Anda di halaman 1dari 2

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Nama : Romi Surya Anggada


Kelas : 4 Jalan Tol
NIM : 4113110021
Judul : Substitusi Agregat Kasar Menggunakan Limbah Polyethylene Terephthalate
dan High Density Polyethylene Terhadap Beton Ringan Mutu Struktural
Geopolimer.

Latar Belakang
Dalam suatu negara, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu tolak ukur
negara menjadi negara maju atau berkembang. Pembangunan infrastruktur ini tidak
terlepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakatnya, seperti jembatan sebagai
penghubung antara dua pulau, contohnya jembatan Suramadu serta gedung-gedung yang
menjulang tinggi seperti Burj Khalifa di Dubai. Dengan melihat bangunan-bangunan
tersebut, pasti akan dibutuhkan beton yang memiliki kekuatan tinggi. Beton yang
memiliki kekuatan tinggi, harus memperhatikan agregat kasarnya. Umumnya, beton yang
memiliki kekuatan tinggi akan menggunakan agregat yang berat jenisnya besar. Padahal
semakin berat agregat yang digunakan maka semakin berat bangunannya dan akan
semakin besar pula gaya inersia yang ditimbulkan. Semakin pesat pembangunan akan
menyebabkan kebutuhan agregat dalam dunia konstruksi semakin meningkat. Namun
mengingat sumber daya agregat yang terbatas, maka perlu adanya alternatif untuk
menggantikan agregat. Dari pemaparan di atas, maka penggunaan beton ringan menjadi
salah satu alternatifnya. Dengan pemakaian beton ringan, pemakaian agregat kasar dalam
pembuatan beton dapat disubstitusikan dengan bahan lain yang berat jenisnya lebih kecil
namun tidak begitu mengurangi kekuatannya.
Pembangunan dalam bidang konstruksi yang sangat pesat, akan diiringi pula dengan
perkembangan industri yang pesat. Perkembangan industri yang pesat pastinya akan
membawa dampak positif dan negatif. Dampak negatif bagi lingkungan adalah akan
semakin banyaknya limbah yang dihasilkan oleh industri-industri tersebut. Limbah dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan non organik. Salah satu contoh
limbah non organik adalah plastik, besi, kaca, dan sebagainya. Sedangkan limbah organik
yaitu kertas, serbuk gergaji, sekam padi dan sebagainya. Limbah, sudah menjadi masalah
dalam suatu negara dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, untuk memperkecil dampak
negatif dari limbah yang dihasilkan, diupayakan untuk mendaur ulang kembali limbah
yang telah dihasilkan. Dalam dunia konstruksi sipil, limbah dapat menjadi bahan yang
bisa di manfaatkan kembali. Salah satunya adalah limbah plastik yang dapat digunakan
sebagai pengganti material agregat kasar untuk menghasilkan beton dengan berat yang
ringan. Hal ini juga dapat sebagai alternatif dalam menanggulangi masalah limbah
plastik. Dengan limbah plastik tersebut, maka dapat di buat beton ringan yang ramah
lingkungan.
Pemakaian semen portland dengan bahan perekat pada beton konvensional biasanya
menimbulkan kritik dari para ahli lingkungan. Hal ini disebabkan setiap kilogram produk
semen menghasilkan gas CO2 yang banyak. Dapat dibayangkan apabila beton di produksi
dalam skala besar setiap harinya, berapa banyak gas CO2 yang akan di lepaskan ke lapisan
ozon. Oleh karena itu, salah satu alternatif untuk mengurangi kadar CO2 dilakukan
dengan menggunakan bahan pengganti atau bahan tambah yang bersifat pozzolan. Salah
satu bahan pengganti yang dapat digunakan adalah abu terbang (fly ash). Abu terbang
merupakan sisa hasil pembakaran batu bara. Limbah ini dapat menjadi polusi udara
sehingga dapat membahayakan lingkungan disekitarnya. Atas dasar hal tersebut, maka
penelitian ini menggunakan beton geopolimer, yaitu digunakannya 100% fly ash sebagai
bahan pengganti semen. Kelebihan dari beton geopolimer adalah mengurangi produksi
CO2 yang di lepaskan ke lapisan ozon karena pembuatannya yang tidak menggunakan
semen portland.
Atas dasar beberapa permasalahan yang telah dipaparkan, penelitian ini mengambil
judul Substitusi Agregat Kasar Menggunakan Limbah Polyethylene Terephthalate dan
High Density PolyEthylene Terhadap Beton Ringan Mutu Struktural Geopolimer.
Diharapkan, penelitian ini dapat menjadi salah satu pedoman dalam merencanakan beton
ringan geopolimer yang dapat digunakan sebagai material struktural. Selain itu, karena
beton ini menggunakan abu terbang sebagai pengganti semen dan limbah plastik sebagai
pengganti agregat kasar, diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk optimalisasi
penggunaan limbah yang banyak terdapat di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai