauma mekanis.

Kemungkinan dibuktikan : peningkatan pengisisan / distensi

kandung kemih

Hasil yang diharapkan : berkemih tidak dibantu dalam 6-8

jam setelah kelahiran.

Tindakan / intervensi

a. Kaji masukan cairan dan pengeluaran urine terakhir

b. Palpasi kandung kemih, pantau tfu dan lokasi, serta jamlah

aliran lochia

c. Anjurkan berkemih dalam 6-8 jam pacsa partum

d. Instruksikan klien untuk melakukan latihan kagel setiap hari

setelah efek anastesia berkurang

e. Anjurkan minum 6-18 gelas per hari

f. Kaji tanda-tanda ISK


Rasional

a. Periode pacsa awal, kira-kira 4 kg cairan hilang melalui

keluaran urin

b. Aliran plasma ginjal yang meningkat 25 % sampai 50 %

selama periode pra natal, tetap tinggi pada minggu pertama

pacsa partum

c. Variasi intervensi keperawatan mungkin perlu untuk

merangsang atau memudahkan berkemih

d. Lakukan latihan kagel 100 per hari meningkatkan sirkulasi

pada perineum

e. Membantu mencegah statis dan dehidrasi dan mengganti cairan

yang hilang waktu melahirkan

f. Statis hygiene buruk dan masuknya bakteri dapat memberikan

kecenderungan klien terkena ISK

6 Gangguan Pola Tidur

Dapat berhubungan dengan : respon hormonal dan psikologis,

nyeri, proses persalinan yang

melelahkan.

Kemungkinan dibuktikan : mengungkapkan laporan kesulitan

tidur, peka rangsangan , sering

menguap.
Hasil yang diharapkan : melaporkan peningkatan rasa

sejathera dan istirahat

Tindakan / Intervensi

a. Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk tidur

b. Kaji faktor yang mempengaruhi istirahat

c. Berikan informasi tentang efek kelelahan dan ansietas pada

suplai asi

d. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk istirahat tidur

setelah kembali ke rumah

e. Kaji lingkungan rumah, bantuan dirumah, adanya sibling dan

anggota keluarga lain.

Rasional

a. Persalinan atau kelahiran yang lama dan sulit meningkatkan

kelelahan

b. Membantu meningkatkan istirahat tidur dan relaksasi dan

menurunkan rangsangan.

c. Kelelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis, suplai asi

d. Rencana yang kreatif yang membolehkan untuk tidur dengan

bayi membantu mengatasi kelalahan yang berlebihan

e. Multipara dengan anak dirumah memerlukan tidur lebih

banyak di rumah sakit untuk mengatasi kekurangan tidur.

7 Intoleran aktivitas
Dapat berhubungan dengan : kelelahan, kelemahan fisik

Kemungkinan dibuktikan oleh: aktivitas klien yang masih dibantu,

pergerakan yang terbatas

Hasil yang diharapkan : ADL dapat dilakukan sendiri.

Tindakan /intervensi

a. Kaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas

b. Bantu klien untuk dapat mengubah posisi miring kanan atau

miring kiri

c. Dorong klien untuk dapat melakukan aktivitas pergerakkan bila

dapat memungkinkan

d. Jelaskan tentang pentingnya istirahat dan perlunya

keseimbangan aktivitas dan istirahat

e. Anjurkan kepada keluarga untuk dapat membantu dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari

Rasional

f) Dengan mengetahui kebutuhan klien dalam melakukan

aktivitas maka dapat mempermudah intervensi selanjutnya

g) Bertujuan untuk melatih pergerakan ibu dan mencegah

terjadinya luka dekubitus

h) Dorongan perawat agar selalu melakukan aktivitas dapat

memberikan stimulasi pada pasien agar dapat memenuhi adl

i) Istirahat yang dipertahankan selama fase akut dapat

menurunkan kebutuhan metabolisme


j) Keterlibatan keluarga dapat mempercepat proses

penyambuhan.

8 Kurang pengetahuan ( Kebutuhan Belajar ) Mengenai

perawatan diri dan bayi.

Dapat berhubungan dengan : kurang pemajanan / mengingat

kesalahan interprstasi, tidak

menganal sumber

Kemungkinan dibuktikan : mengungkapkan masalah /

kesalahan konsep, keragu-raguan

dalam melakukan aktifitas

Hasil yang diharapkan : mengungkapkan pemahaman

perubahan fisiologis, kebutuhan

individu.

Tindakan / intervensi

a. Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui

sebelumnya

b. Kaji putting klien, anjurkan klien melihat putting setiap habis

menyusui

c. Berikan informasi verbal yang tertulis mengenai fisiologis dan

keuntungan merawat payudara

d. Berikan HE dan demonstrasikan tentang pentingnya perawatan

payudara
Rasional

a. Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini dan

mengembangkan rencana keperawatan

b. Identifikasi dan intervensi dapat mencegah/membatasi

terjadinya luka atau pecah putting yang dapat merusak proses

menyusui

c. Membantu menjamin kelancaran suplai ASI

d. HE dan demonstrasi dapat memaksimalkan penyuluhan pada

klien

c. Intervensi

Intervensi yang dapat dilakukan dapat dilihat pada bagian

sebelumnya

d. Implementasi

Implementasi kerupakan pelaksanaan dari perencanaan

keperawatan yang telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini

dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana asuhan

keperawatan yang disusun, dengan tujuan memenuhi kebutuhan klien

dan mempertimbangkan factor pendukung dan faktor penghambat

dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.

e. Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan,

dimana pada tahap ini perawat mengevaluasi tentang pemberian

tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan pada klien. Dalam


mengevaluasi ini bias saja berhasil, berhasil sebagian, dan tidak

berhasil.

Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

1. Evaluasi Formatif

Pernyataan formatif merefleksikan obserfasi perawat dan

analisis klien terhadap respon langsung pada intervensi

keperawatan.evaluasi formatif, observasi perawat dan kesan

terhadap apa yang sedang terjadi pada klien saat itu.

2. Evaluasi Sumatif

Pernyataan sumatif merefleksikan rekapitulasi dan synopsis,

observasi, dan analisis mengenai status kesehatan klien terhadap

waktu. Pernyataan-pernyataan ini menguraikan kemajuan terhadap

pencapaian kondisi yang di jelaskan dalam hasil yang di harapkan

perawat menggunakan data pengkajian yang di dokumentasikan

.Tanpa informasi ini, evaluasi sumatif tidaklah mungkin. Karena

tidak ada standar lain yang dapat di bandingkan dengan kemajuan

klien.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal Masuk : 20 Februari 2009 Sumber Informasi : Klien & Keluarga


Ruang : Kebidanan Kelas III Tanggal Pengkajian: 24 Februari 2009
Diagnosa Medis : Post Partum Normal
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Ny.Z.M
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Kawin
Suku : Gorontalo
Alamat : Siendeng
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.J.H
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Gorontalo
Alamat : Siendeng
2. Riwayat Kesehatan

a. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit.

Klien masuk rumah sakit pada tanggal 20 Februari 2009, pukul

20.00 Wita,klien direncanakan partus pada tanggal awal maret 2009.

Tetapi klien sudah merasakan sakit perut dan keluar air sejak tanggal

20 Feb, dan akhirnya pada tanggal 23 Feb pukul 23.00 melahirkan

anak laki-laki dengan berat badan 2600 gram.

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Keluhan Utama

Pada saat dikaji tanggal 24 Februari 2009 pukul 11.30, klien

mengeluh nyeri abdomen , lokasi nyeri abdomen agian bawah(atas

simfisis) menyebar sampai ke umbilikus dan panggul. Ekspresi

wajah nampak meringis saat klien melakukan aktivitas seperti

miring kiri dan miring kanan. Nyeri dirasakan terus-menerus +3-5

menit. Skala nyeri 5 (nyeri sedang, menggunakan skala 1-10)

dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk.

2) Keluhan Yang Menyertai

Keluhan yang menyertai yang dirasakan klien adalah klien

mengatakan pusing,badanya terasa lemas,dan ASI tiak ada. .

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien mengatakan sudah pernah masuk rumah sakit (2x) yaitu

melahirkan anaknya yang pertama dan kedua,klien menderita penyakit

yang ringan saja, seperti influenza, demam dan batuk. Klien juga tidak
memiliki riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan jenis

tertentu. Jika klien sakit, klien hanya berobat di puskesmas terdekat,

klien mengatakan imunisasinya 2x

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram

Keterangan : Laki-laki : Tinggal serumah


: Perempuan : Menikah
: Keturunan X : Meninggal
: Klien
Keterangan Gambar :
Anak ke 2 klien meninggal berumur 1 hari. Tidak ada penyakit menular
dalam keluarga klien.
3. Riwayat Kebidanan /Status Obstetric
a. Riwayat Menorche
Klien menorche pada umur 15 tahun yaitu keas 1 SMP dengan
siklus haid teratur setiap bulannya. Siklus haid selama 3 hari, pada hari
pertama keluar darah yang cukup banyak dan hari kedua dan ketiga
tinggal sedikit. Keluhan dismenorche tidak dirasakan klien pada saat
haid. HPHT 2 juni 2008 dan taksiran partus tanggal 9 Maret 2009.
Riwayat kehamilan sekarang G7 P4 A2
b. Riwayat Perkawinan
Klien baru pertama kali menikah pada tahun 2001. Klien menikah
pada usia 20 tahun. Saat ini usia perkawinan klien memasuki bulan ke
8
c. Riwayat Kehamilan dan Persalinan.
Kondisi Cara Tempat Riwayat
No Persalinan J.K Penolong
Anak Persalinan Persalinan Persalinan
1 Normal P Hidup Partus Normal Bidan RSAS
2 Normal L Meninggal Bidan RSAS
3 Normal L Hidup Dukun Rumah
4 Normal P Hidup Dukun Rumah
5 Normal L Hidup Bidan RSAS

Kehamilan kali ini klien sudah 6 kali memeriksakannya ke dokter


yang ada di Puskesmas, klien telah mendapatkan imunisasi TT pada
saat usia kehamilan memasuki bulan ke-5 dan bulan ke-7.
Kala 1: HIS 3 X 15 menit selama 20-30 detik, hasil pemeriksaan
dalam portio tebal, penurunan HI-HII,TFU 27
cm.,BJA144-155x/mnt
Kala II : bayi lahir pukul 23.05 Wita, PB: 48 cm, jenis kelamin
laki-laki, Berat badan 2600 gram, Apgar skor 8-9.
Kala III : Plasenta lengkap (selaput dan kotiledon) dengan berat
plasenta + 250 gram.
Kala IV : Keadaan uterus baik, klien tidak mengalami
perdarahan,tidak terdapat ruptur perineum.
d.Riwayat kelahiran anak
Anak klien lahir secara normal dengan berat badan 2600 gram,
panjang badan 48 cm dengan jenis kelamin laki-laki dengan nilai afgar
skor adalah 8-9.

e.Riwayat Penggunaan Kontrasepsi


Setelah kelahiran anak ke tujuh kali ini, klien berencana akan
operasi untuk ikat kandungan
f.riwayat Pembedahan
Klien mengatakan belum pernah mengalami pembedahan
4. Pola Kegiatan Sehari-hari
a. Nutrisi

Sebelum Sakit : Selera makan baik, frekwensi 3 4 +X dalam sehari,

porsi makan klien habiskan yaitu kurang lebih 8-9

sendok setiap harinya.Klien makan nasi,ikan dan

sayur-sayuran. Klien kadang mengkonsumsi bubur.

Selama kehamilan klien mengalami emesis, tapi

tidak berlebihan. Selama hamil klien menyukai

makanan yang berkuah. Klien tidak suka makan

makanan yang pedas. Berat badan klien sebelum

hmil adalah 45 Kg dan saat hamil 50 Kg.

Saat di Kaji : Klien makan bubur dengan porsi sedang dan

dihabiskan(7-8 sendok), nafsu makan baik. Tidak ada

keluhan yang berhubungan dengan nutrisi klien.

b. Pola Cairan

Sebelum Sakit : Frekuensi minum klien tidak menentu perharinya,

jumlah minuman yang di konsumsi + 7 - 10

gelas/hari (1 gelas 250 cc) atau + 1750 2500 cc,

jenis minuman yang di sukai adalah air putih


Saat di Kaji : Frekuensi minum tidak menentu, klien

mengkonsumsi air putih + 600 cc/8 jam. Klien

terpasang tidak terpasang infus

c. Eliminasi

BAB

Sebelum Sakit : Frekuensi BAB klien 1 2 X/hari, paling sering

BAB pada pagi hari, warna feses kuning .

Konsistensinya lunak dan tidak ada keluhan selama

BAB.

Saat di Kaji : Klien sudah BAB 1x, warna kuning campur darah

yang berasal dari lochia. Tidak ada keluhan yang

berhubungan dengan BAB.

BAK

Sebelum Sakit : Frekuensi BAK klien 6 - 7 x/hari (250 cc) warna

urine kuning jernih, bau pesing. Tidak ada keluhan

saat BAK.

Saat di Kaji : Frekuensi BAK 4 - 6 x/hari, warna urine kekuning-

kuningan, bau pesing. Tidak ada keluhan saat proses

BAK.

d. Pola Istirahat Tidur

Sebelum Sakit : Pola tidur klien baik. Lama tidur + 7 -8 jam/hari.

Waktu tidur siang dari pukul 12.00 16.00. dan

waktu tidur malam 21.00 05.30. Klien mudah


mengawali tidur dan mudah terbangun pada malam

hari karena BAK.

Saat di Kaji : Klien mengatakan selama di RS Pola tidur klien

tidak menentu, klien tidur malam dari pukul 01.00-

05.00,klien sering terjaga.Klien tidur siang dari jam

siang dari jam 12.00-13.30 Wita a

e.Aktivitas Dan Latihan

Sebelum Sakit : Aktivitas sehari-hari klien adalah sebagai IRT, saat

usia kehamilan memasuki 7 bulan kegiatan-

kegiatan yang berat mulai dikurangi.

Saat di Kaji : Klien dalam posisi terlentang. Klien nampak hati-

hati dalam melakukan pergerakan, hal ini karena

pergerakan dapat mencetuskan nyeri, klien

mengatakan badanya terasa lemah

f.Personal Hygiene

Sebelum Sakit : Klien mengatakan kebiasaan mandi klien 3 x/hari,

menggunakan sabun mandi, menyikat gigi dan

menggunakan pasta gigi. Klien memotong kuku

bila kuku tangan dan kuku kaki sudah panjang.

Saat di Kaji : Klien mengatakan selama di RS sudah 3x mandi

dan kadang-kadang di lap dengan air hangat oleh

keluarganya. Klien dalam keadaan bersih.


5. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Lemah

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. Tanda-Tanda Vita : TD : 130/80 mmhg N : 80 x / m

SB : 36 c R : 20 x / m

6. Pemeriksaan Sistemik

a. Sistem Pengindraan

Mata : Simestris kiri dan kanan, sklera warna

putih, kongjungtiva anemis, pupil isokor

terhadap cahaya, pergerakan bola mata

baik, klien tidak menggunakan alat bantu

penglihatan. Fungsi penglihatan baik.

Telinga : Struktur telinga simetris kiri dan kanan,

tidak terdapat serumen, tidak ada nyeri

tekan pada daun teliga, dan tidak

menggunakan alat bantu pendengaran.

Fungsi pendengaran baik.

Hidung : Struktur hidung simestris kiri dan kanan,

tidak terjadi deviasi septum, tidak

terdapat sekret, tidak terjadi

penyumbatan. Fungsi penciuman baik.

Mulut dan Tenggorokan : Struktur bibir simetris atas dan bawah,

bibir nampak kering, mukosa bibir


nampak pucat, tidak terdapat sariawan,

lidah bersih, klien dapat membedakan

sensasi pahit, manis, asam asin dengan

baik.

b. Sistem Pernafasan

Hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada peradangan, tidak

terdapat polip, bentuk dada simetris kiri dan kanan, pergerakan thorax

mengikuti gerak nafas, irama pernapasan eupnoe, bunyi nafas

broncovesikuler, dada tidak terasa nyeri tekan.

c. Sistem Kardiovaskuler

Tidak terdapat distensi vena jugularis kiri dan kanan, ictus cordis

teraba diantara iga ke 4 dan ke 5, 2 jari dibawah papila mamae. Klien

tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, nadi perifer teraba jelas

pada arteri radialis, pengisian kapiler + 1- 3 detik.

d. Sistem Pencernaan

Warna kulit abdomen tidak sama dengan warna kulit sekitarnya.

Terdapat garis-garis hitam pada abdomen. Bising usus terdengar

dengan frekwensi 3 15 X/menit, tidak terdapat distensi abdomen.

Terdapat striae gravidarum. Tidak terdapat lesi pada abdomen.

Keadaan anus baik.


e. Sistem Neurologi

GCS 15 (E = 4, V = 5, M = 6), kesadaran Compos Mentis, fungsi

dan koordinasi klien baik, orientasi terhadap waktu, tempat, orang

baik. Klien tidak mengalami kejang.

f. Sistem Perkemihan

Klien tidak mengalami nyeri pinggang baik kiri maupun kanan.

Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih, klien tidak terpasang

kateter

g. Sistem Endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, bola mata tidak menonjol,

tidak tremor, tidak terdapat riwayat Diabetes Melitus, nafas tidak

berbau keton. tidak ada perubahan suara, dan tidak terjadi polidipsi,

polifagi, dan poli uria.

h. Sistem Muskuluskeletal

KU cukup, klien tidak mengalami kekakuan sendi, tidak ada


nyeri otot, klien nampak hati-hati dalam melakukan aktivitas, klien
nampak sulit beraktivitas, tidak terdapat nyeri pada tulang, klien tidak
mengalami fraktur. Kekuatan otot :
5 5
5 5
i. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, integritas kulit baik, kulit tidak

bersisik, kelembapan kulit cukup, ekstremitas teraba dingin, tekstur

kulit baik.
j. Sistem Reproduksi

1) Payudara

Payudara simetris kiri dan kanan, keadaan payudara tidak tegang,

aerola mamae tampak kehitaman, puting susu nampak menonjol,

payudara nampak kotor, produksi ASI tidak ada, tidak terdapat luka

atau lesi pada payudara.

2) Abdomen

Keadaan abdomen lunak, posisi uterus berada ditengah, TFU 2 jari

di bawah umbilikus, terlihat striae, terdapat linea alba dan linea

nigra.

3) Genitalia

Terdapat pengeluaran lochia rubra dengan konsistensi cair, vulva

tidak edema, nampak kotor karena pengeluaran darah. Frekwensi

mengganti pembalut 3X/hari.

4) PerineumTidak terdapat jahitan perineum

7. Aspek Psikologis

Klien mengatakan kurang persalinan dan perawatan memiliki

pengetahuan yang cukup tentang perawatan payudara. Karena itu selama ia

melahirkan, ASI sangat sedikit. Persalinan ini adalah persalinan yang ke

tujuh bagi klien. Klien sangat terbuka dan kooperatif dengan petugas

kesehatan. Segala masalah kesehatan klien diceritakan kepada petugas

kesehatan. Hubungan klien dengan suami, keluarga dan pasien lain baik.
8. Pengobatan

- Prenamia 1 X 1 tablet

9. Pemeriksaan Penunjang

-Glukosa sewaktu: 90 mg/dl <140 mg/dl

-HGB 9,8 g/dl 11,0/17,0 g/dl


KLASIFIKASI DATA

Data subjektif

o klien mengeluh nyeri abdomen

o Klien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk

o Klien mengeluh nyeri dirasakan terus menerus

o Klien mengeluh nyeri yang dirasakan pada abdomen (atas simpisis)

o Klien mengeluh nyeri yang dirasakan 3-4mnt

o Klien mengeluh badannya terasa lemas

o Klien mengatakan belum mampu melakukan aktivitas yang berlebihan

o Klien bertanya-tanya tentang cara merawat payudara dan gizi untuk ibu

menyusui

Data Objektif

o KU cukup

o Skala nyeri sedang 5(1-10)

o Ekspresi wajah nampak meringis

o Klien nampak hati-hati melakukan pergerakan

o Terdapat lochia rubra, konsistensi cair dansedikit bergumpal

o Aktivitas klien dibantu oleh keluarga

o Klien sering bertanya tentang perawatan payudara dan gizi ibu menyusui

o Klien termasuk Multipara

o TTV : TD = 130/90 mmHg N = 80 x/m


SB = 36 o C R = 20 x/m

ANALISA DATA

NO Data Etiologi Problem


1. DS : Proses persalinan Nyeri
o Klien mengeluh
nyeri pada abdomen bagian Keluarnya janin
bawah (atas simpisis)
o Klien mengeluh Luka pada uterus
nyeri yang dirasakan hilang merangsang nociceptor
timbul
o Klien mengeluh Tranduksi, transmisi,
nyeri seperti ditusuk-tusuk modulasi
o Klien mengeluh
nyeri tembus ke panggul Nyeri dipersepsikan

o Klien mengeluh
nyeri dirasakan saat
beraktivitas

DO :
o Ekspresi wajah
meringis
o Skala nyeri sedang 5
(1-10)
o TTV :
TD = 130/90 mmHg
N = 80 x/m
SB = 36 o C
R = 20x/m
2. DS : Proses persalinan Resti infeksi
-
DO : Keluarnya janin
o Terdapat lochia rubra Terputusnya kontinuitas
dengan konsistensi cair jaringan uterus
o TTV :
TD = 130/100 mmHg Adanya jaringan terbuka
N = 82 x/m
SB = 37,5 o C Terpaparnya luka dengan
R = 22 x/m lingkungan luar

Media timbulnya kuman

Resti infeksi

3. DS : Proses persalinan Gangguan


o Klien mengeluh pusing pola tidur
o Klien mengatakan tidur Keluarnya janin
malam dari pukul 01.00-
05.00 dan tidur siang pukul Luka pada uterus
12.00- 15.00 merangsang nociceptor
Klien mengeluh sering
terbangun Distimulasi ke pusat jaga
DO :
o Konjungtiva nampak RAS teraktifasi

anemis.
o HB 9,8 g/dl Rem aktif

Ketidak mampuan nilai


tidur

Gangguan Istrahat tidur


4. DS : Masa nifas Kurang
o Klien bertanya-tanya pengetahuan
tentang pentingnya cara Mengenai
perawatan Payudara Kuranganya informasi perawatan
o Klien bertanya-tanya tentang perawatan setelah payudara
tentang cara merawat bayi melahirkan dan tehnik
menyusui
DO : Mekanisme koping tidak
o Klien sering bertanya- efektif
tanya tentang perawatan
payudara Kurang pengetahuan
o Klien termasuk
multipara
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri b/d Perlukaan Jalan Lahir


DS :
a. Klien mengeluh nyeri pada abdomen (atas simpisis)
b. Klien mengeluh nyeri yang dirasakan hilang timbul
c. Klien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk
d. Klien mengeluh nyeri tembus ke panggul
DO :
a. Ekspresi wajah meringis
b. Skala nyeri sedang 5 (1-10)
c. TTV :
TD = 130/90 mmHg N = 80 x/m
SB = 36 C R = 20 x/m
2.Resti infeksi
a.

DO :
a. KU Lemah
b. Klien nampak hati-hati melakukan aktivitas
c. Aktivitas klien dibantu oleh keluarga
d. Pergerakan nampak terbatas
e. Kekuatan otot
5 5
4 4
2. Kurang Pengetahuan b/d Kurangnya Informasi
DS :
a. Klien bertanya-tanya tentang pentingnya cara perawatan Payudara
b. Klien bertanya-tanya tentang cara merawat bayi
DO :
a. Klien sering bertanya-tanya tentang perawatan payudara
b. Klien sering bertanya-tanya tentang cara merawat payudara
c. klien termasuk multipara

3. Resiko Tinggi Infeksi b/d Adanya Luka jalan lahir


DS :
-
DO :
a. Terdapat lochia rubra dengan konsistensi cair
b. TTV :
TD = 130/90 mmHg N = 80 x/m
SB = 36o C R = 20 x/m

PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri
2. Resti infeksi
3. Gangguan pola tidur
4. Kurang pengetahuan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. Z.M DENGAN POST PARTUM NORMAL HARI PERTAMA
DI RUANG KEBIDANAN G1 Lt.I KELAS III
RSUD PROF. DR.ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

Nama : Ny. Z.M Tanggal MRS : 20 Februari 2009


Umur : 28 tahun Tanggal dikaji : 24 Februari 2009
RENCANA KEPERAWATAN
NO. HARI/TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN
INTERVENSI RASIONAL
1 2 3 4 5 6
1. Selasa Nyeri berhubungan dengan Nyeri berkurang 1. Kaji 1. Dapat
24-02-2009 perlukaan jalan lahir ditandai dengan kriteria : kembali lokasi, mengidentifikasi
dengan : o Wajah tidak skala dan waktu keluhan-keluhan
DS : meringis nyeri, penyebaran khususnya dari nyeri
o Klien mengeluh nyeri o Skala nyeri 2 dan faktor-faktor untuk melaksanakan
pada abdomen (atas simpisis) o Klien yang dapat intervensi selanjutnya.
o Klien mengeluh nyeri mengatakan nyeri memperberat nyeri
yang dirasakan hilang timbul berkurang 2. Observa 2. Klien
o Klien mengeluh nyeri si adanya isyarat mungkin tidak secara
seperti dirtusuk-tusuk non verbal pada verbal melaporkan nyeri
o Klien mengeluh nyeri klien seperti atau adanya

tembus ke panggul ekspresi wajah ketidaknyamanan secara

DO : meringis dan langsung oleh karena itu


o Ekspresi wajah meringis gerakan yang perawat harus dapat
o Skala nyeri sedang 5 (1- terbatas mengenali ekspresi wajah
10) non verbal
o Terdapat lochia rubra 3. Observa 3. Pada banyak

sedikit bergumpal si tanda-tanda vital klien dapat menyebabkan

o TTV : gelisah serta tekanan

TD = 130/90 mmHg darah dan nadi

N = 80 x/m 4. Ubah meningkat

SB = 36 o C posisi klien dan 4. Merilekskan

R = 20 x/m kurangi rangsangan otot dan mengalihkan


berbahaya serta perhatian terhadap
berikan gosokkan di sensasi nyeri dan
punggung. meningkatkan
5. Ajarkan kenyamanan
dan anjurkan klien
untuk melakukan 5. Peningkatan
latihan relaksasi suplai O2 kedalam tubuh
nafas dalam dapat menghambat
metabolisme Anaerob
sehingga tidak
6. Kolabor dipersepsikan sebagai
asi dalam nyeri.
pemberian analgetik 6. Meningkatkan
(mefinal 3x1) kenyamanan yang dapat
memperbaiki status
psikologis
2 Selasa Resiko Tinggi Infeksi Infeksi tidak terjadi 1. Kaji keadaan luka 1. Tanda-tanda
24-02-2009 berhubungan dengan adanya dengan kriteria : apakah ada tanda- ini menandakan infeksi
peningkatan pemajanan o Tidak terdapat tanda infeksi seperti luka yang biasanya
lingkungan ditandai dengan : tanda-tanda kemerahan,edema,at disebabkan oleh
DS : infeksi pada luka au adanya pus atau streptokokus atau sepsis
- perinium gangguan luka. psendomonas
DO : (bengkak, merah, 2. Pantau suhu tubuh, 2. Peningkatan
o Terdapat luka nyeri, panas dan nadi dengan rutin suhu tubuh sampai 38 0c
perineum hecting dalam 2 kehilangan dalam 24 jam pertama
jahitan fungsi) sangat menandakan
o Terdapat lochia rubra 3. lakukan rawat luka infeksi
dengan konsistensi cair perineum 3. mencegah
o TTV : 4. Anjurkan klien terjadinya infeksi.

TD = 130/100 mmHg membersihkan 4. Membantu

N = 82 x/m daerah perinium mencegah atau

SB = 37,5 o C dengan menghalangi infeksi.


R = 22 x/m menggunakan air
betadine
5. Anjurkan
mengganti pembalut
maksimal setiap 4 5. Membersihka
jam. n diri dapat membantu
mencegah infeksi dan
6. Masukkan cairan kontaminasi rektal
oral dan makanan memasuki vagina atau
kalori uretra
tinggi,protein,vitam 6. Mencegah
in C dan zat besi. terjadinya dehidrasi,
memaksimalkan volume
sirkulasi protein dan
vitamin C diperlukan
untuk membentuk
7. Penatalaksanaan kolagen,zat besi
pemberian obat diperlukan untuk sintesis
antibiotik (Amoxan HB
3x1) 7. Mencegah
infeksi dari penyabaran
ka jaringan sekitar atau
aliran darah
3 Selasa Gangguan Pola tidur berhubungan Klien dapat istrahat 1. Kaji tingkat 1. Persalinan atau
24-02-2009 dengan proses persalinan yang dengan baik dengan kelelahan dan kelahiran yang lama dan
melelahkan kriteria kebutuhan untuk sulit meningkatkan
DS : o K.U Baik tidur kelelahan
o Klien mengeluh pusing o Hb 11,00 2. Kaji faktor yang 2. Membantu
o Klien mengatakan tidur o Konjngtifa mempengaruhi meningkatkan istirahat
malam dari pukul 01.00-05.00 merah muda istirahat tidur dan relaksasi dan
dan tidur siang pukul 12.00- 3. Berikan menurunkan rangsangan.
15.00 informasi tentang 3. Kelelahan dapat
Klien mengeluh sering terbangun efek kelelahan dan mempengaruhi penilaian
DO : ansietas pada suplai psikologis, suplai asi
o Konjungtiva nampak asi 4. Rencana yang kreatif

anemis. 4. Berikan yang membolehkan

o HB 9,8 g/dl informasi tentang untuk tidur dengan bayi


kebutuhan untuk membantu mengatasi
istirahat tidur kelalahan yang
setelah kembali ke berlebihan
rumah 5. Multipara dengan
5. Kaji lingkungan anak dirumah
rumah, bantuan memerlukan tidur lebih
dirumah, adanya banyak di rumah sakit
sibling dan anggota untuk mengatasi
keluarga lain. kekurangan tidur.
4 Selasa Kurang pengetahuan berhubungan Klien dan keluarga 1. Kaji 8. Membantu
24-02-2009 dengan kurangnya informasi, memahami cara pengetahuan dan dalam mengidentifikasi
ditandai dengan perawatan payudara pengalaman klien kebutuhan saat ini dan
DS : dengan kriteria : tentang perawatan mengembangkan rencana
o Klien bertanya-tanya o Klien tidak payudara dan keperawatan
tentang cara perawatan bertanya lagi merawat bayi
payudara tentang cara sebelumnya 9. memberikan
o Klien bertanya tentang perawatan 2. Berikan pengetahuan awal kepada
cara merawat bayi payudara informasi verbal klien tentang perawatan
DO : o Klien yang tertulis tentang payudara
o Klien sering bertanya- mengerti tentang cara perawatan 10. HE dan
tanya tentang perawatan cara perawatan payudara demonstrasi dapat
payudara payudara. 3. Berikan memaksimalkan
o Klien sering bertanya HE dan penyuluhan pada klien

tentang cara merawat bayi demonstrasikan

o Klien primipara tentang cara


perawatan
payudara.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari / Dx
Implementasi Evaluasi
Tanggal Kep
Selasa 1. Jam 11.30 Jam 14.00
24-02- 1 Mengkaji S:
09 lokasi, skala, waktu, - Klien mengeluh
penyebaran, kualitas, dan nyeri pada abdomen
faktor yang memperberat nyeri atas simpisis
d/h klien mengeluh nyeri pada - Klien mengeluh
abdomen, lokasi nyeri pada nyeri yang dirasakan
daerah atas simpisis tembus ke hilang timbul
pinggul, nyeri yang dirasakan - Klien mengeluh
hilang timbul dengan skala nyeri yang dirasakan
nyeri sedang 5 (1-10), nyeri hilang timbul
yang dirasakan tertusuk-tusuk,. - Klien mengeluh
Jam 11.35 nyeri yang dirasakan
5 Men seperti ditusuk-tusuk
gajarkan tehnik relaksasi napas - Klien mengeluh
dalam dengan hasil klien nyeri yang dirasakan
mengerti dan mau di abdomen atas
melakukannya. simpisis tembus ke
Jam 11. 40 pinggul
2 Mengobservasi adanya isyarat O :
non vebral pada klien seperti - KU lemah
ekspresi wajah d/h ekspresi - Ekspresi wajah
wajah klien tampak mengiris meringis
Jam 12.00 - Skala nyeri
3 Mengukur sedang 5 (1-10)
tanda vital klien dengan hasil : A:
TD : 130/90 MmHg Masalah Nyeri belum
N : 80 x /m teratasi
SB : 36 o c P : Intervensi dilanjutkan
R : 20 x /m 1.
Jam 12.10 Kaji lokasi, skala dan
4. Mengubah posisi waktu nyeri,
klien d/h klien dalam posisi penyeraban dan
terlentang ke posisi miring faktor yang
kanan memperberat nyeri
2.
Observasi adanya isyara
nonvebral pada klien
seperti ekspresi wajah
3.
Observasi tanda-tanda
vital
4.
Ubah posisi klien
5.
Anjurkan klien untuk
melakukan tekhnik
relaksasi nafas dalam
Selasa 2 Jam11.00 Jam 14.00
10/2/09 1. Mengkaji keadaan luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O :
seperti kemerahan, bengkak, - Terdapat luka
panas adanya pus d/h tidak perineum hecting
terdapat tanda-tanda infeksi dalam 2 jahitan
Jam 11.07 - Terdapat lochia
2. Mengobservasi suhu tubuh rubra dengan
dan nadi d/h SB = 37,5 OC dan konsistensi cair
N = 82 x/m - TTV :
Jam 11.12 TD : 130/100 MmHg
3. Menganjurkan untuk N : 82 x / m
membersihkan daerah SB : 37,5 oC
perinium dengan R : 22 x /m
menggunakan air betadine d/h
klien melakukannya A:
Jam 11.12 Masalah resti infeksi
4. Menganjurkan untuk mengganti belum terjadi terjadi
pembalut setiap 4 jam d/h klien P :Pertahankan intervensi
paham dan akan melakukannya 1. K
Jam 12.00 aji keadaan luka
5. Memberikan obat antibiotic d/h apakah ada tanda-
klien diberikan Amoxan 500 tanda infeksi seperti
gram via oral. kemerahan, edema
atau adanya pus atau
gangguan luka
2. P
antau suhu tubuh,
nadi dengan rutin
3. A
njurkan mengganti
pembalut maksimal
setiap 4 jam
4. A
njurkan klien untuk
membersihkan
perinium dengan
betadine.
5. P
enatalaksanan obat
antibiotik
Selasa 3 Jam 11.00 Jam 14.00
10/2/09 1.Mengkaji tingkat kelelahan dan S :
kebutuhan untuk tidur d/h klien - Klien mengeluh
belum bisa tidur karena masih badannya tersa lemah
dalam kelelahan. - Klien mengatakan
Jam 11.15 belum bisa tidur
2. Mengkaji faktor - Klien mengeluh
yang mempengaruhi istirahat nyeri saat
d/h klien mengeluh tidak bisa beraktivitas.
tidur karena ada bayinya
Jam 11.30 O:
3. Berikan informasi - KU Lemah
tentang efek kelelahan dan - Konjungtifa
ansietas pada suplai ASI d/h nampak anemis
klien mengerti A:
Jam 11.45 Masalah gangguan
4. Memberikan informasi tentang pola tidur belum
kebutuhan untuk istirahat tidur teratasi
setelah kembali ke rumah P : Intervensi dilanjutkan
Jam 11.50 1. Kaji tingkat
5. Mengkaji lingkungan rumah, kelelahan dan
bantuan dirumah, adanya kebutuhan untuk
sibling dan anggota keluarga tidur d/h klien
lain d/h klien tinggal bersama belum bisa tidur
ketiga anaknya dan suaminya. karena masih
dalam kelelahan.
2. Kaji faktor yang
mempengaruhi
istirahat d/h klien
mengeluh tidak
bisa tidur karena
ada bayinya
3. Berikan informasi
tentang efek
kelelahan dan
ansietas pada
suplai ASI d/h
klien mengerti
4. Berikan informasi
tentang kebutuhan
untuk istirahat
tidur setelah
kembali ke rumah
5. Kaji lingkungan
rumah, bantuan
dirumah, adanya
sibling dan
anggota keluarga
lain d/h klien
tinggal bersama
ketiga anaknya
dan suaminya.
Selasa 4 Jam 11.00 Jam 14.00
10/2/09 1. Mengkaji pengalaman tentang S :
cara perawatan payudara dan - Klien bertanya
cara merawat bayi d/h klien tentang cara
belum mengetahui tentang cara perawatan payudara
perawatan payudara dan cara dan cara merawat
merawat bayi. bayi
Jam 13.10 O:
2. Memberikan informasi tentang - Klien sering
cara perawatan payudara dan bertanya-tanya
cara merawat bayi d/h klien tentang perawatan
diberi penjelasan mengenai cara payudara
perawatan payudara dan cara A :
merawat bayi, dan klien masih Masalah kurang
belum mengerti. pengetahuan belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Kaji pengetahuan
dan pengalaman klien
tentang menyusui
sebelumnya
2. Berikan informasi
verbal yang tertulis
mengenai fisiologis
dan keuntungan
merawat payudara
3. Berikan HE dan
demonstrasikan
tentang pentingnya
perawatan payudara
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Dx
Implementasi Evaluasi
Tanggal Kep
Selasa 1. Jam 16.00 Jam 21.00
24/2/09 1 Mengkaji S:
lokasi, skala, waktu, - Klien mengatakan nyeri
penyebaran, kualitas, dan berkurang
faktor yang memperberat nyeri
d/h klien mengeluh nyeri pada O :
luka perineum, lokasi nyeri
pada daerah perineum tembus - Wajah tidak meringis
ke pinggul nyeri yang - Skala nyeri 2
dirasakan hilang timbul dengan A :
skala nyeri ringan 2 (1-10), Masalah Nyeri teratasi
nyeri yang dirasakan tertusuk- P :
tusuk, -Intervensi dipertahankan
Jam 16.02
5 Menganjurkan tehnik relaksasi
napas dalam dengan hasil klien
melakukanya saat nyeri.
Jam 16. 05
2 Mengobservasi adanya isyarat
non vebral pada klien seperti
ekspresi wajah d/h ekspresi
wajah klien tampak mengiris
jika klien melakukan
aktvitas/pergerakan
Jam 18.30
3 Mengukur
tanda vital klien dengan hasil :
TD : 130/80 MmHg
N : 78 x /m
SB : 36,2 o c
R : 20 x /m
Jam 18.32
4 Mengubah
posisi klien d/h klien dalam
posisi terlentang ke posisi
miring kanan
Selasa 2 Jam 16.00 Jam 21.00
24/2/09 1. Mengkaji keadaan luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O :
seperti kemerahan, bengkak, - Terdapat luka
panas adanya pus d/h tidak perineum hecting
terdapat tanda-tanda infeksi dalam 2 jahitan
Jam 16.30 - Terdapat lochia
2. Mengobservasi suhu tubuh rubra dengan
dan nadi d/h SB = 36,2 OC dan konsistensi cair
N = 78 x/m - TTV :
Jam 16.02 TD : 130/80 MmHg
3. Menganjurkan klien untuk N : 78 x / m
membersihkan daerah SB : 36,2 oC
perinium dengan R : 20 x /m
menggunakan air betadine d/h A :
klien melakukannya Masalah resti infeksi
Jam 16.02 belum terjadi terjadi
4. Menganjurkan untuk P :Pertahankan intervensi
mengganti pembalut setiap 4 1. Kaji keadaan luka
jam d/h klien paham dan mau apakah ada tanda-
melakukannya tanda infeksi seperti
Jam 18.00 kemerahan, edema
5. Memberikan obat atau adanya pus atau
antibiotic d/h klien diberikan gangguan luka
Amoxan 500 gram via oral. 2. Pantau suhu
tubuh, nadi dengan
rutin
3. Anjurkan
mengganti pembalut
maksimal setiap 4
jam
4. anjurkan klien
untuk membersihkan
daerah perinium
dengan betadine.
5. Penatalaksanan
obat antibiotik
Selasa 3 Jam 14.30 Jam 21.00
24/2/09 1. Mengkaji tingkat kelelahan dan S :
kebutuhan untuk tidur d/h klien - Klien mengatakan
belum bisa tidur karena masih sudah bisa tidur
dalam kelelahan. O:
Jam 14.45 - KU Baik
2. Mengkaji faktor yang - Konjungtifa
mempengaruhi istirahat d/h merah muda
klien mengatakan sudah bisa A :
tidur karena ada bayinya Masalah Gangguan
Jam 15.00 pola tidur sudah
3. Berikan informasi tentang efek teratasi
kelelahan dan ansietas pada P :
suplai ASI d/h klien mengerti -Pertahankan intervensi
Jam 16.00
4. Memberikan informasi tentang
kebutuhan untuk istirahat tidur
setelah kembali ke rumah
Jam 16.20
5. Mengkaji lingkungan rumah,
bantuan dirumah, adanya
sibling dan anggota keluarga
lain d/h klien tinggal bersama
ketiga anaknya dan suaminya.

