Anda di halaman 1dari 5

Presiding Presentasi [lmiali Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Agustus 1996

ISSN: 0854-4085 ID0000095

PENENTUAN VOLUME KELENJAR TIROID


DENGAN TEKNIK SINTIGRAFI DAN ULTRASONOGRAFI
Sarsono, Ismanto, Kunto W., Nurul Hayati, Irma S. Hapsari
Pusat Standardisasi dan Penelitian Keselamatan Radiasi - BAT AN

ABSTRAK
PENENTUAN VOLUME KELENJAR TIROID DENGAN TEKNIK SINTIGRAFI DAN
ULTRASONOGRAFI. Telah dilakukan penelitian penentuan volume kelenjar tiroid dengan teknik sintigrafi dan
ultrasonografi pada 7 orang pasien yang terdiri dari 1 pasien wanita normal, 5 pasien wanita dan I pasien pria
dengan kelainan kelenjar tiroid. Pemeriksaan sintigrafi pada setiap pasien dilakukan dengan menggunakan kamera
gamma, 20 menit setelah diinjeksi 55,5 MBq (1,5 mCi) Tc-99m pertecnetat. Kamera gamma dengan fasilitas
komputer yang telah diprogram dengan perhitungan volume kelenjar tiroid digunakan untuk mengukur volume
kelenjar liroid pada pasien-pasien tersebul. Setelah itu dilakukan pengukuran volume kelenjar tiroid pada pasien
dengan menggunakan Ultrasonografi. Dari hasil pengukuran kedua teknik tersebut dilakukan uji korelasi dan
didapatkan hasil yang sangat baik dengan koefisien korelasi R = 0,99. Hal ini menunjukan adanya kesesuaian yang
sangat baik antara hasil penentuan volume kelenjar tiroid dengan teknik sintigrafi maupun dengan teknik teknik
ultrasonografi.

ABSTRACT
SCINTIGRAPHIC AND ULTRASONIC DETERMINATIONS OF THYROID VOLUME A study has
been done on the determination of thyroid volume by scintigraphic method in comparison to ultrasonographic
technique, which involved a healthy woman volunteer, 5 women patients and a man patient with thyroid diseases.
Scintigraphic examination upon the patient's thyroid was performed using a gamma camera 20 minutes following the
injection of 55.5 Mbq (1.5 mCi) Tc-99m pertechnetate. A computer, with a dedicated program, coupled to the
gamma camera was employed in the calculation of thyroid volume based on the scintigraphic data. Subsequent to the
scintigraphic study, ultrasonographic determination of thyroid volume was then carried out. Correlation test that was
applied to the outcome of the two different methods of thyroid volume determination resulted in an excellent
coeficient of correlation, R, which was 0.99. This showed a very good correlation between these two different
techniques of thyroid volume determination.

PENDAHULUAN dievaluasi untuk memperkirakan volume/berat


kelenjar tiroid dengan rumusan yang ada.
Penentuan volume kelenjar tiroid pada
pasien yang normal maupun dengan kelainan a. M = 0,86 x A1'26 M = masa dalam gram
tiroid, saat ini dapat dilakukan dengan berbagai A = luas kelenjar tiroid [4]
teknik maupun alat. Diantaranya dengan teknik b. Rumus Ellips
V = 4/3 Tta.b.c a = panjang;
palpasi, sintigrafi, ultrasonografi, PET, b = lebar ; c = tebal
M = 1 gr/cm3 x V
SPECT [1].
c. Rumus Ellens V = a.b. 0,323
Dengan teknik palpasi perkiraan d. Rumus Okubo V = a.b. 0,280
volume kelenjar tiroid sangatlah sulit dan e. Rumus Kezuka V = a.b. 0,280 - 12
kesalahan pengukuran sangatlah besar. Hal ini
juga tergantung dari pengalaman dengan Dengan teknik ultrasonografi, dapat
membandingkan hasil pengukuran pada pe- diperoleh gambaran kelenjar tiroid yang cukup
meriksaan patologi anatomi. Dengan cara ini baik dan dapat ditentukan panjang, lebar
ketepatan pengukuran berkisar 20 - 30% pada maupun ketebalannya, sehingga dapat meng-
kelenjar tiroid yang relatif kecil dan pada hitung volume, tetapi tidak dapat menilai
kelenjar yang lebih besar akan semakin besar volume kelenjar tiroid yang fungsional.
pula kesalahan pengukurannya [2,3]. Pemeriksaan kelenjar tiroid dengan
Penggunaan radionuklida untuk pen- teknik SPECT maupun PET, merupakan
citraan/sintigrafi dapat membantu menentukan pemeriksaan yang sangat canggih dan dengan
volume kelenjar tiroid secara lebih tepat. sensitivitas yang sangat tinggi. Sehingga dapat
Beberapa rumusan telah didapat dengan dibuat gambaran dari kelenjar tiroid secara 3
menggunakan penampang depan/frontal tiroid dimensi dan dapat ditentukan volumenya lebih
scan dalam ukuran sebenarnva. Saat ini telah akurat lagi [5].

