MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan yang diampu
oleh Dr. Rina Marina, M.P.
Oleh:
Nurul Hikmatul F. 1507127
Yanuarso A. Saputra 1504285
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul Prinsip
Kerja Pipa Penyaluran dan Sumur Resapan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan.
1. Dr. Rina Marina, MP., selaku dosen pengampu mata kuliah Rekayasa
Lingkungan,
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
kelompok pipa air bersih, air kotor, air bekas, air hujan, dan
kotoran.
c. Dimasukkan ke dalam kolom atau dinding
2. Pipa horizontal
Contoh dari pipa horizontal adalah talang horizontal yang biasa
dipasang di sekeliling atap untuk penyaluran air hujan. Syarat untuk talang
horizontal, di antaranya:
Pada titik tertentu pada talang horizontal terdapar roof drain, yaitu
lubang keluarnya air dari talang horizontal menuju talang vertikal.
Roof drain ini diberi saringan yang menonjol sekurang-kurangnya 10
cm di atas permukaan.
Jumlah luas lubang saringan tidak lebih kecil dari 1,5 kali luas
penampang talang vertikal.
Memiliki kemiringan 2%
Terdapat tangga yang menempel di salah satu dinding untuk
memudahkan perawatan.
Di beberapa daerah masih ada pipa yang terbuat dari tanah liat.
Pipa jenis ini tidak terlalu kuat, jadi tidak dianjurkan meletakkan
beban di atasnya. Hanya digunakan sebagai pipa buangan saja.
6. Pipa bambu
Pipa jenis ini tidak tahan lama. Biasanya hanya digunakan sebagai
estetika lansekap. Digunakan untuk mengalirkan air dari mata air,
bukan dari pompa yang bertekanan.
air. Ada banyak ukuran dari pompa listrik yang ada di pasaran,
di antaranya:
Tabel 3. Aneka ukuran pompa listrik
Daya Hisap Kapasitas
Merk Total Daya (m) Daya (Watt)
(m) (Liter/ menit)
panasoni 57 250 27 27
30 125 9 35
c 40 125 9 20
57 250 20 60
60 250 30 75
Shimizu 40 125 9 20
33 125 9 34
40 200 9 60
30 125 9 23
Sanyo
150 9 25
30, 35 dan 40 280 1050 50 33, 30 dan 22
Grundfos
15, 20 dan 25 550 30 20, 14 dan 9
2. Tangki air
Tangki air atau elevated water tank tersedia di pasaran dalam berbagai
ukuran. Perhitungan tangki air dihitung berdasarkan kebutuhan air
perharinya. Biasanya tangki air terbuat dari alumunium atau
polyethylene.
berasal dari dapur, wastafel dan floor drain kamar mandi. Air bekas dari dapur
biasanya mengandung lemak yang berasal dari mentega, santan dan minyak
goreng. Lemak ini kenmudian akan menempel di dinding pipa yang semakin
lama menjadi kerak yang sulit dihilangkan sehingga dapat menyumbat. Untuk
mengatasi lemak tersebut perlu dibuat bak penangkap lemak yang letaknya di
luar bangunan akan tetapi tidak jauh dari trap. Pada intinya, begitu air keluar
dari sink langsung ditangkap oleh bak penangkap lemak tersbut.
Jenis air buangan yang lain yaitu air hujan. Karena air hujan tidak
mengandung lemak, sabun ataupun limbah padat, maka air hujan bisa
langsung disalurkan menuju pembuangan akhir. Air hujan yang tertampung
harus langsung menghilang dan tidak boleh menimbulkan genangan atau
banjir. Hal ini dapat diatasi dengan memasang talang vertikal dan horizontal
secara tepat.
Dari cara penyaluran airnya, sistem pembuangan air kotor, kotoran, air
hujan, dan air bekas dibedakan dalam 2 jenis, yaitu sistem campuran dan
sistem terpisah. Sistem campuran artinya air bekas dam air kotor dikumpulkan
dan bersama-sama dibuang menggunaan satu aliran. Sedangkan sistem
terpisah air dikumpulkan sesuai dengan jenisnya dan dialirkan secara terpisah.
Air kotor menuju septictank, dan air bekas serta air hujan dialirkan menuju
riol lingkungan.
2. Bak closet
Umumnya bak closet terbuat dari pasangan batu bata atau pasangan
batu beton, namun saat ini sudah sangat banyak digunakan bak
closet yang terbuat dari porselen.
3. Bak cuci piring
Dalam pemasangannya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Tinggi peletakan bak dari lantai
b. Pipa pembuang
c. Tinggi kran air
d. Tinggi bak
4. Pipa pembuang
Saluran pipa pembuang harus cukup besar. Biasanya berdiameter
1,25 sampai 1,5 inchi yang dibuat dari pipa galvanis. Bagian atas
pipa pembuang harus memakai saringan juga memakai konstruksi,
penahan bau bentuk leher angsa dan bentuk kantong.
5. Kran air
6. Bak mandi
Bak mandi atau bathtub ada yang terbuat dari plastik dan porselen.
Biasanya pada bathtub terdapat dua kran air yaitu iar panas dan air
dingin yang dirangkaikan menjadi satu.
7. Shower tray
Shower tray berfungsi agar lantai cabin kamar mandi tidak licin
karena memiliki permukaan yang kasar. Biasanya ukuran shower
tray adalah 80cm x 80cm dengan tinggi tidak lebih dari 15 cm. Hal
yang harus diperhatikan ketika membuat shower tray adalah
kemiringan dasar agar tidak ada air yang menggenang.
8. Floor drain
maupun adanya aliran udara atau zat yang lain ke dalam pipa. Pada umumnya
kebocoran terjadi pada bagian-bagian sambungan pipa dan atau
perlengkapannya atau lubang kecil akibat cacat dan pengerjaan pipa.
Kebocoran juga bisa terjadi akibat kurang baiknya pemasangan pipa, akibat
gempa atau turunnya tanah tempat pipa tertanam.
gedung, terutama dinding atau konstruksi lainnya yang dibuat sebagai penahan
menjalarnya kebakaran. Bagian pipa yang menmbus dinding semacam ini
harus dibuat dari bahan yang tida dapat terbakar dalam jara sekurang-
kurangnya satu meter dari masing-masing sisi dinding yang ditembus tersebut.
Saat ini, dengan kondisi daerah tangkapan air yang semakin sedikit,
maka kesempatan air hujan masuk ke perut bumi pun semakin sedikit.
Selain itu dengan maraknya pompanisasi di berbagai sudut daerah, defisit
air tanah semakin besar. Kondisi turunnya muka air tanah akan berakibat
pada sulitnya masyarakat mendapat air baku. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka diperlukan konservasi SDA yang salah satu upayanya
adalah membuat sumur resapan tersebut. Dengan prinsip dasar mencegah
dan meminimalisasi kehilangan air dalam tanah serta mengawetkannya
agar tetap lestari.
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA