PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk dapat menerangkan secara singkat penjelasan mengenai
mutasi genetika dan mutasi DNA. Serta salah satu syarat agar dapat memenuhi tugas mata
kuliah Biologi Sel.
BAB II
PEMBAHASAN
Mutasi dapat terjadi secara spontan (spontaneous mutation) dan juga dapat terjadi
melalui induksi (induced mutation). Mutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi genetik)
yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar
maupun dari internal organisme itu sendiri.Sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang
terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas, misalnya paparan sinar UV.Secara mendasar
tidak terdapat perbedaan antara mutasi yang terjadi secara alami dan mutasi hasil induksi.
Berdasarkan jenis sel yang mengalami mutasi, mutasi dibedakan atas mutasi somatik
dan mutasi gametik atau germinal.Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel
somatik.Sedangkan mutasi gametik atau germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel
gamet.Mutasi somatik dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan. Sedangkan mutasi
gametik, karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya.
Berdasarkan bagian yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi mutasi DNA, mutasi
gen dan mutasi kromosom.
b. Mutasi tranversi, yaitu suatu pergantian antara purin dengan pirimidin pada posisi yang
sama. Seperti tampak pada gambar di bawah ini
c. Insersi, yaitu penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. seperti
tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 3 Insersi1
d.
Delesi, yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen. seperti tampak
pada gambar di bawah ini:
2.2.5 Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleutida DNA yang membawa
pesan suatu gen tertentu. Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik. Mutasi titik
(point mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa
dalam satu gen tunggal.
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa yang terjadi pada
mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA. Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai
berikut:
a. Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu perubahan suatu kode genetic (umumnya pada
posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida)
berubah.Perubahan pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino
yang berubah merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut.Jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan tranversi.
b. Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan basa dalam gen (pada posisi
3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan
perubahan atau pergantian asam amino yang dikode.Mutasi diam biasanya disebabkan karena
terjadinya mutasi transisi dan tranversi.
c. Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon asam amino tertentu
menjadi kodon stop.Hampir semua mutasi tanpa arti mengarah pada inaktifnya suatu protein
sehingga menghasilkan fenotip mutan.Mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi,
delesi, maupun insersi.
d. Mutasi perubahan rangka baca (frameshift mutation), yaitu mutasi yang terjadi karena
delesi atau insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu gen sehingga ribosom membaca
kodon tidak lengkap. Akibatnya akan menghasilkan fenotip mutan.
e. Isokromosom
lsokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu menduplikasikan diri,
pembelahan sentromernya mengalami perubahan arah pembelahan sehingga terbentuklah dua
kromosom yang masing masing berlengan identik (sama). Dilihat dari pembelahan
sentromer maka isokromosom disebut juga fision, jadi peristiwanya berlawanan dengan
translokasi Robertson (fusion) yang mengalami penggabungan.
f. Katenasi
Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non homolog yang
pada waktu membelah menjadi empat kromosom, salinq bertemu ujung-ujungnya sehingga
membentuk lingkaran.
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan
suhu.Radiasi sebagai penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan
pengion. Radiasi pengion adalah radiasi berenergi tinggi contohnya radiasi sinar X, sinar
gamma, radiasi sinar kosmik. Sedangkan radiasi bukan pengion adalah radiasi berenergi
rendah contohnya adalah radiasi sinar UV. Radiasi pengion mampu menembus jaringan atau
tubuh makhluk hidup karena berenergi tinggi. Sementara radiasi bukan pengion hanya dapat
menembus lapisan sel-sel permukaan karena berenergi rendah. Radiasi sinar tersebut akan
menyebabkan perpindahan elektron-elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. Atom-atom
yang memiliki elektron-elektron sedemikian dinyatakan tereksitasi atau tergiatkan.Molekul-
molekul yang mengandung atom yang berada dalam keadaan tereksitasi maupun terionisasi
secara kimiawi lebih reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang berada dalam
kondisi stabil. Aktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya sejumlah reaksi
kimia, terutama mutasi. Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen dan
pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi serta fragmentasi
kromosom umumnya.
2.3.2 Mutagen Kimiawi
Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen
kimiawi. Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog
basa, agen pengubah basa dan agen penyela.Senyawa yang merupakan contoh analog basa
adalah 5-Bromourasil (5 BU).5-BU adalah analog timin. Senyawa yang tergolong agen
pengubah basa adalah mutagen yang secara langsung mengubah struktur maupun sifat kimia
dari basa, yang termasuk kelompok ini adalah agen deaminasi, agen hidroksilasi serta agen
alkilasi. Perlakuan dengan asam nitrit, misalnya, terhadap sitosin akan menghasilkan urasil
yang berpasangan dengan adenin sehingga terjadi mutasi dari pasangan basa S-G menjadi T-
A. Agen hidroksilasi adalah mutagen hydroxammin yang bereaksi khusus dengan sitosin dan
mengubahnya sehingga sitosin hanya dapat berpasangan dengan adenin. Sebagai akibatnya
terjadi mutasi dari SG menjadi TA. Agen alkilasi mengintroduksi gugus alkil ke dalam basa
pada sejumlah posisi sehingga menyebabkan perubahan basa yang akibatnya akan terbentuk
pasangan basa yang tidak lazim. Senyawa yang tergolong agen interkalasi akan melakukan
insersi antara basa-basa yang berdekatan pada sati atau kedua unting DNA. Contoh agen
interkalasi adalah proflavin, aeridine, ethidium bromide, dioxin dan ICR-70.
3.1 KESIMPULAN
1. Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi secara tiba-tiba,
acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang bersifat terwariskan
(heritable).
2. Jenis jenis mutasi
a. Mutasi DNA
b. Mutasi Gen
c. Mutasi Kromosom
Mutasi salah arti
Mutasi diam
Mutasi tanpa arti
Mutasi perubahan rangka baca
3. Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu.Radiasi
sebagai penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion.
4. Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi.
Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa,
agen pengubah basa dan agen penyela