PSPKR-BATAN 291
Prosiding Presentasi Ilmiali KeseJamaUui Radiasi dan Lingkungan, 2 0 - 2 ] Agustus 1996
ISSN : 0854-4085

Penentuan volume maupun berat sebanyak 1,5 mCi. Pemeriksaan dilakukan


kelenjar tiroid ini sangatlah penting dalam pada posisi terlentang dari arah anterior,
membantu diagnosis maupun terapi pada ekstensi, dengan jarak 8 cm dari kolimator
pasien-pasien dengan kelainan tiroid. gamma kamera (LEGP, 150 Kcount, matrix
Penelitian ini didahului dengan 512). Selanjutnya dengan menggunakan
pemeriksaan sintigrafi terhadap 5 buah fantom hubungan antara volume sesungguhnya dengan
tiroid dengan bentuk yang sesuai dengan volume terukur (Y = aX + b) dapat diperoleh
kelenjar tiroid sesungguhnya dan dengan volume "sesungguhnya" atau lebih tepat
ukuran yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan volume terestimasi kelenjar tiroid dengan teknik
untuk mendapatkan rumusan volume yang sintigrafi.
tepat dalam pengukuran selanjutnya. Pada Pada ketujuh orang pasien tersebut
pasien normal maupun dengan kelainan dilakukan juga pemeriksaan kelenjar tiroid
dilakukan pengukuran kelenjar tiroid dengan dengan menggunakan ultrasonografi meng-
teknik sintigrafi dan ultrasonografi. Dari hasil gunakan alat USG Sonoace 1500 yang
pengukuran kedua teknik tersebut dihitung dilengkapi pula dengan sarana perhitungan
koefisien korelasinya. volume kelenjar tiroid. Pemeriksaan dilakukan
pada posisi terlentang dari arah anterior,
TATA KERJA ekstensi. Dari pemeriksaan ini didapatkan
volume terestimasi kelenjar tiroid dengan teknik
1. Pengukuran fantom kelenjar tiroid sintigrafi dan ultrasonografi.
Dilakukan perhitungan koefisien
Dilakukan pengukuran dengan teknik korelasi antara hasil pemeriksaan dengan teknik
sintigrafi terhadap 5 buah fantom tiroid dengan sintigrafi dan ultrasonografi.
volume yang berbeda-beda dengan cara
mengisi isotop Tc-99m pertechnetat sebanyak HASIL DAN PEMBAHASAN
6-10 (j.Ci yang ditambahkan larutan NaCl
0,9% sampai fantom tersebut terisi penuh. Pada saat ini pemeriksaan-pemeriksaan
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan yang berhubungan dengan pencitraan kelenjar
kamera gamma Toshiba GCA 605 (LEGP, 150 tiroid, banyak menggunakan metode/teknik
Kcount, matrix 512) dengan jarak 8 cm dari maupun alat-alat yang dapat memberikan
permukaan kolimator. Kamera gamma ini telah informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai
dilengkapi dengan perangkat komputer untuk kelenjar tiroid, termasuk informasi mengenai
penghitungan volume kelenjar tiroid. volume kelenjar tiroid. Untuk kebutuhan
Pengukuran volume fantom sesungguh- tersebut dapat digunakan beberapa teknik
nya diukur dari volume isotop yang ada pada pemeriksaan dengan palpasi sampai dengan
fantom tersebut dengan menggunakan gelas menggunakan alat-alat canggih seperti ultra-
ukur. Sehingga dapat dibuat rumusan peng- sonografi, sintigrafi, SPECT maupun PET [I].
ukuran volume yang sebenarnya dengan Teknik yang paling sering digunakan adalah
menggunakan rumus persamaan garis Y = a X teknik sintigrafi dan ultrasonografi.
+ b, dimana Y = volume sesungguhnya, X = Pemeriksaan sintigrafi mempunyai
volume yang terukur dengan menggunakan peranan yang sangat penting untuk me-
rumus elips pada alat kamera gamma. Dari nunjukkan fungsi dari kelenjar tiroid, nodule,
hubungan ini diperoleh harga a dan b. mendeteksi lesi tiroid, lokalisasi jaringan tiroid
ektopik dan evaluasi metastasis dari karsinoma
2. Pengukuran kelenjar tiroid tiroid papiler dan folikuler [6], Pemeriksaan
sintigrafi kelenjar tiroid menggunakan zat
Pengukuran dilakukan terhadap 7 radioaktif, seperti 1-131, telah digunakan
orang pasien dengan kelenjar tiroid normal bertahun-tahun untuk menilai fungsi tiroid.
maupun dengan kelainan yang terlebih dahulu Saat ini Tc-99m pertechnetat ("mTc04") telah
dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. dibuktikan akan terkonsentrasi pada kelenjar
Pemeriksaan dilakukan 20 menit setelah injeksi tiroid, tetapi tidak diorganifikasi kedalam
intravena dengan Tc-99m pertcdmetat hormon-honnon tiroid. Bila sintigrafi kelenjar