Selasa 4 Jam 19.00 Jam 21.00


24/2/09 1. Mengkaji pengalaman S :
2009 tentang cara perawatan - Klien mengatakan
payudara dan cara merawat sudah mengerti
bayi d/h klien belum perawatan payudara
mengetahui tentang cara cara perawatan
perawatan payudara dan cara payudara dan gizi ibu
merawat bayi. menyusui
Jam 19.10 O:
2. Memberikan informasi - Wajah klien
tentang cara perawatan tampak gembira
payudara dan cara merawat A :
Masalah kurang
bayi d/h klien diberi penjelasan
pengetahuan teratasi
mengenai cara perawatan P :
payudara dan cara merawat Pertahankan intervensi
bayi, dan klien masih belum
mengerti.
Rabu 2 Jam 08.00 Jam 12.00
25/2/09 1. Mengkaji keadaan luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O :
seperti kemerahan, bengkak, - Terdapat luka
panas adanya pus d/h tidak perineum hecting
terdapat tanda-tanda infeksi dalam 2 jahitan
Jam 08.10 - Terdapat lochia
2. Mengobservasi suhu tubuh rubra dengan
dan nadi d/h SB = 36, OC dan konsistensi cair
N = 80 x/m - TTV :
Jam 08.12 TD : 120/80 MmHg
3. Menganjurkan klien untuk N : 80 x / m
membersihkan daerah SB : 36 oC
perinium dengan R : 20 x /m
menggunakan air betadine d/h A :
klien melakukannya Masalah Resti infeksi
Jam 08.12 belum terjadi terjadi
4. Menganjurkan untuk P : -
mengganti pembalut setiap 4
jam d/h pembalut klien sering
diganti tiap 4 jam
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas secara singkat tentang kesenjangan antara teori
dan kasus nyata yang didapatkan penulis pada Klien NY. Z.M yang dirawat di
ruang Kebidanan dengan kasus Post Partum Normal hari Pertama di RSUD. Prof. Dr.
H. Aloei Saboe Kota Gorontalo selama 2 hari sejak tanggal 24-24 Februari 2009 baik
secara konsep medik maupun melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi
A. Konsep Medik
1. Gambaran Klinis
Pada tinjauan teori sebelumnya dijelaskan bahwa masa nifas dapat
mempengaruhi beberapa sistem tubuh, salah satunya dapat mempengaruhi
sistim gastrointestinal. Dijelaskan bahwa ibu dalam masa nifas dapat
mengalami penurunan dalam hal asupan makanan yang disebabkan oleh
pengaruh perubahan hormonal.
Namun saat studi kasus hal tersebut tidak didapatkan oleh penulis. NY
Z.M tidak mengalami gangguan dengan sistim pencernaannya.
Hal ini menurut penulis disebabkan karena perubahan hormonal yang
terjadi pada klien NY.Z.M tidak bisa mempengaruhi sistim pencernaannya.
Sehinnga hal tersebut tidak terjadi pada kasus NY. Z.M
2. Pemeriksaan Penunjang
Dalam tinjauan teori sebelumnya bahwa ibu yang memasuki masa nifas
direkomendasikan utuk melakukan pemeriksaan Lab, khususnya mengenai
pemeriksaan HB, Leukosit dan LED.
Pada kasus NY. Z.M ketiga jenis pemeriksaan tersebut tidak dilakukan.
Hal ini menurut penulis karena NY Z.M melahirkan secara normal (partus
normal). Selain itu kondisi NY Z.M masih cukup baik, sehingga pemeriksaan
lab tersebut tidak dilakukan.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian pada NY. Z.M penulis tidak menemukan

kesenjangan antara teori dengan kasus nyata. Penulis melakukan pengkajian

sesuai teori.

2. Diagnosa Keperawatan

a) Nyeri (akut) / Ketidaknyamanan berhubunngan dengan perlecetan jalan

lahir

b) Menyusui, Tingkat pengetahuan berhubungan dengan kurangnya

pengalaman ibu

c) Cedera, Resiko tinggi terhadap berhubungan dengan efek-efek anastesi

d) Infeksi, Resiko tinggi berhubungan dengan peningkatan pemajanan

lingkungan

e) Eliminasi urine, Perubahan berhubungan dengan trauma mekanis

f) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon emosional psikologis

g) Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

f) Kurang pengetahuan ( Kebutuhan Belajar ), Mengenai perawatan diri dan

bayi berhubungan dengan kurangnya informasi.

Pada kasus klien NY. Z.M diagnosa yang penulis dapatkan adalah :

a) Nyeri berhubungan dengan perlecetan jalan lahir

b) Risiko Tinggi Infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan

lingkungan

c) Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses kelahiran yang

melelahkan
d) Kurang pengetahuan ( Kebutuhan Belajar ), Mengenai perawatan diri dan

bayi berhubungan dengan kurangnya informasi

Dalam menegakkan diagnosa, penulis menemukan kesenjangan antara

teori dengan kasus nyata. Dari 8 diagosa yang dijelaskan berdasarkan teori, 4

diantaranya terdapat pada klien NY. Z.M Dan 4 lainnya tidak ditemukan

Menurut penulis penyebab tidak ditemukan ke-4 diagnosa lainnya yaitu

oleh karena NY. Z.M keadaannya masih cukup baik.

3. Rencana Keperawatan
Pada perencanaan untuk diagnosa penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan kasus nyata pada saat merawat NY. Z.M Namun untuk

diagnosa-diagnosa tertentu penulis memodifikasi perencanaan dan

menambahkan beberapa intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan

pasien.

4. Implementasi

Penulis tidak menemukan kesenjangan antara kasus nyata dengan teori.

Penulis melakukan intervensi yang direncanakan pada Rencana Asuhan

Keperawatan pada NY. Z.M

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada NY. Z.M adalah dari ke 3

diagnosa aktual yang didapatkan pada klien NY. Z.M ketiga-tiganya teratasi

padahari kedua penulis melakukan praktek. Dan untuk 1 buah diagnosa yang

bersifat resiko tinggi tidak terjadi.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas permasalahan yang ada pada saat merawat klien

NY. Z.M, maka penulis dapat menyimpulkan :

1) Pada pengkajian data yang diperoleh langsung pada pasien, tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada saat penulis merawat NY. Z.M

2) Pada perumusan diagnosa keperawatan yang disusun pada saat merawat NY.

Z.M ada 4 diagnosa keperawatan yang diangkat. Dan ke-4 diagnosa tersebut

diangkat berdasarkan teori yang ada.

3) Dalam penyusunan rencana tindakan, penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan kasus nyata saat penulis merawat NY. Z.M Penulis

memodifikasi sebagian dari rencana tindakan dari ke-4 diagnosa tersebut,

karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan klien.

4) Pelaksanaan implementasi keperawatan merupakan penjabaran aplikasi dari

intervensi keperawatan yang telah disusun. Penulis melaksanakan

implementasi keperawatan berdasarkan intervensi yang telah direncanakan.

Pada tahap implementasi ini diperlukan kemampuan interpersonal dan tehnik

komunikasi terapeutik untuk melaksanakan tindakan keperawatan.

5) Hasil evaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan selama 2 hari belum

mencapai hasil yang sesuai tujuan. Hal ini disebabkan karena dalam

melakukan perawatan pada pasien dengan Post Natal Care di butuhkan waktu
yang relatif panjang, sementara penulis hanya memberi asuhan keperawatan

dalam waktu yang relatif singkat.

B. Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, maka penulis

memberikan masukan dansaran-saransebagai berikut :

1) Perlunya melakukan pengkajian secara komprehensif pada pasien dengan post

natal care untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap.

2) Diperlukan hubungan kemitraan dengan klien dan keluarga serta tim

kesehatan lainnya untuk mencapai keberhasilan perawatan dan pengobatan.

3) Pada pelaksanaan tindakan keperawatan perawat perlu memilki kemampuan

interpersonal, intelektual, dan tehnikal dan perhatian secara kontinyu pada

pasien fraktur.

4) Kepada pihak institusi pendidikan agar dapat senantiasa meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan peserta didik selama pendidikan dalam upaya

menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional.


LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Perawatan payudara setelah post partum adalah perawatan memberikan
payudara agar dalam laktasi dapat lancar dan menghindari kesulitan dalam
menyusui
2. Tujuan
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Memperlancar dan memperbanyak ASI
c. Melenturkan dan menguatkan puting susu
d. Mencegah terjadinya kelainan payudara
3. Alat dan Bahan
a. Bahan pelumas (baby oil)
b. Waslap / handuk kecil
c. Kom / baskom
d. Kapas bersih
e. Bra bersih
f. Air hangat
4. Cara Perawatan
a. Mencuci tangan
b. Handuk diletakkan dibawah payuadara
c. Kedua tangan dilicinkan dengan baby oil
d. Lakukan pengurutan dengan 3 macam, dilakukan minimal 2 kali dalam sehari
e. Cara I : tangan diletakkan ditengah atas ke samping kanan kiri, selanjutnya
menuju kearah bawah, lalu keatas dan mengangkat kemudian perlahan-lahan
dilepaskan, dilakukan 30 x selama 5 menit.
f. Cara II : telapak tangan kiri menyokong payudara kiri, tangan kanan dengan
sisi kelingking mengurut payudara ke arah puting susu, dilakukan 30 x selama
5 menit
g. Cara III : sama dengan cara ke dua, tetapi dengan tangan kanan digenggam
dan lakukan pengurutan dengan buku-buku jari, lakukan sebanyak 30 x
selama 5 menit
h. Merangsang payudara dengan air dingin bergantian selama 5 menit
denganmenggunakan waslap
i. Payudara di bersihkan dan di keringkan dengan handuk, kemudian kenakan
BRA yang bersih.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Cabang Ilmu : Keperawatan Maternitas


Topik : Perawatan Payudara
Sasaran : Klien dan Keluarga
Metode : Ceramah, Diskusi
Media : Leaflet dan Lembar Balik
Tempat : Ruang Maternitas G1 Lantai I Kelas III RSUD.Prof.DR.H. Aloei
Saboe Kota Gorontalo
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Februari 2009

I. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan selama + 30 menit
diharapkan klien dan keluarga mengerti tentang perawatan Payudara.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara klien
dan keluarga klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian Perawatan Payudara
2. Menyebutkan tujuan Perawatan Payudara
3. Menyebutkan alat dan bahan dalam Perawatan Payudara
4. Menyebutkan cara perawatan Perawatan Payudara

II. Metode
A. Ceramah
1. Menjelaskan tentang Perawatan payudara
2. Diskusi
Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk mengajukan
pertanyaan dan akan dibahas bersama.

III. Media Yang Digunakan


A. Leaflet
B. Lembar Balik (Materi)
IV. Materi
Terlampir

V. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Uraian Waktu
1 Pembukaan - Salam pembuka
- Perkenalan
- Penjelasan tujuan umum dan tujuan 5 Menit

khusus
2 Penyajian - Menjelaskan pengertian Perawatan
payudara
- Menyebutkan tujuan Perawatan payudara
- Menyebutkan alat dan bahan Perawatan
payudara
- Menyebutkan cara perawatan Perawatan 10 Menit
payudara

3 Penutup
- Diskusi (pertanyaan dan pembahasan
pertanyaan) 15 Menit
- Evaluasi
- Kontrak yang akan datang
30 Menit

VI. Evaluasi
A. Menyebutkan pengertian Perawatan payudara
1. Tidak dapat menyebutkan
2. Menyebutkan tapi tidak benar
3. Menyebutkan sebagian benar
4. Menyebutkan dengan baik dan benar
B. Menyebutkan tujuan Perawatan payudara
1. Tidak dapat menyebutkan
2. Menyebutkan tapi tidak benar
3. Menyebutkan dengan benar sebagian benar
4. Menyebutkan dengan baik dan benar
C. Menyebutkan alat dan bahan Perawatan payudara
1. Tidak dapat menyebutkan
2. Menyebutkan tapi tidak benar
3. Menyebutkan sebagian benar
4. Menyebutkan dengan baik dan benar
D. Menyebutkan cara perawatan Perawatan payudara
1. Tidak dapat menyebutkan
2. Menyebutkan tapi tidak benar
3. Menyebutkan sebagian benar
4. Menyebutkan dengan baik dan benar
Kriteria Hasil :
Score : > 14 Sangat Baik Score : 6-9 Cukup
Score : 10-13 Baik Score : > 5 Kurang Hasil : 13 Baik
LEMBAR BALIK
PERAWATAN PAYUDARA

1. PENGERTIAN
PERAWATAN PAYUDARA SETELAH POST PARTUM
(MELAHIRKAN) ADALAH PERAWATAN
MEMBERSIHKAN PAYUDARA AGAR DALAM
LAKTASI (MENYUSUI) DAPAT LANCAR DAN
MENGHINDARI KESULITAN DALAM MENYUSUI
2. TUJUAN !!!
e. MEMELIHARA KEBERSIHAN PAYUDARA
f. MEMPERLANCAR DAN MEMPERBANYAK ASI
g. MELENTURKAN DAN MENGUATKAN PUTING
SUSU
h. MENCEGAH TERJADINYA KELAINAN
PAYUDARA, SEPERTI BENGKAK DAN LECET
3. ALAT DAN BAHAN !!!!

a. BAHAN PELUMAS (BABY OIL)


b. WASLAP / HANDUK KECIL
c. KOM / BASKOM
d. KAPAS BERSIH
e. BRA BERSIH
f. AIR HANGAT
4. CARA PERAWATAN
a. MENCUCI TANGAN
b. HANDUK DILETAKKAN DIBAWAH PAYUDARA
c. KEDUA TANGAN DILICINKAN DENGAN BABY
OIL
d. LAKUKAN PENGURUTAN DENGAN 3 MACAM,
DILAKUKAN MINIMAL 2 KALI DALAM SEHARI
e. CARA I : TANGAN DILETAKKAN DITENGAH
ATAS KE SAMPING KANAN KIRI, SELANJUTNYA
MENUJU KEARAH BAWAH, LALU KEATAS DAN
MENGANGKAT KEMUDIAN PERLAHAN-LAHAN
DILEPASKAN, DILAKUKAN 30 X SELAMA 5
MENIT.
f. CARA II : TELAPAK TANGAN KIRI MENYOKONG
PAYUDARA KIRI, TANGAN KANAN DENGAN SISI
KELINGKING MENGURUT PAYUDARA KE ARAH
PUTING SUSU, DILAKUKAN 30 X SELAMA 5
MENIT
g. CARA III : SAMA DENGAN CARA KE DUA,
TETAPI DENGAN TANGAN KANAN DIGENGGAM
DAN LAKUKAN PENGURUTAN DENGAN BUKU-
BUKU JARI, LAKUKAN SEBANYAK 30 X SELAMA
5 MENIT
h. MERANGSANG PAYUDARA DENGAN AIR DINGIN
BERGANTIAN SELAMA 5 MENIT DENGAN
MENGGUNAKAN WASLAP
i. PAYUDARA DI BERSIHKAN DAN DI KERINGKAN
DENGAN HANDUK, KEMUDIAN KENAKAN BRA
YANG BERSIH.
5. PRINSIP DALAM PERAWATAN PAYUDARA
a. DILAKUKAN SECARA RUTIN
b. DIKERJAKAN SECARA SISTEMATIS DAN
TERATUR
c. MEMAKAI BRA YANG BERSIH DAN MENOPANG
PAYUDARA
Politeknik Kesehatan Depkes Gorontalo d. Lakukan pengurutan dengan 3 macam, dilakukan
Jurusan Keperawatan minimal 2 kali dalam sehari
2009
1. Pengertian
Perawatan payudara setelah post partum (melahirkan)
Perawatan Payudara adalah perawatan memberikan payudara agar dalam laktasi e. Cara I : tangan diletakkan ditengah atas ke
(menyusui) dapat lancar dan menghindari kesulitan dalam samping kanan kiri, selanjutnya menuju kearah
menyusui bawah, lalu keatas dan mengangkat kemudian
2. Tujuan perlahan-lahan dilepaskan, dilakukan 30 x selama
a. Memelihara kebersihan payudara 5 menit.
b. Memperlancar dan memperbanyak ASI f. Cara II : telapak tangan kiri menyokong payudara
c. Melenturkan dan menguatkan puting susu kiri, tangan kanan dengan sisi kelingking
d. Mencegah terjadinya kelainan payudara mengurut payudara ke arah puting susu,
3. Alat dan Bahan dilakukan 30 x selama 5 menit
a. Bahan pelumas (baby oil) g. Cara III : sama dengan cara ke dua, tetapi dengan
b. Waslap / handuk kecil tangan kanan digenggam dan lakukan pengurutan
c. Kom / baskom dengan buku-buku jari, lakukan sebanyak 30 x
d. Kapas bersih selama 5 menit
e. Bra bersih h. Merangsang payudara dengan air dingin
Oleh f. Air hangat bergantian selama 5 menit denganmenggunakan
FITRIYANTI USMAN UI 4. Cara Perawatan waslap
NIM PO7120205267 a. Mencuci tangan i. Payudara di bersihkan, kemudian kenakan BRA
b. Handuk diletakkan dibawah payudara yang bersih.
c. Kedua tangan diberi baby oil

Anda mungkin juga menyukai