D.1.4 Sasaran
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Capaian Indikator Rencana Tindak Lanjut
1 Memberikan informasi dengan Mengevaluasi pelaksanaan klinik
menggunakan media yang ada gizi
(liflet, poster, lembar balik
(flashcatd) dll)
Pengunjung setelah
mendapatkan konseling dapat
menceritakan kembali
No Evaluasi Rekomendasi
1 Tidak adanya ruangan, kursi, meja Mengusulkan pengadaan kursi, meja
di PKM Maratua konseling gizi pada tahun anggaran
berikutnya.
D.1.9 Dokumentasi
D.2. Penyediaan Informasi Susunan Menu Diet, Bahan Makanan Penukar, dan
Resep PMT Pemulihan Berupa Media Leaflet.
D.2.1 Latar Belakang
Makanan memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan
penyembuhan penyakit. Pemberian gizi yang tepat berperan penting bagi proses
kesembuhan pasien. Gizi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara tubuh dengan
makanan yang dikonsumsinya.
Peningkatan gizi yang optimal merupakan kolaborasi dengan dokter, ahli gizi, juru
masak yang menginformasikan tentang diet khusus, diet regular, diet seimbang yang
menyuplai kebutuhan metabolisme. Diet yang diterima orang berbeda-beda, sangat
tergantung pada usia, berat badan, kondisi kesehatan dan banyaknya kegiatan yang
dilakukan dalam sehari.
D.2.2 Tujuan
Media pengingat dirumah untuk pasien berkaitan penjelasan penyakit dan pengaturan
makan untuk mempercepat penyembuhan pasien.
Pasien secara berkelanjutan dapat menjaga pola makan seimbang dan mencegah sakit
kembali.
D.2.3 Pihak Yang Dilibatkan dan Peranan
No Pihak Yang Dilibatkan iPeranan
1 Ahli Gizi Menjelaskan leaflet berdasarkan penyakit saat
melakukan konseling.
D.2.4 Sasaran
Membuat leaflet
Melakukan konseling di Puskesmas
i
D.2.6 Metode Pelaksanaan
No Evaluasi Rekomendasi
1 Tidak adanya ruangan, kursi, meja Mengusulkan pengadaan kursi, meja
konseling di PKM Maratua konseling gizi pada tahun anggaran
berikutnya.
D.2.9 Dokumentasi
D.3. Adanya Informasi Makanan Tidak Dianjurkan untuk Diet Pasien Rawat Inap.
D.3.1 Latar Belakang
Makanan memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan
penyembuhan penyakit. Pemberian gizi yang tepat berperan penting bagi proses
kesembuhan pasien. Peningkatan gizi yang optimal merupakan kolaborasi dengan dokter,
ahli gizi, juru masak yang menginformasikan tentang diet khusus. Gizi adalah hasil akhir
dari semua interaksi antara tubuh dengan makanan yang dikonsumsinya.
Pengaturan diet adalah berstandar dari pemberian makan dianjurkan dan tidak
dianjurkan. Manfaatnya, untuk memudahkan juru masak mengatur makan apabila ahli gizi
tidak ada di tempat, sehingga juru masak bisa melihat informasi makanan yang tidak
dianjurkan agar tidak memberatkan kesembuhan pasien.
D.3.2 Tujuan
Memudahkan juru masak membuat makanan dengan standar diet.
D.3.3 Pihak Yang Dilibatkan dan Peranan
No Pihak Yang Dilibatkan Peranan
1 Ahli Gizi Memberikan informasi bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan, bentuk olahan dan
standar porsiyang ditempelkan di dapur
2 Juru Masak Membuat makanan pasien rawat inap dan
mempercepat penyembuhan
D.3.4 Sasaran
No Evaluasi Rekomendasi
1 Tidak adanya piring khusus pasien Mengusulkan pengadaan piring dan alat
makan khusus pasien pada tahun
anggaran berikutnya.