PSPKR-BATAN 292
Presiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20 - 21 Aguslus 1996
ISSN : 0854^085

tiroid dilakukan dengan 99mTc04", gambaran Tabel 2. Hasil pengukuran kelenjar tiroid
scan menunjukkan hasil dari penangkapan dengan teknik sintigrafi dan ultrasonografi
radioaktif yang tergantung dari mekanisme (USG)
"trapping" dari kelenjar tiroid. Hasil sintigrafi
dengan menggunakan 99mTc04" memberikan VOLUME TIROID
SINTIGRAFI ULTRASONOGARFI
visualisasi yang sangat baik pada alat kamera PASIEN (Vs) (Vu)
gamma dibandingkan dengan menggunakan lobus lobus lobus lobus kiri
1-131, dikarenakan 99mTc04" mempunyai karak- kanan kiri kanan
1 20,3 4,5 21,0 2,7
teristik fisik yang ideal untuk pemeriksaan
2 6,0 4,8 3,5 2,9
tersebut [7,8]. 3 2,9 3,4 1,7 39,5
Hasil pengukuran pada 5 buah fantom 4 4,7 7,4 5,0 7,2
dan 7 orang pasien beserta perhitungan 5 8,4 2,9 j 6,3 2,1
koefisien korelasinya ditunjukkan pada Tabel 1 6 1,7 20,0 0,5 20,9
dan Tabel 2. 7 4,1 10,7 1,7 10,5

Tabel 1. Volume terukur kelenjar tiroid fantom Korelasi: Vs = A Vu + B


dan volume sesungguhnya. Vs lobus kanan = 0,88 Vu - 1,9
Vs lobus kiri = 0,89 Vu + 8,9
VOLUME (=X) VOLUME (=Y) Koefisien korelasi :
FANTOM SESUNGGUHNYA TERUKUR R lobus kanan = 0,99
(cm3) (cm3)
lobus lobus lobus lobus R lobus kiri = 0,99
kanan kin kanan kiri
1 4,2 3,2 7,4 5,4 Dari hasil yang didapatkan dalam
2 5,2 2,6 10,5 4,1
pengukuran volume kelenjar tiroid tersebut
3 5,4 4,1 9,9 6,6
4 4,2 3,1 7,5 5,4 dengan teknik sintigrafi dan teknik ultra-
5 5,4 3,9 10,3 6,3 sonografi, didapat hasil-hasil dengan perbedaan
0,2 cm3 sampai 2,52 cm3, dimana pemeriksaan
Korelasi : Y = a X + b dengan teknik sintigrafi rata-rata lebih besar
hasilnya dibandingkan dengan teknik ultra-
sonografi. Nilai korelasi yang didapatkan dari
O ^z.
penentuan volume kelenjar tiroid dengan kedua
pengukuran tersebut sangatlah baik, didapat-
kan nilai R = 0,99.
a lobus kanan = 0,39 : a lobus kiri = 0,604 Problem utama dalam pengukuran
dengan teknik sintigrafi adalah [9] :
1. Penentuan batas tepi kelenjar tiroid dalam
membuat ROI (Region Of Interest)
2. Ketebalan kelenjar
3. Jumlah aktivitas radiofarmaka pada
b lobus kanan = 1,32 : b lobus kiri = 0,22 kelenjar tiroid (Up-take).
Y lobus kanan - 0,39 X + 1,32 4. Intensitas gambar pada layar monitor
Y lobus kiri = 0,60 X + 0,22 5. Pergerakan dari pasien.
Pemeriksaan ultrasonografi merupakan
Koefisien korelasi : pemerikasaan non-invasif, menggunakan
gelombang suara dengan frekuensi tinggi,
sehingga dapat digunakan berulang-ulang.
Pemeriksaan ini relatif mudah dan cepat serta
nilai akurasi diagnostik yang cukup tinggi dan
sering digunakan untuk sarana penunjang
R lobus kanan = 0,97 : R lobus kiri = 0,98 diagnostik termasuk pemeriksaan kelenjar
tiroid [10].
Problem yang dihadapi pada peng-
ukuran dengan teknik ultrasonografi :

PSPKR-BATAN 293
Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Aguslus 1996
ISSN : 0854-4085

1. Penentuan batas tepi kelenjar tiroid. Scintigraphy, Journal of Nucl. Med. Biol.
2. Bentuk probe yang datar sehingga sulit 2. p. 185, 1975.
menentukan volume kelenjar tiroid yang 5. LANGAN,B.C, Nuclear Medicine,
menonjol kepermukaan kulit. Technology and Tehnique, 3 rd ed, Mosby,
Kedua pemeriksaan tersebut merupa- 225-226 1994.
kan pemeriksaan penunjang diagnostik yang 6. ALEXANDER^., PAUL,B.H., JAMES
sangat menentukan pada kasus-kasus kelainan P. , Invivo Thyroid Studies, by Wilhop and
kelenjar tiroid, dan keduanya saling mendukung Wills, USA p. 756-759,1988.
serta tidak dapat dipisahkan satu dengan yang 7. FOGELMAN,I., MAISEY,M.N., and
lainnya dalam penanganan kelainan kelenjar CLARKE,S.E.M., An Arts of Clinical
tiroid. Nuclear Medicine, 2nd ed, Mexthin Denite,
Pada penelitian penentuan volume p. I l l , 1994.
kelenjar tiroid ini digunakan pendekatan rumus 8. SUZUKLK.H., Radio Pharmaceuticals,
volume clips, dikarenakan : Text Book of Nuclear Medicine, NIRS -
1. Merupakan rumus yang paling mendekati NSRA, Japan, p. 121-122, 1991.
bentuk tiroid sesungguhnya. 9. GOTTSCHALK,A. HOFFER.P.B., and
2. Perhitungan volume kelenjar tiroid yang POTCHE,E.J., Diagnostic Nuclear
dipakai pada alat ultrasonografi. Medicine, Vol. 2, p. 784-785, 1979.
3. Dasar perhitungan yang sudah ada pada 10. MAKES, D., Ultrasonografi Thyroid,
program komputer gamma kamera untuk Radiologi diagnostik, Cetakan ke-2, Gaya
mcnghitung volume kelenjar tiroid dengan Baru, Jakarta, 1992.
Metode Aliens, Okubo dan Kezuka.

KESIMPULAN DISKUSI

Penentuan volume kelenjar tiroid Erwamyah Lubis - PTPLR :


dengan teknik sintigrafi maupun dengan teknik Apakah dari hasil penelitian Saudara dapat
ultrasonografi mempunyai korelasi yang sangat ditarik kesimpulan mengenai volume kelenjar
baik, R = 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa tiroid penduduk Indonesia sebagai fungsi
pengukuran volume kelenjar tiroid dengan kelompok umur ?
kedua pemeriksaan tersebut mempunyai nilai
yang sangat baik. Ismanto :
Tidak dapat.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari W.-PSPKR:
1. MAISEY,M.N., BR1TTON,K.E. and 1. Berapa hertz kekuatan USG probe
GILDEY,D.L., Clinical Nuclear Medicine, (transducer) yang dipakai ?
Capman & Hall Medical 2nd ed, London- 2. Apakah keunggulan pemeriksaan kelenjar
New York-Tokyo-Melbourne-Madras, p. tiroid dengan PET dibanding dengan
210-212, 1991. sintigrafi ?
2. BECKER,D.V. and HURLEY, Jr.,
Complication Radio Iodine Treatment of Ismanto :
Hyperthyroidism, Semin, Nucl.Med, I, p. 1. Berkekuatan 5 MHz.
442, 1971. 2. Lebih baik PET karena dapat mencitrakan 3
3. TANNAHIL, A. J., HOOPER, M J., dimensi sedang sintigrafi hanya 2 dimensi.
ENGLAND, M., FERRISJ.B. and
WILS0N,G.M., Measurement of Thyroid Suzie D. - PTPLR :
Size by Ultrasound, Palpation and Dari persamaan Y=AX + B, apakah arti x dan
Scintiscan, Clin. Endocrinol. 8, p. 483, B. Apakah artinya bila X=0 dan Y=0 ?
1978. Apakah A dan B suatu konstanta ?
4. MANDERT,G. and ERBSMEN,F.,
Estimation of Thyroid Weight bv

PSPKR-BATAN ")<).)
Prosiding Prescntasi Ilmiah Kcselamatan Radiasi dan Lingkungan, 20-21 Aguslus 1996
rSSN : 0854-4085

hmanto :
X adaiah volume yang didapatkan dari
perhitungan kamera gamma. B adaiah
konstanta. Bila X=0 maka Y tidak nol, yang
berarti volume Y sangat kecil.

Sutisna - PPSM:
1. Beberapa literatur menggunakan 1-131
untuk mempelajari kelenjar tiroid. Disini
Anda menggunakan Tc-99m, apakah
alasan/pertimbangannya memilih Tc-99m.
2. Dari dua teknik, yaitu teknik sintigrafi dan
ultrasonografi, teknik mana yang lebih baik
dan menguntungkan ?

lsmanto :
1. Karena telah terbukti bahwa Tc-99m akan
terkonsentrasi ke tiroid tetapi tidak ter-
organisifikasi oleh hormon-hormon tiroid
dan Tc-99m mempunyai energi gamma 140
keV sedang 1-131 360 keV serta vvaktu
paruh Tc-99m pendek yaitu 6 jam sedang
1-131 panjang yaitu 8 hari.
2. Kedua teknik ini saling menunjang dan
semuanya baik.

Sri Wahyuni - PPkTN :


Saya hanya memberi informasi bahwa PET
adaiah Positron Emission Topography. Jadi
radioisotop yang digunakan adaiah pemacar
positron dan bukan pemancar gamma tinggi
seperti yang Saudara katakan. Apabila positron
tersebut bertemu dengan elektron maka
positron akan teranihilasi menjadi 2 buah sinar
gamma yang membentuk sudut 180, dan
besarnya energi gamma tersebut masing-
masing 511 keV. Radioisotop pemancar
positron umumnya diproduksi oleh siklotron
dan waktu paruhnya relatif pendek, contohnya
F-18 = 110 menit dan C-l 1 = 25 menit.

lsmanto :
Memang benar bahwa energi gamma sebesar
511 keV termasuk energi medium. Terima
kasih atas koreksi dan informasinya.

PSPKR-BATAN 295

Anda mungkin juga menyukai