Anda di halaman 1dari 1

B.

INTI BACAAN BUKU ISLAMOLOGI 1

Salah satu karya pemikiran Hassan Hanafi sejak 1978 yang kemudian dibukukan
pada tahun 1981 adalah Dirasat Islamiyah (Studi Islam). Buku ini diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia dengan judul: " Islamologi 1 Dari Teologi Statis Ke Anarkis" yang inti tulisannya
mengupas tentang pemahaman Hassan Hanafi yang meliputi Ilmu Usuluddin, Nalar dan
Transferensi (teks religius), serta Ilmu Usul Fiqh. Istilah statis ke anarkis mengandung makna
dari sesuatu yang diam tidak bergerak berubah menuju sesuatu yang bebas tidak terikat satu
aturan. Kajian ini merupakan elaborasi berbagai pandangan para pakar terdahulu. Telaah dikemas
secara kontemporer diarahkan pada revitalisasi dan atau repersepsi materi klasik yang ada sesuai
dengan tuntutan realitas dan jaman.

Ilmu Usuluddin dalam konteks tulisan Hassan Hanafi diarahkan pada strukturisasi
dan teorisasi ideologi dan hipotesis (putusan rasional dalil-dalil ideologi pasca kematian rasul
yang berpegang teguh pada rasio dan naql (teks religious). Pemahaman tentang ilmu Usuluddin
dikaitkan dengan upaya sistematisasi problem kehidupan di dunia, berorientasi pada justifikasi
kepercayaan relijius dan purifikasi keimanan dengan keyakinan. Ilmu usul Fiqh diteropong
dengan studi eksploratif. Dengan ilmu inilah lalu direkontruksikan inklusivitas tradisi, integrasi
antara yang lama dan yang baru. Melalui sela-sela usul Fiqh dapat diketahui dan diantisipasi
masa lampau, masa kini dan masa depan kaum muslimin.

Paling tidak Hanafi mengeksplorasi tiga kesadaran dalam mengulas studi Islam.
Pertama, kesadaran historis untuk mengetahui validitas teks-teks historis yang
dapat ditransmisikan. Kedua, kesadaran spekulatif berkaitan atas pemahaman
interpretasi teks-teks dari sudut analisis bahasa. Ketiga, kesadaran praksis, yang
dikaitkan dengan keterhubungan atau relevansi nilai-nilai pada substansi kehidupan
praksis kekinian.
Kesadaran tidak pernah bersifat pasif karena menyadari sesuatu berarti mengubah
sesuatu. Kesadaran merupakan praksis tindakan Hanafi mencermati bahwa sebuah
risalah pemikiran bukanlah suatu risalah pemikiran ideal apabila tidak berkaitan
dengan realitas obyektif dan tidak memiliki kemasalahatan bagi masyarakat luas.
Oleh karena itu pendekatan eksploratif yang dilakukan merupakan perpaduan
antara kajian studi Islam klasik-tradisional dan pandangan

Anda mungkin juga menyukai