D.3.8 Dokumentasi
D.4.4 Sasaran
Membuat daftar makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, pengolahan makan
dan standar porsi
Menyelenggarakan makanan pasien rawat inap
Menjelaskan ke pasien hubungan makan dengan penyakit
Mendiskusikan hambatan dan solusi
Mendapatkan kesepakatan untuk perubahan periaku makan sekarang ataupun
penerapan dirumah.
Metode pelaksanaan yaitu konseling, diskusi dan penyelenggaraan makan pasien rawat
inap.
No Evaluasi Rekomendasi
1. Kurang adanya variatif bahan Memanfaatkan kebun gizi
makanan terutama sayur.
2. Tidak adanya piring khusus pasien Mengusulkan pengadaan piring dan alat
makan khusus pasien pada tahun
anggaran berikutnya.
D.4.8 Dokumentasi
D.5. Kunjungan Rumah Menginformasikan Bahwa Tersedianya Konseling Gizi di
Puskesmas Dan Fungsinya.
D.5.4 Sasaran
Kunjungan rumah
Sweeping jenis kesakitan yang paling banyak dialami masyarakat
Menjelaskan peranan ahli gizi untuk kesehatan
Mengajak masyarakat yang sudah sakit untuk memantau makan secara mandiri
berdasarkan saran ahli gizi
Mengajak masyarakat untuk aktif ke puskesmas untuk menjaga atau mencegah sakit.
D.5.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Kunjungan rumah tidak dapat Aktif di kegiatan masyarakat untuk
dilakukan seluruh rumah di setiap mengupayakan penyebaran informasi
kampung lebih maksimal
D.5.9 Dokumentasi
D.6. Sweeping Rumah Anak Usia 0-59 Bulan.
D.6.2. Tujuan
1. Menandakan setiap rumah yang mempunyai anak usia 0-59
2. Memudahkan pendataan
3. Mengetahui jumlah sasaran untuk program kegiatan berkaitan anak usia 0-59 bulan.
4. Memotivasi keluarga melalui kunjungan rumah
5. Memudahkan penjemputan ke rumah, apabila penimbangan atau kegiatan lainnya
anak tidak datang.
D.6.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah bayi dan balita anak usia 0-59 bulan.
Kunjungan rumah
Menempelkan stiker bergambar hati yang menandakan terdapat balita.
D.6.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Setiap orang tua yang diketahui Pengecekan stiker yang tertempel setiap
memiliki anak usia 0-59 bulan bulan.
memahami fungsi penempelan
stiker agar apabila stiker lepas
bisa melapor dan dipasang ulang.
D.6.9 Dokumentasi
D.7. Evaluasi Cakupan D/S
D.7.2. Tujuan
1. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-59 agar tambah usia tambah
berat badan tambah pandai yang sesuai.
2. Mencegah gizi buruk, kecacatan dan keterbelakangan mental
D.7.3 Pihak dan Peranan
D.7.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah anak usia 0-59 bulan di setiap wilayah posyandu.
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Pencatatan penimbangan dari Perbaikan manajemen posyandu
setiap posyandu belum sesuai
standar untuk memudahkan
merekap gabungan seluruh
posyandu
D.7.9 Dokumentasi
D.8. Pembuatan Undangan Posyandu Mengatas Namakan Kepala Kampung untuk
Kampung D/S Terendah.
D.8.2. Tujuan
1. Meningkatnya kunjungan penimbangan (D/S)
2. Mengoptimalkan pemantauan tumbuh kembang anak yang sangat mempengaruhi
kualitasnya di masa depan
3. Menekan angka kesakitan, resiko PTM di usia dewasa, keterbelakangan mental dan
kecacatan.
4. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Maratua
D.8.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah orang anak usia 0-59 bulan dan ibu hamil
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Mengingatkan orang tua secara Jika anak tidak datang, kader, tenaga
berkala setiap 3 bulan untuk kesehatan atau tokoh masyarakat
tanggal penimbangan menjemput, jika sering tidak datang
dilakukan konseling kunjungan rumah.
D.8.9 Dokumentasi
D.9. Dongeng Pesan Kesehatan Loly Papet Bersambung .
