KELOMPOK 5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
STATISTIK DAN PERAMALAN GELOMBANG
PENDAHULUAN
A. STATISTIK GELOMBANG
GELOMBANG REPRESENTATIVE
Seperti telah dijelaskan bahwa jumlah data dalam setiap kali pencatatan
yang berlangsung sekitar 15-20 menit adalah cukup banyak. Dalam satu hari
dilakukan pencatatan sebanyak 3-4kali. Untuk mengetahui beberapa sifat statistic
gelombang acak dibuat distribusi gelombang.misalnya dalam suatu pencatatan
terdapat 100 gelombang individu. Seperti terlihat pada table 5.2 baris pertama
adalah tinggi gelombang yang dinyatakan dalam interval setiap 0,5 m . baris
kedua adlah jumlah kejadian gelombang (n) untuk setiap interval tinggi
gelombang, dengan jumlah total gelombang adalah N=100. Baris ketiga
menunjukan probabilitas kejadian gelobang, yaitu perbandingan antara jumlah
kejadian gelomban dan jmlah total gelombang n/N.
Probabilitas bahwa suatu nilai tinggi gelombang H lebih besar dari suatu nilai
tertentu H yang diberi notasi diberikan oleh bentuk berikut:
Dengan , P (H> ) adalah jumlah n gelombang lebih besar dari dibagi
dengan total gelombang N. dengan demikian P mempunyai bentuk n/N. subtitusi
nilai n/N untuk P (H> ) dalam persamaan (5.3) dan kemudian dibuat logaritma
natural ln :
Tinggi rerata dari semua gelmban yang lebih besar dari , diberi botasi
H(), dapat dihitung sebgai berikut :
2. Distribusi Weibull
dengan:
Periode Ulang
Tinggi gelombang signifikan untuk berbagai periode ulang dihitung dari
fungsi distribusi probabilitas dengan rumus:
dengan
Hnr : Tinggi gelombang signifikan dengan periode ulang Tr
Tr : Periode ulang (tahun)
K : Panjang Data (tahun)
L : Rata-rata jumlah kejadian pertahun
Interval Keyakinan
Interval keyakinan adalah penting dalam analisis gelombang
ekstrim. Hal ini mengingat bahwa biasanya periode pencatatan gelombang
adalah pendek dan tingkat ketidak pastian yang tinggi dalam perkiraan
gelombang ekstrim. Batas keyakinan sangat dipengaruhi oleh penyebaran
data sehingga nilainya tergantung pada deviasi standar. Deviasi standar
yang dinormalkan dihitung dengan persamaan berikut:
1. Statistik dan Permasalahan Gelombang
dengan
nr : standar deviasi yang dinormalkan dari tinggi
gelombang signifikan dengan periode ulang Tr
N : Jumlah data tinggi gelombang signifikan.
dengan rumus:
dimana,
Dari data seperti diberikan dalam Tabel 5.6, didapat beberapa parameter
berikut ini :
N = 15 K = 15
NT = 15 =1
V = 15/15 = 1
Hsm = A^ ym B^
Dengan :
Dalam sub bab ini akan dipelajari pembangkitan gelombang oleh angin .
Angin yang beerhembus di atas permukaan air dengan memindahkan energinya ke
air. Kecepatan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga
permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang
kecil diatas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut
menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan
terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin
besar gelombang yang terbentuk.
Tinggi dan periode gelombang yang dibangkitkan dipengaruhi oleh angin yang
meliputi kecepatan angin U, lama hembus angin D, arah angin, dan fetch F. Fetch
adalah daerah di mana kecepatan dan arah angin adalah konstan. Arah angin
masih bisa dianggap konstan apabila perubahan-perubahannya tidak lebih dari
150. Sedangkan kecepatan angin masih dianggap konstan jika perubahannya tidak
lebih dari 5 knot (2,5 m/d) terhadap kecepatan rerata. Panjang fetch membatasi
waktu yang diperlukan gelombang untuk terbentuk karena pengaruh angin, jadi
mempengaruhi waktu untuk mentransfer energy angin kegelombang. Fetch ini
berpengaruh pada periode dan tinggi gelombang yang dibangkitkan. Gelombang
dengan periode panjang akan-terjadi jika fetch besar. Gelombang di lautan bisa
mempunyai periode 20 detik atau lebih, tetapi pada umumnya berkisar antara 10
dan 15 detik.
5.4.1. Angin
Dengan :
U0 : kecepatan geser
: fungsi yang tergantung pada perbedaan temperature antar air dan udara.
Di Indonesia, mengingat perbedaan temperature antara air laut dan udara
kecil, maka parameter ini bisa diabaikan.
2. Data Angin
Data angin yang digunakan untuk permalan gelombang adalah data
di permukaan laut pada lokasi pembangkitan. Data tersebut dapat
diperoleh dari pengukuran langsung di atas permukaan laut atau
pengukuran di darat di dekat lokasi peramalan yang kemudian di konversi
menjadi data angin di laut. Kecepatan angin di ukur dengan anemometer,
dan biasanya dinyatakan dalam knot. Satu knot adalah panjang satu menit
garis bujur melalu khatulistiwa yang ditempuh dalam satu jam, atau 1 knot
= 1,852 km/jam = 0,5 m/d. Data angin dicatat tiap jam dan biasanya
disajikan dalam tabel. Dengan pencatatan angin jam-jaman tersebut akan
dapat diketahui angin dengan kecepatan tertentu dan durasinya, kecepatan
angin maksimum, arah angin, dan dapat pula dihitung kecepatan angin
rerata harian.
Jumlah data angin seperti yang ditunjukkan dalam tabel tersebut
untuk beberapa tahun pengamatan adalah sangat besar. Untuk itu data
tersebut harus diolah dan disajikan dalam bentuk tabel (ringkasan) atau
diagram yang disebut dengan mawar angin. Dengan tabel atau mawar
angin tersebut maka karateristik angin dapat dibaca dengan cepat.
3. Konversi Kecepatan Angin
Sudah dijelaskan di depan bahwa data angin dapat diperoleh dari
pencatatan di permukaan laut dengan menggunakan kapal yang sedang
berlayar atau pengukuran di darat yang biasanya di bandara (lapangan
terbang). Pengukuran data angin di permukaan laut adalah yang paling
sesuai untuk peramalan gelombang. Data angin dari pengukuran dengan
kapal perlu dikoreksi dengan menggunakan persamaan berikut:
7
Us
U = 2,16 9
Dengan :
Us
: Kecepatan angin yang di ukur oleh kapal (knot)
U : Kecepatan angin terkoreksi (knot)
Rumus- rumus
dan grafik-
grafik
UA
pembangkitan gelombang mengandung variable ,yaitu factor tegangan
angin (wind-stress factor) yang dapat dihitung dari kecepatan angin. Setelah
dilakukan berbagai konversi kecepatan angin seperti yang dijelaskan di atas,
kecepatan angin dikonversikan pada factor tegangan angin dengan menggunakan
rumus berikut :
UA 1,23
= 0,71 U
Xi cos
Feff
= cos
Dengan :
Feff
: fetch rerata efektif
Xi : panjang segmen fetch yang diukur dari titik observasi
gelombang ke ujung akhir fetch
: deviasi pada kedua sisi dari arah angin, dengan
menggunakan p pertambahan 6 sampai sudut sebesar 42
pada kedua sisi dari arah angin.