BAB 4. Kondisi Kerusakan Tanah
BAB 4. Kondisi Kerusakan Tanah
Potensi kerusakan tanah adalah data berupa peta yang berisi informasi
tentang gambaran kondisi tanah yang berpotensi mengalami kerusakan.
Potensi Kerusakan Tanah dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu curah hujan, jenis
tanah, penggunaan lahan dan lereng. Data yang digunakan pada penelitian
ini adalah data tahun 2016. Hasil overlay menunjukkan bahwa di Kabupaten
Pangkep terdapat 3 kelas potensi kerusakan tanah. Mulai dari potensi
kerusakan tanah rendah, potensi kerusakan tanah sedang, dan potensi
kerusakan tanah tinggi, sedangkan untuk potensi kerusakan tanah sangat
tinggi tidak ada. Luasan untuk masing-masing potensi kerusakan tanah di
Kabupaten Pangkep yaitu potensi kerusakan rendah seluas 14706,79 Ha
P
Kode pH Redoks DHL BD PD
Pasir Debu Liat Klas
Urut Pengirim
(%) (%) (%) Tekstur --- --uS
Laboratorium --gr/cm3-- --
mV--- cm-1--
Liat
1 T1 PLG 13 42 45 5,06 92,8 123,5 0,96 2,33 5
Berdebu
Lempung
3 T3 ME*(1) 33 32 35 4,7 75,2 96,3 1,3 2,56 4
Berliat
Lempung
5 T5 PGA 30 36 34 5,22 38,4 125,3 1,13 2,33 5
Berliat
Lempung
7 T7 OKI*(4) 13 75 12 5,93 62,1 122,3 1,15 2,74 5
Berliat
Liat
8 T8 TG*(5) 13 45 42 4,83 85,2 86,3 1,49 2,53 4
Berlempung
Lempung
9 T9 SST 3 62 35 Berliat 5,25 65,2 105,3 1,21 2,45 5
Berdebu
Lempung
10 T10 MKS 15 71 14 4,71 98,6 96,3 1,23 2,33 4
berdebu
Lempung
11 T11 BTK*(6) 21 65 14 5,03 63,2 114,2 1,09 2,41 5
berdebu
Lempung
12 T12 PDH 18 64 18 5,25 74,2 104,3 1,44 2,41 4
berdebu
Lempung
13 T13 UPG 60 30 10 6,29 62,2 185,6 1,32 2,41 4
berpasir
70
60
50
Pasir (%)
40 Debu (%)
Liat (%)
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Berat Volume (BV) atau kerapatan lindak (bulk density) adalah perbandingan
antara massa total tanah dengan volume total tanah. Berat isi merupakan
indikator tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman untuk
menembus tanah. Menurut Sutanto (2005) menyatakan bahwa berat isi
tanag sangat dipengaruhi oleh tekstur dan bahan organik. Hasil analisis
laboratorium menunjukkan bahwa kondisi berat volume masuk dalam
kategori tidak rusak, karena berada di bawah ambang kritis. Ambang kritis
untuk berat volume (BV) yaitu > 1,4 gr/cm3.
4.3.5. Porositas
Porositas total tanah adalah persentasi ruang pori yang ada dalam
tanah terhadap volume tanah (PMNLH, 2006). Porositas akan menentukan
kemampuan tanah untuk meloloskan air serta kemampuan tanah untuk
menyimpan air dan hara. Volume pori tanah menurut peranannya dalam
menahan air dapat dibedakan menjadi pori makro dan mikro. Ketersediaan
Pori makro tidak dapat menahan air, karena air akan diloloskan ke bawah
oleh gaya gravitasi. Pori mikro merupakan pori yang berukuran kecil dengan
membentuk pipa kapiler dan mampu menahan air, sehingga air tersedia bagi
tanaman. Porositas ini sangat dipengaruhi ukuran butiran tanah, bahan
organik, bentuk ukuran dan struktur tanah. Hasil analisis laboratorium
menunjukkan bahwa kondisi porositas total tanah tidak ada yang rusak.
Ambang kritis untuk porositas total yaitu < 30 % ; > 70 %.
Porositas
60
50
40 Porositas
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
4.3.6. Permeabilitas
4.3.7. pH Tanah
pH
7
5
pH
4
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
DHL
200
180
160
140
DHL
120
100
80
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Redoks
120
100
80 Redoks
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jumlah mikroba tanah adalah total populasi mikroba di dalam tanah yang
diukur dengan colony counter. Jumlah mikroba normal pada umumnya
adalah 107 cfu/g tanah. Mikroba tanah yang berkumpul di dekat perakaran
13 |PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA KABUPATEN PANGKAJENE DAN
KEPULAUAN
tanaman (rhizosfer) yang menghasilkan eksudat akar dan serpihan tudung
akar sebagai sumber makanan mikroba tanah. Populasi mikroba disekitar
rhizosfer didominasi oleh mikroba yang menguntungkan tanaman, maka
akan memperoleh manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangannnya
(Setiawati, 2006). Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah mikroba tidak
masuk kategori rusak karena jumlahnya melimpah jauh diatas ambang kritis
yaitu 105 - 106. Ambang kritis jumlah mikroba < 102 cfu/gram.
Jumlah Mikroba
450000
400000
350000
300000 Jumlah Mikroba
250000
200000
150000
100000
50000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
kebatua Jumla
No Ketebal Komp. Porosit Perm
n pH Redok h
samp an Fraksi BV as eabili DHL
permuka (H20) s Mikrob t
el solum Pasir Total tas
an a
1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
5 1 0 0 0 0 0 0 0 4 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
Tabel 4.2 Status Kerusakan Tanah dan Faktor Pembatas serta luasannya di
Kabupaten Pangkep
Keterangan Luas
No Simbol Status
Kerusaka Pemabata
n Tanah s titik Ha %
Rusak Redoks, 1, 2, 3, 61.026,41
Ringan ketebalan 4, 5, 6,
solum 7, 8, 9,
10, 11,
12, 13,
1 R.I-r,f 14, 15 100