D.9.4. Sasaran
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1. Media Loly papet yang sederhana Perlu inovasi lebih lanjut bahan
dan tidak bertahan lama karena pembuatan loly papet yang tahan lama
terbuat dari kerdus. dan menarik.
D.9.9. Dokumentasi
D.10. Membuat Menu Pmt Penyuluhan Berbahan Lokal Bervariasi Setiap Bulan
D.6.4 Sasaran
1. Membuat standar gizi berdasarkan golongan umur, jadi bisa diambil kebutuhan gizi
PMT dari kebutuhan makan sehari diantara usia 1-5 tahun.
Golongan Umur
Standar Gizi 1-3 Tahun 4-5 Tahun
Energi (kkal) 1000 1550
Protein (g) 25 39
Lemak (g) 28 51
Karbohidrat
(g) 163 228
PUFA (10%) 2,8 5,1
Vitamin A
(g) 450 450
Besi (mg) 0,6 0,6
B12 (mg) 0,9 1,2
Kalsium (mg) 8,2 9,7
Asam folat
(g) 150 200
Cairan (L) 1,3 2,3
Serat (g) 25 25
3. Pembuatan resep
4. Pembuatan rencana anggaran setiap bahan makanan setiap porsi
5. Penyebarluaskan ke setiap posyandu dan diskusi dengan kader
6. Penyelenggaraan masak di Posyandu.
7. Mengevaluasi tingkat kesukaan terhadap anak yang diberikan.
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Bahan makanan untuk PMT sulit Pemesanan bahan makanan terutama
didapatkan. sayuran 2 hari ke penjual sayur sebelum
kegiatan
D.6.9 Dokumentasi
Menyeimbangkan gizi adalah upaya menjaga dan merawat kesehatan. Pola makanan
tanpa mengindahkan gizi meskipun makanan tersebut bergengsi tidak akan memberikan manfaat
kesehatan. Taka da satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang mampu
membuat seseoranguntuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu,
mengkonsumsi makanan beragam haruslah dilakukan. Makanan beraneka ragam mengandung
gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya. Makanan bergizi sering disebut
sebagai Triguna Makanan yaitu makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Idealnya, setiap kali makan menu mengandung 4 kelompok makanan (makanan pokok,
lauk pauk, sayur dan buah). Dengan makanan yang seimbang dan serat cukup dapat mencegah
penyakit degenerative. Mengkonsumsi hanya satu jenis makanan atau memantang makanan
dalam waktu yang lama menyebabkan berbagai penyakit kekurangan gizi
D.13.2. Tujuan :
a) Tujuan Umum
Mengetahui pentingnya makanan beraneka ragam
b) Tujuan Khusus
Makanan beraneka ragam untuk berbagai kelompok usia dan kebutuhan
khusus (bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dll)
a) Persiapan
Menyiapkan dan menyebarkan undangan
Menyiapkan materi penyuluhan dengan media lembar balik dan power point.
b) Pelaksanaan
Pembukaan
Perkenalan
Ceramah singkat dan diskusi (tanya jawab)
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Perlu adanya penyuluhan Penyuluhan sayur dan buah ada disetiap
pentingnya makan sayur dan kelompok umur khusunya bayi, balita
buah, karena kurangnya makan dan anak pra sekolah yang sasarannya
beraneka ragam secara ibu-ibu yang biasa menyelenggarakan
keseluruhan karena kurangnya makan di rumah.
bahan makanan tersebut
D.13.9. Dokumentasi :
D.14.2. Tujuan :
c) Tujuan Umum
Mengetahui penggunaan garam mengandung yodium di setiap rumah
tangga
d) Tujuan Khusus
Masyarakat mengganti menggunakan garam mengandung yodium
Ibu rumah tangga mampu menyimpan garam agar tetap terjaga kandungan
yodiumnya.
