I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Cut Indah Susanti
Umur : 35 tahun
Alamat : Lampulo
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan : 158 cm
BMI : Overweight
Tanggal Kunjungan : 17 Mei 2014
II. ANAMNESIS
A. Riwayat Penyakit sekarang
Keluhan Utama: Sering lemas
Keluhan Tambahan: Banyak minum, banyak makan dan sering kesemutan.
Awalnya pasien merasakan keluhan badan terasa sering lemas, juga
mengeluhkan pada malam hari pasien sering kencing sampai 5 kali, selain itu
pada siang harinya juga pasien sering haus dan benyak sekali minum air putih
minimal 2 liter per hari, pasien juga selera untuk makan apa saja dan berat
badan pasien meningkat. Semua keluhan ini dirasakan sejak setahun yang
lalu. Setelah merasakan keluhan ini pasien memeriksakan dirinya ke dokter,
oleh dokter pasien diperiksa gula darahnya dan saat itu kadar gula darah
pasien 400mg/dl saat tidak puasa. Kemudian pasien diberi obat Metformin
dan Glibenclamid dan sampai sekaran pasien rutin minum obat tersebut.
Pasien juga rajin untuk memeriksakan kadar gula darahnya, saat diperiksa
terakhir kurang lebih sebulan yang lalu kadar gula darah pasien 143mg/dl.
Saat ini keluhan banyak kencing saat malam hari sudah tidak lagi dirasakan
pasien, pasien hanya kencing sekali saja saat malam hari, begitu juga dengan
Lampiran V
keluhan banyak minum, sudah mulai berkurang. Namun pasien masih kurang
menjaga makanannya, kadang-kadang pasien masih juga makan yang manis-
manis. Keluhan yang sering dirasakan pasien sekarang adalah kaki pasien
terasa kebas dan pasien sering merasa tak tahu jika sandal yang dipakainya
terlepas dari kaki karena kaki pasien mati rasa.
Keterangan :
= Sakit = Laki-laki
= Tidak Sakit = Perempuan
dan rumah-rumah di sana sangat rapat membuat pasien dekat dengan tetangga
dan tetangga juga sering mengingatkan pasien tentang pola makan
B. STATUS GENERALIS
1. Kepala
Mata : Konj. palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga: Serumen (-), perdarahan (-)
Hidung : Secret (-), NCH (-)
Mulut : Sianosis (-), Lidah beslag (-)
3. Thorax
Inspeksi : Simetris (+), retraksi (-)
Palpasi : Pernapasan simetris, Sf kanan = Sf.kiri
Lampiran V
Perkusi : Sonor/sonor
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
4. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavikula
sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS III
Batas kanan : linea parasternal dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavikula sinistra
Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
5. Abdomen
Inspeksi : Simetris, distensi (-)
Palpasi : Hepar lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik normal
6. Ekstremitas
Superior : Clubbing finger (-/-), edema (-/-), sianosis (-/-)
Inferior : Edema (-/-), sianosis (-/-)
V. RENCANA PENGOBATAN
Non Farmakologis
Edukasi pasien untuk minum obat secara teratur
Hindari pasien dari makanan manis
Rajin berolahraga
Farmakologis
Obat anti diabetik : Metformin 1x1 malam
Glibenclamid 2x1
VI. PENCEGAHAN
Hindari segala sesuatu yang bisa meningkatkan kadar gula darah seperti
konsumsi makanan manis yang berlebihan. Kurangi makan nasi dan bisa diganti
dengan buah-buahan. Karena penyakit ini sendiri tidak hanya diturunkan dari sifat
genetic namun juga bisa didapat, maka selalu upayakan pola hidup sehat seperti
olahraga teratur.
Dokumentasi