Metode pelaksanaan adalah Demonstrasi Pengecekan, Ceramah dan Diskusi dan Media
Pelaksanaan adalah Flyer dan demontrasi garam yang diuji
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
D.14.9. Dokumentasi :
D.15. Kunjungan Rumah Konseling ASI Eksklusif pada Kunjungan Nifas
e) Tujuan Umum
Memberikan konseling mengenai pentingnya ASI Eksklusif
f) Tujuan Khusus
Mengedukasi pengertian, pentingnya, waktu pemberian serta mitos, fakta
dari ASI Eksklusif
Menanggulangi dan mencegah masalah pemberian ASI
Mempraktekkan cara menyusui yang baik
Gizi untuk ibu menyusui
a) Persiapan
h) Menyiapkan materi konseling
b) Pelaksanaan
Pembukaan
Perkenalan
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
Praktek menyusui
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Karena keterbatasan waktu yang Konseling Asi eksklusif dilaksanakan
bersamaan dengan kegiatan selama masih kehamilan.
lainnya. Dari 7 responden hanya 4
yang dikonseling langsung setelah
melahirkan dan belum sempat
diberikan makanan selain ASI
sehingga mampu dimotivasi untuk
mempertahankan pemberian ASI.
2. Ibu disibukkan dengan menggendong Ibu harus selalu dimotivasi agar percaya diri
atau menidurkan bayi sehingga harus menyusui, jadi sebaiknya suami atau
memilih waktu-waktu yang tepat untuk pendukung keberhasilan pemberian ASI ikut
konseling. aktif mendengarkan konseling.
D.15.9. Dokumentasi :
Kendala: Home visit ASI Eksklusif berjalan optimal di wilayah puskesmas induk, untuk ke
3 desa lainnya.
D.16. Evaluasi Anak Usia 0-60 Bulan yang Mempunyai Berat Badan Kurang
D.16.2. Tujuan :
Tujuan Umum
Mengetahui jumlah gizi buruk dan kurang di Maratua
Tujuan Khusus
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Peserta penimbangan belum Melakukan kunjungan rumah untuk anak
seluruhnya hadir sehingga tidak yang tidak datang ke penimbangan.
bisa diketahui status gizi dari
keseluruhannya.
D.16.9. Dokumentasi :
D.17.2. Tujuan :
g) Tujuan Umum
Cakupan Gizi Kurang berkurang menjadi Gizi Baik.
h) Tujuan Khusus
Mengetahui sasaran intervensi penatalaksanaan perbaikan gizi menjadi
status gizi baik.
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Karena keterbatasan waktu, Melakukan kunjungan rumah untuk anak
kunjungan rumah baru dilakukan di usia 1-5 tahun
satu rumah.
D.18.8. Dokumentasi
D.18 Penyuluhan PMT pada Ibu Balita
D.18.2. Tujuan :
Tujuan Khusus :
Persiapan
Pembukaan
Pre Test
Perkenalan
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
Post Test
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Penyuluhan tidak kondusif karena Penyuluhan diadakan diluar kegiatan
suara tangisan anak-anak. posyandu dengan membuat
perkumpulan ibu-ibu tanpa membawa
anak-anak agar lebih kondusif.
D.18.9. Dokumentasi
D.19. Pelacakan Status Gizi Kurang Sampai Buruk dan Pendataan Penyebabnya.
Penentuan gizi buruk berdasarkan perhitungan z-score standar WHO dari data
penimbangan, selanjutnya dilakukan wawancara dari ibu atau pengasuh dari identitas keluarga,
tanda klinis, penyakit penyerta, pola asuh, riwayat gizi dan kelahiran, riwayat imunisasi, riwayat
konsumsi obat,riwayat pemberian ASI. Terjadinya gizi buruk disebabkan banyak faktor dari
pengetahuan pengasuh, ekonomi dan status kesehatan yang terus menerus tidak dapat perhatian
D.19.2. Tujuan :
Tujuan Umum
Persiapan
Pelaksanaan
Pembukaan
Perkenalan
Recall
Pengisian formulir
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
D.19.5.Sasaran : Ibu atau pengasuh bayi dan balita usia 0-60 bulan
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Konseling membutuhkan waktu yang Perlu dilakukan monitoring evaluasi
lama karena menggali kebiasaan pola berkelanjutan sampai berat badan yang
asuh ibu. Dibutuhkan pula tempat diharapakan.
yang kondusif. Oleh sebab itu, apabila
konseling di posyandu hanya bisa
menjangkau 1 sasaran.
D.19.9. Dokumentasi
D.20.2. Tujuan :
Tujuan Umum :
Persiapan
Pelaksanaan
Hari kedua : Latihan menghitung umur, pembagian status gizi setiap anak dan
mengkategorikan berdasarkan grafik KMS
Hari ketiga : Menentukan positif defisian dari keluarga yang memiliki anak gizi kurang
dengan ekonomi baik dibandingkan dengan anak gizi baik ekonomi biasa.
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Pos gizi membutuhkan dukungan Perlu dilakukan monitoring evaluasi
materi dari kampung, oleh sebab berkelanjutan untuk anak yang sudah
itu dibutuhkan kesepakatan dari berhasil naik berat badan, agar tetap
dipertahankan dan naik berdasarkan standar
pemangku kepentingan di setiap
yang diharapkan.
kampung agar pelaksanaan pos
gizi berjalan sesuai yang
diharapkan
D.20.9. Dokumentasi
D.21. Distribusi Biskuit MPASI, Konseling Pentingnya PMT Pemulihan Buatan Lokal dan
Cara Pembuatannya
D.21.1. Latar Belakang :
Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan terjadinya gangguan tumbuh kembang
pada bayi dan anak yang dilakukan oleh pemerintah adalah MP-ASI kepada bayi dan anak usia 6-
24 bulan yang berasal dari keluarga miskin. Usia ini dipilih karena pada periode ini merupakan
masa emas tumbuh kembang anak ditandai dengan pessatnya perkembangan otak sampai 85%..
Apabila penanggulangan ini tidak dilakukan dampaknya akan terjadi gangguan tumbuh kembang
anak yang selanjutnya akan berpengaruh pada kualitas hidup dimasa depan.
Pemberian biskuit MP-ASI diharapkan dijelaskan dengan kebutuhan dan bukan sebagai
makanan utama. Makanan utama MP-ASI lebih bernilai gizi sempurna jika berasala dari buatan
rumahan dari bahan lokal. Pemberian MP-ASI bisa hanya untuk selingan dan kebutuhan khusus
yang harus meningkatkan berat badan secara cepat.
D.21.2. Tujuan :
Tujuan Umum
Persiapan
Pembukaan
Perkenalan
Recall
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
Pemberian biskuit MP-ASI
Menentukan tanggal kunjungan rumah
D. 21.5. Sasaran : Ibu atau pengasuh bayi dan balita usia 0-60 bulan
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
2. ke Ibu/Pengasuh. intervensi.
No Evaluasi Rekomendasi
1 Konseling membutuhkan waktu yang Perlu dilakukan monitoring evaluasi
lama karena menggali kebiasaan pola berkelanjutan sampai berat badan yang
asuh ibu. Dibutuhkan pula tempat diharapakan.
yang kondusif. Apabila di Posyandu
hanya bisa 1 konseli.
D.21.9. Dokumentasi
D.21.2. Tujuan :
a) Tujuan Umum
Upaya preventif mendeteksi kesesuaian tumbuh kembang anak di sekolah.
b) Tujuan Khusus
Meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah.
Meningkatkan kesehatan anak di sekolah
Deteksi dini kesehatan dan pertumbuhan yang tidak sesuai
a) Persiapan
Menyiapkan dan menyebarkan undangan ke sekolah
Menyiapkan timbangan dan microtoa harus berfungsi baik, tempat
pengukuran dan penimbangan rata dan anak-anak melepaskan alas kaki,
pernak-pernik (kunciran, jam tangan, dll) yang mempengaruhi pengukuran
b) Pelaksanaan
Pada Tanggal 9-12 Mei 2016 di empat kampung.
Pembukaan
Perkenalan
Menuliskan nama di setiap KMS berdasarkan jenis kelamin
Memanggil siswa satu per satu untuk penimbangan dan pengukuran
Pada saat penimbangan berat badan, memastikan tegak lurus pandangan
kedepan
Pada saat pengukuran tinggi badan, memastikan 4 titik menempel dinding :
tumit, pantat, pundak dan kepala serta pandangan ke depan
Pencatatan hasil.
Membuat titik berdasarkan grafik sesuai berat badan dengan tinggi badan
Mensosialisasikan ke siswa pentingnya memantau berat badan dan tinggi
badan.
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Sebelum dilakukan pemantauan Penjelasan ke guru dan siswa pentingnya
status gizi (PSG), sebaiknya siswa pemantauan pertumbuhan anak pada masa
diberitahukan terlebih dahulu manfaat sekolah agar tetap aktif beraktifitas
PSG, manfaat mempunyai berat
badan normal dan bagaimana
menanggulangi jika berat badan tidak
sesuai dengan tinggi badan serta
usia.
D.21.9. Dokumentasi
D.23. Penyuluhan dan penyelenggaraan PMT Anak Sekolah
Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu factor pertama
yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dalam mencapai
SDM yang berkualitas, factor gizi memegang peranan penting. Gizi yang baik akan
menghasilkan SDM yang berkualitas yaitu sehat, cerdas, dan memiliki fisik yang
tangguh serta produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada siklus kehidupan mulai
sejak masa kehamilan , anak bayi, balita, prasekolah, SD, remaja dan dewasa
sampai usia lanjut (Depkes RI, 2005)
Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan gizi pada ibu hamil, bayi
dan balita relatif cukup memadai. Sementara program perbaikan gizi anak SD/MI,
remaja, dewasa dan usia lanjut masih belum banyak dilakukan. Perbaikan gizi anak
SD/MI khususnya merupakan langkah strategis karena dampaknya secara
langsung berkaitan dengan pencapaian SDM yang berkualitas (Depkes RI,
2005:3).
Perbaikan gizi anak SD/MI sangat penting mengingat, pertama jumlah anak
SD/MI cukup besar yaitu sekitar 15% dari total penduduk di Indonesia, kedua anak
SD/MI sedang mengalami tumbuh kembang yang pesat sehingga memerlukan
pemenuhan kebutihan gizi yang tepat agar menjadi remaja dan dewasa yang
produktif, dan ketiga anak SD/MI dapat dijadikan sebagai media pembawa
perubahan (agent of change) bagi perilaku gizi bagi diri sendiri dan keluarganya.
(Depkes RI, 2005:3)
D.23.2. Tujuan :
a) Tujuan Umum
Meningkatkan status gizi dan prestasi belajar anak sekolah
b) Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan anak sekolah pentingnya gizi seimbang.
Meningkatkan pengetahuan anak pentingnya sarapan dan manfaatnya.
Meningkatkan pengetahuan anak bentuk sarapan yang sesuai kelengkapan
gizi
Meningkatkan pengetahuan anak jajanan yang bergizi dan manfaatnya.
Meningkatkan pengetahuan anak manfaat PMT buatan lokal
Merencanakan snack PMT dengan jadwal 2x/mingguD.20.3.
a) Persiapan
Tidak ada persiapan, karena kegiatan berlangsung bersamaan dengan
kegiatan Dinkes yang datang untuk penilaian sekolah
b) Pelaksanaan
Pembukaan
Perkenalan
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Kegiatan hanya dilakukan di satu Kegiatan penyuluhan dan penyelenggaraan
sekolah yaitu Sekolah Dasar Negeri PMT-AS ada di empat sekolah dasar di
003 Maratua di Kampung Teluk Maratua
Harapan
D.23.9. Dokumentasi
Oleh sebab itu untuk menanggulangi anemia, harus banyak mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi. Namun karena remaja banyak berhadapan dengan pola makan yang tidak
seimbang juga kehilangan darah sewaktu menstruasi, maka diberikan tablet fe yang dapat
meningkatkan Hb secara singkat diikuti kesesuaian makanan untuk mencegah anemia. Kegiatan
ini diselenggarakan di SMAN 9 dan SMPN 5 Maratua
D.24.2. Tujuan :
a) Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan berkaitan anemia dan tablet Fe
b) Tujuan Khusus
Mudah dimengerti remaja
Meningkatkan pengetahuan remaja tentang pengertian anemia, penyebab
anemia, akibat anemia dan mengatasi anemia
Meyakinkan remaja pentingnya konsumsi tablet Fe dan kontra indikasi
terhadap makanan lainnya.
Mengedukasi guru pentingnya tablet Fe sehingga bias terus memantau
siswinya secara teratur.
Siswi secara terus menerus mengkonsumsi tablet Fe satu tablet setiap satu
minggu dan setiap hari pada saat menstruasi.
a) Persiapan
Menyiapkan dan menyebarkan undangan ke sekolah
Menyiapkan media, materi dan metode penyuluhan
Menyiapkan konsumsi
Menyiapkan alat dan bahan
b) Pelaksanaan
27 Februari dan 3 Maret 2016
Pembukaan
Perkenalan
Penyampaian materi
Diskusi (tanya jawab)
Pembagian tablet Fe
Konsumsi tablet Fe secara bersamaan
D.24.5. Sasaran : Remaja usia 13-18 tahun (siswi SMP dan SMA)
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Siswi sebelumnya tidak mengetahui Guru yang terpilih menjadi kordinator
pentingnya tablet Fe. pemantauan konsumsi tablet Fe bisa
Ada beberapa siswi yang tidak suka memantau setiap siswi saat mengkonsumsi
mengkonsumsi tablet Fe karena tablet Fe.
2
aromanya.
Tidak efektifnya penyuluhan di tempat
yang bersaaman dengan adanya
siswa, sehigga tidak kondusif karena
3.
gaduh di luar kelas.
D.24.9. Dokumentasi
D.25. Pentingnya gizi seimbang untuk remaja (terdapat di kegiatan saka bhakti husada)
Kegiatan ini dimasukkan laporan kegiatan Saka Bhakti Husada Krida Bina Gizi di bagian Promosi
Kesehatan.
D.25.1 Dokumentasi
D.26. Pengajuan percontohan Kebun Gizi di Kampung Teluk Harapan (sedang diusulkan
dengan anggaran ADK)
Kebun gizi merupakan program pemanfaatan lahan sebagai akses pemenuhan kebutuhan gizi
keluarga yang terjangkau. Kebutuhan sayur dan buah dalam memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral sangatlah penting. Sayur dan buah adalah sumber serat yang dapat mencegah dan
mengobati resiko penyakit tidak menular diantaranya Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Kolesterol.
Ketiga penyakit tersebut merupakan PTM yang paling banyak diderita di masyarakat Maratua.
Padahal, ketersediaan sayur dan buah di Maratua sangatlah jarang karena menunggu pasokan
dari Kota Tanjung Redeb. Oleh sebab itu, untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan sayur dan
buah diupayakan kampung bisa memberdayakan kebun gizi untuk kebutuhan makan sehari-hari.
D.26.2. Tujuan :
c) Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan penyakit tidak menular
d) Tujuan Khusus
Mencukupi kebutuhan makan sayur dan buah
Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Maratua
Adapun capaian indikator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
D.1.2. Tujuan
1. Menaikkan berat badan
2. Membimbing dan mengarahkan klien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi
dan bagaimana mengatasinya
D.1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah balita kurus, kurus sekali, BGM, Garis Kuning.
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Perlu adanya motivasi kader agar Penyegaran kader setiap bulan.
keaktifan meja posyandu berjalan
baik
D.1.9 Dokumentasi
D.2 Penatalaksanaan Status Gizi Kurus dan Kurus Sekali
D.1.2. Tujuan
1. Menaikkan berat badan
2. Membimbing dan mengarahkan klien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi
dan bagaimana mengatasinya
D.1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah balita kurus, kurus sekali, BGM, Garis Kuning.
Pendataan
Pemeriksaan
Pemberian terapi diet
D.1.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Perubahan perilaku makan Monitoring makan secara random
D.1.9 Dokumentasi
D.2 Peningkatan D/S Bulan Juni-September
D.1.2. Tujuan
1. Menaikkan D/S
2. Bayi balita tambah usia, tambah berat badan dan tambah pandai
D.1.3 Pihak dan Peranan
D.1.4 Sasaran
Pendataan
Kegiatan Posyandu
D.1.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Kunjungan bayi balita yang Masyarakat mengerti pentingnya
ditimbang memantau pertumbuhan anak untuk
masa depannya
D.3.9 Dokumentasi
D.2 Penjaringan Status Gizi Siswa Baru SD, SMP dan SMA
pada bulan September ini sedang dilakukan kegiatan Penjaringan Kesehatan bagi
peserta didik baru ajaran 2015 2016 dari tingkat SD, SMP, & SMA se-Kecamatan
Maratua dari 4 kampung/desa. Penjaringan kesehatan ini dilakukan setiap satu tahun
D.1.4 Sasaran
Pendataan
Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Perhitungan dan pengkategorian
D.1.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
Hasil Kesimpulan Status Gizi Siswa (BB/U) Baru SD, SMP, & SMA Se-Kecamatan
Maratua
22.5 Teluk Harapan (%) Payung Bohe Teluk SMP (%) SMA
60 -payung Silian Alulu (%)
IA IB VII A VII B VII C
(%) (%) (%)
17.5 7.4 12 11.1 7.4 30 22 10 7.6 22.5
0 55 56 38.8 40.7 10 32 66.6 38.5 60
0 29.6 32 33.3 44.4 50 42 20 46.15 17.5
Gemuk 7.4 0 16.6 0 10 3.2 3.3 7.6 0
Sangat 0 0 0 7.4 0 0 0 0 0
Gemuk
Berdasarkan pengukuran antropometri dapat disimpulkan hasil terbanyak ada pada status
gizi (BB/U) Kurus pada kegiatan penjaringan siswa baru.
Hasil Kesimpulan Status Gizi Siswa (TB/U) Baru SD, SMP, & SMA Se-Kecamatan
Maratua
No Evaluasi Rekomendasi
1 Kegiatan ini membutuhkan banyak Ada kegiatan tindak lanjut untuk
tenaga puskesmas, sehingga merubah status gizi kurus menjadi
harus dipersiapkan sebaik normal.
mungkin
D.1.9 Dokumentasi
D.1.4 Sasaran
Masyarakat
Berkebun
Pemberian pupuk berasall dari kotoran binatang ternak sendiri
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Tanaman berkelanjutnya Pembuatan jadwal perawatan tanaman
dibudidaya
D.1.8 Dokumentasi
D.2 Pemberian Sertifikat ASI Eksklusif
D.1.2. Tujuan
1. Berhasil pemberian ASI SAJA selama enam bulan.
2. Tumbuh kembang dan kesehatan anak optimal
D.1.3 Pihak dan Peranan
D.1.4 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah ibu dengan anak usia 0-6 bulan
Pendataan
Konseling
Pemantauan
Pemberian sertifikat
D.1.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Capaian Indikator Rencana Tindak Lanjut
1 Anak berhasil diberikan ASI Memantau pemberian makanan
saja selama 6 bulan tambahan tepat usia, jenis, tekstur
&waktu
No Evaluasi Rekomendasi
1 Perubahan perilaku makan Monitoring rumah secara random
D.1.9 Dokumentasi
D.1.4 Sasaran
Pendataan
Pembuatan jadwal
Pendistribusian
D.1.6. Metode Pelaksanaan
Adapun capaian indicator keberhasilan dan rencana tindak lanjut kegiatan ini adalah:
No Evaluasi Rekomendasi
1 Dikonsumsi habis Monitoring makan
D.1.9 Dokumentasi